logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 6 (Tina hutang lagi)

Pov tina
Apa apaan coba, lastri ngejambak aku kaya gitu. Salahnya di mana, kan y nggak papa lah kalo minta cansel. Kek gitu aja, bawa bawa bu rt pula. Beneran nggak punya nyali lastri mah.
Setelah, menghapus setory tadi aku pun mengirim, chat pada lastri.
"Tri, bayarnya nyicil ya?."
Terlihat masih online.
Trrrrriiiinnngg
"Nggak bisa mbak. Besok harus ada uangnya. Karna ini buat muter lagi."
Balasnya yang membuat aku kesal aja. Masak sama tetangga kek begitu. Nggak lucu amat sih.
Aku pun, tidak membalasnya. Sudah kesal baget rasanya. Mungkin karna lastri, nggak bisa nyaigin aku. Jadi balas dendam kek gini.
Ya, mungkin harus minjam uang lagi, biar bisa bayar bajunya lastri. Ku putuskan, untuk meminjam uang ke pada jeng nisa. Dia kan sultan, pasti uang 250 ribu baginya kecil.
Gegas, aku pun pergi ke rumahnya jeng nisa. Tak butuh waktu 10 menit dari berjalan kaki, aku pun sudah sampai di rumahnya.
"Assalamualaikum jeng." Sapaku mengucap salam.
"Wa'alaikumsallam, ehhhh jeng tina apa kabar jeng?." Tanyanya dengan ramah.
"Baik kok jeng." Ujarku sambil cipika cipiki dengannya.
"Ayok jeng masuk dulu!." Ujarnya sambil melangkahkan kaki, memasuki rumahnya yang sangat megah ini.
Jeng nisa adalah sultan, di kampung ini. Rumahnya bertingkat, juga perhiasanya yang bikin aku jadi iri saja.
Setelah aku duduk, di sofa yang sangat empuk ini. Aku pun mengutarakan maksud kedatanganku kemari.
"Jeng maksud aku kesini igin meminjam uang." Ku berkata to the point.
"Mau buat apa jeng?." Tanyanya yang penasaran.
"Maaaaaa-uuuuu, buat biaya progam hamil jeng." ujarku terbata. Tak mungkin aku katakan yang sebenarnya, bahwa untuk membayar orderan baju. Bisa jatuh harga diriku ini.
"Owalah, bisa jeng. Mau pinjem berapa?."
"500 ribu aja jeng."
Jeng nisa pun, bergegas ke kamarnya mungkin. Untuk mengambilkan uangnya. Tak butuh waktu lama untuk menunggunya.
"Ini jeng 500 ribu kan?." ujarnya, sambil menyodorkan uang berwana merah itu 5 lembar.
"Iya jeng makasih, aku pinjem dulu ya, kalo udah ada aku segera bayar." Ujarku untuk meyakinkan jeng nisa.
"Iya jeng santai aja. Dan semoga berhasil usaha progam hamilnya."
"Amiin , makasih jeng. Kalau begitu aku pulang dulu ya jeng."
"Iya jeng hati hati, dan semoga berhasil"
Aku pun hanya mengangguk juga tersenyum kepadanya.
Minjem 500 ribu, yang 250 ribu buat bayar si lastri yang nyebelin itu. Sisanya bisa buat belanja lagi hehehe 😆.
Jarang jarang, aku bisa megang uang segini. Di perjalan pulang, aku pun mampir dulu ke rumah lastri.
"Triii, laaaaassstttrrriii"
"Iya bentar"
Ceklekkk, pintu pun terbuka.
"Niiiiii, uangnya 250 ribu. Jagan di kira aku nggak bisa bayar ya." Ujarku sambil menyerahkan uangnya.
"Oooo, iya mbak makasih, semoga puas belanja di online shoop ku." Ujarnya, yang tampak mengejek.
"Ya iya lah las, kan kamu nggak bisa nyaigin aku. Uang segitu mah kecil buatku." Ujarku, sambil beranjak dari rumah lastri ini.
"Hidup wah, tapi hasil ngutang nggak baget deh mbak." Ucapnya lirih, yang masih sempat terdengar olehku.
"Aaaaappppaaa, kamu bilang las barusan." Ucapku dengan lantangnya, juga tanganku berkacak pinggang.
"Hahahahaha, nggak lah mbak dada." Ujarnya tertawa sambil menutup pintunya.
"Dasar, nggak punya nyali kamu ya lassss, kualat nanti sama yang lebih tua. Awas aja ya." Teriakku. Yang tak ada sahutan apapun dari dalam.
Aku pun segera melajukan langkah kakiku untuk pulang kerumah. Bisa ikutan gila nanti, jika aku berlama lama di rumah yang nggak waras ini.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Next ?

Book Comment (83)

  • avatar
    MoeSITI NUR FARZANA BINTI KUSNAN

    best

    20d

      0
  • avatar
    1616Ndandaaa

    seru

    04/08

      0
  • avatar
    AminahUmi

    😎 keren baget

    16/07

      1
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters