logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 5 Garis Takdir Sang ksatria

Sitija dan sang ibu memasuki istana Ekapratala yang sangat megah disetiap sisi pintu mulai dari gerbang istana sampai Singgasana utama kerajaan yang dijaga oleh para Yaksa. para Yaksa adalah Raksasa pasukan Batara Kuwera yang memang ditugaskan mengamankan seluruh kayangan di jagat raya. mereka selalu menyatukan kedua tangannya tanda menghormat kepada setiap tamu ataupun keluarga kerajaan.
Akhirnya sang ibu dan Raden Sitija sampai di aula utama. Tampak jelas Batara ekawarna duduk di kursi singgasananya yang berhias banyak batu mulia berikut juga tahtanya. sementara Sang ayah Sri narendra khrisna duduk di kursi kehormatan sebelah kiri sang batara. sang ibupun menyusul duduk disebelah sang ayah. lalu Raden Sitijapun berlutut sembari menghormat.
"Ngger apakah kau tahu, mengapa angger dipanggil kemari? "kata sang Batara mengawali pembicaraan dengan sang cucu kesayangannya itu
"tidak tahu kanjeng eyang kakung....."tandas Sitija sambil duduk bersila dan menundukkan kepalanya
"biarkan kanjeng ramamu saja yang memberi penjelasan kepadamu"kata sang batara sambil menghembuskan nafas sembari beranjak dari singgasananya lalu mendekati sang cucu dan menepuk bahunya dengan pelan
"karena aku tidak akan bisa tega mengatakannya padamu..."sambungnya seraya berlalu.
"Ngger putraku Raden sitija mendekatlah kemari ngger,biarkan ramamu ini memelukmu"kata narendra khrisna melapangkan tangannya kepada putra sulung kesayangannya
Sitija pun berdiri mendekati sang ayah lalu tiba -tiba sang narendra memeluk setelah itu menepuk kedua lengan kekar sang putra
"ngger sebetulnya berat hati ramamu ini mengatakan hal ini "
"ada apa kanjeng rama, beban kanjeng rama adalah bebanku juga"
"aku ingin bercerita kepadamu ngger,suatu sa'at nanti dwarawati dan mandhura akan hancur semua yang ada disana akan binasa kecuali aku dan pamanmu uwak kakrasana itu yang digambarkan sanghyang wenang terhadapku ngger"ucap sang narendra sambil menunduk sambil duduk terpaku
"lalu kanjeng rama menginginkan aku sebagai apa?"
"tidak hanya dwarawati dan mandhura saja bahkan seluruh kayangan akan sirna itu karena ulah kedua orang saudara angkatku yaitu Prabu Bomabomantara dan Prabu Narakasura "
"apakah mereka berdua pamanku juga kanjeng rama?"
"iya meskipun bukan sedarah denganku"
"apakah harus kau katakan itu padanya kanda prabu?"tiba -2ada suara yang menyela sang narendra yang ternyata adalah istrinya sendiri Dewi pratiwi sambil matanya berkaca -kaca lalu berlari meninggalkan pembicaraan mereka berdua
"duduklah disebelahku dan dengarkan ceritaku ngger"
"iya kanjeng rama "sahut Raden Sitija mengikuti saran sang ayah
"dahulu kala ada seorang Raksasa dari bangsa denawa berdarah asura yang bernama hiranyaksa, dia adalah seorang Raksasa yang sangat sakti mandraguna ngger.dengan kekuatannya dia menciptakan sebuah lubang hitam lautan kosmik yang akan membuat seluruh arcapada musnah termasuk juga jagadraya lalu untuk mengalahkannya hanya ada satu jalan yaitu batara wisnu menjadi awatara resi berkepala babi hutan yang bernama sang waraha, tetapi waraha mengajukan syarat pada eyangmu untuk menikahi ibumu dewi pratiwi selaku dewi bumi tapi syarat itu akan berimbas fatal karena perkawinan sang waraha dan ibumu itu tidak berdasarkan saling mencintai tapi guna mengurung sang raksasa hiranyaksa ke dalam rahim ibumu"
kata sang narendra sambil mengelus punggung sang putra
"jadi hiranyaksa itu adalah kakangku rama"
sang narendra mengangguk
"hiranyaksa itu adalah Narakasura"jawab sang khrisna
"jadi Narakasura itu adalah kakangku..."kata sitija heran
"iya ngger,hiranyaksa hanya akan bisa dikalahkan oleh titisan atau keturunan awatara wisnu"
"awatara wisnu menitiskan ruhnya pada dua makhluk dan menikahi ibumu selama dua kali pertama sebagai resi waraha dan kedua sebagai aku kanjeng ramamu ngger...."
"lalu kanjeng rama apa yang harus aku lakukan?"
"aku ingin mengajukanmu menjadi senopati kayangan yang mewakili bumi untuk menakhlukkan hiranyaksa atau Narakasura dan sang kakak hirakanyasipu atau Bomabomantara"
"tapi kanjeng rama aku hanya berlatih olah keprajuritan biasa "
"Sitija dengarkanlah aku....!!"terdengar suara menggema di seluruh ruangan itu tiba- tiba sang narendra pun berlutut dan menghormat pada suara itu lalu diikuti oleh sitija
mereka mengenal suara itu Suara Sang hyang wenang pemilik jagad raya
"pergilah kau ke istal istana.....!!"perintah suara itu
dengan sigap sitija pun berlari diikuti sang ayah menuju ke istal istana ternyata disana sudah ada sang ibu dan sang eyang menunggunya Sitija melihat istal istana itu menyala -nyala diapun segera masuk mengkhawatirkan Wilmuna sahabat burungnya,Wilmuna yang ada disana mengangguk -angguk kearah sebuah lubang besar seperti sebuah pintu disana terlihat istana yang sangat luar biasa menakjubkan
"Wilmuna kau tidak apa apa "kata Sitija
tiba -tiba sang ayah dan sang ibu menghampiri lalu berkata sang ibu "ngger itu kayangan yang bernama alang -alang kumitir milik sanghyang wenang gusti pemilik mayapada jagadraya"
"Masuklah ke dalam pintu perbatasan ini Sitija Datanglah padaku. kutunggu kau dan burung kesayanganmu diistanaku"kata suara itu lagi
lalu sang ayah narendra khrisna memberi isyarat agar Sitija melakukan apa yang diperintahkan Suara itu. lalu Sitija menyatukan kedua tangannya lalu memeluk kedua orang tua dan eyangnya, terlihat mata sang ibu yang berderai air mata dan sang eyang yang tersenyum kepadanya
"aku pamit kanjeng eyang,kanjeng rama dan kanjeng ibu"kata sitija sembari menarik tali kekang wilmuna
"pergilah ngger....penuhi takdirmu dan apa yang menjadi kehendakNYA jalani dengan hati yang tulus"
ucap sang ayah dan Sitija berlalu sambil menuntun Wilmuna menuju lubang besar yang menyerupai pintu kearah Alang -alang kumitir.
alang -alang kumitir adalah penghujung kayangan tertinggi di sebuah tempat antah berantah. seperti melewati jutaan masa bahkan lebih. sitija ingat kata -kata itu ketika sang ibu mau menidurkan dia di waktu kecil. dengan menunggangi wilmuna sitija terbang melesat mendekati istana megah seperti di depan matanya. sambil menoleh kebawah dia terkaget
"sialan tempat apa ini, sebuah istana diatas langit tanpa ujung "gumam Sitija dalam hati
tapi anehnya walaupun sudah terlihat. istana itu masih terasa sangat jauh. Wilmuna terus melesat keatas tanpa lelah tapi hal yang sama seperti kembali lagi. dan terus berulang ulang
"Hhhh. ...tempat ini....!!"kemudian dia menepuk halus leher Wilmuna
"aku tahu...Wilmuna jangan kau kuras tenagamu pelankan terbangmu"
tapi ketika mencapai suatu tiba -tiba sitija merasa ada yang aneh dengan cara terbang sahabat burung nya itu. tenaga wilmuna seperti terkuras lalu dia hanya mengeluarkan lengkingan panjang. dengan sekuat tenaga wilmuna berusaha menempatkan sitija pada tempat paling tinggi namun tubuhnya makin melemah wilmuna pingsan ketika berusaha menembus batas langit
"Wilmuna....apa yang terjadi padamu....."
"WILMUNAaaa...sadarlah kawan"teriak Sitija sambil merangkul erat sahabatnya. ....mereka berdua meluncur kebawah dengan kencang sampai tangan sitija pun terlepas dari tubuh sahabat burungnya
"Wilmunaaaaaa....aaaaa.!!!"teriak sitija melihat sahabat kesayangannya meluncur tak sadarkan diri kearah bawah. ...tapi tiba tiba ada sosok bayangan yang terbang melesat cepat menangkap tubuhnya.
dia melihat sekilas kaki yang menolongnya seperti keluar pancaran api membara. sitija tau siapa dia
"adi wisanggeni....."
"pejamkan matamu kakang aku yang akan meneruskan tugas wilmuna....."
"tapi bagaimana nasib wilmuna.....adi?"
"tenanglah....kakang antasena, adi wisangkantha, kakang guritno dan kakang srenggini mereka persis berada dibelakangku...."
wisanggeni menggendong sitija melesat dengan kecepatan tinggi menuju ujung langit
"kakang sebentar lagi kita akan mengalami benturan dengan benteng langit...pejamkan matamu...dan kosongkan pikiranmu aku akan mengalirkan tenaga dahana geniku keseluruh tubuhmu agar kau tidak terluka jika tubuhmu terbentur benteng langit "
lalu sitija menuruti perkataan sang adik sepupunya
lalu dengan menyatukan kedua tangannya dia menunduk dan mengosongkan pikiran. ..
wisanggeni berteriak keras lalu diseluruh tubuhnya keluar api yang juga menyelimuti tubuh sitija dan melindungi tubuh mereka berdua. ...
tidak berselang lama sang adik melemahkan tenaganya sitija merasa tubuhnya semakin ringan dia juga merasa bahwa sang adik melepas tubuhnya dengan pelan
"kakang aku menyalurkan sedikit tenagaku untukmu"terdengar suara lain yang juga tak asing baginya lalu ada sosok tangan yang menempel didadanya mengalirkan hawa hangat disekujur tubuhnya
"adi Antasena. ...kaukah itu...?"
"bukalah matamu kakang tarik nafas dalam -dalam aku sudah mengalirkan totok saketiku padamu sehingga kau bisa bernafas dalam kedap udara"
"terima kasih adi srenggini...."
lalu sitija pun membuka matanya dan melihat empat ksatria gagah yang menyelamatkannya barusan. raden arya wisanggeni dan raden arya wisangkantha dua kakak beradik ksatria tampan yang wajahnya mirip dengan sang ayah raden arjuna. sedang raden anantasena dan raden arya srenggini adalah saudara seayah putra raden werkudara sama seperti raden guritno dan raden anantareja mereka bersaudara bermuka seperti empat ksatria kembar padahal mereka lahir dari rahim ibu yang berbeda
"kakang selamat datang di alang -alang kumitir"kata wisangkantha yang terkenal paling sopan diantara mereka berempat.
"kemarilah kakang ayo kita jalan -jalan sebentar "sambung wisangkantha sambil mengajak terbang mengambang di langit hanya berisi bintang. . lengang terasa sunyi, gelap dan terasa hampa.
"lihatlah benda -bulat yang mengelilingi cahaya menyilaukan itu benda bulat yang hanya membuat ukuran kita tampak sangat kecil kakang Sitija kita hanya seperti sebutir debu jika dibandingkan benda benda bulat yang suatu sa'at manusia menamakannya planet dan ketika dia mengelilingi pusat cahaya itu juga akan dinamakan orbit lalu pusat cahaya yang dikelilinya adalah Matahari.atau ras kita menyebutnya dengan candradimuka ..kakang Sitija."ujar wisangkantha menunjukkan sesuatu pada sitija
"langit luas inilah kerajaan sanghyang wenang, inilah alang 2kumitir disisi lain sang hyang wenang juga menciptakan lubang yang dinamakan lautan kosmik ...yang bisa menyedot apa saja yang berada di dekatnya. ..suatu sa'at kerajaan sang hyang wenang dijagad ini akan dianamakan oleh bangsa manusia sebagai galaksi. ...dahulu kala ada seorang raksasa asura yang bernama Hirayaksa yang diberi berkat oleh batara Brahma untuk menggunakan lautan kosmik sang hyang tapi dia berbuat sewenang -wenang dia ingin menghancurkan semesta yang diciptakan oleh guru kami para senopati jagad kakang Sitija, dia berusaha menarik seluruh planet -planet ini ke dalam lautan kosmik, termasuk bumi. .lalu guru kami menyuruh dewa yang lain yaitu batara wisnu untuk menghentikannya "wisangkantha bercerita seperti apa yang disampaikan oleh sang ayah kepadanya tadi sampai berakhir
"tahukah kakang Sitija jika prabu Narakasura itu adalah wujud sebuah ilmu kekuatan yang dimiliki Hiranyaksa"
lalu dia bercerita lagi mirip seperti cerita sang ayah tentang hiraknyasipu
"begitupun sama dengan prabu Bomabomantara dialah ilmu dari hiraknyasipu,hiraknyasipu adalah kakak dari hiranyaksa dia juga membuat kerusakan dengan membunuh para resi yang mengagungkan dewa -dewa di kayangan, lalu sang hyang wenang pun mengutus batara wisnu kembali dengan wujud manusia berkepala singa berekor sembilan naga untuk mengalahkannya. ....dia hanya lemah jika keadaan menjelang senja dan berada di halaman istananya mirip dengan kekuatan Prabu bomabomantara akhirnya dia berhasil dibunuh dengan dicabik -cabik seluruh badannya dan dikuliti oleh resi narasinga"tandas wisangkantha
lalu sang adik menepuk lengan sang kakak
"kakang...kita disini senang karena sang guru kami sanghyang wenang memilihmu....karena memang itu akan menjadi takdir yang meluruskan jalanmu kakang"
"sebentar lagi penobatanmu sebagai senopati bumi akan dimulai ayo kakang kupertemukan kau dengan beliau"ajak wisangkantha menggandeng tangan sitija diikuti oleh lainnya. ...mereka berlima terbang lalu tiba tiba wisanggeni menghentikan mereka dengan memberi tanda pada tangannya
sitija melihat wisangkantha seraya mempersilakan tangannya pada Sitija untuk terbang maju, dia melihat keempat adik sepupunya menunduk dan menyatukan kedua tangannya pada sesuatu yang tidak terlihat
"kakang satukan kedua tanganmu dan pejamkan matamu berusaha kosongkan pikiranmu lalu aturlah nafasmu secara perlahan -lahan"kata wisanggeni
sitija pun berbuat menuruti omongan sang adik
lalu dia merasa ada sesuatu yang menariknya pelan
"hai Sitija apa kau mendengarku..."terdengar suara membahana
"Aku hanya bisa dirasakan Sitija, aku ada karena kau merasakan aku ada aku bagian dari alam semesta tapi aku juga bagian dari semua makhluk yang kuciptakan Akulah sanghyang wenang, aku takkan pernah bisa kau lihat dengan mata fanamu, aku adalah perwujudan keinginan semua makhluk fana sepertimu "
"Aku sudah memberikanmu cerita lewat mulut ayahmu dan adik sepupumu, apakah kau siap untuk menerima imbalan yang akan kuberikan padamu....."
sitija yang tetap dalam posisinya lalu mengangguk
"KUBERIKAN KAU KEKUATAN TENAGA SEPERTI SANG WARAHA.....DAN KECEPATAN SEPERTI KILAT YANG DIMILIKI SANG NARASINGA"suara sanghyang wenang menggelegar diatas arcapada
Sitija merasakan tubuhnya seperti dicambuk oleh sesuatu, lalu dia menjerit kesakitan seperti ada jutaan jarum yang masuk ke pori -pori seluruh kulit menembus seluruh peredaran darahnya bahkan sampai masuk keotaknya. seluruh otot -ototnya menonjol terasa seperti mau pecah. jantungnya berdegup sangat kencang dan dia merasakan panas seperti api yang membakar tubuh sampai kedalam organ -organ dalamnya. matanya memerah menahan rasa sakit yang tiada tara hingga air keringat di tubuhnya terbang seperti bulir-bulir diangkasa semesta seketika rasa panas itu berangsur angsur menghilang sedikit demi sedikit dan lama lama berganti dengan rasa hangat di sekujur tubuhnya. lalu berubah menjadi rasa yang menyejukkan badannya. Sitija kembali berusaha menata nafasnya dengan posisi menyatukan kedua tangannya kembali. tapi lama -lama dia merasakan hawa aneh lagi merebak di seluruh badannya. rasa sejuk itu berubah menjadi dingin secara perlahan semakin dingin dan dingin.Tubuhnya menggigil karena rasa dingin itu seperti membekukan saluran darahnya. rasa dingin itu semakin memuncak seperti rasa panas yang dia rasakan barusan. tenggorokannya seperti kering darahnya seperti berhenti mengalir dan otaknya terasa membeku rasa dingin itu semakin menjadi jadi hingga tubuhnya menggigil sangat kencang hingga mengejang. lalu sedikit demi sedikit tubuhnya membentuk gumpalan es hingga menutup kakinya Sitija pun meringkuk seperti bayi. lalu seluruh tubuhnya pun sedikit demi sedikit tertutup oleh lapisan es. ...di dalam lapisan itu sitija memejamkan mata dia menahan sakit nya dingin menguasai tubuhnya yang tertutup lapisan beku. tubuh itu melayang -layang tanpa beban diatas antariksa..

Book Comment (487)

  • avatar
    ChannelM.H.S

    Terimah kasih

    06/08

      0
  • avatar
    YansyahArdi

    bener an bisa di tarik gaess

    29/07

      0
  • avatar
    Marina Nurasyifah

    sangat bagus ceritanya

    29/06

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters