logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Part 7 Menjijikan! Banyak Drama!

Setelah puas menyaksikan pemandangan yang luar biasa menyenangkan dan menguras hatinya. Nayra memilih melangkah masuk ke dalam rumahnya. Langkah kakinya berjalan masuk ke dalam kamarnya dan ia meluapkan kekecewaannya dari tangisannya di hadapan kaca westafel kamar mandi. Ia sengaja masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan kotoran yang menempel dari kedua orang tidak tahu diri itu.
"Semesta terlalu kejam untuk menguji kesabaranku. Cobaan rumah tanggaku membuat mental ku hampir runtuh. Jika saja aku mengetahui niat jahat Messi dari awal. Pasti kebahagiaanku tidak akan hancur karena direbutnya." Nayra menatap pantulan dirinya yang terlihat sedikit berantakan karena menyerang Messi tadi.
"Tapi, aku tidak boleh menyesal. Semua pengkhianatan ini cobaan rumah tanggaku. Aku harus bersyukur dengan adanya rasa sakit dikhianati menyadarkan aku bahwa Kak Kenzo bukan suami baik. Aku tidak menyangka dengan perubahan sikap Kak Kenzo tega menyakiti diriku. Dulu dia mengemis cinta padaku untuk menerima cintanya dan menjadikan aku istrinya. Tapi, setelah aku menjadi istrinya, aku dibuat tersakiti. Sungguh terlalu kejamnya padaku dan aku tidak percaya lagi pada siapapun."
Nayra melirik sekilas di bagian telapak tangan kirinya terdapat luka cakaran.
"Awww..." ringis Nayra menyentuh kulitnya yang terluka besar.
"Aku harus mengobati luka cakaran Messi. Kalau tidak tangannya tertular virus pelakor lagi. Huh, sungguh menjijikan." Nayra mencuci tangannya di wastafel, setelah bersih barulah ia mematikan air kran wastafel dan ia melangkah keluar dari kamar mandinya.
Nayra berjalan menuju lemari kaca untuk mengambil peralatan P3K dan dibukanya kotak P3K untuk mengambil obat anti infeksi dan kapas untuk membersihkan lukanya hingga memberikan hansaplas untuk menutup luka di tangannya tapi tidak di hatinya.
"Untungnya saja luka ini tidak terlalu parah, kalau luka besar bisa aku tuntut tuh Messi atas perbuatan pembunuhan berencana dan selingkuh," ucap Nayra menatap ke arah tangannya lalu ia menaruh kembali kontak P3K di dalam lemari kaca dan menutupnya dengan rapat.
"Kira-kira Ibu-ibu yang memukul Messi sudah pulang belum ya? Aku mau mengambil rekaman CCTV di rumah ini," ucap Nayra berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Iya, Nayra merasa takut akan bukti dirinya sedang menyakiti Messi di rekaman CCTV. Ia tidak mau masuk ke dalam jeruji besi. Ia tidak ingin anaknya -- Rico menjadi pelampiasan kemarahan Messi yang pastinya akan menang dari dirinya dan berubah posisi menjadi istri keduanya.
"Tidak, aku tidak boleh memberikan rekaman CCTV itu jatuh ke tangan Messi ataupun Kak Kenzo. Mereka pasti melaporkan ke pihak berwajib mengenai kasus kekerasan yang ku lakukan untuk menyerang Messi. Aku harus cepat mengambil rekaman CCTV itu agar aku tetap aman." Nayra memantapkan hatinya untuk keluar dari kamarnya. Sebelum itu, ia menarik nafasnya dalam-dalam untuk menenangkan hatinya untuk melihat adegan menjijikan anyara Kenzo dan Messi yang tampak mesra-mesraan. Dibukanya pintu kamar yang berada di lantai atas lalu ia berjalan cepat menuju anak tangga.
Sementara di tempat lain, Kenzo yang berhasil mengusir ibu-ibu komplek yang menyerang Messi habis-habisan hingga Messi terlihat orang gila dengan baju robeknya. Ia menatap miris pada Messi yang terbaring lemah di atas lantai rumahnya.
"Messi, bisa berjalan sendiri atau mau aku gendong?" ucap Kenzo yang duduk di sebelah Messi.
Messi yang sedang memegang tangan kanannya yang terasa sakit luar biasa itu ia menoleh ke arah Kenzo.
"Kakak, tolong aku. Tanganku sakit sekali dan sepertinya mengalami patah tulang." sahut Messi yang berusaha bangun dari posisi baringnya agar duduk di sebelah Kenzo.
"Biar aku bantu kamu duduk dulu, sepertinya kamu bisa jalan sendiri." Kenzo menarik tangan bagian kanan Messi yang langsung mendapat teriakan histeris.
"Tidak! Jangan tarik tanganku yang itu kak! Tanganku sakit sekali apalagi luka memar di seluruh wajahku. Apalagi bajuku udah robek akibat pukulan ibu-ibu tadi." keluh Messi.
"Makanya, siapa suruh mau jadi pelakor. Rumah tanggaku bersama Nayra sudah hancur karena dirimu. Kamu terlalu gila mengejarku, lihatlah sekarang akibatnya kamu dipukul habis-habisan sama istri dan ibu-ibu komplek rumah." bukannya Kenzo merasa kasihan pada Messi tapi ia menuduh Messi yang berhasil merusak rumah tangganya.
"Kenapa kakak menyalahkanku atas hancurnya rumah tangga kakak? Bukankah kakak juga suka aku godai biar tidak kesepian," ucap Messi merasa tidak terima karena disalahkan oleh Kenzo.
"Semua berawal dari kamu yang menggodaku, apa kamu lupa aku berkali-kali menolakmu agar jangan bermain api dan rima saja nasib burukmu yang dipukul habis-habisan dan wajah babak belur seperti orang gila." timbal Kenzo yang ingin melangkah pergi dari hadapan Messi.
"Kenapa kakak marah-marah padaku? Kita melakukan hubungan gelap ini sangatlah rapi bermain api. Kita melakukannya atas dasar cinta yang saling --" perkataan Messi terhenti saat Kenzo memotong pembicaraannya.
"Cukup Messi, aku tidak mau mendengar omong kosongmu itu. Setelah aku pikir-pikir mempertahankan hubungan gelap bersamamu memiliki dampak negatif pada citra baikku. Sebaiknya kita putus saja."
Messi menggeleng cepat tidak setuju dengan keputusan Kenzo. Ia merasa pihak dirugikan sekarang. Susah payah dirinya mengejar dan menggoda Kenzo hingga berada di titik sekarang. Lalu, dirinya ditendang keluar dari kehidupan Kenzo. Sungguh ia tidak bisa diperlakukan seperti itu.
"Aku tidak mau! Pokoknya aku tidak mau putus, hiks..." Messi menangis histeris di hadapan Kenzo membuat Kenzo semakin pusing.
"Jangan usir aku, Kak. Ku sangat mencintai kakak. Aku tidak mau kehilangan kakak, hiks... Hiks..." ucap Messi disela Isak tangisnya.
Kenzo hanya menghela nafas kasar, ia menarik tubuh Messi agar masuk ke dalam pelukannya.
"Tenanglah, jangan menangis lagi. Jangan membuatku pusing. Cukup permasalahan tadi saja tapi kamu jangan ikut-ikutan membuat masalah." Kenzo menenangkan Messi agar tidak berbuat aneh lagi.
Messi mengangkat kepalanya agar melihat wajah tampan Kenzo yang tengah menatap kesal ke arah dirinya. Tapi, ia sengaja mengabaikan tatapan kesal Kenzo.
"Tapi, kakak janji jangan pernah meninggalkanku. Janji ya," ucap Messi mengangkat jari kelingkingnya pada Kenzo.
Kenzo terdiam sejenak, ia hanya menatap wajah Messi yang terlihat sedih.
"Untuk apa janji? Kamu tidak percaya padaku?" tanya Kenzo langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Messi.
"Tidak kak, aku sangat mempercayai kakak. Tapi aku butuh pembuktian." jawab Messi.
"Pembuktian?" tanya Kenzo lagi.
"Iya, agar kakak tidak akan meninggalkanku." jawab Messi cepat.
Kenzo menatap seorang pelacur murahan pada diri Messi. Ia baru menyadari kalau Messi bukanlah wanita baik-baik untuknya. Merebut kebahagiaan orang lain bukanlah kebahagiaan sejati. Tetapi kebahagiaan sesaat yang membawa petaka.
"Aku menganggapmu sebagai mainanku dan tidak lebih yang ku inginkan darimu. Sekarang istriku sudah pulang dan kamu pergilah dari kehidupanku."
Messi langsung menggenggam tangan Kenzo untuk memohon agar tidak meninggalkannya dan membuat Nayra ingin muntah saat melihat drama murahan di hadapan mereka.
"Menjijikan! Banyak dramatis sekali hidup kalian! Wah... Wah... Hebat sekali mendapatkan simpatik para penonton," ucap Nayra bertepuk tangan pada Kenzo dan Messi hingga kedua orang itu menoleh ke arah Nayra yang berjalan mendekati mereka.

Book Comment (28)

  • avatar
    2022Wanda

    bagus banget

    18/05

      1
  • avatar
    FarabiFarel

    terima kasih

    11/04

      1
  • avatar
    Snow Yati

    Nice

    06/01

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters