****HAPPY READING🥰****
Raya dan Andra, singkat cerita mereka adalah dua orang yang berteman dengan baik bahkan bisa di bilang sahabat. Raya diam –diam menyukai Andra karena mereka sudah lama bersama- sama maka timbullah perasaan di hati Raya. Karena memang mereka juga sudah berteman baik sejak SMP. Andra juga mempunyai rasa yang sama terhadap Raya tetapi setelah kedatangan si murid baru…….
Awal pertemuan mereka saat Raya sedang menolong Andra yang diganggu oleh teman – temannya waktu SMP. Andra merupakan murid baru di sekolah Raya. Waktu itu Andra tengah mengejar temannya yang telah mengambil bukunya dan membawanya berlari.
“Ihh..balikin itu buku aku” pinta Andra kepada orang – orang mengganggunya sambil berlari.
Saat berlari tiba – tiba anak yang membawa buku milik Andra dicegat oleh seorang cewe yaitu Raya.
“Eh kalian ! balikin nggak bukunya!” pinta Raya dengan orang – orang itu dengan berani.
“Terserah kita dong, lagian ngapain sih lo ikut – ikutan ini urusan gue sama dia bukan sama lo” ucap orang itu sambil menunjuk Andra.
“Banyak omong lo, sini nggak” ucap Raya.
“Nih ambil kalo bisa” ucap salah satu orang yang mengganggu Andra
Dengan berani Raya mencoba mengambil buku itu. Raya meraih tangan orang yang memegang buku milik Andra ia melintir tangan itu kebelakang. Karena sedari kecil Raya sudah dilatih beladiri oleh ayahnya, dengan mudah Raya mengambil buku itu dari anak yang mengganggu Andra.
“Apa berani lo sama gue” ucap Raya berani.
“KABUR” ucap orang – orang yang mengganggu Andra dan mereka pun berlari ketakutan.
“Nih! Punya lo” ucap Raya memberikan buku itu kepada Andra.
“Makasih ya udah nolongin aku” ucap Andra.
“Oh ya aku Andra murid baru” tambahnya.
“Gue Raya” ucap Raya cuek.
“CIEEEEEEEE…….” Sorak siswa siswi yang ada di sekitar mereka.
“Ngomong apaan sih lo pada” ucap Raya judes.
“Iya nih pada iseng banget sih” ucap Andra menimpali ucapan Raya.
“ Udah Ray nggak usah dengerin mereka” ucap Andra.
“Ngomong pake aku kamu, pake lo gue aja kali. Dasar anak cupu” ucap Raya.
Setelah mengatakan itu Raya pergi begitu saja meninggalkan Andra sendirian.
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi siswa siswi berbondong – bondong keluar ruangan. Saat Raya ingin pulang dia merasa ada yang mengikutinya. Ia pun menengok kebelakang.
“Ngapain sih lo ngikutin gue terus” ucap Raya.
“Tar dikira orang kita pacaran lagi” tambahnya.
“Nggak kok kita kan best friend forever. Kita nggak bakal pernah pacaran. Selamanya” ucap Andra sambil memberikan jari kelingkingnya sebagai tanda persahabatan. Ia berharap Raya mau menerima uluran jari kelingkingnya.
“Iya deh, tapi lo janji jangan ngikutin gue terus” ucap Raya setelah berfikir beberapa detik akhirnya ia menerima uluran jari kelingking Andra.
***
POV RAYA
“Ditahan sesak, diungkapkan merusak”
Namaku Faraya Agraisha. Aku sekolah di salah satu SMA di Jakarta, SMA Angkasa namanya.
Saat ini aku kelas sepuluh dan baru sebulan lalu aku masuk SMA ini. Alasanku masuk ke SMA Angkasa karena aku ingin satu sekolah dengan sahabatku.
Rafandra Pradipta itu nama sahabatku. Ya sahabatku adalah laki - laki, kita sudah bersahabat sejak SMP. waktu itu Andra sedang diganggu oleh teman sekelasnya dan aku menolongnya. Andra yang sekarang dan Andra yang dulu sudah jauh berbeda. Andra yang dulu sangatlah cupu sampai - sampai ia setiap hari diganggu oleh temannya, dan Andra yang sekarang ia adalah lelaki yang sangat tampan dan tidak cupu lagi.
Awalnya aku hanya menganggap Andra sebagai sahabatku, dan kita pun sudah berjanji tidak akan ada salah satu dari kami menaruh rasa satu satu sama lain. Tapi seiring berjalannya waktu dan setiap hari kita bersama tumbuh rasa suka di hatiku terhadap AndraAndra dan aku sudah melanggar janji itu.
“Dari sekian banyak cowo di dunia ini kenapa harus jatuh cinta sama sahabat sendiri sih”
Aku kira Andra sudah moveon dari masa lalunya. Tetapi ternyata dugaanku salah, ternyata masih ada sosok lain yang masih ia genggam erat dalam masa lalunyalalunya, ada raga lain yang belum ia ikhlaskan kehilangannya.
“Sepertinya tetap masa lalunya yang jadi pemenangnya”
Hingga dimana aku sudah mengumpulkan keberanianku untuk mengungkapkan perasaanku kepada Andra, dan di waktu yang bersamaan orang yang ada di masa lalu Andra datang kembali.
“Cuma temen, harusnya saling memberi tawa bukan rasa”
Aku mengurungkan niatku, dan aku hanya bisa mengikhlaskan
perasaanku kepada Andra. Aku berpura - pura bahagia melihat keduanya bersatu kembali setelah sekian lama.
“Caraku mencintaimu saat ini adalah dengan mengikhlaskan mu kembali bersama dengan masa lalumu, aku tau itu sulit tapi akan ku coba”
Aku bahagia melihat orang yang aku cintai bahagia, walaupun bahagianya bukan bersamaku. Menurutku bagian besar dalam mencintai seseorang adalah merelakannya.
“Memilih menjadi temannya adalah jatuh cinta paling dewasa”
“Tidak ada yang menyakitiku, aku hanya terluka oleh harapanku sendiri”
***