logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Bab 7

Kini mereka semua berada di mall tepatnya di restoran. Kenapa harus restoran yang berada di mall? Karena di sepanjang jalan dari basecamp ke arah rumah ataupun sebaliknya tidak terdapat restoran, jadi mereka memutuskan untuk pergi ke mall karena sudah dipastikan bahwa di mall terdapat restoran. Selain itu juga mereka ingin pergi ke Timezone untuk menghabiskan waktu hingga sore hari.
Mereka memilih di meja yang paling panjang dan dan memesan menu untuk keluarga. Saat ini mereka benar-benar menikmati makanannya sampai-sampai keindahan key dan Cece berebut untuk mendapatkan lobster karena di piring hanya tinggal satu.
" Heyy....kak key duluan yang dapet" cetus key pada Cece.
" Mana ada Cece duluan ya" protes Cece karena ia merasa yang pertama memegang piring yang berisi lobster tersebut.
" Hehh.. kakak duluan" ucap key menarik piring tersebut.
" Cece dulu" balas Cece tak mau kalah.
Melihat perdebatan Cece dan key membuat Aila, Naya, dan Ravin pusing karena salah satu dari keduanya tidak ada yang mau mengalah, apalagi Rion yang sebagai Abangnya begitu aku stasiun melihat perilaku kedua adiknya di tempat umum jadi di ia memutuskan untuk memesan lobster satu porsi lagi.
" Sudah diam yang ini buat bang ion aja" tegas Rion mengambil lobster yang tersisa.
Melihat itu Key dan Cece langsung memasang yang muka datar.
" Dan pesan satu porsi lagi untuk kalian berdua" imbuh Rion.
" Nah bener yang di bilang bang Rion" tambah Aila.
Mendengar ucapan Rion membuat key dan Cece langsung menghadap abangnya itu lalu bertanya untuk memastikan.
" Beneran bang?" Tanya key dan Cece bersamaan.
" Iya ....dah pesen lagi sana" jawab Rion mengiyakan.
" Oke"
Melihat tingkah key yang seperti anak-anak membuat Ravin terkekeh, ia begitu gemas jika di tempat itu tidak ada orang lain mungkin iya sudah mencubit pipi key.
___skip___
Kini saatnya mereka untuk pulang ke rumah. Saat di parkiran dan hendak memasuki mobil tiba-tiba cara mendapat telepon dari seseorang.
" Bentar ponsel key bunyi, key angkat telvon bentar" ucap key pada mereka.
Calling.....
" Halo...." Sapa key pada orang yang menelpon.
" Halo nak key bisa datang ke panti sekarang karena mora sedang demam dan terus manggil manggil nama nak key" pinta Bu Sarah.
Bu Sarah merupakan seorang pengurus dari salah satu panti asuhan yang berada ada di kota Bogor. Apa hubungannya key dengan panti tersebut? Karena key di setiap hari Minggu mengunjungi panti asuhan tersebut. Pada awal semester dua sedang makan di pinggir jalan dan melihat seorang anak yang hendak di culik. Jadi key pun menolong anak itu dan bertanya di mana tempat tinggalnya lalu anak itu menjawab ia tinggal di panti melati. Ya nama panti asuhan itu adalah panti melati. Sejak saat itulah key sering mengunjungi panti tersebut dengan membawa beberapa makanan dan mainan.
" Baik Bu....key akan segera ke sana" jawab key.
" Makasih nak ibu tunggu" ucap Bu Sarah.
Setelah mendapat kabar dari panti asuhan key langsung meminta izin kepada abangnya karena ia akan pulang malam.
" Bang key enggak bisa ikut pulang kerena ada urusan" ucap key pada Rion.
" Urusan apa key kenapa tiba-tiba" Tanya Rion.
" Udah deh bang jangan banyak nanya" jawab key.
" Ya udah, kira kira pulang jam berapa?"
" Mungkin nanti malam bang" jawab key.
" Abang ikut ya...abang enggak mau terjadi sesuatu" tawar Rion.
" Enggak usah bang....kan bang Rion harus nganter Naya pulang" tolak Key.
Karena sopir Naya langsung pulang setelah mengantarkan Naya di Basecamp jadi, ia nebeng mobil Key.
Mendengar percakapan Rion dan key membuat Aila angkat suara.
" Kalo enggak bang Ravin aja yang nemenin biar gue pulang bareng Cece sama yang lain. Lagi pula bang Ravin juga bawa mobil jadi kalo pun pulang malam pasti Aman aman aja" usul Aila mengurangi kekhawatiran Rion.
" Nah bang Rion setuju.....lo mau kan Rav nemenin adek gue?" Tanya Rion pada Ravin.
" Iya gue mau kok" jawab Ravin.
Mendengar ucapan Ravin membuat key sedikit kesal. Tapi bagaimanapun ia harus menyetujuinya karena mora lagi membutuhkan nya.
" Oke key setuju....bang nanti izinin ke mama sama papa kalo key pulang telat" pinta key pada Rion.
" Iya nanti Abang sampe in" ucap Rion.
" Ya udah key duluan bang" pamit key.
Sekarang key dan Ravin sedang yang menuju ke panti asuhan melati. Di dalam mobil key merasa gelisah karena memikirkan Mora. Kegelisahan key tidak luput dari pandangan Ravin.
" Ara lo kenapa kok gelisah kaya gitu, apa yang sedang lo pikirin" tanya Ravin.
" Gue kepikiran gimana keadaan Mora sekarang karna dia sedang demam" jawab key.
" Owh jadi kita mau ke mana? Ke rumah sakit?" Tanya Ravin tempat mana yang akan di tuju.
" Bukan ke rumah sakit" jawab key.
" Lahh... terus kemana?"
" Kita ke panti asuhan melati dulu, jika demam Mora enggak turun baru kita bawa ke rumah sakit" jawab key.
Mendengar kata panti asuhan membuat Ravin tahu bahwa murai yang dimaksud key adalah salah satu anak dari panti asuhan. Sekarang yang ada di dalam fikiran Ravin, bagaimana bisa begitu dekat dengan anak dari panti ini.
_____
Mereka berdua setelah sampai di pantai, dengan begitu cepat key langsung turun dari mobil dan berlari menuju kamar Mora. Melihat key berlari membuat Ravin sedikit terkejut, ia pun langsung menyusul ke mana key pergi.
Di saat Ravin sampai ia terhenti di depan pintu karena ia belum pernah melihat sisi key yang ini. Key yang saat ini ia lihat begitu peduli pada orang lain, kekhawatiran yang ada di wajah key sudah jelas ia begitu menyayangi Mora seperti ia menyayangi Cece. Umur Mora saat ini baru empat tahun dan saat key bertemu dengan Mora umur nya masih tiga tahun.
Melihat Mora demam membuat sifat keibuan key muncul dan membuat Ravin hati Ravin tersentuh akan sifat key seperti seorang ibu yang sedang merawat anaknya yang sedang sakit. Setelah ravin sadar dari lamunannya ia menghampiri key dan menanyakan bagaimana keadaan Mora saat ini.
" Key bagaimana keadaan nya sekarang, apa sudah mendingan?" Tany Ravin.
" Belum demamnya masih tinggi bang" jawab key dengan raut wajah sedih dan cemas.
" Udah di kasih obat?".
" Kata Bu Sarah udah" jawab key.
" Ya udah kita tunggu beberapa jam lagi kalo enggak turun juga kita bawa ke rumah sakit" saran Ravin.
" Iya bang".
Di kamar itu hanya terdapat key, Ravin dan Mora. Karena panti ini yang tidak memiliki banyak anak-anak jadi Bu Sarah lah yang mengurusnya, selain itu Bu Sarah juga yang mempunyai panti asuhan melati ini.
Saat key tiba Bu Sarah meminta key untuk menjaga Mora karena ia harus mengurus anak anak yang lain.
Dua jam kemudian demam Mora kini sudah berangsur angsur turun dan membuat hati key merasa sedikit tenang. Kini saatnya untuk makan malam dan Bu Sarah sudah mengantarkan makanan untuk Mora, key dan Ravin. Karena Bu Sarah masih mengawasi anak anak yang lain jadi key lah yang mengambil alih untuk menyuapi Mora.
" Mora sayang bangun dulu ya" ucap key dengan suara yang begitu lembut.
" Hemm kak key" ucap Mora bangun dan langsung memeluk key. Karena setibanya key di panti Mora tertidur karena efek obat yang di berikan.
Walaupun umur Mora masih empat tahun ia sudah lancar berbicara.
" Iya Mora ini kak key, sekarang Mora makan dulu ya abis itu minum obatnya" bujuk key pada Mora.
" Pahit kak enggak ada rasanya" ucap Mora lirih.
" Kan sekarang Mora lagi sakit jadi rasanya hambar, kalo Mora udah sembuh pasti bisa ngerasain enak lagi" jelas key memberi pengertian.
" Enggak mau" ucap Mora menggelengkan kepalanya.
Kini key sudah tidak bisa membujuk Mora dan juga key tidak bisa keras terhadap mora. Melihat key yang sedang susah payah membujuk Mora tapi tidak kunjung berhasil Ravin pun menghampiri Key.
" Bagaimana? Mora tetep enggak mau makan" tanya Ravin.
" Iya bang padahal udah key bujukkin dari tadi".
" Coba biar bang vier yang coba" ucap Ravin menggantikan posisi key yang duduk di sebelah Mora.
" Haii cantik" sapa Ravin.
" Hai juga kakak ganteng" jawab Mora.
" Namanya siapa hemm..." Tanya Ravin.
" Mora kak, kalo kakak namanya siapa".
" Nama kakak, kak Ravin....Mora bisa panggil bang Avin".
" Oke bang Avin " ucap Mora senyum.
" Bang Avin liat kenapa kok Mora enggak mau makan makanannya hemmm" tanya Ravin.
" Rasanya hambar bang jadi Mora enggak suka" jawab Mora menundukkan kepalanya.
Ravin pun mengangkat kepala Mora untuk menghadap dirinya dan berkata" walaupun hambar Mora harus tetep makan, kan makanan ini buatan bu Sarah, emang Mora mau buat Bu Sarah sedih hemm... padahal buatnya dengan kasih sayang. Bang Avin aja tadi makan masakannya Bu Sarah liat piring bang Avin udah bersih enggak ada sisa makanan sama sekali, kalo bang Avin enggak makan terus sakit nanti orang orang yang sayang sama Abang jadi sedih. Coba liat kak key dia jadi khawatir dan sedih karna mora sakit" jelas Ravin pada Mora lali melihat ke arah key dan di ikuti Mora.
"Mora mau kan buat kak key enggak khawatir sama sedih lagi?" Ucap Ravin di angguki Mora bahwa ia setuju. " Sekarang Mora makan makanan ini ya biar di suapi sama kak key" bujuk Ravin.
" Iya bang Mora mau. Kak key mau kan menyuapi Mora" tanya Mora pada key.
Key tersenyum melihat Mora mau makan dan di suapi olehnya, walaupun bukan dia yang menyuapi ia tetap senang karena Mora mau makan. Key pun sekarang mendekat ke arah sisi lain dari tempat tidur Mora untuk menyuapi.
Kini Mora sudah selesai memakan makanannya dan juga sudah meminum obatnya. Dan sekarang key meminta Mora untuk tidur.
" Sekarang Mora tidur ya" bujuk key.
" Kak key pulangnya nungguin Mora tidur ya kak" pinta Mora.
" Iya kakak janji setelah Mora tidur baru kak key pulang. Kan dua hari lagi hari minggu kak akan kesini lagi buat main" ucap key.
" Yeyy.....kak key ke sininya sama bang Avin kan?" Tanya Mora.
Mendengar permintaan Mora membuat key terdiam sejenak lalu melihat ke arah Ravin begitu juga sebaliknya.
" Iya nanti bang Avin sama kak key dateng ke sini buat main sama Mora" ucap Ravin mengusap rambut Mora.
" Bang Avin janji" ucap Mora menunjukkan jari kelingkingnya.
" Iya bang Avin janji" balas Ravin menautkan kelingkingnya ke kelingking Mora.
Key tersenyum melihat interaksi Mora dan Ravin.
" Udah kan sekarang Mora tidur ya" ucap key membaringkan Mora.
Tidak lama setelah itu Mora pun tertidur, key pun bangkit dari tempat tidur lalu melihat kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 09.00 malam. Karena perjalanan yang mereka lalui cukup lama jadi Key dan Ravin berpamitan pada Bu Sarah agar ketika sampai tidak larut malam. " Bu....key pamit pulang ya" ucap key berpamitan.
" Iya nak key, hati hati di jalan ya".
" Kami permisi dulu Bu Sarah" ucap Ravin sedikit membungkukkan tubuhnya.
_______
Mereka berdua telah sampai di halaman rumah key, key pun langsung turun dari mobil dengan pipinya yang memerah.
" Makasih udah nganterin key" ucap key membelakangi mobil Ravin.
Karena sikap key membuat Ravin tertawa kecil, ia pasti yakin bahwa key tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
" Iya sama-sama, kalo gitu gue langsung pulang" pamit Ravin.
Setelah mobil Ravin sudah tidak terlihat key pun langsung masuk ke dalam rumah dan ternyata Rion masih di ruangan tv sambil menunggu kedatangannya.
" Loh bang Rion belum tidur" tanya key melihat Rion yang duduk santai di depan tv.
Mendengar suara key, Rion langsung bangkit dari sofa dan menghampiri key.
" Abang enggak bisa tidur karna key belum pulang, Abang khawatir kalo terjadi sesuatu sama kalian berdua" tutur Rion.
" Maaf bang tadi key enggak sempet ngabarin" ucap key meminta maaf.
" Iya....lain kali kabarin ya biar bang Rion enggak khawatir" ucap Rion menasehati.
" Maaff" lirih key.
" Iya... enggak papa kok sekarang key ke kamar bersih bersih terus istirahat" ucap Rion mencium pucuk kepala key.
" Kalo gitu key ke kamar dulu" ucap key.
_______
Setelah berada di kamar key langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya karena dari siang ia belum mandi. Setelah selesai dengan ritual mandinya key duduk di atas kasur dan menyenderkan punggungnya ke headboard. Sekali lagi pipi key memerah mengingat kejadian yang dia alami saat akan perjalanan pulang.
Flashback.....
Di saat perjalanan Ravin mengatakan bahwa dia begitu mengagumi key karena sifat yang baru ia tunjukan.
" Ara gue boleh ngomong sesuatu......"

Comentário do Livro (23)

  • avatar
    Jefvri Andi Andi

    judul yang unik dan cerita yang tak terduga tapi selaras akan menigkatkan pemasaran nya,jangan lupa sampul yang clasic namun menarik akan memanjakan mata sebelum membuka nya, pemilihan kata yang ringkas dan tidak bertele,namun menggetarkan hati.

    19/01/2022

      0
  • avatar
    xBrutal

    bagus

    21/07

      0
  • avatar
    CrottBaban

    terima kasih untuk penulis buku ini yang telah menciptakan buku yang paling indah sedunia dan buku ini yang paling aku suka dan favoritku buku ini sangat menarik untukku dan ini sangat luas mereka sangat kagum dengan buku ini karena buku ini emang luar biasa cantik itu sama aja ya itu kalau kalian bikin berarti kalau kalian bisa itu berarti kalau kalian berenang itu berarti cowok ya maafkan aku ya ngomongnya terima kasih atas bukunya terima kasih kami ucapkan terima kasih kami ucapkan kamu harii

    05/07

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes