logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 6 Ada Yang Cemburu

Selamat Membaca
Salwa dan Faqih baru sampai di rumah. Salwa turun dari mobil dan diikuti Faqih . Kemudian Faqih permisi pulang ke rumah Pak Darman. Salwa pun masuk ke dalam rumah.
Di rumah si kembar ditemani oleh Bi Jum, mereka senang melihat ibunya pulang. Setelah bersih-bersih Salwa menanyakan apa saja kegiatan kedua buah hatinya di rumah, ia juga menyempatkan mengajarkan dan menemani mereka belajar. Salwa lebih mengutamakan kebahagiaan dan tumbuh kembang kedua buah hatinya.
Sementara di rumah Faqih sibuk menghafal naskah dan juga mempraktikkan aktingnya di depan cermin. Dulu ia sama sekali tidak tertarik untuk menjadi seorang artis, karena dia merasa hidupnya sudah sangat sempurna. Faqih malah bercita-cita menjadi seorang pengusaha, tetapi sekarang kehidupannya sudah berbeda. Ia dituntut memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Ia bersyukur ada Pak Darman yang menolongnya dan Salwa yang memberikan semangat.
***
"Yuk, Qih berangkat," ajak Salwa ketika melihat Faqih sudah di halaman rumahnya.
Pagi ini mereka mau pergi ke lokasi syuting. Salwa dan Faqih masuk ke mobil. Mobil mereka pun mulai bergerak meninggalkan halaman rumah. Faqih mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata.
"Sudah siap, Qih? Aku yakin kamu bisa," ujar Salwa di mobil.
"Mudah-mudahan, Mbak," jawab Faqih menoleh pada Salwa , lalu kembali fokus menyetir mobil.
Tidak terasa mobil mereka sudah memasuki lokasi syuting. Hari ini lokasi syuting masih di tempat kemarin. Memang untuk syuting filmnya tidak banyak menggunakan lokasi. Ini disesuaikan dengan cerita di novel dan skrip filmnya. Kelebihan ceritanya sendiri terdapat dari isi yang disampaikan sehingga membuat pembaca novelnya terlarut dengan perasaan dan seakan merasakan kisahnya sendiri.
"Faqih kamu segera siap-siap, karena kita ajan mulai syuting!" ujar sutrada film melihat Faqih yang baru datang. Faqih segera menuju ruang ganti baju, setelah itu wajahnya sedikit dipoles oleh yang menangani make up artis. Sementara, Salwa ngobrol dengan Faqih . Setelah selesai, Faqih bersiap memulai adegan film yang diperankannya.
"Action!" teriak sutradara menandakan dimulainya adegan film. Kamera pun sudah mengarah ke arah pemain film.
Faqih memulai akting keduanya untuk film ini. Hari ini lokasinya di taman Green Kafe. Syuting pun berjalan, beberapa kali terjadi kesalahan. Itu dimaklumi oleh sutradara dan para kru, karena Faqih baru berkecimpung di dunia akting.
"Faqih kamu keren!" teriak Salwa sambil mengacungkan kedua jempolnya menyemangati Faqih , ketika akting Faqih dianggap sudah sempurna oleh sutradara. Faqih pun terlihat sudah santai dan bisa menyesuaikan diri.
Waktu istirahat Faqih diminta melihat aktingnya sendiri dari kamera oleh sutradara."Makasih, Mbak," ujar Faqih pada Salwa yang berdiri di sebelahnya setelah melihat aktingnya sendiri.
"Makasih untuk apa? Kamu emang berbakat dan itu bukan karena aku," balas Salwa tersenyum.
Setelah selesai istirahat, syuting dilanjutkan lagi. Suasana lokasi syuting sangat hangat itu karena terbangunnya rasa kekeluargaan dan solideritas antara para kru dan pemain pendukung film. Pukul 18.00 WIB syuting Faqih selesai. Faqih dan Senja permisi pulang setelah salat magrib di sana.
"Salwa !" panggil Kevin dan langsung menarik tangan Salwa . Pria itu baru datang dan melihat Salwa dan Kevin di parkiran. Ia memang mendapat jadwal syuting malam. Hatinya panas melihat Salwa berdua Faqih . Panas karena cemburu atau takut tempatnya sebagai aktor terkenal digeser oleh Faqih .
"Lepasin, apaan, sih, Kevin ?" tanya Salwa mencoba melepaskan tangannya dari Kevin .
"Kamu nggak dengerin ucapan aku kemarin. Mau jadi wanita nggak bener? Kerjaan berduaan terus sama laki-laki, sementara anak-anak kamu tinggal di rumah," ujar Kevin .
Degh. Kata-kata yang dilontarkan Kevin langsung menusuk ke relung hati Salwa .
"Kenapa diam? Bener itu mau kamu?" tanya Kevin mengintimidasi Salwa .
"Sorry, bukannya aku mau ikut campur. Menurutku kata-kata Abang sangat menyakitkan bagi Mbak Salwa . Aku mengenal Mbak Salwa wanita baik-baik dan menomorsatukan kebahagian anaknya," ujar Faqih yang tadi mendengar kalimat yang dilontarkan Kevin pada Salwa , lalu mendekat pada mereka berniat membela Salwa .
"Sorry, ini nggak ada urusan dengan lo. Jadi, jangan ikut campur," balas Kevin .
"Oh ya, Salwa biar aku yang antar pulang," ujar Kevin lagi.
Faqih menoleh ke arah Salwa . Senja terpaksa memilih pulang dengan Kevin , karena ia tidak mau terjadi keributan di sana. Kemudian, Kevin memerintahkan Salwa masuk ke mobil, lalu ia pun segera masuk ke mobil. Mobilnya mulai bergerak meninggalkan lokasi syuting.
"Kenapa kamu diam? Kamu pikir enak berada di dunia ini. Ini tidak cocok dengan kamu Salwa atau kamu memang lebih menyukai dunia ini daripada bersama anak kita?" tanya Kevin di mobil.
Sejak tadi Salwa hanya diam dan tidak tahu harus berkata apa pada Kevin . Semua kalimat yang dilontarkan Kevin menyakitkan untuknya. Padahal ini semua karena Kevin sendiri, tetapi ia tidak pernah meminta maaf. Jangankan meminta maaf, merasa bersalah sedikit pun tidak. Sekarang malah mencari-cari kesalahan Salwa .
"Aku tidak perlu membalas semua ucapanmu, karena kita tidak ada hubungan lagi. Kita sudah lama berpisah, Kevin . Menurut aturan agama kita sudah bercerai." Akhirnya kalimat ini terlontar dari bibir Salwa .
Sekarang gantian Kevin yang terdiam mendengar kalimat yang dilontarkan Salwa .
"Aku hanya memikirkan Amara dan Ammar," ujar Kevin.
"Aku tahu," balas Salwa , lalu tidak ada lagi pembicaraan yang terjadi di antara mereka.
Mobil mereka baru berhenti di depan rumah Salwa . Salwa keluar dari mobil diikuti Kevin . Sebelum balik ke lokasi syuting Kevin menyempatkan menemui Amara dan Ammar.
Mobil Salwa yang dibawa oleh Faqih baru memasuki halaman. Faqih tadi mengikuti mobil Kevin dari belakang. Ia mengkhawatirkan Salwa yang bersama Kevin . Ketika keluar dari mobil tidak sengaja tatapannya bertemu dengan Kevin yang baru keluar dari rumah Salwa . Tampak ketidaksukaan Kevin pada Faqih . Kemudian, Faqih masuk ke mobil meninggalkan rumah Salwa . Faqih hanya menggeleng kepala melihat Kevin , setelah itu ia memberikan kunci mobil pada Salwa , lalu pamit pulang.
Salwa izin membersihkan badan pada anaknya. Selain membersihkan badan ia juga berniat menenangkan diri sejenak. Ia duduk di atas tempat tidur menarik napas dan menghembuskannya. Tiba-tiba bulir mata menetes di pipinya. Ia menghapusnya, lalu melangkah ke kamar mandi untuk mandi.
Selesai mandi dan berpakaian lengkap, Salwa keluar untuk makan malam bersama kedua buah hatinya. Bi Jum sendiri tadi sudah permisi pulang. Setelah makan malam, salat Isya berjamaah, ngobrol, dan menemani mereka belajar. Salwa juga membaca dongeng untuk penghantar tidur kedua buah hatinya. Setelah itu Salwa balik ke kamar.
Salwa dilanda dilema antara terus mendampingi proses penggarapan film dan juga mendukung Faqih atau memilih mundur dan konsentrasi dengan kedua buah hatinya serta usaha kateringnya. Penggarapan film berlangsung beberapa bulan lagi, belum lagi promo filmnya. Ikut serta dalam penggarapan dan promo film berdampak pada naiknya penjualan novel serta namanya sebagai penulis novel. Ini semua karena kalimat yang dilontarkan Kevin menganggapnya tidak mengutamakan kebahagian kedua buah hatinya. Akhirnya, Salwa memutuskan salat Istikharah untuk mengambil keputusan yang tepat.
Salat Istikharah merupakan salat sunat sebanyak dua rakat atau paling banyak dua belas rakaat dengan enam salam yang dilakukan oleh umat muslim untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT, karena bingung dengan pilihan yang ada dan ragu memutuskan sesuatu. Salat Istikharah bisa dilakukan kapan saja, asal bukan waktu yang terlarang melakukan salat. Namun, lebih efektif jika dilakukan ketika waktu sepertiga malam waktu pelaksanaan seperti waktu pelaksanaan salat Tahajud. Alasannya adalah berdoa dan memohon petunjuk di keheningan malam bisa membuat ibadah yang dilakukan akan lebih khusyuk dilakukan.
Bersambung

Comentário do Livro (42)

  • avatar
    EdiCarlos simbolon

    bgs

    8d

      0
  • avatar
    ElepJumani

    saya suka

    30/05/2022

      0
  • avatar
    Muhammad R

    asd

    15/05/2022

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes