logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 7 MENCERITAKAN SEMUANYA

Dia terduduk lemas di sebelah gundukan tanah, tangannya mulai menyapu nama yang tertulis di nisan itu. Sesekali ia memeluknya ini sangat tidak mungkin.
"Ini tidak nyata, ini semua mimpi!"
Ia menangis setelah itu ia tertawa,"Ini nyata ah tidak ini mimpi! hidup gue penuh dengan mimpi dan gue yakin ini pasti mimpi"
"Hahaha ini hanya mimpi ini tidak nyata!"
Ia terus berucap seperti itu, air matanya lolos begitu saja benar ini semua mimpi ia sangat yakin ini mimpi. Ia terus tertawa sesekali menangis, tangannya menggenggam tanah di makam itu, ia menangis tanpa bersuara. Tangis yang sangat sakit bukan.
"Siapapun tolong bangunin gue dari mimpi sialan ini!"
"D-deon Lo harus sadar, ini bukan mimpi!" Azel memegang kedua bahu Deon lembut.
"Azel, gue boleh pinjam tubuh Lo? gue mau peluk adek gue," ucap Alga. Awal nya Azel ragu tapi tidak apa lah demi Alga.
"Ikut gue bentar." Azel menarik tangan Deon cepat, sedangkan cowok itu hanya pasrah saja.
"Kenapa?" tanya Deon.
"I-tu Alga mau peluk lo melalui tubuh gue."
Deon mengeritkan dahinya bingung,"Emang bisa?"
Azel mengangguk kepalanya, ia juga tidak tahu bisa atau tidak tapi sebaik nya ia coba dulu,"Kata Alga bisa."
Azel menahan nafasnya memejam kan matanya, sedangkan Algaa perlahan memasuki tubuh Azel. Sakit, itu yang Azel rasakan saat Alga memasuki tubuhnya, saat itu juga Azel sudah tidak sadar.
Beberapa menit memejamkan mata Azel membuka matanya, tetapi bukan Azel melainkan Alga.
"Gue rindu Lo." hanya kata itu yang mampu Alga katakan, bertahun tahun ia di pisahkan dari saudara kembarnya. Sedangkan Deon ia menangis, banyak orang yang bilang ia kuat tapi mereka salah! tidak semua orang yang santai itu bahagia.
Bahkan saat ini Deon terisak dalam diam, ia berusaha menahan suaranya yang ingin berteriak itu, apakah ini beneran nyata? mengapa nyata? ia selalu bermimpi dan kenapa saat hal yang tidak di ingin kan menjadi nyata?
"Lo gak rindu gue? sejak kecil gue selalu nyariin Lo." Alga memandangi Deon nanar.
"Gue juga, gue rindu lo!" Deon menghapus air matanya, sesak dadanya tak hilang hilang. Mengapa seperti ini?
"Gue mohon, ceritain semua ke gue," lirih Deon menundukkan kepalanya, ia tak sanggup menahan nya. Deon langsung berlari memeluk Alga walau itu bukan tubuh Alga tetapi itu bisa melepaskan rindunya.
"Hal yang gak pernah gue ingin kan terjadi." Deon melepaskan pelukannya. Ia berpelukan setelah sekian tahun, dulu mereka saudara yang sangat akur dan berbahagia.
"Abang." gumam Deon kembali menundukkan kepalanya mungkin siapa pun yang melihat Deon saat ini mereka akan mengatakan nya lemah! tetapi  saat ini Deon benar benar lemah.
"Gue gak bisa lama lama di tubuh Azel, kasian dia." ucap Alga langsung keluar dari tubuh Azel. Saat itu juga Azel tak sadarkan diri, Deon membawa Azel ke apartemen nya untuk mengistirahatkan gadis ini.
Sedangkan di sisi lain seorang cowok sedang prustasi, ia membanting handphone nya ke dinding. Ia terus menghubungi adiknya tapi tidak ada tanda tanda kalau adiknya menghubungi nya kembali, itu membuat nya bertambah prustasi, ia mengambil jaketnya dan pergi sepertinya ia harus mencari kemana adiknya berada.
"Lo udah sadar?" suara itu terdengar di gendang telinga Azel, ia mengerjapkan matanya. Ia masih hidupkan? pikirnya.
"Alga! Alga kemana? Algaa!!" Azel terus menyebut nama Alga ia berharap Alga tak pergi sekarang.
"Kenapa? apa dia gak ada di sini?"
"Gak, dia bilang kalau semua udah selesai ia akan kembali ke alam nya. Pasti dia sekarang udah kembali ke alam nya!" Azel merangkul tubuhnya menggunakan kedua tangannya.
"Gua yakin dia belum pergi, sekarang Lo harus cerita semua tentang Dega!"
Azel mengangguk lemah,"Baiklah!"
Flashback
Di jalanan raya yang sangat rame itu tak membuat seorang lelaki memelankan kelajuan mobilnya, perasaannya saat ini bercampur aduk ada rasa senang saat mendapat kabar kalau kembarannya tinggal di apartemen yang tak jauh dari rumahnya dulu, dan ia juga marah saat mengetahui kalau suruhan orang tua nya terus terusan mengejar dirinya.
Hingga saat di simpang tiga garuda ia melihat seorang wanita berjalan di tengah jalan raya itu, ia membanting setir mobilnya agar tidak menabrak wanita itu, namun mobil yang ia kendarai tertabrak truk yang juga ikut mengebut saat itu, dan naasnya truk itu terus melaju tanpa menolong dirinya.
Ia mengerjapkan matanya sekeliling, darah terus mengalir dari kepalanya denyut nyeri itu sangat terasa, ia seberusaha mungkin keluar dari mobilnya.
Ia mencari pertolongan, saat itu senyum nya mengembang saat sebuah mobil hitam mendekat ke arahnya. Senyum itu kembali pudar saat mengetahui kalau suruhan orang tua nya yang ada di dalam mobil itu.
Ia ingin meminta pertolongan tetapi ia malah di pukul habis habisan, tubuh terasa sangat nyeri. Darah terus mengalir dari kepalnya.
"Kenapa Lo mukul gue?!" tanya Dega seberusaha mungkin untuk berbicara.
"Gue hanya di suruh orang tua Lo, itu akibatnya kalau Lo ngelanggar peraturan mereka!" setelah mengucapkan itu para suruhan orang tuanya pergi meninggalkan Dega sendiri. Nyeri di kepala nya terus terasa hingga beberapa saat tubuhnya terjatuh ke jalanan.
Setelah beberapa saat ia mengerjapkan matanya. Ia melihat sekeliling nya, aroma obat obatan memasuki hidung mancung nya.
"AGHH KEPALA GUE SAKIT!!" teriak Dega membuat para perawat menghampiri nya.
"Dokter, pasien mulai melemah!" beritahu nya pada dokter yang baru datang.
"Di rumah sakit ini stok darah golongan A sudah habis, sebaiknya kita harus mencari golongan darah itu secepatnya kalau tidak bisa saja nyawanya tak tertolong." jelas dokter itu.
"Hubungi keluarga nya," perintah sang dokter.
"Tidak ada dok, seluruh data pasien ada di kantor polisi." beri tahu salah satu perawat itu.
"Kalau gitu saya akan langsung ke kantor polisi sekarang!" ucap sang dokter langsung pergi.
Namun saat di perjalanan sang dokter mendapat kabar kalau pasien nya telah meninggal dunia, terpaksa ia kembali kerumah sakit untuk mengurus nya.
•••
Deon tak percaya kalau suruhan orang tua nya memukuli abang nya, apa sejahat itu mereka?
"Gue gak nyangka mereka sejahat itu," ucap Deon pelan.
Prang.
Kaca apartemen Deon pecah akibat lemparan sebuah batu, di batu itu di ikat sebuah tulisan. Deon langsung membaca nya, sejak kapan ada orang yang mengirim nya seperti ini.
Keluarga mu sendiri lah yang menyuruh orang untuk memukul Dega saat itu!
Deon langsung membuang kertas itu kesembarang arah, ia melihat ke kaca jendela nya tidak ada seorang pun di sana.
Azel ikut membaca pesan itu." Deon, kita harus ke kantor polisi yang menyelidiki kasus Alga 2 tahun lalu. Kita harus cari tahu, entah kenapa pirasat gue kalau ada yang sengaja mau nyelakain dia."
"Gue juga merasa seperti itu, dan orang yang melempar kertas ini pasti tau sesuatu!"
"Gue antar Lo pulang, besok kita akan pergi ke kantor polisi, kalau benar seseorang sengaja mencelakai Dega gue gak akan biarin dia hidup tenang! Dia akan mendapatkan balasannya tidak peduli siapa dia!"
Azel sedikit ngeri saat mendengar ucapan terakhir Deon, ah tiba tiba senyum nya mengembang,"Kalau beneran ada yang sengaja mencelakai Alga itu tandanya Alga belum akan kembali ke alam nya!"
"Seperti nya, kita harus cari tau sedetil mungkin, karna gue akan balas mereka! baiklah sekarang gue antar Lo pulang"
Azel membuntuti Deon dari belakang, ia terus tersenyum semoga Alga belum pergi batinnya. Ia menaiki mobil Deon cukup beberapa menit sampai kerumah nya.
"Makasih," ucap Deon saat Azel keluar dari mobilnya.
Azel hanya tersenyum tipis lalu memasuki pekarangan rumahnya, ia melihat seorang laki laki di depan pintu rumahnya sudah seperti orang gila! ia mendekati laki laki itu betapa terkejutnya ia sangat mengetahui siapa laki laki itu.

Book Comment (98)

  • avatar
    BgmAndx

    ceritanya sangat menarik

    07/06/2022

      1
  • avatar
    AnjelitaInka

    cerita nya bagus, seruuu!!!!

    05/06/2022

      1
  • avatar
    KhotimahNurul

    bagus banget

    2d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters