logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 2 mulai kerja

Sampai pada sebuah ruangan kulihat ada seorang wanita seumuran sama bibiku namun masih terlihat sangat cantik, mb desy segera menyapa wanita itu dengan sebutan nyonya.
"Permisi nyonya, ini tukang cuci baru sudah sampai,"ucap mb desi sopan, mendengar ucapan dari mb desi wanita tersebut menoleh. lalu menatapku dengan tajam dari ujung kaki sampai ujung rambut.
"Kamu temenya mela,"tanya wanita tersebut padaku.
"Ehm yang benar saja kamu mau jadi tukang cuci,"tanya wanita itu padaku, aku sudah berdebar takut nyonya veronica tidak mau menerimaku, seandainya itu terjadi entah bagaimana marahnya bibiku.
"Iya nyonya, saya sudah biasa mencuci drumah, jangan kawatirkan pekerjaan saya nyonya."jawabku mencoba meyakinkan wanita tersebut.
"Ohya ehm desi tolong tinggalkan kami berdua,"ucap wanita tersebut pada mba desi. setelah mengucap permisi dan membungkuk segera mb desi keluar dari ruangan itu, suasana begitu mencekam karna nyonya veronica terus menatapku.
"Oiya kita belum kenalan, saya veronica. dsini ada saya suami saya dan putra saya yang berusia 29 tahun, kalo nama kamu siapa,"tanya nyonya veronica, kali ini nada bicara tidak sedingin tadi sekarang lebih bersahabat.
"Nama saya ariana, saya baru saja lulus sekolah usia saya 19 tahun."ucapku lengkap memperkenalkan diri.
"Oke semoga kamu betah ya kerja dsini, kamu boleh kekamar dulu istirahat. nanti minta antar desi yaa."ucap nyonya veronica.
"Baik nyonya permisi,"pamitku sopan sambil sedikit mengangguk. aku segera mencari mb desi namun susah menemukan karna rumah yang besar dan aku baru masuk untuk pertama kalinya, setelah beberapa saat aku memutuskan masuk kesebuah ruangan yang kuyakini dan tepat mb desi berada disana tengah.
"Mb desi." panggilku pada mb desi, dan seketika mb desi menengok.
"Ada apa,"ucapan mb desi terhenti karna belum tau namanku, segera ku ulurkan tangan.
"Ariana mb,"jawabku ramah.
"Ada apa na,"tanya mb desi ramah, meski baru sekali bertemu tapi mb desi baik padaku.
"Antarkan aku kekamar mb, tolong,"ucapku pada mba desi.
"Ayo capsus, oiya na kamu yakin mau jadi tukang cuci dsini," tanya mba desi, sambil kami berjalan menuju kamarku.
"Yakin mba. memang kenapa mba tadi juga nyonya veronica sempat meragukanku,"tanyaku pada mb desi penasaran.
"Karna kamu cantik banget na. gak cocok jadi buruh cuci cocoknya jadi istrinya tuan dave,"jawb mb desi , sambil membuka pintu sebuah kamar mewah menurutku jauh lebih mewah dibanding kamarku yang ada drumah bibi.
"Mb aku ini orang miskin mana ada kya gitu, bisa ketrima jadi buruh cuci dsini saja sudah bersyukur."ucapku pelan tapi apa adanya.
"Na apa orang tua kamu bule, kok muka kamu kya bule sih,"tanya mba desi, pasalnya aku ini seperti bule hidung tinggi, rambut coklat, kulit putih bersih dan mataku berwarna biru serta bibir yang tipis namun sexy.
"Mba aku ni udah ga punya orang tua, aku aja tinggal sama bibiku, oiya mb dsini orangnya baik-baik kan,"tanyaku ke mba desi.
"Baik kok, cuman tuan muda saja yang sedikit pemdiam na.tapi aslinya baik kok ganteng bagus lagi."ucap mb desi sambil terkekeh.
"Aps iyaa mba, yasudah mb aku istirahat sebentar nanti aku mau nyuci pakaian kotor."ucapku.
"Iya yasudah aku tinggal kebelakang dulu, kalo mau makan kedapur aja minta sama bi sum dia juru masak dsini, kalo gak masakan bi sum tuan muda gak akan mau makan."ucap mb desi, setelahnya mb desi keluar dari kamar, begitu mb desi keluar segera kubereskan pakaiaku lalu aku berbaring diatas ranjang. tak terasa mata ini benar-benar terlelap.
"Na na ariana tok tok tok."suara mb desi aku tegagap kaget segera kuberlari menuju pintu.
"Makan dulu yuk, setelah itu nanti kamu diajari nyuci oleh bi sum. kamu ini nanti bakal jadi khusus tuan muda."ucapan mb desi membuatku melongo.
"Apa..jadi aku harus mengurus baju tuan muda yampun mba aku benar-benar takut,"ucapku, aku benar sangat takut.
"Tidak apa-apa na jngn takut, sudah ayo makan."ucap mb desi, segera aku kembali kekmar mengambil kucir rambut lalu segera mengucir rambutku. ketika aku sampai ternyata disana sudah ada beberapa orang, drumah ini pembantu disediakan ruang makan sendri supaya nyaman.
"Ayo sini na, semuanya kenalkan ini ariana."ucap mba desi mengenalkanku pada yang lainya, aku hanya tersenyum lalu mengngguk. setelahnya kami semua makan bersama, sesudah makan aku diajak oleh bisum kesbuah ruangan.
"Ariana kamu nanti nyuci bajunya disini nah jemurnya dibagian itu. baju den bagus jangan sampai kena matahari langsung ya na nanti kalo sudah kering kamu setrikanya diruangan yang sana itu,"bi sum menjelaskan panjang lebar.
"Iya bi, tapi aku takut sama tuan muda."ucapku mengutarakan isi hatiku.
"Jangan takut na, kalo kamu gak buat kesalahan pasti den bagus gak akan marah kamu kerjanya yang hati-hati."pesan bi sum.
"Iya bi, jadi kerjaanku hanya mengurus bajunya tuan muda ya bi,"tanyaku pada bi sum.
"Iya na dari mulai nyuci nyetrika lalu menata didalam lemari, ingat ya na ktika kamu masuk kekamar den bagus jangan pegang barang den bagus nanti dia bisa ngamuk,"pesan bi sum lagi.
"Haa bi, apa ngamuk, aku takut bi nanti aku diamuk bagaimana,"tanyaku lagi benar-benar takut.
"Enggak apa-apa ariana, mulai besok kamu yang nyuci sendri baju den bagus kalo hari ini bi sum bantu dulu."ucap bisum sambil mulai memasukan baju kedalam air.
"Ariana baju den bagus gak boleh giling pakai mesin, kamu harus memakai tangan untuk mencucinya,"ucap bi sum lagi, seperi apa sebenarnya tuan muda, kenapa banyak sekali aturanya padahal hanya sekedar cuci baju.
"Bi seandainya aku tidak sengaja menyobekkan baju tuan muda bagaimana bi,"tanya iseng-iseng.
"Kalo bisa jangan ya na, kamu harus hati-hati mengerjakan baju den bagus."ucap bi sum lagi.
"Kalo aku jatuh cinta pada tuan muda bagaimana bi,"tanyaku lagi menggoda bi sum.
"Ariana kalo den bagus mau sama kamu malah bagus, bisum tidak suka kalo den bagus pacaran sma wanita-wanita yang sering kesini."jawaban bi sum membuatku kaget.
"Hei bisum, tidak-tidak aku ini hanya bercanda mana mau tuan muda sma gadis burik sepertiku,"ucapku lagi, yang benar saja bisum ini.
"Kamu cantik ariana, sangat cantik bahkan sayang sekali jika kamu hanya jadi buruh cuci.
"Bijadi buruh cuci saja aku sudah sangat bersyukur, daripada drumah bisa-bisa aku ditelan hidup-hidup sma bibiku,"jawabku sedikit curhat.
"Yasudah cepat kamu lakukan sama yang bibi ajarkan tadi ya,"ucap bi sumi.
"Bi bagaimana seandainya aku menghilangkan celana dalam tuan muda,"tanyaku lebih iseng.
"Astaga ariana, jika dalam den bagus tidak ada itu bukan hilangvtapi kamu yang ngumpetin,"ucap bisum sambil berlalu dari hadapanku. aku hanya bisa tertawa melihat bi sum yang sedikit kesal. sepeninggal bi sum segera kulakukan yang tadi diajarkan oleh bi sum, hingga tak terasa pekerjaanku sudab selesei dan hanya tinggal menjemur saja.

Book Comment (881)

  • avatar
    Inka Cahya

    bagus banget apalagi cerita nya jelas jelas dan juga menguntungkan

    12/07/2022

      3
  • avatar
    Sapii Pane

    isi cerita nya sangat baik megenal najwa sangat tertekan tinggal dengan pamannya

    12/07/2022

      1
  • avatar
    Shaza Mieyha

    the story very ii best

    1d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters