logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 3 Melarikan Diri Dan Tertangkap

Ethan menyetir dengan cepat keluar dari rumah sakit. Anna baru pertama kali naik mobil yang seperti ini. Dia hanya bisa duduk diam sambil memegang bagian yang robek.
Telepon yang Ethan tunggu-tunggu akhirnya berdering panjang, dia segera meminggirkan mobilnya, dan mengangkat handphonenya dan memulai conference callnya.
Tanpa dia mau, Anna jadi bebas memperhatikan wajah Ethan. Wajahnya berkulit putih mulus dengan tidak wajar, pria kok memiliki kulit semulus itu, komen Anna dalam hari, lalu kembali melihat bibirnya yang tebal, seksi,... sekilas saat dia berbicara ada lesung pipi yang muncul.
Poninya hampir menutupi wajahnya. Kalau lagi berbicara seperti ini, dia terlihat tampan, Anna harus mengakuinya, tapi asal dia tak berbicara kepadanya, kelakuannya selalu membuat Anna ingin marah.
Dia berbicara cepat mengenai kenaikan harga saham, dan sebagainya yang Anna tak mau ambil pusing, tangannya mulai pegal memegangi bagian yang robek, karena gelap begini mungkin tidak akan kelihatan kalau aku lepas pegangan tanganku? pikirnya dalam hati, karena Ethan masih sibuk berbicara sambil melihat ke arah yang lain jadi aman. Dia melepaskan tangannya dengan pelan-pelan.
Lalu hujan tiba-tiba turun, Anna seketika melihat ke arah jendela. Semakin sulit dia untuk melarikan diri, dia meratap dalam hati memandangi air hujan yang turun deras.
Ethan menatap jendela yang mulai basah karena jatuhnya hujan, Pembicaraannya dengan New York berjalan lancar, kantor pusat setuju dengan keputusan yang dia ambil, iklan yang berjalan yang menyesatkan publik itu akan ditarik dan akan dibuat baru lagi, walau akan keluar biaya baru, tapi pihak pusat akhirnya tidak keberatan.
Ethan sangat suka bekerja dengan perusahaan ini yg memiliki integritas ini. Dia dengan puas mengalihkan pandangannya kepada wanita keras kepala di sebelahnya.
Tapi pemandangan yang Ethan lihat lebih menakjubkan. Gaun Anna ternyata robek jahitannya dari dada sampai ke pinggang, walaupun Ethan tak ada bermaksud mengintip tetapi naluri kelaki-lakiannya langsung muncul dan menatap tubuhnya yang terlihat sedikit itu.
Walaupun dalam sinar yang temaram, jantungnya seketika berdebar-debar ketika melihat kulitnya yang seputih susu, dadanya penuh dan pinggangnya ramping. Dia sedang menatap air hujan yang jatuh di jendela tanpa menyadari Ethan bisa melihat semua itu.
Ethan baru menyadari kalau ternyata dia diam tidak keluar lagi dari mobil karena bajunya robek, apakah karena tarikan tangannya kah bajunya ini bisa robek? Tiba-tiba Ethan merasa harus bertanggung-jawab.
"Hei, hei!" ujar Ethan setelah bisa menguasai dirinya, tapi Anna tidak mau menoleh dengan panggilan itu.
"Hei..." panggilnya lagi, Anna benar-benar kehabisan sabar dengan pria ini, dia segera menoleh dengan siap tempur
"Panggil aku dengan...-" ucapan Anna terpotong karena jari Ethan yang menunjuk robekan gaunnya yang terbuka lebar memperlihatkan BH dan sebagian Perutnya, Astagaaaa! jerit Anna dalam hati, langsung kembali menggenggam gaun yang robek itu.
Ethan segera membuka jasnya, setidaknya Anna bisa mengenakannya sepanjang jalan, daripada dia harus menggenggam gaunnya terus menerus. Lalu dia mendekatinya untuk memakaikan jas itu kepadanya, tapi Anna langsung ketakutan. Dia mundur dan Ethan semakin mendekat sampai Anna tidak bisa mundur lagi, Anna semakin panik.
"JANGAN!" jeritnya sambil mendorong Ethan.
"Apaan sih!" serunya kaget, Ethan segera menarik badannya kembali.
"Jangan dekat-dekat, kamu mau apa!" teriak Anna panik. Bola matanya coklat mudanya menatap Ethan ketakutan, Ethan tiba-tiba merasa geli,dia pasti berpikir kalau ethan akan menyerangnya, hahaha, justru karena kelakuannya seperti ini dia malah jadi kepikiran, pikir Ethan sambil menatap bibirnya yang mungil.
"Ya sudah kalau ga mau pake!" Ethan menarik jasnya yang dari tadi ternyata sudah di pangkuan Anna
"Eh, ... mau!" seru Anna sambil langsung menarik jas Ethan dan segera mengenakannya. Jas itu terasa hangat walau kebesaran untuknya.
Terlihat senyuman tipis di wajahnya yang mungil itu, Ethan mendengus, lalu menjalankan mobil kembali. Ada perasaan aneh menyusup dalam hatinya ketika melihat senyuman Anna.
Anna merasa lapar, karena panik menemani Opa, dia sama sekali tidak makan kecuali tadi makan siang bersama Opa. Tapi Anna tersadar kalau jalan ini bukan ke rumahnya, dia bahkan belum memberikan alamatnya.
"Kita mau kemana?" tanya Anna bingung memperhatikan sekitarnya, hujan masih deras dia terperangkap di mobil ini.
"Makan," jawabnya seenaknya.
Perut Ethan sudah bergetar-getar dari meeting tadi. Dia melirik jam yang ada di dasbor mobil, sudah jam 11.23, jam segini yang pasti buka hanya restoran fast food, lalu segera mengarahkan mobil menuju salah satu restoran andalan karena dia selalu makan terlambat.
Anna memegang perutnya apa tadi dia mendengar perutnya berbunyi? kok dia bisa tahu? Ethan masuk ke layanan drive through, dan membuka jendelanya, angin hujan langsung masuk ke dalam.
Ah pasti dia kecewa diajak makan disini, wanita seperti ini pasti maunya makan mewah di restoran italia, pasti dia tidak menyangka akan diajak ke restoran model begini, pikir Ethan sinis dalam hati.
"Mau makan apa?" tanyanya singkat.
"Paket double cheese minum ganti teh, makasi." Anna menjawab pasti dengan senyum senang. Restoran ini merupakan salah satu restoran kesukaan Anna.
Ethan yang terkejut karena pesanannya ternyata sama lalu maju ke konter lain untuk mengambil pesanan. Mereka segera makan dengan diam, Anna yang lapar sekali sehingga dalam sekejap langsung menghabiskan pesanannya bahkan sebelum Ethan menyelesaikan makannya.
Ethan menatap Anna dengan heran, benar-benar wanita aneh, seharusnya ada rasa malu, jika makan dengan calon suami, pikirnya ...eh kenapa dia berpikir begitu ya? dia hanya calon yang dijodohkan oleh opa Jacob, jadi dia bukan calon istrinya? pikirannya mulai aneh-aneh sepertinya dia sudah kelewat lelah, pikirannya mulai melantur kemana-mana.
"Cepet aja, laper ya?" tanyanya menyindir Anna, kata-kata itu meluncur cepat sebelum Ethan sempat menahan dirinya. Anna menghabiskan teh kemasannya dan melirik ke arah Ethan dengan sebal.
"Sudah pasti, aku nungguin Opa-mu dari siang sampai malam ini, kalau aku sih khawatir ya kalau Opa-ku kenapa-kenapa, nggak kaya seseorang yang sok sibuk, sampai nggak bisa ditelepon," jawab Anna malah menyindir balik.
Ethan mendelik ke arah Anna dan hendak membalasnya tapi tiba-tiba handphone-nya berbunyi. Anna mengangkat tangannya menyuruh Ethan berhenti.
Ethan, terkejut, dia harus berhenti bicara saat dia mengangkat tangannya menyuruhnya berhenti, dan anehnya Ethan menurut. Orang dari New York tadi menunggunya untuk bisa berbicara, tapi wanita ini seenaknya memberikan telapak tangannya agar dia berhenti bicara?
"Ya, Mama aku dah jalan pulang kok, iya aku aman, aku naik taksi kok," jawab Anna malas menceritakan detail apa yang terjadi sambil melirik, ke arah Ethan.
Pria itu memandang Anna tidak percaya disamakan dengan taksi, Ethan ingin mengambil handphone-nya dan berteriak kepada siapapun yang dibalik telepon itu kalau dia yang mengantarnya, bukan taksi, jadi Anna pasti aman.
Tapi wanita menyebalkan itu meletakkan jari telunjuknya di bibirnya yang mungil itu, bibir yang dari tadi menggoda Ethan lalu tanpa dia sadari pikirannya kembali ke bayangan tubuh Anna yang tadi dia sempat lihat sekilas.
Ethan tersadar dari lamunannya karena pandangannya bertemu dengan Anna. Dia segera mengalihkan pikirannya, dengan emosi dia mulai menjalankan mobil.
"Rumahku di Petukangan, Akasia TV3 nomor 1." Ethan mendengus kesal karena Anna benar-benar membuatnya seperti supir taksi, tapi dia segera mengarahkan mobil ke sana.
Anna memperhatikan air hujan yang jatuh di jendela, sambil merebahkan tubuhnya ke bangku mobil yang nyaman. Jas Ethan pas sekali menutupi tubuhnya yang mungil, sehingga dia merasa hangat. Anna menguap karena tiba-tiba merasa mengantuk,
Aku tidak boleh tertidur... aku tidak boleh tertidur, ucap Anna dalam hati memperingatkan dirinya.

Book Comment (914)

  • avatar
    KapantowVanya

    plis deh pokoknya bagus IM so spechles

    11d

      0
  • avatar
    KerasSilalahi

    ceritanya bagus

    13/08

      0
  • avatar
    TaufaniAdin

    good job bagus

    10/08

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters