logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

03. Badmood

Hari ini Zahrah datang ke sekolah dengan empat L lemah, letih, lesu, lopeyou eh nggak wkwk. ia masih kepikiran tentang perjodohan nya. Bahkan pagi tadi lagi-lagi Zahrah didesak untuk menerima Perjodohan ini dengan bundanya.
Bunda Alexa merayu Zahrah dengan menggunakan Poppy eyes andalannya, hanya dengan tatapan itu Zahrah akan sedikit melunak dan sedikit demi sedikit ia pasti akan termakan oleh keinginan bundanya. itulah yang selalu berputar di pikirannya, bagaimana bundanya menginginkan perjodohan ini terlaksana.
Sebelum berangkat sekolah,,,
Pagi ini bunda dan ayah sibuk membicarakan lelaki yang akan di jodohkan dengan Zahrah, Zahrah tidak ambil pusing, ia hanya mendengarkan sambil memakan roti selai kacang kesukaannya.
Ayah dan bunda selalu memuji-muji laki-laki itu dihadapan Zahrah, bahkan mereka terlalu tinggi menyanjungnya, katanya ia gantenglah, baiklah, shaleh lah, pintarlah, dan masih banyak lagi.
Dan parahnya lagi bunda selalu menatap Zahrah dengan tatapan kesalnya, Zahrah semakin tidak enak hati karna telah membuatnya kecewa dan akhirnya ia menjadi kesal karena putrinya yang keras kepala.
"Kenapa bunda?" akhirnya Zahrah membuka suaranya, risih dilihat bunda dengan tatapan kesalnya.
"Gak papa,"
"Dih, kayak cewek aja bunda nih," cetus Zahrah yang mendapat plototan tajam dari bunda Alexa.
hubungan bunda Alexa dengan Zahrah sedikit istimewa, tidak seperti ibu dan akan kebanyakan. Mereka cenderung seperti teman bahkan sahabat, walau hubungan mereka seperti teman, Zahrah tidak pernah berprilaku tidak sopan pada bundanya.
Hubungan inilah yang dapat membuat keluarga tersa sangat hangat dan nyaman untuk anak bertumbuh kembang.
"Terima perjodohan ini ya sayang," bunda memohon dengan mimik wajah yang sudah berubah 180 Drajat. jika bundanya ikut kasting sinetron mungkin ia akan di terima.
"Zahrah berangkat ya, Assalamualaikum." lagi-lagi Zahrah hanya bisa lari dari kenyataan hidup yang membuatnya dilema.
"Wa'alaikumsalam," jawab bunda pasrah, menghela nafas.
🔹🔹🔹
"Ngapa lu ngab? Muka lo kusut kayak baju belum di setrika," tanya Gladlin menyenggol badan Zahrah yang tengah menopang wajahnya dengan kedua tangannya.
"Lo sakit?" Sindy mengecek suhu badan Zahrah yang ternyata suhunya normal.
Zahrah melirik menatap kedua temannya yang khawatir dengannya karena tidak biasanya Zahrah lesu.
Zahrah menghela nafasnya, dan akhirnya angkat bicara, "Gue di jodohin"
"Hah!! Dijo-," teriak Gladlin yang langsung di bekap oleh Zahrah, "Sakit kunyk," Gladlin menghempas tangan Zahrah.
"Pelan dikit, tau gue lagi kesel," Jawabnya lesu, "Gue emang di jodohkan, tapi bunda bilang keputusan nya terserah gue."
"Zaman apa ini Zahrah? dikira masih zamannya Siti nur Jubaedah apa ya, lo masih di jodoh-jodohin?" bingung Sindy.
"Siti nur baya, Bambang. bukan Siti nur Jubaedah," Gladlin membenarkan.
"iyalah, itu maksudnya. masih nyerempet-nyerempet dikit ini," bela Sindy
"nyerempet gundulmu, yaudah kali tinggal lo tolak aja perjodohan itu, apa susahnya coba," timpal Gladlin.
"Masalahnya gue gak tega liat bunda kecewa, mana selama ini jadi beban," Zahrah membaringkan tubuhnya di atas meja.
"jangan dipikirkan Zah, nanti lo sakit," khawatir Sindy.
"Hahh ... terserah lah, eh iya, ngomong-ngomong ganteng gak calon lo? Kalo ganteng gak papa kali," tanya Gladlin yang semakin membuat Zahrah kesal.
"Gak tau lah ketemu aja belum pernah," sewot Zahrah.
"Sensi banget deh mbaknya," Zahrah tidak merespon ucapan Gladlin yang mengesalkan ini.
"Udah jangan di bahas lagi jadi bedmood kan," lerai Sindy, "Udah gak usah di pikiran Zah, lo pasti bisa cari jalan keluar nya," imbuh Sindy.
Zahrah tersenyum tipis, "Thanks."
🍁🍁🍁
Kantin
"Lo pada mau apa biar sekalian gue pesenin," tanya Sindy pada kedua sahabatnya.
"Gue bakso, snek, gorengan, coklat sama es jeruk aja," balas Zahrah karena cewek kalo lagi galau bawaannya laper mulu. Iya gak ciwi-ciwi?
"Gila, mau hibernasi Lo? Gue bakso sama es jeruknya aja,"
Setelah beberapa saat Sindy datang dengan makanan di tangannya, Lalu mereka menikmati makanannya dengan hikmat.
Rehan datang menghampiri Zahrah dan kedua sahabatnya yang tengah menikmati makanan mereka. Masih ingat dengan Rehan? Kalo gk inget berarti kalian sama kayak Zahrah wkwk.
"Hai Zahrah cantik," sapa Rehan.
"Hai, siapa ya?" tanya Zahrah polos yg membuat temannya terkekeh karena penyakit Zahrah yg sulit mengingat nama seseorang itu kumat lagi.
"Yaelah masa gak inget sih, gue Rehan Pangestu kita kemaren ketemu di koridor sana," Jelasnya.
"Oh iya," Zahrah manggut-manggut lucu yang membuat siapapun merasa gemas dengan tingkahnya.
"Udah, gitu aja?" sahut Rehan yang merasa dirinya tidak ada kesan sama sekali pada Zahrah.
"Terus apa? Namanya juga gk inget ya berarti lupa," balasnya dengan tampang yang tampak tak berdosa.
"Hahhh...untung cantik," Batin Rehan menghela nafasnya panjang.
"Gue pesen dulu ya nanti gue balik lagi," pamit Rehan.
"Lah ngapain bilang coba?" bingung Gladlin.
"Udah biarin, gue tau kok, gue itu cantik mungkin dia salting liat bidadari lagi makan," jawab Zahrah ngawur yang diladeni ekspresi seperti akan muntah dari ke dua sahabatnya.
Entah ada angin apa tiba-tiba Vina dan antek-anteknya yang berjumlah tiga orang termasuk Vina di dalamnya datang lalu menggebrak meja yang ditempati Zahrah dan temannya. Sontak seluruh sorot mata yang ada di kantin menatap ke arah mereka.
"Heh... Lo jadi cewek bisa gak sih, gak usah kegatelan," labrak Vina pada Zahrah.
"Masa gatel sih Zah? lo biduran? mau gue bantu garuk gak,"
"yang ada malah tambah parah kalo biduran di garuk,"
Zahrah dan Gladlin malah tidak memperdulikan ucapan dari Vina dan malah membuatnya sebagai lelucon receh, mereka bahkan tertawa terbahak-bahak karena sangking asyiknya mengabaikan Vina.
Vina semakin di buat naik pitam karna Zahrah dan Gladlin malah mengabaikannya dan ia malah disuguhi penghinaan karna tidak di diratukan.
"Heh, miris ya ngomong sama bic*h,"
"Heh, lo siapa sih, tiba-tiba dateng ngegebrak meja terus ngejelekin temen gue, gak punya sopan santun bener," sewot Gladlin meniru ucapan Vina.
Vina hanya memutar bola matanya tak menggubris ucapan Gladlin.
"Rehan tuh punya gue, jangan lo deketin dia lagi!" pringat Vina dengan menekan setiap kata.
"Oh... cuma gara-gara cowok toh, gue kira apaan, ambil aja sih, lagian gue gak deketin dia tuh, gue gak tertarik buat ngejer-ngejer cowok. Bukan tipe gue juga," balas Zahrah santai sambil meminum jus jeruknya.
Ketika melihat Rehan yang jalan mendekat ke arah mereka Vina menarik tangan Zahrah mengakibatkan jus yang di tangan Zahrah tumpah ke rok milik Vina.
"Akhh," pekik Vina yang mengundang perhatian murid yang berada di kantin.
"Kenapa ini?" tanya Rehan dingin.
Vina langsung menggelayut manja di tangan Rehan, "Gue juga gak tau Han, gue dateng untuk menyapa Zahrah. Eh siapa yang menyangka dia langsung nyiram gue pake jus," jelas Vina yang terbilang menuduh dan memasang wajah seakan-akan dia lah yang tertindas.
"Dih stress," gumam Gladlin.
"Bener Zahrah?" tanya Rehan, ya walau dia pun sudah melihat semuanya, ia bertanya begitu hanya ingin melihat reaksi Zahrah saja.
Zahrah menyeringai lalu mengambil jus jeruk milik Gladlin dan menyiram langsung pada wajah Vina.
Byurr...
"AKHHH,,, Apa-apaan sih lo!" Pekik Vina.
Semua yang ada di kantin dan menyaksikan kejadian barusan hanya bisa terkejut dengan menutup mulut mereka, adapun yang kagum karna tindakan Zahrah yang bar-bar. mereka juga geram dengan sifat Vina yang semena-mena.
"Huh, rugi kali gue di fitnah untuk apa yang gak gue lakuin," jawab Zahrah dengan wajah datar lalu pergi meninggalkan kantin tanpa rasa bersalah.
"Rasain,"
"Beh puas bet gue,"
"Dendam gue tersalurkan, gue sekarang fans setia lo Zah,"
"Lope se-truk sekalian truknya buat lo deh Zah,"
begitulah sorak sorai yang terdengar di kantin, membuat Vina semakin murka, malu hingga ke ubun-ubun nya.
"Memang gadis yang menarik," Rehan menyeringai lalu menghempas kasar tangan Vina dan ikut pergi meninggalkan kantin.
"REHAN!! REHANNNN,,, IH," teriak Vina kesal.
"Haha... Miris deh liatnya," ejek Gladlin dengan wajah tengilnya lalu pergi menyusul Zahrah ke kelas.
"Arrgh," teriaknya frustasi.

Book Comment (101)

  • avatar
    Nraish_07

    terus semagat membuat pov nya!!!

    30/07

      0
  • avatar
    Sana New

    bguss bngtt

    20/06

      0
  • avatar
    Setyo permadaniLevyna rofiani Setyo permadani

    bagus baget

    30/05

      1
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters