logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 2

Sarah tidak pernah menyerah membujuk suaminya untuk menikah lagi atas pilihannya walaupun sudah sering sekali Atnan menjawab dengan tegas kalau dia benar-benar tidak mau membahas itu.
" Kenapa dia selalu saja menolaknya, aku melakukan ini, hanya demi kamu mas," gumam Sarah.
" Aku membenci permintaannya, kenapa istri ku tidak bisa memahaminya sedikitpun," gumam Atnan dalam hatinya.
Sarah saat ini berada di kamarnya karena sedang membereskan isi lemarinya, ya Sarah wanita yang rajin, pekerjaan apapun yang bisa ia lakukan akan di lakukan nya sendiri tanpa meminta bantuan pembantu rumahnya.
Ponselnya berdering yang ternyata adik dari ibunya lah yang menghubungi nya.
"Tante Iis," gumam Sarah yang langsung menjawab panggilan dari orang yang di sebut dengan sebutan Tante Iis itu.
"Halo Tante, bagaimana kabar Tante," ucapnya setelah mengangkat panggilan masuk itu.
"Baik Sarah, Sarah maaf kalau Tante mengganggu waktu kamu, tapi Tante memang harus menghubungi kamu," ucap Tante Iis.
"Memangnya ada apa Tan?"
"Begini Sar, Om mu di tugaskan untuk bekerja di luar negri dalam waktu yang lama, Tante juga sudah mengajak adik mu tapi dia keukeuh tidak mau karena alasan sudah nyaman bersekolah di sini, lantas Tante harus apa? Apa dia tinggal bersama mu saja sementara, kalau pekerjaan Om mu selesai biar adikmu tinggal bersama kami lagi." Ucap Tante Sarah panjang lebar.
"Oh begitu ya Tan, ya sudah biar dia tinggal bersama ku saja, Tante tidak perlu khawatir, dia juga kan adik ku sendiri," balas Sarah dengan kekehan nya.
"Haaahhhh,, kalau begitu Tante bisa lega mendengar nya, nanti biar tante bicarakan dulu dengan adikmu," jawab nya.
Panggilan itu berakhir dengan Tante Iis yang mengakhiri nya.
Ada senyum yang terlukis di wajah cantik Sarah namun hanya Sarah lah yang tau makna dari senyum itu. Entah ide gila apa yang saat ini Sarah pikirkan tapi ia benar-benar menaruh harap di balik rencananya.
Suara mobil terdengar dari palataran rumah yang tidak lain itu adalah mobil Atnan yang baru saja tiba dari kantornya.
Sarah berlarian menuju pintu utama untuk menyambut kedatangan suaminya karena itu sudah menjadi kebiasaan sejak dulu.
"Mas, sudah pulang," ucap Sarah dengan lembut yang langsung menyambar tas dan jas suaminya yang masih berada di tangan suami nya.
"Iyah mas merindukan istri mas ini," goda Atnan pada Syafa.
"Issshhh gombal, ya sudah mas mau mandi dulu atau langsung makan?" Ucap Sarah menawari makan.
"Mandi dulu tapi bersama istri ku ini," ucap Atnan yang langsung menggendong tubuh Sarah dengan satu kali hentakan dan membawanya ke kamar mereka.
Sarah terus saja tertawa karena tingkah Atnan yang terlampau membuat dirinya bagaikan ratunya.
Atnan membawa Sarah ke kamar mandi dan mulai membukakan baju istrinya untuk ia mandi bersama dengan istrinya.
Beberapa waktu kemudian setelah melakukan apa yang seharusnya suami istri lakukan di kala sedang terhanyut dalam sebuah kemesraan di antara mereka, akhirnya mereka pun keluar dari dalam kamar mandi yang hanya menggunakan handuk di masing-masing tubuhnya.
Sarah tersenyum sendu melihat dirinya yang masih bisa melayani sang suami dengan sebaik mungkin, "hanya ini yang bisa aku lakukan, mas. Sampai tiba waktunya berakhir," ucpanya dalam hati.
"Bagaimana segar kan?" goda Atnan dan membuat wajah Sarah memerah karena malu.
"Jangan menggoda ku," balasnya yang membuat Atnan tertawa senang karena berhasil menggoda istrinya.
'' Sayang, sepertinya rencana untuk kau mengajak ku ke Singapura harus di undur deh,'' celetuk Sarah.
'' Kenapa?''
'' Adik ku akan tinggal bersama kita,'' jawab Sarah.
Atnan yang mendengar ucapan istrinya hanya diam dengan menganggukkan kepalanya.
.
Di sisi lain, di sebuah rumah sederhana, seorang gadis yang masih berusia 18 tahun dan masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan sedang di bujuk dengan wanita yang di panggilnya dengan sebutan ibu.
"Biar aku tinggal disini saja ya Bu, aku tidak mau tinggal bersama kakak Sarah," rengek gadis itu.
"Nak' kakak Sarah kan kakak mu, kenapa kamu tidak mau tinggal bersama dia, hem?"
"Ka Sarah kan sudah memiliki suami, aku tidak enak kalau harus tinggal bersama dengan mereka, berbeda lagi kalau ka Sarah masi sendiri pasti aku mau." Jawab gadis itu.
"Ya sudah kalau begitu kamu harus ikut dengan ibu dan ayah," tegas Iis pada anak gadisnya.
Lagi-lagi gadis itu menolak, bisa di maklumi seorang gadis belasan tahun itu yang masih mementingkan egonya sendiri sampai Iis pun tidak sanggup lagi untuk membujuknya.
Iis berlalu masuk ke kamarnya untuk meminta suaminya bergantian membujuk anaknya.
Karena bujukan seorang ayah bisa di bilang paling ampuh pada setiap anak gadisnya sampai anaknya yang sedari tadi menolak tawaran Iis akhirnya menyetujui nya karena bujukan ayahnya.
"Ya sudah Ambar setuju," pasrahnya. Ya gadis itu bernama Ambar Putri, dia adalah anak angkat Iis yang tidak lain adalah anak dari adik mendiang kakaknya yang tak lain adalah ibu kandung dari Ambar sendiri.
Karena pernikahan Iis dan suaminya tidak bisa memiliki momongan, akhirnya memutuskan untuk mengangkat Ambar untuk menjadi anak mereka dari semenjak Ambar masih bayi sehari setelah dilahirkan nya yang bersamaan perginya sang kakak yang menderita komplikasi setelah melahirkan.

Book Comment (237)

  • avatar
    Amoy Santy Arsya

    saya suka sekali dengan cerita novel ini🥰

    07/05/2022

      1
  • avatar
    Nevi

    wah, udah terbit ternyata.🤗 ceritanya bagus, semangat kak.💪🥰

    01/05/2022

      4
  • avatar
    Salwat Salwat

    Bagus sekali

    4d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters