logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 6

Sudah tiga hari Windy menjadi kaum rebahan. Kerjanya hanya makan, tidur, nguap, cari kotoran di hidung, buang air besar jika ingin dan pipis jika mau.
Mandi pun hanya di lap oleh para pelayan, dia hanya diam saja. Kata Emina selama tiga hari tubuh permaisuri Moon yang jadi wadah jiwanya kini tidak boleh terkena air dulu.
The Real of Rebahan kan?! Rebahan tanpa beban pikiran tentunya, makan tidak harus beli, tinggal tidak harus bayar, tidak perlu beli kuota, tidak perlu kerja kesana-kemari antar pesanan buat pembeli yang ingin cash on delivery.
Meskipun di kehidupan baru Windy tidak punya gadget yang seakan benda itu benda yang paling berharga di kehidupan di sana, Windy tidak ingin menjadi orang yang tidak pandai bersyukur.
Dia tetap senang meski hidup tanpa gadget.
Banyak hal yang harus dia nikmati olehnya di sini. Hanya karena satu hal yang tidak dapat dia temukan, dirinya tidak ingin menyia-nyiakan hal-hal yang dia dapatkan sekarang.
Hari ini dokter yang tidak pernah Windy lihat sebelumnya pun datang ke kamar untuk memeriksa perkembangan kondisi tubuhnya.
Ya, empat hari lalu setelah tubuh Windy diperlakukan bagaikan barang oleh Stephan, ketika Emina dan beberapa pelayan memindahkannya ke kamar, dirinya pingsan.
Kata Emina nama dokter itu 'blablabla Betsy'. Windy cukup pusing mengatakan dua kata didepan nama dokter itu. Pokoknya namanya Betsy.
Paras Dokter Betsy cantik sesuai dengan namanya. Tapi di telinga Windy sekilas nama tersebut terdengar seperti kata 'Bestie' di awal-awal. Haha cukup menggelikan.
"Selamat datang Dokter Langwidere."
Nah, nama tengah dokter tersebut adalah Langwidere. Betsy merupakan putri sulung dari Viscount Langwidere. Jadi, namanya Viscount Langwidere Betsy. Dia biasa dipanggil oleh orang-orang Nona Langwidere. Tapi Windy ingin yang simpel-simpel saja, jadi dia memanggil perempuan itu Betsy.
"Selamat siang Yang Mulia," sapa Betsy.
"Selamat siang Dokter Betsy," balas Windy menyapa juga dengan ramah.
Perempuan berambut cokelat senada dengan warna matanya itu tampak tersipu. Windy sampai keheranan melihat hal tersebut. Apa Dokter Betsy penyuka sesama jenis, pikirnya.
"Saya merasa terhormat dipanggil olah Yang Mulia dengan nama belakang saya. Terimakasih Yang Mulia," ucap Betsy. Kemudian dia memeriksa lebam di dahi Windy yang sudah lagi tidak terbalut perban setelah mohon izin pada sang empu.
Mendengar penuturan perempuan berambut pendek seperti setengah batok kelapa itu, Windy menyimpulkan bahwa Betsy tersipu bukan karena penyuka sesama jenis. Emang salah jika dirinya memanggil Betsy dengan nama Betsy mengingat nama perempuan itu Betsy.
Nanti Windy akan bertanya pada Emina saja alasan tersebut. Semoga Emina tidak mencapnya sebagai orang yang kehilangan ingatan, batin Windy berharap.
"Kondisi Yang Mulia sudah membaik. Apa vitamin nya sudah anda minum secara teratur?" tanya Betsy setelah selesai memeriksa kondisi Windy.
Windy mengangguk. Ya, Emina selalu memastikan dirinya untuk tidak lupa minum vitamin setiap harinya.
"Bagaimana kondisi anda, apa yang ada rasakan sekarang?" tanya Betsy lagi.
"Ya aku merasa lebih baik, sangat baik malah," jawab Windy jujur.
"Syukurlah. Semoga anda selalu sehat Yang Mulia. Jika ada hal buruk yang anda rasakan, anda bisa hubungi saya lagi."
"Tentu saja. Terimakasih Dokter Betsy." Betsy tersenyum merekah kemudian mengulas senyum tipis.
Setelah dokter tersebut keluar, barulah Windy menanyakan hal yang dia ingin tanyakan sedari tadi pada Emina.
"Jika seseorang memanggil nama dengan nama belakang atau nama asli orang itu, maka hal itu menandakan keduanya dekat," tutur Emina.
Windy mengangguk-ngaggukan kepala, mungkin Besty merasa dirinya diakui orang dekat oleh seorang permaisuri.
"Hanya hal seperti itu saja aku lupa," ujar Windy tidak percaya diri.
"Tidak Yang Mulia. Manusia terkadang melupakan hal-hal kecil bukan?" respon Emina. Windy senang dengan respon tersebut, Emina tidak menertawakan atau bahkan menyebutnya hilang ingatan.
"Emy, tubuhku sudah sehat. Aku ingin mandi sekarang."
Rasanya Windy merasakan tubuhnya cukup lengket sekarang, ya meskipun tidak bau karena Emina senantiasa memberikan parfum di bajunya. Tiga hari di lap pun, tubuh itu di lap dengan air mawar hangat. Jadi tidak ada yang namanya bau badan atau bau ketiak.
Karena sudah sehat, Windy tidak ingin melibatkan para pelayan pada acara mandinya kali ini.
Dia memutuskan mulai dari sekarang dirinya akan mandi sendiri. Meskipun hal itu mendapat protes dari Emina dan beberapa pelayan, tapi akhirnya mereka tidak bisa berkutik dan hanya bisa menurut. Tentu saja hal tersebut terjadi karena derajat Windy lebih tinggi dari mereka.
Setelah dirias dan memakai gaun yang dibawa oleh Emina, Windy merasa ada satu hal yang terasa mengganjal pikiran, terasa ada yang tertinggal.
"Ya, aku belum bercermin?!" Windy yang tengah duduk di kursi single seraya menikmati desert itu langsung menghentikan aktivitasnya.
"Emy?!" panggilnya seraya menaruh desert itu dengan kasar ke meja. Emina pun menyahut.
"Ada apa Yang Mulia?!"
"Bawakan aku cermin!"
"Cer_ oh baiklah." Emina beringsut bangkit setelah itu. Sementara Windy sibuk meraba-raba wajahnya samar dengan pikiran yang kesana-kemari sambil memunculkan praduga-praduga tidak jelas.
Apa wajah Permaisuri Moon cantik?! Atau biasa saja?! Atau malah buruk rupa?
Apa karena Permaisuri Moon buruk rupa sehingga Raja El tidak mencintainya? Atau karena Permaisuri Moon tidak lebih cantik dari permaisuri sebelumnya makanya Raja El susah melupakan mendiang permaisuri pertamanya itu?
Hati Stephan El terbuka setelah melihat Rose yang berparas cantik? Ya terlepas dari peringai nya yang baik, tapi Permaisuri Moon pun tidak kalah baik.
"Fix! Wajah Permaisuri Moon tidak akan lebih cantik dari Rose," batin Windy.
"Tidak apa-apa. Good looking nomor dua. Good attitude nomor satu," lanjut dewi batin Windy agar merasa tenang semisal wajah tokoh yang dia tempati kini biasa saja ataupun buruk rupa.

Book Comment (36)

  • avatar
    RistyVero

    lanjutkan kak, ceritanya menarik dan bagus alurnya aku suka

    12/06/2022

      1
  • avatar
    Ly Yonya

    bagus banget ceritanya 🤩🤩

    20/05/2022

      1
  • avatar
    ZuhriDewi

    Ceritanya bagussss

    1d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters