logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Insiden mobil bergerak

"Dari mananya gue? Kan yang sakit lo bukan gue," kata Aliya tak mau kalah.
"Ga ada, gue ga sakit," kesal Chandra menolak keinginan Aliya.
Aliya mengeluarkan borgol di kantung jaketnya, kemudian dengan segera mendekati Chandra.
Chandra berusaha lari, namun kalah cepat dengan Aliya yang memang terlatih menangkap musuh, sehingga untuk melumpuhkan Chandra sangatlah mudah.
Chandra sempat memberontak mencoba menggerakkan ototnya yang terlatih, namun apalah daya Aliya lebih terlatih dan dengan mudah mengalahkan Chandra.
Alhasil Aliya berhasil memborgol tangan kanan Chandra dan juga tangan kirinya.
"Mau jalan sendiri, atau gue paksa lo jalan? Kalau gue maksa lo, gue jamin sih lo bakalan malu di depan semua anak buah lo," kata Aliya santai.
"Ok, fine gue jalan, kasar banget sih lo jadi cewek," kata Chandra kesal.
"Jadi menurut lo, cowok lo lembut gitu?" Aliya bertanya penasaran.
"Kalau iya kenapa?" Chandra segera memasukkan tangannya ke dalam jas, sementara tangan Aliya ikut masuk ke dalam jas.
"Berarti cowok lo bencong dong," Aliya tampak tak merasa bersalah.
Chandra sangat kesal mendengar pernyataan dari Aliya, baginya itu penghinaan untuk pacarnya, Chandra segera menekan tombol lantai satu untuk mereka.
"Hati hati ya kalau lo ngomong," kesal Chandra menghadap ke arah Aliya.
"Lah gue kan cuman nanya," kata Aliya tampa merasa bersalah.
"Lagian ni ya, di mana mana jalan itu yang hati hati biar ga jatuh, atau kesandung," kata Aliya santai.
"Malas gue ngomong sama lo," kesal Chandra malas berdebat.
"Dari tadi kek, biar lo diam. Lo tau ga gue pusing dengar lo ngomong mulu, pusing gue denger cowok cerewet kayak lo," kata Aliya santai.
Chandra yang mendengar hal tersebut segera menghentikan langkahnya dan memandang ke arah Aliya sejenak.
"Lo lama lama gue tabok lo ya, untung untungnya aja lo cewek," kesal Chandra mulai mencoba mengintimidasi Aliya.
Sepertinya Chandra benar benar lupa apa yang baru saja terjadi di ruang rapat, bagaiman ia bisa di kalahkan dengan Aliya.
"Gimana mau nabok gue cewek aja lo gabisa ngelawan, lo bayangin aja kalau gue cowok," kata Aliya santai.
"Ah tapi syukur deh gue cewek, jadinya lo ga mungkin suka sama gue, takut takut aja gue kalau jadi cowok di sosor elu," ledek Aliya sontak membuat Chandra benar benar kesal.
"Diem lo, ga usah ngejawab lo ya kalau gue ngomong," kesal Chandra segera keluar dari lift bersama dengan Aliya.
Semua orang terkejut dengan hal tersebut, mereka berfokus kepada cara berbicara Chandra yang terlihat banyak bicara kepada Aliya, sementara tangannya Aliya yabg berada di dalam jas Chandra.
Aliya yang menyadari hal tersebut, berjalan seolah di paksa oleh Chandra, ia sedikit menyeret kakinya, seolah berjalan dengan malas.
"Ga usah ngomong lo kalau gitu," Aliya kembali menjawab chandra.
"Ga usah ngeselin lo," kembali lagi Chandra merdecak melihat Aliya.
"Ga usah di tanggapi kalau gitu," Aliya menjawabnya dengan enteng.
"Ngomong lagi lo ya," kesal Chandra sembari membuka pintu mobil.
"Waras ngalah," kata Aliya masuk terlebih dahulu.
"Gila lo," kesal Chandra.
"Waras gue," kembali di jawab Aliya.
Semua karyawan yang telah di lewati Chandra dan Aliya terdiam, mereka secara spontan menghentikan aktifitasnya, sejujurnya sejak tadi semua karyawan bingung melihat tingkah bosnya, yang begitu aneh, dan banyak bicara. Padahal biasanya bosnya sangat dingin dan irit bicara.
Kembali lagi ke dalam mobil.
"Minggir dikit kek, jangan mepet mepet ke gue," kata Aliya santai sembari mendorong tubuh Chandra.
"Kalau bisa gue ga mau mepet mepet sama lo deh, dasar nenek lampir," jawab Chandra santai.
"Kakek bongkok lo," balas Aliya.
"Gue masih muda," kesal Chandra.
"Lebih tua dari gue," jawab Aliya santai.
"Cerewet lo," kesal Chandra.
Mereka kembali beradu pandang, seolah mengukur kekuatan masing masing.
"Ngaca lo, pakai duit lo buat beli kaca," kata Aliya tak mau kalah.
"Gue bekab mulut lo," ancam Chandra.
Aliya terkekeh mendengar penuturan Chandra, Aliya memandang ke arah tangan Chandra yang terborgol.
"Pakai apa? Tangan? Ingat tangan lo yang satunya udah gue borgol," jawab Aliya mengejek Chandra.
"Lo diam," kesal Chandra.
"Iya lo jangan berisik," bantah Aliya .
Tiba tiba mobil yang mereka naiki di rem mendadak, karena ada kecelakaan di hadapan mereka.
Chandra yang tak tau akan hal itu, terjatuh tak bisa menyeimbangkan badannya, keseimbangannya hilang bersamaan dengan, tampa sengaja menimpa badan Aliya.
Cup.
Terjadilah hal uang paling mengejutkan, kedua bibir mereka bertemu satu sama lain, bibir mereka menempel dengan sempurna.
Buru buru mereka segera bangun, Aliya berusaha menjauhkan tubuh Chandra dari atasnya, sementara Chandra berusaha bangun dari atas Aliya.
Pak Ujang yang tekrejut dengan adegan barusan tampa sengaja menginjak pedal gas, menyebabkan tubuh Chandra kembali limbung di atas Aliya.
Cup.
Bibir mereka kembali bersatu bersilaturahmi kembali, membuat Aliya dan Chandra kembali terkejut.
Mereka kembali mencoba untuk bangkit dari posisinya. Namun pak Ujang kembali menginjak pedal rem sehingga Candra kembali limbung di atas Aliya.
Cup.
Untuk ketiga kalinya bibir mereka bertemu, membuat Chandra terbengong di atas Aliya begitupun dengan Aliya, yang kembali terkejut.
Aliya mendorong wajah Chandra untuk menjauh dari wajahnya.
"Minggir lo dari atas gue," Aliya berusaha mendorong Chandra dari atasnya.
"Iya gue ga sengaja," kata Chandra masih berusaha untuk bangkit.
Entah kenapa bangkit dari posisinya saat ini sangat sulit, sehingga membutuhkan tenaga lebih.
Pak Ujang melihat jalan sudah mulai lancar kembali menginjak pedal gas untuk melaju.
Sepasang kucing dan tikus di belakang kembali limbung. Chandra kembali limbung di atas Aliya, saat mereka tengah bertengkar, sehingga bukan hanya bibir mereka yang bertemu.
Kini bibir mereka yang saling terbuka, membuat kecupan tampa sengaja itu menjadi lebih in*tim. Bahkan Aliya dapat merasakan lidah Chandra yang berada dalam mulutnya.
Chandra terkejut dan terbengong dengan hal tersebut, ini baru pertama kalinya ia ber*ciu*man dengan seorang wanita, membuatnya benar benar merasakan hal yang berbeda.
Lain hal nya dengan Aliya ia berusaha mendorong Chandra dari atas tubuhnya. Melihat Chandra yang tampak terbengong, Aliya segera mencubit lengan Chandra.
Chandra tersadar segera bangun dari atas Aliya. Namun akibat borgol tersebut, mereka sedikit kesulitan. Hingga akhirnya mereka berhasil memisahkan diri satu sama lain.
"Parah lo, ketagihan?" Aliya memandang Chandra dengan sengit.
"Enak aja gue ga sengaja," bantah Chandra.
"Iya, tapi lo suka kan nyosor gue? Gue aduin lo sama om Omer," ancam Aliya.
"Enak aja, lo ngomong apaan gue ga sengaja," kesal Chandra.
"Ga sengaja tapi sampai lima kali," jawab Aliya.

Book Comment (387)

  • avatar
    khalibkhuzaipah

    lanjuttt...😁

    11/08

      0
  • avatar
    Mei

    Seru sihhh ini

    25/06

      0
  • avatar
    yanaYuli

    seruuuuu😍😍

    12/05

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters