logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 7 DAVIRA COLLECTION

Jam 6 pagi Vina bersiap dengan outfit kantor berwarna mint dan pashmina putih, dilengkapi juga dengan heels dan tas senada membuatnya terlihat fresh. Dia mengeluarkan mobil kesayangannya, Honda CR-V Hybrid. Sasha yang melihat itu terkejut mulutnya menganga, pasalnya dia tidak tahu kalau Vina punya mobil dan bisa menyetir. Dia mengira pagi ini pergi ke DC akan menggunakan taksi seperti biasanya.
"Vi, ini punya lo?" 
"Iya bagus gak?"
"Bagus banget, keren. Ini mobil idaman gue, itu atapnya bisa dibuka kan?"
"Bisa. Yuk sekarang berangkat, takut nanti macet, biasakan jakarta gitu kan?" ajaknya. Dia tersenyum memperhatikan Sasha yang terus saja mengagumi mobil itu.
30 menit kami di perjalanan akhirnya sampai di parkiran DC, Sasha mengeluarkan HTnya.
"DC group, bersiap Big Boss datang!"
Semua karyawan DC menggunakan HT supaya memudahkan informasi atau panggilan dari karyawan lain. Vina memang jarang berkunjung ke Davira Collection, tapi ketika berkunjung ia akan mendapat sambutan dari semua karyawan, seperti pagi ini. Ketika dia dan Sasha memasuki lobi, semua karyawan berbaris berhadapan dengan tangan kebelakang seperti sedang istirahat di tempat.
"Selamat pagi Big Boss!!!" ucap mereka serempak.
"Pagi, terima kasih atas sambutannya. Semangat bekerja!"
Saat Vina melangkah tiba-tiba dia dikejutkan dengan semua karyawan yang serentak menyodorkan setangkai bunga mawar dengan warna yang berbeda. Dia berjalan mengambil satu persatu mawar itu sambil terus mengucapkan terima kasih, saat lift hendak tertutup tak lupa melambaikan tangan dan mereka menyambutnya dengan antusias. Sesampainya di lantai 4 ternyata sambutan untuknya belum usai. Semua karyawan yang di bagian kantor ikut menyambutnya dengan hal yang sama. 
"Masya allah, sambutan pagi yang menyenangkan," ucapnya sambil menaruh setumpuk bunga mawar lalu duduk di kursi kerjanya.
"Siapa dulu dong yang ngatur? Sasha gitu loh," ucap Sasha dengan bangga.
"Ck, iya deh, terima kasih Sasha. Sekarang kembali bekerja!" 
"Iya, big boss galak!"
"Siapkan berkas-berkas yang harus saya kerjakan!"
"Siap." Sasha memberikan hormat dan berlalu ke ruangannya. Hanya 10 menit dia kembali lagi ke ruangan Vina sambil membawa setumpuk map dan menaruhnya di meja. Vina yang melihat itu pun memijat pangkal hidungnya yang seketika nyeri.
Sasha ke ruangannya dan Vina pun mulai mengerjakan satu persatu map itu.
Waktu begitu cepat, tidak terasa sekarang sudah memasuki jam makan siang, tapi Vina yang terlalu fokus tidak menyadarinya, bahkan dia tidak mendengar ketukan di pintu ruangannya yang terbuat dari kaca itu.
Tringgggg ... 
Telepon kabel yang ada di samping komputer Vina berbunyi membuat kerjaannya terhenti. Ia menerima panggilan itu dengan mata yang masih fokus menatap berkas dan membolak balikkan kertas itu.
[Ya, ada apa?]
[Sudah jam istirahat, Bu. Pak Alby sudah menunggu di depan pintu,]
Mendengar itu mata Vina pun beralih melihat ke pintu, dan benar saja ada seorang pria tengah berdiri sembari tersenyum.
Alby Byantara, dia menjabat sebagai Manajer di Davira Collection, usianya 6 tahun di atas Vina dan Sasha. Vina sempat terlupa kalau tadi pagi memintanya untuk  berkeliling mengecek seluruh store yang ada di sini.
Vina menganggukkan kepala tanda mempersilahkan stafnya itu untuk masuk.
"Silahkan duduk dulu, saya mau menyelesaikan ini sebentar," ucap Vina dengan mata yang masih menatap 2 berkas yang belum di kerjakan.
"Baik Bu." Album duduk di sofa, 10 menit menunggu akhirnya Vina selesai, dia beranjak sambil memasukkan ponselnya ke dalam saku jas.
"Ayo." Vina berjalan di depan mendahului Alby.
"Ibu, mau bertemu dengan Mbak Karin? atau mau keliling dulu?" tanyanya, Vina memelankan langkah kakinya dan menoleh.
"Dia ada di sini?"
"Iya, dia sudah menunggu dari 20 menit yang lalu," ucapnya.
"Antarkan saya kepadanya, setelah itu baru kita keliling," Alby berjalan menuju lantai 1.
Setibanya di lantai 1, tepatnya di sebuah cafe cake Vina melihat seorang wanita yang tidak asing baginya, dia seperti pernah melihatnya, tapi lupa kapan dan di mana tempatnya.
"Permisi Mbak Karin, ini owner kita, namanya Ibu Azkiya Belvina putri," ucap Alby dengan memperkenalkanku.
"Hai, Aku Karin,"
"Vina," mereka berkenalan ulang.
"Bolehkah kita ngobrol sebentar?"
"Boleh, maaf membuatmu menunggu lama," ucap Vina dengan perasaan tidak enak.
"No problem,"
"Pak Alby, anda boleh istirahat dulu," ucap Vina, Alby mengangguk dan berlalu.
"Terima kasih telah menjadi pelanggan tetap kami,"
"Aku menyukai semua produk di sini, harga terjangkau dengan kualitas terbaik. Apa kamu mengenalku?"
"Saya merasa tidak asing, rasanya pernah melihat anda tapi saya lupa," ucap Vina, keningnya berkerut dia berusaha mengingat tapi tidak ada satupun clue yang muncul.
"Tidak usah formal. Aku Karina Devia, influenser yang selalu penasaran dengan owner Davira Collection,"
"Ah iya, aku sering melihatmu di berbagai media sosial. Apa yang membuatmu penasaran denganku?"
"Karena aku mendengar desas desus bahwa pemilik Davira Collection masih sangat muda, aku kagum denganmu,"
"Oh, thank you"
"Bolehkah kita berteman?"
"Boleh," jawab Vina dengan ramah, mereka mulai larut dalam obrolan, gadis yang seumuran dengannya itu terlihat asik menjadi lawan bicara.
Vina melihat Sasha berdiri tidak jauh dibelakang Karin, dia menatap Vina dengan wajah datar sambil mengetuk-ngetuk jam tangannya. Vina pun melirik benda yang melingkar di pergelangan tangannya, dia sempat terkejut karena melihat jam sudah menunjukkan pukul 2 siang, yang artinya dia sudah dua jam lebih berada di sini, mengobrol dengan Karin membuatnya lupa waktu.
"Ah, sepertinya aku harus kembali bekerja," ucap Vina sambil menatap jam tangannya.
"Oh astaga! Maaf ya, membuatmu lupa waktu,"
"Tidak apa, nanti kita bertemu lagi,"
"Hai Mbak Karin kita permisi dulu ya, Bu bos kami ini meninggalkan pekerjaan yangnya terlalu lama," ucap Sasha sambil menggenggam tangan Vina.
"Sorry ya, jadi mengganggu kalian," ucapnya, Sasha dan Vina hanya mengangguk, tersenyum dan berlalu.
"Ada apa sih Sha?" tanya Vina merasakan terseret karena sahabatnya ini berjalan terlalu cepat.
"Bos lama banget ngobrolnya! tuh ada keributan di lantai 3,"
"Kenapa gak kamu handle? pihak keamanan juga mana?" tanya Vina.
"Ck, lihat saja siapa yang ribut."

Book Comment (399)

  • avatar
    DevorlezAl

    ceritanya bagus sekala saya suka sekali terimakasih

    23/08/2022

      1
  • avatar
    WatiMega

    baik 😍

    8h

      0
  • avatar
    Siti Aini

    Seru sekali ceritanya

    5d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters