logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 4 Awal Perkenalan

Minggir... Minggir... Remnya blong," teriaknya.
Belum sempat Aku menghindar, orang itu sudah menabrakku dengan sepedanya. Kami berdua jatuh berguling-guling di tanah dengan posisi sambil berpelukkan. Aku meringis Kesakitan ketika tubuh kami berhenti berguling. Ku bersihkan tubuhku dari rumput dan tanah yang menempel.
"Aaww...," pekikku kesakitan. Aku memeriksa kaki ku yang terasa sakit, ada darah yang keluar dari celana jeansku. Segera ku singsingkan celanaku setinggi lutut. Terlihat sangat jelas kakiku berdarah dengan luka yang cukup dalam dan lebar.
"Aaww.. sakit," pekikku sekali lagi. Cowok yang menabrakku dengan sepedanya tadi, segera bangun dan membantuku membabat lukaku dengan sapu tangannya, agar darah yang keluar bisa berhenti.
"Maaf ya, aku nggak sengaja menabrak kamu" kata cowok itu meminta maaf kepadaku. Sambil tangannya terus membabat luka di kaki ku. Ku perhatikan wajahnya dengan seksama, sepertinya Aku pernah bertemu dengannya. Tapi di mana? Karena wajahnya tertutup topi yang di kenakannya jadi agak sulit untukku mengingat nya.
"Sebaiknya kita ke puskesmas, untuk mengobati luka di kaki mu," lanjutnya lagi seraya mendongakkan wajahnya menatapku.
"Kamu...," Pekikku spontan karena kaget dan juga terkejut ketika melihat wajah cowok yang menabrakku tadi.
Ya, cowok tersebut cowok yang sama dengan cowok yang rebutan tas denganku di mall beberapa waktu lalu. Dia pun sama terkejutnya denganku. Aku berdiri dengan susah payah, cowok itu berusaha untuk membantuku berdiri. Namun ku tolak karena Aku masih merasa kesal dengannya.
"Gak perlu aku bisa sendiri," bentakku ketika dia berusaha membantu.
"Kamu sedang terluka, dan perlu bantuanku," sahutnya. Tapi bukan aku namanya kalau tidak keras kepala, Aku tetap berusaha untuk bangun sendiri walau dengan bersusah payah. Namun sayang kakiku tidak kuat menopang tubuhku karena sedang terluka, alhasil aku terjatuh. Untung tubuhku sempat di tahan oleh cowok itu hingga tidak sampai menyentuh tanah.
Cowok tersebut dengan segera mengangkat tubuhku dalam gendongannya, berkali-kali aku meronta-ronta minta di turunkan, namun dia tidak peduli. Dia terus membopongku.
"Lepaskan... Lepaskan Aku," pekikku seraya meronta-ronta. Cowok itu tidak menghiraukanku, dia terus berjalan. Aku pun terus meronta-ronta minta di turunkan.
"Kamu bisa diam gak sih?" tanyanya sedikit membentak. Aku terdiam dan tidak lagi meronta, bukan karena aku takut padanya. Tapi karena takut dia turunkan aku di sini dan di tinggalkannya seorang diri. Ku biarkan tubuhku dalam gendongnya.
Kalau ku perhatikan wajah cowok itu sangat tampan. Alisnya yang tebal, bibirnya yang tipis dan matanya yang sedikit sipit, mirip dengan artis Korea. Setelah cukup lama berjalan akhirnya kami sampai di mobil milik cowok itu. Kami melanjutkan perjalanan menuju puskesmas menggunakan mobil, karena hanya puskesmas tempat yang paling dekat untuk mengobati lukaku.
Tidak berapa lama kami Tiba di halaman sebuah puskesmas. Cowok itu kembali menggendongku, dia baru menurunkan ku ketika sudah berada di UGD. Beberapa perawat yang bertugas dengan sigap melayani. Lukaku di bersihkan kemudian di jahit baru setelah itu di perban. Luka ku yang cukup dalam dan lebar, hingga memerlukan beberapa jahitan. Rasa nyeri begitu terasa di kakiku.
Setelah selesai, sang perawat pergi meninggalkanku sendirian. Tidak berapa lama cowok yang menabrakku masuk.
"Gimana keadaanmu sudah baikkan?" tanyanya lembut.
"Maaf, yah. Aku benar-benar gak sengaja," lanjutnya lagi.
"Gak apa-apa," sahutku.
"Aku juga minta maaf dengan kejadian di mall beberapa waktu yang lalu,"
"Sudahlah, lupakan." ujarku lagi.
"Sini aku antar kamu pulang, keluarga mu pasti sudah menunggu kamu," ucapnya. Aku menganggukkan kepala tanda setuju. Kali ini Aku tidak menolak untuk di gendongnya. Aku merasa dia sebenarnya cowok yang baik, dan perhatian cuma cara awal kami bertemu saja kurang berkesan. Masa kami rebutan tas ada-ada saja.
"Oya, kenalin namaku Riko, kalau kamu?" tanya cowok itu seraya mengulurkan tangannyam mengajakku untuk bersalaman.
"Namaku Aliesya," sahutku seraya menyambut uluran tangannya. Di sepanjang jalan kami berbicara, ternyata Riko anaknya enak juga di ajak ngobrol.
Sesampainya di villa, Farah dan yang lain sangat terkejut melihatku datang dengan di papah oleh seorang cowok, dan kaki di balut dengan perban.
"Kamu kenapa, Sya? Apa yang sudah terjadi dengan mu?" cecar Farah dengan khawatir.
"Hei, kamu apain sahabatku?" kini Farah bertanya dengan nada gusar pada Riko.
"Aku gak apa-apa, Far. Malah dia yang menolongku," sahutku.
"Beneran kamu gak apa-apa?" tanya Farah meyakinkan.
"Beneran, Far. Aku gak apa-apa cuma luka kecil doang," ucapku. "
Oya, makasih ya udah anterin aku sampai rumah," kataku pada Riko.
"Sama-sama," sahut Riko.
"Kenalin ini sahabatku Farah, ini Raya dan ini Kinan," kataku mengenalkan teman-temanku pada Riko. Riko mengulurkan tangannya untuk bersalaman, Farah, Raya dan juga Kinan menyambut dengan hangat uluran tangan Riko.
Aku mengajak Riko untuk mampir sebentar, walau cuma sekedar minum kopi, Riko pun menyetujuinya.
Sekitar tiga puluh menit kemudian Riko ijin pamit pulang.
"Aku pamit ya, udah malam," ucap Riko. Ketika melihat jam yang ada di pergelangan tangannya.
"Iya, makasih ya. Udah berkenan mampir," sahutku. Riko tersenyum sangat manis.
"Kalau tidak keberatan boleh dong aku sering-sering main ke sini selama kalian ada villa," kata Riko.
"Ya, bolehlah, Rik. Pintu villa ini akan terbuka lebar buat kamu," sahut Farah.
"Baiklah kalau begitu, besok Aku akan main lagi kesini," ucap Riko tersenyum. Setelah mengucapkan salam Riko kemudian pamit pulang. Aku mengantarkannya sampai depan villa. Perlahan mobil Riko meninggalkan villa dan hilang di telan kabut malam. Aku kemudian bergegas masuk kembali kedalam villa.

Book Comment (302)

  • avatar
    كرنيءاسبه كرنيءاسيه كرنيءت

    cerita yh bgus, dan trjdi didunia nyata.. sorti yg tlah ku alami smasa dlu.. alur yg bgtu smpurna.. trimksh utk pnulisan crta yg bgtu mnkjubkn😉🌹🌹🌹

    03/05/2022

      0
  • avatar
    GushsFsus

    bagus

    4h

      0
  • avatar
    TasnimNur Aina

    aku sangat suka bab ini

    5d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters