logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 3 Kemarahan Mughen

Lelah juga dari pagi sampai sore belajar dan belajar..waktu menunjukan pukul 15.30 , yah aku memang mengikuti banyak ekstrakulikuler demi memenuhi tuntutan papa..makanya aku selalu pulang sekolah sampai sore gini, bosan sekali sebenarnya hidup hanya untuk belajaarrr terus tapi memang kita sebagai pelajar kodratnya kan harus belajar bukan pacaran atau nongkrang nongkrong  gak jelas apalagi pergaulan bebas yang gak penting itu.
Kita harusnya membekali diri dengan ilmu sebanyak banyaknya dari masih remaja agar kalau sudah dewasa nanti kita tidak bingung mencari uang untuk diri kita dan keluarga.istilahnya ni berakit rakit dahulu bersenang senang kemudian.
Tapi aku baca dari artikel atau dari komentar atau status status yang ada di media sosial malah terbalik dengan istilah itu, ya malah jadi bersenang senang dahulu berakit rakit kemudian.
Bisa di lihat anak anak pelajar sekarang harusnya mereka itu belajar dengan sungguh sungguh tapi mereka malah suka t*k t*k an, nongkrang nongkrong gak jelas,merokok, pergaulan bebes,pacaran s*x bebas berakhir tekdung duluan trus kalau udah tekdung bisanya cuma nangis.habis itu nikah dini padahal belum lulus sekolah.
Harusnya mereka belajar eh malah ngurus anak,yang laki masih belia terpaksa cari duit seadanya buat menghidupi anak istri.ya aku bilang 'seadanya' karena anak itu masih belia belum punya skil dan pengalaman kerja apalagi ijazah tapi terpaksa cari uang seadanya,akhirnya hidup mereka serba kekurangan anaknya pun kekurangan gizi.
Kalau sudah kepepet susah cari uang eh akhirnya nekad berbuat kejahatan dan jadi merugikan orang lain.dulu waktu masih bisa sekolah ada orang dewasa yang ngasih nasihat baik malah di bilang (sok ikut campur,jangan ngurusin gue urus diri lu sendiri ngapain ngurusin gue orang hidup gue kaya gini juga gak ngerugiin elu). Lalu gara gara dia ngeremehin nasihat baik orang dewasa eh jadinya kok malah berbuat jahat ke orang lain?maling, begal, dll itu namanya sangat merugikan orang lain kan? Kok bisa bilang gak merugikan orang lain sih?
Di sebuah grub lowongan kerja banyak sekali yang protes kenapa semua lowongan kerja butuh ijazah?
Aduh sulit sekali mau jelasinnya, ya karena petinggi petinggi perusahaan itu bukan Tuhan yang maha tahu segalanya.
Mereka ingin merekrut karyawan terbaik bukan karyawan coba coba apalagi cuma numpang terima gaji tapi kerjanya amburadul.
Sekali lagi petinggi petinggi perusahaan itu bukan Tuhan yang maha tahu segalanya, jadi mereka tidak bisa memilih calon karyawan mana saja yang harus di terima hanya dengan memandang mereka dari atas kepala sampai ujung kaki.apalagi yang melmar oejerjaan itu ribuan orang bukan bekasan orang,sulit untuk menseleksi tanpa bekal ijazah.
Kalau ada ijazah kan sudah jelas sebagai pertanda orang itu pernah belajar sehingga mendapatkan ijazah.kalau yang tidak bawa ijazah masih ambigu orang itu pernah belajar atau ternyata cuma nongkrang nongkrong doang hidupnya?
Maka dari itu dengan adanya ijazah lebih memudahkan para petinggi perusahaan untuk memilah milih calon karyawan.
Ijazah itu tidak mudah untuk mendapatkannya,sekitar 16 tahun mereka harus belajar dari kecil sampai tamat kuliah untuk mendapatkan ijazah tertinggi.karena petinggi perusahan hanya mau dengan karyawan yang mau belajar bukan dengan karyawan yang suka nongkrang nongkrong gak jelas dan pergaulan yang gak jelas.
Jadi bagi mereka yang dari kecil gak mau belajar jangan harap dapat hidup mudah saat dewasa nanti.
Belajar memang bukan hanya untuk mendapatkan ijazah saja, tapi untuk mendapatkan skill.
So daripada masa mudamu hanya untung pacaran,nongkrang nongkrong gak jelas,pergaulan bebas lebih baik mengasah skill agar kalian punya keterampilan untuk bekal hidup di masa dewasa nanti.
Tidak masalah juga kalau tidak punya ijazah ASALKAN mau mengasah keterampilan misalkan kursus jahit,kursus kesenian,kursus apapun lah yang bisa bermanfaat untuk keberlangsungan hidup kalian saat dewasa nanti.apalagi keterampilan kalian itu malah bisa membuka lowongan kerja untuk orang lain kan seru.
Itu juga yang aku dapatkan dari nasihat papa dan mamaku, untung aku punya orang tua yang bijaksana jadi hidupku ada yang mengarahkan,terima kasih mama papa ku sayang.
Bagi yang sudah tidak punya orang tua,berfikirlah positif jangan hanya karena stres tidak ada yang mengarahkan lalu melampiaskan emosi ke hal hal yang buruk.tapi lampiaskanlah ke hal hal ya positif yaitu belajarlah menjadi lebih baik lagi dengan cara misalkan membaca pengetahuan dari internet atau dari buku yang mengarahkan ke hal positif.di perpustakan umum kamu bisa menemukan banyak buku dan membacanya secara gratis kok.tetap semangat dalam hal kebaikan!
***
Ku berjalan gontai keluar sekolah.belum juga keluar pintu sudah ada pengganggu saja yang memblokir jalan keluar kelasku.
"Minggir.."ucapku malas.
Mereka melongo mendengar ucapanku.kenapa lho?ada yang salah dengan ucapanku kah?
Beberapa detik kemudian mereka tertawa terbahak bahak.entahlah mungkin lagi sinti*g.
"Hahahahaha hey ngapain lu tadi istirahat siang gak datang ke atap?gue kan dah bilang kalau nyuruh lu ke atap!" sungutnya.
Aduuhh aku udah lelah kenapa harus menghadapi situasi macam begini sih.
"Aduh maaf ya aku tuh sangat lelah,ingin tidur di rumah.jadi tolong minggir ya.." jawabku sekenanya.
Sekali lagi mereka melongo.
"Kau berani sekali ya! Pengen di hajar hah!"ucap salah satu dari mereka.
Kulihat bos mereka yang bernama Rika hanya bersedekap tangan dan mengemut permen sambil memandangku tajam.
Ah aku sudah lelah,kakiku melangkah dan menubruk mereka yang di tengah jalan.ada yang terjatuh dan ada yang berpegangan satu sama lain.muka mereka terlihat jengkel menatapku.ah bodo amat,ku balikan badan menuju gerbang jalan dengan cueknya.
Crootttt
Ah shit ku rasa ada yang meleleh di atas kepalaku.ah susu kemasan di lemparkan ke kepalaku?ya ampun ya ampun aku lelah sekaliiiiiiiiiiiiiiii.
Badanku berbalik ke arah mereka dan mengacungkan tanganku lalu menekuk jari tengangahku ke arahku 3 kali,menandakan menyuruh mereka mendatangiku.
Hahahahaha mereka tertawa lagi dan mulai berjalan mendekatiku.
Langsung ku putar kakiku tepat mengenai wajah mereka 4 anak tumbang seketika.
Melihat itu yang lainnya pun mundur ketakutan.aku yang sudah lelah malah di kuasa emosi yang tak terhingga.
Ku remas kerah mereka satu persatu dan membantingnya.mereka mengerang kesakitan.
Terakhir si bos bernama Rika yang terlihat pucat dan menegang saat ku dekati.kuputar sekali lagi kakiku tepat mengenai wajahnya.
Buaggkk
Dia terpental ke samping.mereka menangis kesakitan gara gara ulahku yang sedang emosi.ya kekuranganku adalah kalau sedang lelah dan emosi pasti akan berbuat nekad sehingga tak jarang membuat masalah semakin rumit.
Apalagi aku adalah pengikut karate senior sejak sekolah dasar sampai sekarang aku sudah SMA yang susah di kalahkan sembarang orang.
"Kalian ingat ya!jangan sampai ada yang mengadu tentang kejadian barusan! Kalau ada yang berani mengadu!" kreekk aku meletakkan tanganku di depan leher seakan ingin mengg*rok leher mereka.
Mereka menangguk cepat, semakin ketakutan dan saling berpelukan. Hahaha cuma kek gitu aja kemampuannya kok sok mau ngebully orang.dasar pengecut! Salah siapa salah pilih lawan!
Aku melangkah menuju gerbang sekolah,ternyata mama sudah menunggu di depan.
"Sayang hari ini sibuk banget ya?"mama memulai percakapan.
Aku meraih tangan nya dan mencium punggung tangannya  takdzim.
"Iya ma..Mug lelah sekali ma..Mug pengen istirahat dan tidur di atas kasur empukku."Jawabku.
"Iya sayang,."
Mama melajukan mobilnya arah pulang ke rumah.

Book Comment (303)

  • avatar
    NasywaAqila

    sngt bgs

    4d

      0
  • avatar
    AeniReski

    iyya makasii jdi aku bisa cri pencarian tambahan

    5d

      0
  • avatar
    HiaJulita

    baik

    8d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters