logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 7 Tak Ingin Berurusan Lagi Dengannya

Seperti permintaan Kyo semalam, begitu tiba di sekolah, aku berdiri di depan gerbang untuk menunggunya. Aku berharap dia tidak datang terlambat hari ini, tapi telah kuputuskan akan tetap menunggunya sampai dia datang, tak peduli meskipun harus terlambat masuk kelas.
Semalaman aku terus memikirkan kejadian semalam, aku masih tidak menyangka Akemi tega melakukan itu padaku. Sebenci itukah dia padaku? Selama ini aku berusaha bersikap seramah mungkin pada teman-teman sekelas, aku tidak pernah membenci mereka meskipun mereka menjauhiku dan sering memandang rendah padaku. Bagiku yang terpenting bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik di sekolah ini.
Bruum ... Bruuum ... Brummmm!
Kuhentikan lamunan ketika terdengar suara motor yang baru saja melewati gerbang sekolah. Betapa senangnya aku begitu melihat sebuah motor sport merah melintas di depanku, aku tahu betul itu pastilah Kyo. Aku juga merasa lega karena hari ini dia tidak datang terlambat. Kyo melajukan motornya menuju parkiran, aku pun berjalan mengikutinya.
Kyo melepas helm dan kini terlihat jelas wajah tampannya, meskipun seperti biasa aku merasa gugup saat melihatnya, aku tetap berjalan mendekatinya dan berusaha bersikap senormal mungkin.
“Hai, Kyo. Selamat pagi,” sapaku mencoba mencairkan suasana yang masih terasa canggung di antara kami.
Kyo tersenyum tipis yang membuat kerja jantungku semakin mengkhawatirkan. Begitu cepat hingga kapan pun bisa melompat keluar dari rongga dada. Mungkin perumpaanku ini terlalu berlebihan tapi aku tak tahu harus menggambarkan dengan cara apa kondisi jantungku yang memang sedang berdetak cepat hanya karena melihat senyum menawan seorang Masakazu Kyo.
“Aku senang kau menuruti perkataanku,” ucapnya
“Tentu saja,” balasku sambil menundukan kepala, aku tak sanggup menatap wajahnya terlalu lama ketika kami sedang berhadap-hadapan seperti ini. “Oh, iya. Kenapa kau menyuruhku menunggumu di depan gerbang hari ini?”
Sebenarnya sejak semalam aku terus memikirkan hal ini, sehingga aku tak sanggup lagi untuk memendam rasa penasaran karena ingin segera mengetahui alasannya.
“Aku akan memberikan pelajaran pada teman-teman sekelasmu, agar mereka tidak menggangumu lagi.”
Aku pun terbelalak mendengarnya, mungkinkah dia berniat menyakiti Akemi dan teman-temannya? Kyo mulai melangkahkan kaki namun kuhalangi jalannya dengan berdiri di depannya sambil merentangkan kedua tangan ke samping.
“Jangan sakiti Akemi dan teman-temannya. Aku mohon padamu.”
Kyo menatapku teramat datar. “Kau masih memikirkan mereka setelah apa yang mereka lakukan padamu semalam?” tanyanya seakan-akan tidak percaya dengan perkataanku.
“Aku tidak akan melarangmu jika kau hanya menegur, tapi aku tak akan memaafkanmu jika kau menyakiti mereka.”
Kyo tertawa seolah sedang mengejekku sekarang. “Hahaha ... aku heran ada orang sepertimu di dunia ini. Kau terlalu baik dan polos, Hanna.”
Kyo kembali melangkahkan kaki dan kini aku hanya mampu mengikutinya dari belakang, mengabaikan orang-orang yang kini menatap kami dengan heran saat kami melintasi lorong yang memang selalu dipenuhi siswa-siswa yang berlalu lalang maupun yang sedang berkerumun.
Kyo berjalan menuju kelasku, begitu pun aku.
BRAAAKKK!!!
Tak terkira keterkejutan yang kurasakan saat dengan tiba-tiba Kyo menendang pintu kelas dengan kerasnya. Bukan hanya aku, aku yakin semua teman sekelasku sama terkejutnya denganku. Suasana riuh di dalam kelas seketika berubah menjadi hening. Semua pasang mata kini tertuju pada Kyo.
Kyo berjalan memasuki kelasku dan dia berhenti tepat di depan meja guru.
“Dengarkan aku baik-baik!” teriaknya yang seketika membuat atensi semua orang tertuju pada Kyo. Tak ada satu pun yang berani mengeluarkan suara atau menyela ucapan Kyo.
“Aku tidak akan mengampuni siapa pun yang berani mengganggu Hanna. Jika aku melihat atau mendengar kalian mengganggu dan menyakiti Hanna lagi, maka kalian akan berurusan denganku. Aku tidak akan mengampuni kalian!”
Semua orang tampak terbelalak sembari menelan ludah karena Kyo tampak begitu serius saat meneriakan ancaman itu.
“Kalian mengerti!!!”
Sungguh aku terkejut mendengar teriakan Kyo di depan kelas, semua orang tampak terdiam karena tak ada seorang pun yang berani menyahuti perkataannya.
BRAAAAK!!
Kyo menendang keras meja guru, mengeluarkan suara kencang yang membuat semua orang di dalam kelas ini terkesiap.
“Apa kalian mengerti??!!!”
“Kami mengerti!!”
Secara serempak semua teman sekelasku menyahuti teriakan Kyo. Wajah Kyo terlihat dipenuhi amarah karena memerah bagai udang goreng, dia bergegas berjalan menuju pintu kelas ketika tiba-tiba sosok Bu Misaki muncul dan hendak masuk ke dalam kelas.
“Ada ribut-ribut apa ini?” tanya Bu Misaki.
Kyo mendelik tajam pada sang guru, “Anda wali kelas mereka bukan?” tanya Kyo dengan sangat ketus.
Bu Misaki mengangguk, “Benar. Ada apa, Kyo?”
“Sebagai guru, anda telah gagal mendidik mereka. Apa anda tahu, murid-murid anda itu selalu merendahkan, mengganggu dan menyakiti Hanna hanya karena dia bukan berasal dari keluarga kaya? Mereka juga selalu mengucilkannya.”
Bu Misaki hanya diam mendengarkan pertanyaan Kyo yang terdengar kasar itu.
“Perlukah aku mengadukan hal ini pada ayahku? Aku yakin sekali dia akan sangat kecewa, sekolah ini yang dengan susah payah dibangunnya dengan mengeluarkan biaya yang tak akan bisa kalian bayangkan, ternyata tak sanggup mendidik siswa-siswanya dengan baik. Sangat tak sesuai dengan harapan ayahku.”
Kini Bu Misaki terlihat terbelalak, aku pun tak menyangka Kyo akan mengatakan hal itu pada Bu Misaki.
“Jangan, Kyo. Ibu mohon jangan adukan hal ini pada beliau.”
Kyo mendengus kasar, “Kalau begitu didiklah murid-murid anda dengan benar.”
Setelah mengatakan itu, Kyo meninggalkan kelas tanpa mengatakan apa pun lagi. Aku pun segera mengejarnya, tak peduli meski setelah ini aku harus bolos karena tak mengikuti pelajaran pertama.
Aku tahu Kyo sedang emosi saat ini, tapi aku tak pernah menyangka dia akan berbicara kasar seperti itu pada teman-teman sekelasku. Aku juga tak bisa memaafkan kekasarannya pada Bu Misaki, walau bagaimanapun Bu Misaki itu adalah gurunya. Tidak sepantasnya seorang murid berprilaku sekasar itu kepada gurunya bahkan berani memarahi sampai mengancam seperti yang dilakukan Kyo.
Kyo berjalan dengan cepat, banyak siswa-siswa dari kelas lain yang berkerumun di lorong sekolah menyaksikan keramaian di kelasku. Ketika Kyo berjalan melewati mereka, mereka terdiam dan secara serempak memberikan jalan agar tidak menghalangi jalan Kyo. Tak ada seorang pun dari mereka yang menatap ke arah Kyo seakan-akan mereka sangat takut kepada pemuda itu. Hingga kini aku masih tidak mengerti dengan keanehan guru-guru dan siswa-siswa di sekolah ini yang tampaknya begitu takut pada Kyo. Mungkin karena ayah Kyo yang membiayai pembangunan sekolah ini, tapi tetap saja bagiku ketakutan mereka terlalu berlebihan.
Sudah dapat kuperkirakan kemana Kyo akan pergi, dan perkiraanku tepat ketika kami berada di rooftop saat ini.
“Kenapa kau mengikutiku? Kau tidak ikut pelajaran?” tanya Kyo sambil menatap tajam ke arahku. Aku pun memberanikan diri untuk mendekatinya.
“Aku berterima kasih untuk semua yang kau lakukan, aku tahu kau melakukan ini demi aku. Tapi menurutku, kau berlebihan tadi. Tidak seharusnya kau bersikap seperti itu pada mereka.” Untuk pertama kalinya aku berbicara padanya dengan tatapan yang lurus menatap matanya. Meski Kyo tampak memicingkan mata, aku sama sekali tak gentar dan tetap mengutarakan kekecewaanku pada sikapnya tadi yang menurutku memang berlebihan.
“Jadi kau menyalahkan aku?”
Aku mengangguk tanpa keraguan, “Tentu saja karena menurutku kau memang salah.”
Kyo mendengus kasar tampak tak suka mendengar jawabanku. Tapi aku tak peduli, aku tetap dengan berani balas menatapnya tak kalah tajam.
“Aku melakukan ini agar mereka tidak mengucilkan dan menyakitimu lagi.”
“Tapi tetap saja tidak seharusnya kau mengatakan itu, terutama pada Bu Misaki. Kau sangat kasar padanya. Seharusnya kau menghormatinya karena dia itu gurumu. Dia memang bukan wali kelasmu, tapi dia tetaplah gurumu,” tegasku. Kyo hanya diam, masih setia menatapku dengan sorot yang sulit diartikan.
“Aku ingin kau meminta maaf pada mereka.”
Aku sendiri tak mempercayai perkataan ini akan keluar dari mulutku karena sungguh kata-kata ini terlontar dengan sendirinya tanpa mampu aku kontrol.
Kyo terbelalak, “Apa? Meminta maaf? Kau bilang aku harus meminta maaf pada mereka?” Kyo menertawakan perkataanku, tapi kini aku sedang marah padanya sehingga rasa gugup yang biasanya kurasakan setiap kali melihatnya tertawa, kini hilang entah kemana.
“Aku tidak akan pernah meminta maaf pada mereka karena aku tidak salah,” balasnya dengan begitu angkuh dan congkak.
“Jadi menurutmu, perbuatanmu tadi itu benar?”
Kyo mengangguk, “Tentu saja. Aku bahkan merasa inilah pertama kalinya aku melakukan hal yang benar dalam hidupku.”
Aku sungguh tak mempercayai apa yang aku dengar ini. Dia menganggap bersikap kasar seperti tadi merupakan tindakan yang benar. Sekarang aku semakin yakin kebenaran akan penilaianku selama ini padanya. Dia memang siswa yang nakal. Tidak, lebih tepatnya dia seorang berandalan.
“Kalau begitu berhenti menjadi pelindungku. Aku tidak ingin kau mendekatiku lagi atau ikut campur urusanku lagi.”
Kyo terlihat terkejut mendengar perkataanku, setelah diam sesaat, akhirnya dia kembali berbicara padaku, “Kau serius?” tanyanya.
“Iya, jauhi aku. Aku tidak ingin melihatmu lagi. Sudah cukup kau ikut campur urusanku. Mulai sekarang urus saja urusanmu sendiri.”
Setelah itu aku berlari meninggalkannya yang masih berdiri mematung. Aku merasa inilah yang terbaik, aku tidak ingin lebih jauh lagi berurusan dengan pria berandalan seperti dia.

Book Comment (14)

  • avatar
    cutieenana

    sumpah ini novel keren banget , btw aku org malaysia , aku sangat menyukai novel kamu <333 !! alur ceritanya sangat bagus bahkan bisa bikin aku nangis terisak-isak ... sukses selalu kak , jangan stop menulis novel , aku akan sentiasa mendukungmuu <333 i will look forward to your next novel ! hehe much love from malaysia 💓

    10/07/2023

      0
  • avatar
    SaniyahSalwa

    ceritanya bagus bangett

    08/04/2023

      0
  • avatar
    TASYA ANASTASYA

    mmtp bgt

    01/12/2022

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters