logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 5 Pacar Gelap

"Mari bersulang, aku doakan kehidupan mu semakin bagus, semakin lancar, dan semakin bahagia," ucap Su La dengan senyum.
"Sama... aku doakan untuk mu semakin maju dan bahagia selalu," balas ucapan Suzi.
"Habiskan makanan ini jika belum kenyang maka kita akan pesan lagi yang banyak," kata Suzi dengan sambil menyantap makanannya.
"Baiklah, karena diri mu yang menawarkan maka aku tidak akan segan lagi," ujar Su La dengan senang.
"Suzi, apa tadi kau ada melihat pria tampan itu?"
"Yang mana maksud mu?"
"Yang di perusahaan tadi, dia adalah atasan kita, tadi aku belum sempat ingin perkenalkanmu tapi kau tiba-tiba berjalan dengan cepat dan keluar dari perusahaan."
"Di-dia atasan kita?" tanya Suzi yang hampir tidak percaya.
"Benar, kenapa kau malah terkejut? apa kau mengenalnya?"
"Ti-tidak, hanya saja baru datang sudah melihatnya, oleh karena itu aku masih agak takut" jawab Suzi dengan alasan.
"Tenang saja! bos kita sangat baik walau dia sangat di takuti tapi dia tidak jahat."
"Siapa namanya?"
"Wallace Pan."
"Wallace Pan?" tanya Suzi yang merasa aneh.
"Iya, mengapa reaksi mu seperti sangat serius?"
"Tidak ada! apa dia asli orang Los Angeles?"
"Iya, bos kita itu asli orang sini, dan sudah bertahun-tahun lamanya dia mengurus King Star Group sehingga semakin berkembang."
"Wallace Pan bukan Wilber? mereka sangat mirip, tapi Wilber bukan pemilik King Star Group. dia hanya pekerja biasa di sebuah perusahaan" batin Suzi.
"Apa pria itu sama sekali bukan dia? dan mereka adalah orang yang beda? apakah Wilber benar-benar sudah pergi" batin Suzi yang penasaran.
"Suzi, jangan khawatir! bos kita itu bukan orang jahat jadi kamu tidak perlu takut! tenang saja. dia adalah pria yang hebat," jelas Su La.
"Sepertinya kau sangat memahaminya," ujar Suzi.
"Aku kan sudah lama di perusahaan ini, jadi tentu aku sudah tahu sedikit tentang bos kita" jawab Su La yang sedang sibuk dengan santapannya
"Su La, lalu apa saja yang kamu tahu tentangnya?" tanya Suzi dengan ingin tahu.
"Dia memiliki seorang ayah dan ibu tiri, dan juga memiliki seorang tunangan yang cantik dan kaya, siapa pun yang menjadi pasangannya sangatlah beruntung. karena bos kita itu walau sangat kaya dia bukan tipe pria play boy" jelas Su La.
"Ternyata begitu, keluarganya bisa di katakan sangat bahagia."
"Tentu saja tidak juga, aku mendengar kabar jika hubungan bos kita itu dengan ayahnya tidak begitu baik, sering saja ada gosip mengatakan jika ibu tirinya itu selalu saja ingin menyingkirkan bos, tapi selalu gagal, banyak gosip tidak baik tentang ayahnya bos kita."
"Apakah Wallace pernah ke swedia?"
"Swedia? tentu sering, perusahaan kita ada bangun proyek di sana, dan Tuan Pan sering saja pulang pergi dan bukan saja di swedia tapi juga di asia."
"Selama ini apa dia tidak pernah tinggal di swedia selama berbulan-bulan?"
"Tidak pernah selama itu, Tuan Pan tidak bisa pergi begitu lama, paling lama hanyalah dua atau tiga hari saja, dan juga dia sering di sibukkan bisnisnya yang di luar negeri."
"Dia memang bukan Wilber, dan aku sudah memarahi dan menamparnya, sepertinya aku tidak bisa bekerja di King Star Group, niatku ingin mulai dari awal, tapi di sini aku malah bekerja dengan seseorang yang sangat mirip dengan Wilber. aku tidak tahu bagaimana aku harus berhadapan dengannya" batin Suzi.
Mike mendatangi perusahaan milik keluarganya dengan niat untuk membicarakan masalah pernikahan dengan putranya itu.
"Niatmu kemari hanya ingin aku menikahi Li Na?" tanya Wallace dengan menatap dingin ke arah Mike.
"Wallcae , Li Na adalah anak yang baik, tidak rugi jika kau menikahinya, bisnis di antara dua keluarga kita dengannya sudah berlangsung lama, aku dan ayahnya juga sahabat, jadi tidak perlu meragukan lagi tentang mereka."
"King Star Group tidak akan bangkrut jika tidak berbisnis dengan mereka, dan kamu juga tidak akan dalam kesusahan jika kehilangan seorang teman, apakah diri mu ingin mengorbankan ku hanya demi bisnis dan teman mu itu?"
"Wallace, kenapa kau tidak mengerti? apa kekurangan Li Na? dia pintar dan juga cantik, kenapa kau tidak suka padanya?"
"Mamaku juga cantik dan setia tapi kenapa kau berpaling ke wanita yang jelek?"
"Wallace...."
"Jawab aku, kenapa? karena tidak ada cinta diantara dirimu terhadap Mamaku, oleh sebab itu kau tergoda oleh siluman itu."
"Cukup, Wallace. sekarang kita sedang membahas masalah pernikahanmu, kenapa kau selalu saja mengungkit masa lalu?" bentak Mike yang bangkit dari tempat duduknya.
"Karena Mamaku terluka akibat pengkhianatan mu, baiklah jika kau ingin mengorbankan hidupku maka aku setuju dengan pernikahan ini, tapi ke depannya jangan salahkan aku jika aku mencintai wanita lain dan menelantarkannya," kata Wallace.
"Wallace, kau?"
"Kenapa? bukankah ini yang kau mau? lakukan saja, bulan depan aku akan menikahi wanita itu, tentu saja bukan karena aku cinta tapi karena aku benci padanya, dan kau juga tidak perlu takut kehilangan rekan bisnis atau teman mu. karena sudah mengorbankan kebahagiaan ku!" ketus Wallace dengan emosi.
"Aku masih ada urusan, masalah pernikahan kalian saja yang urus," kata Wallace yang berjalan meninggalkan kantornya.
"Anak ini sangat keras kepala, biarkan saja asal dia sudah setuju ini lebih penting, aku yakin kabar ini akan membuat Julia merasa gembira," gumam Mike.
Sebuah hotel..
"Sayang, setelah aku mendapatkan harta si tua itu, apa kau akan menikah dengan ku?" tanya Julia yang melakukan hubungan dengan kekasih gelapnya.
"Tentu saja, aku tidak sabar agar bisa segera menikahimu, dan meninggalkan Los angeles," jawab pria itu yang sedang melakukan pergerakannya tanpa berhenti
"Sayang, kau sangat hebat, si tua itu kalah jauh dengan mu."
"Tentu saja, usia ku baru 25 tahun. dan si tua itu sudah berapa tahun, mengenai ranjang jika kau mau aku bisa selalu melayani mu."
"Dia bisa memuaskanku dengan uang saja, beda dengan mu, kau sanggup melakukannya selama berjam-jam," kata Julia dengan memejamkan matanya.
"Julia, kau juga selalu memuaskan ku, walau usia mu sudah 45 tapi kau sangat mengoda, tubuh mu ini sangat seksi," ujar pria itu dengan melanjutkan aksinya sambil mencium leher wanita itu.
Mereka melakukan hubungan selama berjam-jam lamanya, pria itu adalah kekasih gelap Julia yang bernama Bowie yang selalu melakukan hubungan dengannya.

Book Comment (168)

  • avatar
    KIZKA DEKA RAMADANIJAZZ

    yaa

    22/08

      0
  • avatar
    WijayaSusi

    bagus

    22/08

      0
  • avatar
    Eem Mbrott

    bagusdss

    19/08

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters