logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

PROMISE

PROMISE

Nyemoetdz Kim


Chapter 1 Dia, Ray Damara.

01
Seorang anak kecil berusia 8 tahun sedang berjalan sambil menggandeng adiknya yang baru berusia 5 tahun.
Sepanjang perjalanan adiknya terus bercerita tentang apa yang baru dilihatnya.
Dia Ray Damara dan adiknya Dennis Damara, mereka adalah kakak beradik.
Mereka hidup dengan Ayahnya, Davin Damara.
Entahlah istri Davin pergi kemana, sudah beberapa tahun ini Dia tidak pernah kembali setelah berpamitan dengan Davin untuk bekerja.
"Kak, Enis mau minum susu." ucap sang Adik.
"Iya tapi Dennis harus duduk disini dulu, tidak boleh kemana mana.." ucap sang Kakak.
Ray kecil harus mengurus Dennis saat Ayahnya pergi bekerja, setelah Ibu mereka pergi, Davin harus bekerja lebih keras lagi.
Kadang Davin bahkan tidak pulang karena pekerjaannya dan Ray kecil yang mengurus semuanya, seperti pekerjaan rumah dan merawat adiknya.
Saat Ray pergi sekolah, Dennis akan di titipkan kepada Bibi Araa, tetangga rumah mereka.
Bibi Araa sangat baik kepada mereka berdua. Bibi Araa juga yang menyuruh Ray untuk bersekolah.
Awalnya Ray tidak mau karena Dia hanya ingin mengurus adiknya. Menurut Ray, kasihan kalau adiknya di tinggal sendiri di rumah. Apalagi Ray tidak mau terus merepotkan Bibi Araa.
Walau Bibi Araa tidak keberatan dengan hal itu.
Bibi Araa membuka sebuah kedai satu dengan tempat tinggalnya, Ray kecil biasanya akan membantu Bibi Araa kalau Dia sudah menyelesaikan pekerjaannya di rumah.
Ray sudah terbiasa bekerja keras sejak Ibunya pergi meninggalkan mereka dan Davin di usia Dennis yang masih 2 tahun itu berarti Ray masih berusia 5 tahun saat itu.
Usia 5 tahun, Ray sudah mengurus adiknya.
Saat yang lain asyik bermain, tidak dengan Ray, Dia fokus dengan mengurus Adiknya.
Ray anak yang penurut, Dia tidak pernah membantah saat Ayahnya marah kepadanya, Di usianya sekarang, Ray dituntut menjadi dewasa. Dia juga sangat sayang kepada Dennis, kemanapun Ray pergi Dennis pasti mengajaknya.
Mereka memang bukan keluarga yang bergelimang harta walau mereka bekerja keras sampai membanting tulang, keluarga mereka tetap merasa kekurangan. Tapi itu tidak membuat Ray berkecil hati, Dia sesekali juga akan membantu Ayahnya bekerja.
Pekerjaan apa saja Ray lakukan seperti mencuci piring sampai mengantarkan koran di pagi hari Ray lakukan.
"Kak, Enis juga mau bersekolah seperti kakak. bolehkan?" ucap Dennis"
"Iya nanti kalau usia Dennis sudah cukup dan Dennis akan siap bersekolah." ucap Ray yang sedang merapikan rumahnya.
"Kapan kak? Enis ingin bersekolah." ucapnya lagi.
"Nanti ya, bagaimana kalau sekarang Dennis habiskan makanan Dennis setelahnya kita pergi ke kedai Bibi Araa.." ucap Ray.
Setelah merapikan rumah, Ray pergi ke kedai milik Bibi Ara, membantu Bibi Araa berjualan.
Walau Bibi Araa melarang untuk membantu di kedai tapi Ray tetap ingin membantu. Ray bahkan menolak saat Bibi Araa memberikan upah kepadanya. Pikir Ray, Bibi Araa sudah terlalu banyak menolong Ray salah satunya menjaga Adiknya selama Ray bekerja.
Sudah 3 hari Davin belum pulang, Dia bekerja sebagai supir bagian expedisi dan itu membuatnya harus sering ke luar kota untuk mengantarkan barang dari kota satu ke kota lain.
"Apa kalian sudah makan?" ucap Bibi Araa kepada Ray dan Dennis yang baru datang.
"Enis sudah tadi kakak yang menyuapi tapi kakak belum." ucapnya.
"Makanlah dulu nak, nanti saja kamu kerjakan itu." ucap Bibi Araa.
"Ray, sudah makan tadi setelah Dennis." ucap Ray.
" Bohong. Kakak belum makan." ucapnya.
"Kakak sudah makan sebelum mencuci piring." ucap Ray.
"Bukankah--"
Ray menutup mulut Dennis agar Dia tidak melanjutkan perkataannya.
Memang benar Ray belum makan karena persediaan makanan mereka sudah hampir habis. Ray berpikir, kalau Dia ikut makan, adiknya tidak akan bisa makan besok karena Ayah mereka juga belum pulang dan entah kapan Davin pulang Ray tidak tahu.
"Ray sudah makan Bi.. sebaiknya Ray mengerjakan tugas Ray setelah ini Ray akan pergi sebentar, bisa Ray titip Dennis?" ucap Ray.
"Ya sudah kalau sudah makan. Iya Bibi akan menjaga adik mu." ucapnya.
"Terimakasih Bibi."
"Kalian boleh memanggilku Ibu kalau kalian mau." ucapnya.
"Apa boleh?" tanya Dennis.
"Boleh.."
"Tapi.--" ucap Ray.
"Tidak apa apa. Panggil Ibu saja ya nak." ucapnya.
"Baik Ibu..
Setelah membantu di kedai Bibi Araa, Ray segera pergi ke tempat Dia bekerja yakni membantu mengantarkan cucian kering ke pelanggan, Dia bekerja di tempat Laundry beberapa hari ini tanpa Bibi Araa tahu karena Bibi Araa melarangnya untuk bekerja walau itu hari libur. Ray hanya tidak mau kalau terus merepotkan Bibi Araa..
Di hari liburnya, Ray mengisi waktunya untuk bekerja.
Hanya mengantarkan cucian yang sudah selesai ke pelanggan dengan sepeda kecil yang di pinjamkan oleh pemilik laundry.
Ray mengayuh sepedanya pelan dengan beberapa cucian di keranjang belakangnya.
Dengan tubuh yang sekecil itu Ray mengayuh sepeda yang terlihat lebih besar dari tubuhnya tapi Dia tidak mengeluh karena Dia ingin membantu Ayahnya bekerja untuk kebutuhan sehari hari mereka.
Terkadang Dia ingin sekali seperti teman temannya yang lain, bisa menghabiskan waktu di hari liburnya tapi tidak dengan Ray, Dia harus bekerja apalagi persediaan makanan di rumahnya untuk besok sudah habis dan Dia harus bekerja keras untuk itu. Ray tidak ingin adiknya nanti kelaparan, biarkan Dia yang kelaparan tapi jangan Dennis, itu menurut Ray.
Benar benar perjuangan seorang kakak untuk adiknya.
Ray memandang anak anak yang sedang bermain di sebuah taman, Dia menghentikan sepedanya untuk beristirahat di sana sambil memandang anak sebayanya yang bermain di sana.. sudah 3x Ray bolak balik mengantarkan cucian kepada beberapa pelanggan dalam sehari ini.
Sesekali Dia merasakan perutnya yang terasa perih, sejak tadi Ray menahannya. Perutnya sampai terasa sakit karena memang belum diisi sejak pagi. Dia ingat tadi pemilik laundry memberikanya roti dan sekotak susu.
Ray mengambil dan memakan rotinya sambil melihat anak anak yang sedang menikmati permainan tak jauh dari tempatnya duduk.
Saat baru beberapa suap roti itu dia makan, ada seseorang yang menghampirinya dan melihat Ray yang sedang makan roti itu.
"Apa kamu mau?" tanya Ray kepada seseorang di sampingnya itu.
Anak itu duduk di samping Ray yang sedang menikmati rotinya. seperti Dia lebih tua dari Ray. Sejak duduk Dia terus menatap ke arah roti yang Ray pegang.
"Apa itu susumu." ucapnya.
"Iya.." jawab Ray.
"Apa boleh aku meminumnya?" ucapnya.
"Tapi ini untuk adikku, tapi tidak apa apa. kakak bisa meminumnya." ucap Ray, sebelum benar benar memberikannya, Ray berpikir untuk memberikan susu yang sengaja dia sisakan untuk Dennis.
"Apa kamu sudah makan?" tanya anak itu.
"Sudah. Apa kakak mau roti ini." ucap Ray sambil menyodorkan roti yang di pegangnya.
Anak itu kemudian mengambil roti milik Ray dan memakannya.
Jujur saja Ray masih lapar tapi begitulah Ray, Dia rela tidak makan untuk orang lain.
"Aku tidak mau susu itu. Berikan saja kepada adikmu. Terima kasih rotinya, besok aku akan mengganti rotimu." ucap abak itu.
"Tidak perlu kak." jawab Ray.
"Ya sudah aku pulang, ingat besok aku akan menunggumu di sini dan ambil roti milikmu.." uapnya.
"Tapi Ray besok tidak kesini.. Ray harus bersekolah." ucap Ray.
"Tidak apa apa itu untuk kakak saja. Ray ikhlas." ucapnya.
"Ya sudah, Ray harus segera kembali." ucap Ray.
Ray meninggalkan anak kecil yang di panggilnya kakak itu karena harus melanjutkan pekerjaannya..
 
Pukul 8 malam, Ray sudah di rumah bersama Dennis dan itu biasa mereka lakukan saat ayahnya bekerja. walau Ray sangat lelah karena seharian ini bekerja tapi Dia masih menyempatkan waktunya untuk belajar sambil menemani Dennis bermain di rumah.
"Kak, apa Ayah tidak pulang lagi hari ini?" tanya Dennis.
"Belum. apa kamu lapar?" ucap Ray.
"Tidak. Tadi Enis makan sebelum pulang di rumah Ibu." jawabnya.
"Kakak punya susu untukmu." ucap Ray. Dia memberikan susu yang sengaja tidak di minumnya untuk adiknya..
"Terimakasih kakak."
"Sama sama. Setelahnya Dennis tidur. Kakak harus mengerjakan tugas kakak dulu sebelum tidur." ucap Ray.
"Enis mau menunggu kakak saja.." ucapnya.
" Ya sudah.."
Dennis tidak mau di tinggal sendiri saat tidur karena Dia merasa takut, Dia akan memegang tangan Ray saat tidur.
Itu selalu dilakukannya saat Dennis tidur, kalau Ray tidak ada di sampingnya Dennis pasti menangis, apalagi tidak ada Ayahnya.
"Kak, Enis menyayangi Kakak." ucapnya sambil tidur di samping Ray yang sedang berbaring walau belum sepenuhnya tertidur.
"Kakak juga sangat menyayangimu."
"Kak, apa Ibu akan pulang?" tanya Dennis.
"Iya nanti Ibu akan pulang.." ucapnya. pertanyaan itu selalu membuat Ray menghela nafas karena Dennis sering menanyakan pertanyaan yang sama, walau Ray sendiri tidak tahu kapan Ibu mereka kembali tapi Ray tetap harus membuat Dennis tidak sedih.
"Kenapa Ibu meninggalkan kita? Apa Ibu tidak sayang kepada kita?" tanya Dennis.
" Ibu sayang kepada kita. Nanti Ibu akan pulang jadi Dennis tidak boleh bersedih. kakak akan selalu disini menemani Dennis." ucap Ray. Setidaknya berbohong untuk hal seperti ini tidak apa apa.
"Iya. Hanya Ayah dan kakak yang selalu bersama Enis." ucapnya.
"Enis sayang kakak.."
"Kakak juga menyayangimu."
Jujur Ray saja tidak tahu kemana Ibunya pergi, saat Dia bertanya kepada Ayahnya, Davin akan sangat marah jadi Ray memilih untuk tidak menanyakan tentang Ibunya kepada Davin lagi..
Dulu sebelum Istrinya pergi, Davin sangat sayang kepada Ray.
Mereka seperti keluarga yang bahagia walau serba kekurangan tapi hal itu berubah setelah hadirnya Dennis dan tak lama Ibunya pergi kondisi berubah.
Bukan membenci Ray hanya saja Davin selalu bersikap berbeda kepada Ray tapi Ray tidak mempermasalahkan itu asal Dia tetap bersama Ayah dan Adik kecilnya. Ray tetap bertahan dengan kondisi ini..
Entah masalah apa yang terjadi sampai Ray diperlakukan berbeda seperti itu oleh Davin. Dia juga tidak tahu, tapi semua itu tidak membuatnya membenci Davin.
Ray sangat menyayangi Ayahnya walau di perlakuan berbeda.
Perjuangan seorang kakak yang ingin menjaga sang adik walau harus bertaruh nyawa, Ray akan lakukan itu.
🐻
TBC

Book Comment (42)

  • avatar
    aisyahUmmah nurul

    Cerita nya bagus dan menarik, jangan lupa nextt ya thorr

    02/04/2022

      1
  • avatar
    Ummi Aisy Rezky

    😍😍😍😍

    29/06

      0
  • avatar
    Carissa Vania Artamevira

    seruuu bgt ray care bgt

    17/06

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters