Ineffable 25

Hari demi hari berlalu. Ada siang, ada malam, ada Andika yang tidak pernah absen untuk tidak memberi

Ineffable 26

Kanaya kembali ke kelas bertepatan dengan bel masuk. Meskipun Andika sudah menjanjikan untuk membeli

Ineffable 27

Andika dan Kanaya baru saja keluar dari toko kue itu, membawa kantong plastik berisi box kue macaroo

Ineffable 28

Minggu pagi yang masih berembun, Kanaya asik mengayuh sepedanya keliling kompleks. Menyusuri jalan d

Ineffable 29

Hembusan angin di puncak gunung Batu terasa panas, jantung Kanaya rasanya seperti granat yang meleda

Ineffable 30

Andika tiba di rumah sekitar pukul sepuluh malam. Ditunggu oleh Sania sampai ketiduran di sofa ruang

Ineffable 30

Ineffable 29

Ineffable 28

Ineffable 27

Ineffable 26

Ineffable 25