logo
logo-text

Download this book within the app

bab 5

" woi bro! "
Satu tepukan mengenai pundak william.
" Nggak bisa kalau ketemu aku nggak usah ngejutin "
William melanjutkan menyeruput kopinya.
" Santai bro, tegang amat sih kayak ujian sekolah".
" Mau apa kesini ? Tumben aja datang ke toko".
" Wuih judes banget kayak nenek-nenek".
" Pasti mau minjem mobil atau mau minjem uang " jawab william ketus.
" Wuih sembarangan aja ngomong kayak itu, nggak lah". Gerald mengambil kopi william lalu meminum nya.
" Apaan sih, kopi akuni, beli sana" jawab william sewot.
" Dikit aja wil "
" Terus mau ngapain kesini ?"
" Biasa mau ngajak kamu wil dugem biar happy malam minggu ini "
" Hmm, nggak ! Sejak kapan aku mau dugem ".
" Banyak cewek disana, pasti happy kamu wil".
" Malam minggu ini aku mau nemenin bibi neni belanja bulanan".
" Yaaa, kayak ibu-ibu aja wil belanja bulanan nggak asik kamu wil".
" Udah kamu ngajak aku mau minta bayarin kan ?"
Gerald menggaruk kepala nya, terlihat gelagat nya.
" Heh, iya wil, lagi krisis wil".
" Udah aku duga
Tapi saat ini aku nggak bisa pinjemin duit ger, toko bibi neni lagi anjlok omset nya, beberapa kebutuhan toko dibeli pakek tabungan ku"
" Masa sih wil, 1 digit aja"
" Duh beneran nggak ada ger, sorry ya"
" Ya udah deh, kalau nggak ada".
" Kamu nggak marah kan ?"
" Santai bro".
Gerald keluar dari toko dengan wajah marah nya, william sedikit berbeda tak asik lagi untuk dijadikan teman dalam hati gerald.
Mana ada teman tak menolong teman nya, berteman udah lama.
Gerald memutuskan untuk mencari bimo, gerald kenal bimo sejak malam itu, saat dia mengantarkan jaket william.
Ia kembali masuk kedalam toko mencari bimo.
Ketika akan masuk ruangan bimo, william melihat gerald, william terheran kenapa gerald masuk kedalam ruangan bimo.
" Hey pak boss! Sibuk kah ?"
Ujar gerald.
Bimo menoleh ke arah gerald.
" Hai ger, tumben kesini ada apa ?"
" Biasa pak boss, mau ngajak happy-happy malam ini"
" Kemana ? Asik nggak nih ?"
" Asik pak boss, kita dugem ?"
" Dugem, asik tuh, udah lama nggak dugem sih aku, kapan kita kesana ?"
" Malam ini lah pak boss"
" Oke-oke selesai dari sini kita langsung kesana ya, aku juga bosan dirumah terus, apa kamu ajak william ?"
"Nggak! Dia tidak mau ikut, dia sih kudet pak boss".
" Hahaha, iya nggak asik".
" Tapi bayarin pak boss ya".
" Hahaha, kamu pandai juga merayu saya" jawab bimo
" Sebab tadi pinjam uang dengan william buat dugem nggak di kasih".
" William nggak mau pinjemin, untuk apa jadi teman ?"
" Iya pak boss, jadi malas temenan sama dia".
Bimo dan gerald terlihat asik mengobrol, tak sadar william mendengar dari luar.
William hanya tersenyum kecut, mendengar obrolan bimo & gerald.
Lalu william meninggalkan tempat itu.
***********
" Wil, kamu mau bibi masakin apa ? "
Terdengar bibi neni mengajak william mengobrol sambil memilih buah-buahan di pusat perbelanjaan.
" Terserah bi". William masih membayangkan omongan gerald tadi siang dengan bimo.
" Kamu mau buah apa wil ? Apel atau jeruk ".
" Terserah bi".
" Mau ikan atau ayam ?" Kembali bibi neni melontarkan pertanyaan.
" Terserah bi".
" Kamu kenapa sih wil, dari tadi terserah-terserah aja jawaban nya".
" Nggak apa-apa bi".wajah william terlihat datar.
" Wil nanti temenin bibi belanja kosmetik sebentar ya ? Mau kan sebentar aja".
" Iya bi, nanti william temenin".
Ketika bibi neni dan william turun ke lantai dasar mereka melanjutkan untuk belanja kosmetik, di satu sisi indah yang berada di counter kosmetik terkejut melihat william.
" Ndah, itu william kan ?" Selfi mendekati indah.
" Iya sel, itu william".
" Tumben kamu nggak ngejar dia, cari perhatian".
" Ah sudahlah sel, nggak penting".
Ketika itu william melihat indah, indah pun melihat william, tapi ekspresi indah terlihat datar.
Bibi neni memilih-milih kosmetik, sampai akhirnya berhenti di counter indah.
" Selamat malam mbak?"
" Mau cari apa buk ?" Jawab indah
" Aku mau cari pelembap biar kulit nggak kering"
William melihat indah tanpa kedip, indah terus menunjukkan beberapa produk barang nya ke bibi neni.
Tapi ekspresi indah tampak biasa saja.
" Saya mau deh mbak pelembap ini, kayak nya pas dikulit saya, mbak juga pakek kan ?"
" Iya ibu saya juga pakek".
" Ah biar kulit saya halus kayak mbak".goda bibi neni.
" Ah ibu bisa aja" indah tersipu malu.
" Wil, nanti kamu bayarin kosmetik ini ke kasir ya, tuh mbak nya udah mau ke kasir antar barang".
" Iya bi"jawab william.
Ketika indah berpapasan dengan william, indah tak menghiraukan william.
"Cewek aneh " celetuk william.
Indah menghentikan langkah kaki nya.
Namun dia tak menghiraukan ucapan william.
" Eh, makasih ya kata-kata waktu itu bilangin sama temen kamu".
Sontak indah menoleh kearah william.
" Kata-kata apa ?" Indah terheran.
Namun william telah berlalu ia sudah berjalan keluar dari antrian pembayaran. Membuat indah mengejar kembali william.
" Wil, william ?"
Bibi neni dan william menoleh.
" Ada apa ya mbak ? Ada yang ketinggalan?"
" Tadi maksud nya apa ya wil ?"
" Bukan apa-apa" jawab william.
" Temen aku yang mana ?"
" Kamu kenal william ya ?" Ujar bibi neni.
" Ayo bi kita pulang". William langsung menarik tangan bibi neni.
" Wil, maksud nya apa sih ?".
Tapi william terus melangkah pergi tanpa perduli ucapan indah.
*********
William berbaring di tempat tidurnya, mengingat kejadian pertemuan dirinya dengan indah. Malam itu dia tak bisa tidur.
Kejadian yang terus menerus bertemu indah, baik di sengaja maupun tidak.
" Kok tiba-tiba keingat tuh cewek, lucu sih tapi kadang nyebelin" ujar william.
Tanpa sengaja william memakai jaket yang pernah ia pinjamkan dengan indah. Tercium aroma wangi detergen pakaian.
William begitu sinis ketika bertemu indah,membuat william sadar mengapa ekspresi indah tak ramah seperti biasanya.
Lamunan william pecah mendengar ketukan pintu terdengar begitu keras.
TOK,,TOK,,TOK,,
" WOII buka pintu"
William melihat jam pukul 01.00 dini hari.
" Siapa sih ? Ganggu orang aja"
Ceklek,,saat pintu dibuka william.
" Astaga, nara pidana ini baru pulang".
" Hey bro, lama sekali buka kan pintu".
Bimo mabuk berat di malam itu, bau alkohol tercium pekat dari aroma mulut nya.badan nya sempoyongan.
Entah siapa yang mengantar ia pulang.
" Hey sindikat, mabuk kamu ya ? Pasti dia habis dugem sama gerald".
Namun tiba-tiba saja bimo pingsan, membuat william marah.
" Astaga, dia malah pingsan, dikira aku mau bawa dia kekamar, ogah! Selamat tidur di lantai ya".
William masuk kedalam kamar nya lalu tidur seperti tak terjadi apa-apa, ia tak memperdulikan bimo yang berbaring di lantai karena mabuk.
*****
Pagi itu william melempar seember air di wajah bimo, membuat bimo tersadar dari tidur nya.
" Bangun woi, bangun" teriak william.
" Apa-apaan ini wil ? Kok aku disiram kayak tanaman aja"
" Kan bagus aku bangunin, dari pada tidur dilantai".
Bibi neni terkejut melihat bimo basah kuyup.
" Ada apa ini ? Kenapa pakaian mu basah bim ?".
" Itu disiram william bi".
" William kok kamu kurang ajar sih ?"
" Ya wajar bi, tidur kok di lantai, pulang malam karena habis mabuk semalaman".
"Kamu mabuk wil ? Wajar kamu semalam pergi ya ?"
" Aku nggak mabuk, aku hanya minum dikit"
"Bim, aku nggak suka kamu mabuk-mabuk begitu ya, kalau sekali lagi kamu begini aku usir kamu dari sini".
" Maaf bi, janji bimo nggak akan begini lagi".
" Mampus loh " ejek william.
*********

Book Comment (47)

  • avatar
    AuliaFebby

    seru banget bang.

    21/08

      0
  • avatar
    DamanikTanjung

    bagusss

    24/07

      0
  • avatar
    ImutAnggraeni

    seruuu

    09/07

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters