logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 4 - Mendengar Suaranya

"Ih, kok nggak dibales-bales sih," gerutu Wawa sambil memukul-mukul layar ponselnya.
"Cami kok jahat banget sama Wawa, jangankan dibales, dibaca aja enggak," katanya sambil menunjuk-nunjuk layar ponselnya.
Sedari tadi Wawa terus mencoba mengirimkan pesan kepada Virgo. Namun, tidak ada satupun pesan yang dibaca membuat Wawa menggerutu kesal.
Wawa terus menggerutu sambil menunjuk-nunjuk layar ponselnya tanpa menyadari kedatangan seseorang yang kini tengah menatapnya dengan penuh kebingungan.
"Wa, kamu kesambet?" Tanya seseorang yang sedari tadi menatap Wawa.
Wawa yang terkejut mendengar suara orang pun langsung menolehkan kepalanya cepat. Ia menghela nafas lega saat mengetahui orang itu adalah Kakaknya, Clara.
"Ih Kak Rara ngagetin banget, Wawa pikir siapa," kata Wawa.
"Lagian kamu kenapa marah-marah ke ponsel? Kalau nggak mau ponselnya mendingan untuk Kakak aja," kata Clara mendudukkan tubuhnya disamping Wawa
Wawa pun kembali menolehkan kepalanya kelayar ponselnya. Seketika ia langsung membelalakkan matanya kaget dan menempelkan ponsel itu ketelinganya.
"Halo? Gak jelas banget nih orang nelpon tapi gak ada suaranya." Suara itu terdengar di indera pendengarannya yang berasal dari ponselnya.
Wawa pun langsung menjauhkan ponsel itu dari telinganya dan menutup panggilan telponnya.
"AAAA! Ini karena Kak Rara," kata Wawa sambil mengerucutkan bibirnya.
"Kok Kakak sih?" Bingung Clara
"Kak Rara sih tadi ngagetin Wawa, jadinya keteken telpon," kata Wawa.
"Cuma ketelpon doang, emangnya siapa sih?" Tanya Clara
"Itu Cami-nya Wawa," kaya Wawa.
"Cami apaan? Cumi? Emangnya cumi-cumi bisa main ponsel?" Bingung Clara
"Ih bukan cumi kak Rara, tapi Cami. Calon suami." Jelas Wawa yang membuat Rara memanggut-manggutkan kepalanya.
"Eh, kamu baru masuk SMA aja udah mikirin calon suami," kata Clara yang baru menyadari perkataan Wawa tadi.
"Biarin," kata Wawa dengan menjulurkan lidahnya.
"Udah, kamu jangan pacar-pacaran dulu," kata Clara.
"Ih, Kak Rara aja pacaran waktu SMA. Masa Wawa nggak dibolehin sih," ucap Wawa dengan mengerucutkan bibirnya.
"Kamu kan anak TK, jadi nggak dibolehin," ucap Clara sambil mencubit hidung Wawa yang membuat si empunya mendengus kesal.
"Yaudah, Kakak mau pergi dulu ya, ada rapat osis, kamu jaga rumah jangan keluyuran" pamit Clara.
"Loh, emangnya Bunda kemana?" Tanya Wawa bingung
"Tadi katanya ada urusan jadinya pergi sebentar, kamu gapapa kan sendirian di rumah?" Tanya Clara
"Iya gapapa kak, tapi ada syaratnya," kata Wawa sambil tersenyum dan menaik turunkan alisnya.
Clara yang sudah mengerti maksud dari perkataan Adiknya itu pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan segera mengeluarkan selembar uang berwarna biru dari dompetnya, yang langsung disambut dengan baik oleh Wawa.
"Kak Rara emang terbaik," ucap Wawa dengan mengacungkan dua jempolnya.
"Hm, nanti kunci pintu rumah ya, Kakak males bawa kunci," kata Clara dan beranjak dari duduknya.
Clara pun segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar dengan diikuti oleh Wawa di belakangnya yang hendak mengunci pintu rumahnya agar tak ada maling yang masuk ke rumahnya.
Wawa yang melihat Kakaknya sudah pergi pun segera berjalan cepat kembali ke kamarnya. Tangannya segera meraih ponselnya dan kembali menghubungi nomor Virgo.
Setelah mendapati dua kali panggilan tak terjawab. Panggilan ketiga pun diangkat oleh Virgo.
"Siapa?" Kata seseorang dari seberang telpon.
"Ih kok Cami nggak simpen nomor aku sih," kata Wawa.
"Lo siapa?"
"Ini aku, Wawa-nya Cami."
"Maaf, salah sambung." Setelah mengatakan itu, panggilan telpon pun dimatikan secara sepihak oleh Virgo yang membuat Wawa merasa kesal.
"Cami kok tega banget sama Wawa, masa telponnya dimatiin gitu aja," gumam Wawa.
"Tapi Cami lucu banget sih, ngiranya Wawa salah sambung, jadi makin suka," lanjut Wawa dan menyembunyikan wajahnya dibawah bantal.
***
Pagi ini Wawa terlihat sangat bersemangat, ia melangkahkan kakinya disepanjang koridor sekolah sambil bersenandung kecil.
Saat memasuki kelasnya, ia tersenyum ke arah Key dan langsung mendudukkan tubuhnya dibangkunya.
"Kayaknya kamu seneng banget Wa," kata Key yang ikut tersenyum melihat temannya itu.
"Iya dong, Key. Kamu tau nggak semalem aku telponan sama Cami loh," kata Wawa antusias.
"Cami? Maksud kamu Virgo?" Tanya Key yang diangguki Wawa.
"Kamu nelpon Virgo? Kok bisa? Dapet nomornya dari mana?" Tanya Key bingung
"Dari temen SMP aku, dia sekelas sama Cami, jadi dia ada nomornya Cami dari grup kelas," jelas Wawa yang membuat Key memanggut-manggutkan kepalanya.
"Aku nggak sabar deh pengen ketemu Cami," kata Wawa dengan senyuman yang terukir diwajahnya.
"Nanti waktu istirahat juga kamu bisa ketemu sama dia kan," kata Key yang diangguki cepat oleh Wawa.
Selagi menunggu bel masuk berbunyi, Wawa memilih untuk memainkan ponselnya. Ia terus mengirimkan pesan ke Virgo, meskipun sejak kemarin tak ada satu pun pesannya dibalas.
***
Sedari tadi Wawa terus menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk kantin, mengharapkan seseorang yang tak kunjung datang.
"Kamu cari siapa sih Wa?" Tanya Nesya yang bingung dengan Wawa yang tak bisa duduk dengan diam.
"Palingan nyariin Cami-nya," kata Key yang mendapat cengiran oleh Wawa.
Tiba-tiba Wawa langsung berdiri dari duduknya membuat Nesya juga spontan berdiri dari duduknya.
"Duduk aja Nes, itu Wawa nyambut Cami-nya," kata Key sambil menarik tangan Nesya agar kembali duduk.
"Oh, aku kirain ada siapa. Ngagetin aja," kata Nesya dengan kembali mendudukkan tubuhnya.
Sedangkan Wawa langsung berjalan cepat ke arah meja Virgo dan teman-temannya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Wawa langsung duduk disamping Virgo yang membuat si empunya mengernyitkan dahinya dan menggeser duduknya.
Namun, Wawa kembali menggeser duduknya agar mendekat kearah Virgo dan Virgo kembali menggeser duduknya yang membuat Liam yang duduk disamping Virgo mau tak mau ikut menggeser duduknya.
Bukan Wawa namanya jika ia akan menyerah begitu saja, ia terus menggeser duduknya mendekat kearah Virgo hingga terdengar suara...
Gedebuk!
***
Bersambung...

Book Comment (48)

  • avatar
    SusantoSigit

    joss

    21/08

      0
  • avatar
    JannahHurfatul

    bagus

    09/08

      0
  • avatar
    Rizal

    oke

    03/08

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters