logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Bab 2

-Happy Reading -
Salam toleransi, Gery&Salma.
Sudah ke sepuluh kalinya gadis itu mengusap matanya gusar. Waktu telah menunjukkan pukul 23.55 dan matanya masih siap terjaga. Sedetik kemudian, otaknya memunculkan ide manis. Diambilnya ponsel bergambar Hello Kitty itu dan dengan bismillah ia mulai menelusuri sosial media yang ia miliki.
Mulai dari Instagram, sudah 3 kali dia bolak-balik kelaman pencarian. Mencoba mendatangkan kantuk lewat postingan-postingan orang lain. Namun nihil, bukannya lelah, matanya justru semakin terjaga. Target selanjutnya adalah WhatsApp. Kebetulan, sehari ini ia memang belum membuka laman aplikasi hijau tersebut.
"Fitri Wa? Tumben," gumannya kala nama Fitri muncul  paling atas diantara pesan-pesan yang ia terima. Biasanya, perempuan berkacamata yang naksir berat dengan Bang Varo itu sangat mustahil mengirim pesan melalui WhatsApp, biasanya dia akan datang langsung kerumah atau menyampaikan saat mereka bertemu disekolah.
Fitri Bhaweel💃
"Sal, nanti malem jangan lupa dengerin Radio tepat pukul 12 ya. Salurannya gue udah kasih tau disekolah tadi. "
Salma langsung terjaga dari tidurnya. Kakinya melangkah cepat turun dari kasur dan bergerak membuka ransel tempat dia mencatat nomor WhatsApp radio tersebut. Malam ini, Radio Favoritnya dengan Fitri memang sudah mulai aktif kembali. Di penghujung malam, biasanya akan diputarkan lagu-lagu galau atau kalian juga bisa mengirimkan pesan rahasia untuk seseorang yang berarti.
Dan rencananya, malam ini Salma akan mengisahkan kisahnya disana. Memberitahu bahwa sehancur-hancurnya kisah cinya orang lain, kisahnya jauh lebih pilu dari yang kalian bayangkan.
Ketika sudah menemukan, Salma langsung memasang Headset  dan menghubungkannya ke saluran Radio Favoritnya.
Oke, sepertinya acaranya sudah dimulai.
Wahhh tadi bagus sekali ya Puisinya. Biar gak bosan nih, kita selingin sama lagu ya, Cinta Salah--Ost.Ada Cinta di SMA. Kalian pasti udah pada tau 'kan lagu ini? Oke, langsung cus aja kita dengerin lagunya.
3 menit sudah lagu Cinta Salah melantun indah di pendengaran para penikmat lagu. Salma tidak begitu menyukai musik.  Bidangnya ada di dunia Sastra. Entah itu Puisi, atau Cerita Fiksi.
Oke, kembali lagi sama Momo yang ganteng permata ini dan masih bersama Suara Hati Fm yang tentunya akan menemani kalian sampai di penghujung malam nanti.
Karna Special malam minggu, kita mau ajak pendengar buat meresapi kiriman Puisi dari temen-temen kita diluar sana. Barangkali ada yang kenal, dan buat kalian yang mau mengirimkan Puisi dan Puisinya mau dibaca sama Momo silahkan kirim langsing ke nomor WhatsApp Suara Hati Fm.
Oke cuss, kita langsung menuju Puisi Kedua. Dari siapa ini? Dari Mister A untuk gadis Tasbih. Wahhh, ada yang lagi nge-galau ceritanya guys. Langsung aja yuk.
Dear  Gadis Tasbih yang mungkin malam ini udah terlelap bersama mimpi-mimpinya.
Salma semakin mengeraskan volume Headseat nya.
Dulu... kisah kita manis. Sangat manis, tidak ada pembatas yang membentang indah diantara kita.
Dulu... Senyum itu tulus. Sangat tulus, tidak ada penghambat yang menjadi alasan itu semua.
Dulu.. Tawa itu lepas. Sangat lepas, tidak ada beban yang bertengger diatas itu semua.
Diantara gema Azanmu dan Suara loncengku..
Diantara lambang Tasbihmu dan Kalung Salibku..
Antara Hitungan Tasbihmu dan kalungan rasairomu.
Semesta tau kita berbeda...
Tuhan tau kita tak sama..
Wahai tuhan pemilik gadis bertasbih..
Aku hanya mencintainya..
Tidak merebutnya darimu...
Masjidmu dan Gerejaku tak akan pernah menyatu..
Salam mu dan Salamku tak akan pernah bertemu..
Selamat malam Gadis tasbih...
Kau takut hujan bukan?
Tidak perlu takut...
Disini ada pangeran yang selalu ada bersamamu..
Salma sudah bersimbah air mata. Entah siapa pembuat puisi ini, kepada siapa puisi ini ditujukan tapi, hatinya menggebu, terluka terlalu dalam. Seolah puisi ini memang ditujukan untuknya.
Selamat  tinggal gadis manis..
Ingat ya! Tuhan kita memang berbeda...
Tapi..
Doa ku dan harapan kita akan tetap sama..
Dariku.. pemilik pangeran berkuda.
Itu dia sahabat Puisi dari temen-temen kita yang sedang mengutarakan perasaannya. Asli guys, dari semua kiriman Puisi, ya ini  yang paling menyentuh hati. Pesen Momo buat para pasangan yang sedang berjuang diantara pembatas agama yang tinggi.
Tuhan cuma mau yang terbaik diantara kalian. Terlepas dengan siapa kalian suatu saat nanti bersama. Buat perpisahan kalian sebagai perpisahan termanis, buat kisah kalian sebagai kisah terromantis. Tuhan adil kok, yang baik bakal bertemu dengan yang baik. Dan jika kalian gak bersama, secara gak langsung ya emang itu takdirnya.
Intinya, jika memang diawal sudah berbeda, cepat akhiri sebelum takdir tuhan yang mengakhiri. Perasaan kalian sendiri yang bakal hancur.
Itu dia pengantar tidur kita malam ini. Sampai ketemu Momo besok malem di Suara Hati Fm pukul 23.30 dengan rentetan kegalauan-kegalauan yang ada.
See  you and Good Night!
"Ini kenapa pake acara nangis, sih?" Dengan kesal, Salma menghapus sisa-sisa air mata yang masih mengalir deras disekitar pelupuk matanya.
Dia tak pernah menyangka, efek Insomnia nya akan berakhir tangisan seperti ini.
Setelah meletakkan ponselnya di nakas dekat kasur, Salma mulai mencoba memejamkan matanya. Besok ada acara sekolah, jangan sampai ia terlambat berangkat.
10 menit.
15 menit.
20 menit.
Pukul 00.00 WIB.
"Gila kali nih mata!" omelnya jengkel.
Salma anti dengan Insomnia, meskipun ia sangat lekat dengan penyakit itu. Namun, dirinya takut kesunyian malam. Ia takut kesendirian.
Kakinya melangkah menuruni kasur empuknya dan berjalan kearah kamar sebelah.
"Abang!" panggil nya lirih. Harapannya hanya Abangnya itu. Sangat-sangat mustahil jika ia meminta bantuan Gery. Meskipun Salma jamin 200%, pasti lelaki itu belum terlelap jika ayam belum berkokok.
Pintu kamar Alvaro terbuka. Bola mata lelaki itu membulat kaget kala melihat Salma dengan tampilan  ambyarnya ini.
"Lo nangis?"
Salma langsung menghambur kepelukan sang Kakak. Inilah yang ia sukai sisi lain dari sosok Alvaro. Abangnya sangat penyayang, dengan para bidadari-bidadari rumahnya.
"Insomnia lagi? Masuk deh, lo mending tidur sini aja."
Salma tidak membantah. Karna, memang itulah niat pertama ia masuk kekamar Abangnya.
"Lo tidur duluan, gue mau beresin ps dulu."
Salma langsung tertidur di kasur Abang tercintanya itu. Tak sampai 10 menit, Alvaro sudah ikut berbaring disamping Salma.
"Kali ini, lo kenapa bisa insomnia?"
Salma berdecak kesal, mengingat puisi yang ia dengar di Radio tadi.
"Tadi denger puisi bang. Dan gara-gara Puisi itu, gue jadi Overtingking. "
"Cuma puisi Salma adek gue," jawab Alvaro jengah.
"Bukan masalah Puisinya Bang! Masalahnya tuh di dalam isinya. Kisahnya mirip sama kisah gue Bang," jelas Salma sembari memberi selembar kertas yang tadi sempat ia catat.
Alvaro tersenyum lembut, tangannya bergerak membelai lembut rambut panjang Salma yang tergerai bebas.
"Cinta itu pengorbanan, Toleransi, dan pengertian Dek. Sekarang gue tanya. Apakah pernah gue sama Mama marah saat lo pake Jilbab padahal setiap hari minggu gue sama Mama ke Gereja?"
Salma menggeleng.
"Sama kayak hal Cinta. Kalau lo emang sayang Sama Gery, doakan semoga pasangannya bisa lebih baik dari kamu. Tuhan udah ikut campur urusan kalian Dek. Udah mending lo tidur!"
Yogyakarta 19 Maret 2021
Puputtri_

Comentário do Livro (78)

  • avatar
    MulyaniSRI

    bagus

    4d

      0
  • avatar
    MuzzamirMuzzamir

    Oky

    25d

      0
  • avatar
    Andes Rabbal Kurnia

    anjay

    15/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes