logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 4 Putri Anastaysa

Sesuai janjinya Rean menceritakan semua hal aneh yang dituntut raja pada rakyatnya, dimana ia hanya menceritakan hal-hal umum saja yang perlu dimengerti olehku sebagai rakyat baru dikerajaan Darello, Saat ini Darello dipimpin Oleh Lindel Tevh Darello, namun belum terlihat siapa yang akan menjadi putra mahkota karena Lindel memiliki banyak putra.
Raja terdahulu, Kenner Tevh Darello meninggal karena tersedak anggur. ini sangat konyol sepertinya ia sangat menikmati makan sambil tidur diatas ranjang yang terbuat dari koin emas dan emas batang smapai-sampai tersedak anggur dan mati.
Setelah naik tahta, Lindel bertingkah sama seperti sang ayah. ya dari dulu keluarga Viscount Tevh memang tidak ada yang normal, mungkin hanya Ratu Lucia yang normal dari seluruh keluarga itu namun entah mengapa Ratu Lucia memiliki nama keluarga Karen dan Bukan Tevh, apa ini tandanya ia melepas keluarga Tevh?
"Kita sudah sampai, selamat datang di kediaman saya" Ah, Mansion ini tak banyak berubah bahkan setelah puluhan tahun, aku sedikit merindukan Guru.
"Silahkan Masuk" Sambutan para pelayan yang menundukkan kepala saat tuannya datang, aku pernah mengalami situasi yang sama dan tempat yang sama.
" Antarkan tamu kita kekamar mereka.. TUAN PUTRI ANASTASYA!" Suara Guru?
"Ah, ayah!! maaf Rean, beliau tiba-tiba berlari saat melihat tamu kita"
"Apakah kamu benar-benar putri anastasya?" Ah apa ini, aku memang putri anastasya tapi tubuh ini adalah putri xaviera, putri anastasya sudah mati. tapi aku merindukan guru.
"Maafkan Ayah saya nona. Ayah beliau adalah orang yang menyelamat kan Kyle" Aku tidak bisa memalingkan mataku yang menatap tangan kiri Guru, aku tak bisa berkata-kata, aku merasa bersalah karena guru kehilangan tangan kirinya karena aku.
"Aira?" Ah tanpa sadar aku hampir menangis.
"Ah maaf saya terlambat memperkenalkan diri, Saya adalah seorang pendatang baru yang akan tinggal di kerajaan Darello, Nama saya Aira Senwood" Guru terus mengelus pipiku tanpa henti seakan ia benar-benar melihat anastasya dalam diriku.
Aku menatap seorang gadis yang memanggil Rean dengan namanya kurasa ia istri Rean, ia memiliki rambut pirang dan mata merah muda yang indah.
"Bolehkah, Aku memelukmu nak?" Aku sedikit terkejut lalu mengangguk, Pelukan yang hangat meskipun hanya satu tangan.
"Ayah, anda harus beristirahat. biar saya yang mengantar anda kekamar anda"
"Rean, biarkan aku berbicara dengan Nona Aira" Aku tersenyum melihat Duke yang bimbang dengan permintaan Guru.
"Baiklah, tapi jangan terlalu lama. Nona Aira juga pasti lelah karena perjalanan jauh sampai ke Darello" Guru tampak senang dengan keputusan Duke Rean, Aku juga memberikan kode pada Shion dan Marianne bahwa aku akan baik-baik saja, aku ingin bertanya mengapa ia memanggilku putri anastasya padahal jelas-jelas aku memiliki rambut hitam dan mata Hitam, aku menyembunyikan mata biruku, karena itu sangat menonjol.
Guru menuntunku ke ruang terbuka, bukan taman maupun rumah kaca tapi ini adalah kamar yang dulu Guru tunjukan padaku saat aku menjadi anastasya, sebuah ruangan yang dipenuhi dengan tumbuhan dengan bunga berwarna merah.
"Maaf karena salah mengiramu tuan putri, sepertinya aku tidak bisa melupakan beliau" Aku terdiam, apa yang harus kujawab.
"Saat aku melihatmu memasuki pintu rumahku, aku merasakan hawa keberadaan Tuan putri ansatasya, bukan kah itu aneh karena beliau sudah tiada, aku sangat menyesal karena tidak bisa membantunya saat itu" Kenapa? kenapa dia sangat mempercayaiku yang orang luar? aku merasa aneh seakan ini sebuah jebakan yang sudah disiapkan untuk menangkapku.
"Apa kamu pernah mendengar nama Putri Anastasya Ilya Darello" Aku mengeleng.
"Benar, Beliau adalah pahlawan yang sebenarnya namun namanya dihapus dalam sejarah" Dihapus?
"Mengapa? Mengapa anda menceritakan hal sepenting ini pada saya yang orang luar? apakah anda tidak takut saya melaporkan anda kepada yang mulia raja?" Ia sama sekali tidak menatapku, ia menatap hamparan bunga-bunga merah yang bermekaran sambil menikmati tehnya.
" Apa kamu merasa aku menjebakmu? tidak lupakan itu? aku hanyalah orang tua yang begitu mengagumi muridnya, melihatmu yang menyelamatkan Kyle sepertinya kamu tidak memiliki hubungan dengan raja" meskipun bertambahnya usianya tapi pengamantannya masih tetap sama tajamnya dengan dulu.
"Aku sangat menyayanginya karena Kyle memiliki kesamaan dengan Tuan putri meski hanya mata dan rambut" Ah sudah kuduga.
"Mengapa anda menceritakan tentang sang putri pada saya?" ia menghela nafasnya.
"Tidak ada, hanya saja setelah mendengar suaramu aku seperti mendengar suara tuan putri dalam dirimu, aku adalah orang tua yang konyol. Aku bahkan mencarikan putraku seorang wanita yang jauh dari kekaisaran yang memiliki sedikit kemiripan dengan tuan putri" Ah Aku tidak menduga ini tapi, wanita itu bahkan lebih cantik dari anastasya.
"Ayah? Bagaimana jika ayah pergi kemakam tuan putri besok Sepertinya ayah sangat merindukan beliau?" Ah wanita ini, dia sangat lembut.
"Nona mari ikut saya, anda harus bersiap untuk makan malam bersama" Ah sudah malam? apa aku menghabiskan begitu banyak waktu padahal hanya bertukar beberapa kalimat?
Aku hanya mengangguk, dan ia pun menuntunku keluar dari ruangan itu, Aku ingin menangis tapi aku tidak bisa mungkin karena selama ini aku tak menyadari bagaimana guru menyayangiku, aku malah mengajaknya berdebat tentang sesuatu yang tidak perlu.
"Saya terlambat memperkenalkan diri, Perkenalkan saya Seinna Catarine"
"Nyonya Duchess apakah anda dari kekaisaran?" ia terkekeh sebentar
"Mungkin tadi ayah sudah mengatakannya, ya saya akan memperkenalkan diri sekali lagi saya berasal dari kekaisaran, saat itu duke menawari saya untuk menikah dengan putranya, beliau bahkan mengatakan bahwa beliau hampir putus asa mencarikan Rean calon istri" Ah, entah mengapa keluarga ini begitu terbuka.
"Menurut anda seperti apa putri Anastasya?" ia terdiam sebentar lalu menuntunku ke dalam ruangan besar. saat kami masuk ruangan tersebut sangat gelap bahkan tak ada satu lilin pun yang menerangi ruangan tersebut.
"Ini adalah aula dansa kami, sejak saya menjadi duches saya juga sering bertanya mengapa lukisan sebesar ini berada disini, dan sejak saya memutuskan menikah dengan Rean, hubungan saya dengan keluarga dikekaisaran putus karena kebijakan kerajaan, saya juga kehilangan kontak dari mereka, setelah ayah menjelaskannya saya tidak lagi takut karena saya juga mencintai Rean" ini terlalu pribadi untuk diceritakan, tapi dibandingkan dengan cerita itu aku malah fokus pada lukisan anastaya yang angun dengan balutan pakaian resmi dan tiara yang senada dengan mata merehnya. ini diambil saat Anastasya berusia 12 tahun.
"Ah maaf karena berlaku tidak sopan, mari daya antar ke kamar anda, kamar anda berada dilantai yang sama namun saya mohon anda tidak masuk aula sembarangan, karena itu satu-satunya lukisan putri anastasya yang ada di Darello.
jika ku simpulkan keluarga ini aneh, apakah kerajaan akan lebih aneh dari ini?.
*
*
*
"Nona?" Aku sedang menikmati udara malam hari, setelah makan malam, saat makan malam tidak ada yang istimewa hanya suara denting sendok yang menyentuh piring yang terdengar begitu keras.
"Panggil aku Aria, Apa kamu ingin mereka mencurigai kita, Kak ian?" Entah apa yang membuatnya kemari tapi, Sepertinya Shion akan berjaga sepanjang malam diluar kamarku, sudah kuduga ayah pasti mengancamnya .
"Berjagalah aku ingin berbicara pada ayah" Aku duduk sambil menikmati tehku, aku mendapatkan 1 kamar dengan marianne sedangkan Shion mendapatkan kamar dilantai satu.
"putriku?"
"Ya ayah? ini saya"
"apakah kamu tiba dengan selamat? bagaimana rumahnya bukankah itu terlalu sederhana untukmu? aku akan mengirimimu emas lebih banyak jika rumahnya tidak nyaman, ayah juga..."
"Ayah cukup, rumahnya bagus ayah. tapi daripada rumah itu terlihat seperti mansion Count Apollo, apa itu rumah sederhana ayah?" Sudah kuduga ayah sangat mementingkan kenyamananku.
"Ada yang lebih penting ayah, bisakah ayah membantuku?"
"ya apapun itu, ayah akan membantumu putriku, kamu tidak perlu meminta bantuan ayah, ayah akan dengan senang hanti membantumu"
"Ayah, bisakah ayah memberitahuku apakah ada seorang wanita bernama Seinna yang menikah 10 tahun terakhir? em dia memiliki rambut piran dan mata merah muda, ia menikah dengan Duke Rean Catarine" Ayah terdiam cukup lama seakain ia sedang berfikir.
"Baiklah, besok ayah akan memberitahumu sekarang tidurlah"
"Tidak perlu buru-buru ayah, kalau begitu selamat malam"
Untuk hari ini ku pikir ini sudah cukup, meskipun banyak kejadian aneh yang datang dengan tiba-tiba membuat ingatanku tentang diriku yang dulu memenuhi kepalaku, itu membuatku sedikit pusing mungkin karena tubuhku masih berusia 10 tahun.

Book Comment (170)

  • avatar
    FebrianMuhammad

    i like it

    16/08

      0
  • avatar
    Livia

    Bagus

    16/07

      0
  • avatar
    Erniita II

    Bagus novel nyaa🫰

    01/07

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters