logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 7 Berbicara Berdua

"Pak Zakra?!"
"Stella?!"
Zakra tak kalah terkejut melihat siapa orang yang memanggil namanya bahkan tanpa sadar ia juga menyebutkan nama orang yang memanggilnya dengan nada terkejut. Ternyata dia salah satu anak didiknya dan ngapain dia ada di sini? pikir Zakra.
Zakra langsung tersadar dari acara terkejutnya setelah dia mengingat bahwa alamat rumah ini dan halaman depan persis seperti rumah salah satu muridnya yang tak sengaja ia antar pulang kerumahnya dan itu rumah Stella. Mungkinkah Stella yang akan di jodohkan denganya?
"Kamu tuh gimana sih Za, kan mama sudah bilang jangan terlambat!"
"Ya maaf ma jalanan tadi macet."
"Minta maafnya jangan sama mama sama om dan tante sana," suruh Ratna.
"Maaf om dan tante saya datang terlambat."
Zakra langsung meminta maaf kepada sang tuan rumah.
"Tidak apa-apa nak silahkan duduk."
Fathan memaklumi kesibukan seorang Zakra dan lagipula di jam segini pasti jalanan sedang macet-macetnya.
"Jadi nak Zakra sudah tau kan kalau pertemuan kita membahas soal perjodohan kalian dengan anak saya Stella?" tanya Fathan dan di angguki oleh Zakra.
Zakra melihat Stella dengan tatapan tajam namun matanya menatap Stella lekat. Stella yang di tatap begitu menundukan kepalanya.
"Nak Zakra setuju kan soal perjodohan ini?" tanya Fathan lagi.
"Saya setuju om," jawab Zakra tegas.
"Berhubung kamu dan Stella sudah setuju pernikahan di adakan 1 minggu lagi sesuai dengan kesepakatan kami para orang tua."
Stella kaget luar biasa pernikahannya di adakan satu minggu lagi?
"Loh ga kecepatan itu pa?"
"Engga sayang lebih cepat lebih baik."
"Kamu setuju kan nak Zakra?"
Fathan meminta pendapat dari Zakra.
Stella berharap Pak Zakra menolak pernikahan yang akan di adakan dalam satu minggu ini.
"Saya setuju om."
Zakra menjawab dengan tegas. Dari jawaban Zakra itu membuat Stella kaget luar biasa tak sesuai ekspetasi ia kira Pak Zakra akan menolak dan menundanya.
"Nak Zakra sudah setuju jadi Stella mau ga mau harus setuju." Final Fathan.
Stella menghela nafas. "Iya pa."
"Pernikahan di adakan secara pribadi saja, lagian Stella kan masih sekolah tidak usah terlalu besar-besaran dan juga kalau nanti mau mengadakan resepsi setelah Stella lulus sekolah bisa di atur."
"Iya kita undang keluarga dekat saja."
Fathan menyetujui ucapan Denis.
"Ya sudah ayo kalau gitu kita lanjut makan malam," ajak Fathan menuju ruang makan.
Makan malam dua keluarga tersebut telah selesai Zakra meminta ijin ingin berbicara sama Stella.
"Om tante saya mau ijin ingin berbicara berdua dengan Stella," ijin Zakra kepada Fathan dan Risa.
"Oh iya silahkan nak Zakra."
Zakra mengode untuk Stella mengikuti dirinya.
"Kita bicara di taman belakang saja. Tunjukan di mana tamannya?"
Stella menunjukan arah di mana taman belakang rumahnya. Sampai di taman belakang Stella dan Zakra duduk di bangku coklat yang ada di taman belakang menghadap hamparan berbagai bunga yang hidup di taman belakang rumah Stella.
"Saya mau berbicara untuk menyampaikan permintaan saya bahwa saya ingin pernikahan ini engga main-main. Saya mau pernikahan ini sekali dalam seumur hidup saya. Saya mau kamu sungguh-sungguh dalam pernikahan ini meskipun belum ada rasa cinta di antara kita."
Zakra berbicara dengan raut wajah tegasnya dan sangat serius.
"Saya tau saya engga akan main-main sama pernikahan ini Pak. Saya juga mau pernikahan saya sekali dalam seumur hidup apalagi saya akan menikah dengan bapak di usia yang sangat muda."
Stella nenatap lekat Zakra meyakinkan bahwa dirinya juga menginginkan pernikahan sekali seumur hidupnya.
"Baiklah kalau begitu ayo kita balik lagi ke dalam."
Zakra dan Stella kembali ke dalam rumah dan keluarganya berada di ruang keluarga. Keluarga Zakra pamit pulang setelah pertemuan ini selesai.
Kediaman Kennedy.
Keluarga Zakra sudah sampai rumah.
"Gimana Za cantik ga calon istri kamu?" tanya Ratna.
"Hm."
"Pa ma Zakra mau ke kamar," pamit Zakra di angguki kedua orang tuanya.
Kamar Zakra.
"Ga yangka gue di jodohin sama murid gue sendiri dan cantik juga orangnya," gumam Zakra.
Zakra membuka ponselnya karena belum terlalu malam sangat ia ingin mengajak teman-temannya kumpul.
COGAN SQUAD
Malam ini kumpul di Starbucks
(Tak lama ponsel Zakra bergetar dan notif pesan dari grup bersama sahabatnya)
Dion : Ngapain?
Fian : 2
Raka : 3
Ada yang mau gue omongin sama kalian penting!
Raka : Oke
Dion : Otw
Fian : Lagi jalan
Read.
Zakra hanya membaca pesan dari sahabatnya. Ia pun bergegas mengganti bajunya lebih santai dan keluar kamar.
Ketika akan menuju pintu mamanya mengintrupsi dirinya.
"Mau kemana Za?" tanya Ratna dari arah dapur ketika melihat Zakra akan keluar.
"Mau ketemu temen ma."
"Jangan malem-malem pulangnya."
"Iya ma."
Zakra sudah sampai di Starbucks langganan dirinya berserta sahabatnya untuk kumpul-kumpul. Dengan di temani secangkir Freshly Brewed Coffe.
Lima menitan di pintu masuk Starbucks sahabatnya telah terlihat dan mengedarkan pandangan matanya hingga menemukan dirinya di dekat jendela. Memang Zakra mencari tempat nyaman dan strategis.
"Hai bro," sapa sahabat Zakra kompak.
"Hm."
"Gue pesen minum dulu lo pada mau apa?" tanya Dion menunjuk Raka dan Fian.
"Gue pesen coffe macchiato," jawab Raka.
"Kalau gue coffe cappucinno." jawab Fian.
"Oke."
Dion menuju bartender dan memesan minuman.
"Lo mau ngomong apa Za? Tumben ngajak ketemuan hampir mau jam 10 an."
"Nanti tunggu Dion balik sini."
Dion kembali ke meja ketiga sahabatnya. "Nih minuman lo pada."
"Thanks."
"Jadi Za?" tanya Raka tak sabaran.
"Gue mau bilang kalau gue di jodohin sama nyokap bokap gue dan pernikahan gue akan di adakan satu minggu lagi."
Zakra membuat ketiga sahabatnya membulatkan matanya.
"What?! Kok bisa?" jawab mereka serempak.
"Ya bisalah," jawab Zakra cuek.
"Maksudnya tuh yang jelas gimana bisa lo di jodohin sama nyokap bokap lo? Dan lo akan nikah satu minggu lagi mendadak banget pernikahan lo."
Dion gemas pengin ngejitak kepala Zakra.
"Ceritanya gini bonyok gue punya sahabat nah pas gue kecil mereka ngejodohin gue sama anak sahabat bonyok gue. Kata bonyok gue kalau mereka punya anak lawan jenis mereka akan menjodohkanya. Dari situ mereka menepati janjinya dan gue mau ga mau haru nerima perjodohan ini agar terlebih nyokap gue ga sedih. Soal pernikahan gue yang cepat itu keputusan mereka jadi ya gue nurut aja."
"Wah anak patuh nih."
"Perlu di contoh si Zakra," sambung Fian.
"Masih ada ya acara pake jodoh-jodohan." Raka tertawa kecil.
"Ya gue ga tau."
"Cantik ga calon bini lo?" tanya Fian.
"Siapa namanya Za?" tanya Dion.
"Cantik pastinya. Dia Stella salah satu anak murid gue."
Memang sahabatnya sudah tau jika Zakra jadi kepala sekolah dan guru di sekolah milik keluarganya di SMA MERPATI.
"Hah berarti masih sekolah dong?" ucap Raka syok.
"Gila masih muda cuy."
Fian tak kalah terkejut.
"Memang masih muda dan sekolah."
"Wah ckck parah lo Za jadi pedofil."
Dion sambil geleng-geleng kepala mengetahui fakta calon Zakra masih muda dan jauh dari umurnya.
"Gue ga pedofil ya dia umurnya 18 tahun dan gue 25 tahun cuma beda 7 tahun. Ga bisa di katakan pedofil."
Zakra tak terima dirinya di bilang pedofil.
"Iya iya, gue cuma pesen satu hal lo kan udah dewasa nah calon bini lo masih muda lo ga boleh egois jika ada satu masalah di antara kalian lo harus mengalah dan memberi pengertian ke istri lo dan selesain secara baik-baik. Bukannya gue ngedoain rumah tangga lo ada masalah, pasti adalah yang namanya masalah di rumah tangga."
Dion seketika menjadi orang yang bijak.
"Wih dapat kata itu dari mana lo Di?" ucap Raka dengan nada mengejek.
"Dari gue sendirilah."
"Halah sok sok an ngasih nasihat dirinya sendiri aja masih jomblo," ledek Fian.
"Sesama jomblo ga usah ngeledek."
Dion membalas dan di sambut gelak tawa mereka.
"Lo tenang aja Di gue sama pernikahan ini akan sungguh-sungguh dan berusaha menjadi kepala rumah tangga yang baik bisa membimbing istri gue ke jalan yang benar."
"Mantap gue suka nih."
Raka mengacungkan jempolnya untuk Zakra.
"Lo bertiga doain gue biar rumah tangga gue awet dan ga ada masalah apa-apa."
"Iya itu pasti. Kita akan selalu doain yang terbaik buat kalian."

Book Comment (379)

  • avatar
    insaniyehKhoirotul

    sangat tidak mendengarkan mama naya

    6d

      0
  • avatar

    Asik

    22d

      0
  • avatar
    SUWANDIROBY

    bacaan yg apa sih wow

    23d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters