logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 34 Menyesal

Anggita berjalan melewati Rama. Han dan Nata segera menyusulnya, ikut menuju ke kamar Liu. Sementara, ternyata Lanny sudah masuk kembali ke dalam kamar. Rama masih menatap Anggita dengan rasa penasaran yang tinggi. Mengapa rasanya ada yang aneh? Aku yakin tadi dia baru saja menangis. Tapi dia bilang tidak ada apa-apa. Pasti dia hanya berpura-pura. Baiklah, aku akan menyelidikinya besok, batin Rama.
Han dan Nata masuk lebih dulu ke kamar Liu, disusul oleh Anggita. Sedangkan Rama perlahan berjalan gontai ke arah mereka.
"Tante Lanny!" pekik Nata kegirangan seraya menghambur ke arah Lanny. Memeluk tubuh Lanny dengan erat.
"Sssttt ...."
Lanny meletakkan telunjuk kirinya di atas bibir. Sebagai isyarat agar tidak berkata keras. Setelah itu, dia menunjuk Liu yang ternyata sudah terlelap. Nata paham dan refleks menutup mulutnya. Han yang melihat jadi merasa geli dan menahan tawanya.
"Maafkan adikku, Tante Lanny."
"Tidak masalah, Han. Ayo, kita ke sofa saja. Biarkan Kakek Liu istirahat."
Lanny membimbing Han dan Nata ke arah Sofa. Kemudian, dia celingak celinguk seperti mencari seseorang.
"Ehm ... kalian kemari bersama ayah dan ibu, kan? Di mana mereka sekarang?"
"Aku di sini, Lanny," jawab Anggita yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.
"Ah, kau ini membuatku kaget saja. Kukira Na ...,"
"Maksudmu kau mengiraku Nathan?"
Seketika Lanny mendelik demi mendengar kalimat Anggita. Mengapa tebakan Anggita benar? Ya, aku memang mengira yang baru saja masuk tadi adalah Nathan. Entah mengapa, aku ingin dia kembali, batin Lanny.
"Ah, lupakan saja, Ang."
"Ah, ya. Om Nathan tadi kemari, ya? Om yang kemarin marah-marah itu?"
"Sssttt ... jangan berkata seperti itu, Han. Om Nathan sebenarnya pasti orang baik."
"Ang, apa tadi kau melihatku bersama Nathan?" tanya Lanny seraya menatap tajam ke arah Anggita.
"Ti-tidak, Lanny. Aku hanya melihatmu duduk di kursi tunggu saat aku baru saja tiba."
"Tapi tadi aku, Nata dan ayah mencari ibu. Ternyata sudah lebih dulu sampai kemari. Waktu aku melihat ibu, ternyata ibu seperti habis menangis."
"Menangis? Han, sudah ibu katakan, ibu tidak menangis."
Anggita mengangkat tubuh Han dan memeluknya. Begitu juga dengan Nata. Dia ikut memeluk kakak dan ibunya. Sementara itu, Rama hanya mematung di depan pintu kamar Liu. Percakapan antara Anggita dan Lanny samar-samar terdengar olehnya. Tangan kanannya refleks terkepal. Dia ingin menemui Nathan. Sial! di mana dia menginap, ya? Batin Rama. Kemudian Rama segera berlalu dan meninggalkan rumah sakit.
Sedangkan Lanny yang melihat Anggita dan anak-anaknya jadi berpikir keras. Mungkinkah sebenarnya tadi Anggita melihatnya dengan Nathan? Atau Anggita juga tahu saat Nathan mengelus kepalanya? Tapi jika memang dia mengetahui itu semua, mengapa dia menangis? Apakah dia cemburu? Bukankah dia sudah bahagia bersama Rama dan anak-anaknya? Ang, apa kau belum seratus persen mengikhlaskan Sammy? Sehingga kau menganggap Nathan adalah Sammy? Dan ketika kau melihatku bersamanya, kau menangis karena cemburu? Batin Lanny begitu berjejalan berbagai pertanyaan. Namun, itu semua hanya dipendamnya. Dia tidak ingin terlalu terburu-buru menanyakan langsung pada Anggita. Dia tidak ingin menuduh Anggita dan justru dapat melukai hatinya.
Lanny pun menanyakan keberadaan Rama pada Anggita. Mengapa tak terlihat? Anggita melihat ke arah pintu. Dia menjawab, semestinya tadi dia ada di belakang. Tapi mungkin ada keperluan mendadak, barangkali ke kamar mandi. Lanny mengangguk-angguk pelan, mencoba menerima alasan Anggita. Walau sebenarnya dia juga menebak kalau Rama memiliki pemikiran yang sama dengannya. Jika Rama tahu Anggita menangis karena cemburu melihatku dengan Nathan, pasti dia akan marah besar, batin Lanny.
Lanny segera berbaur dengan Han dan Nata. Bercanda dengan keduanya. Anggita beranjak menuju ke ranjang Liu. Menatap orang tua itu dengan tatapan begitu iba. Dia tiba-tiba berpikir, sampai kapan Liu akan berbaring di ranjang rumah sakit ini? Tak terasa, buliran bening menetes di pipinya.
"Liu, begitu banyak hal yang ingin kusampaikan padamu. Lekaslah sembuh. Kita bisa leluasa bicara di rumahmu, di belakang Pantai Gading."
Lanny yang masih asyik bercanda dengan Han dan Nata sedikit menangkap perkataan Anggita. Apa yang ingin Anggita bicarakan dengan kakek? Apa mungkin dia ingin membicarakan perjodohan itu? Tapi bagaimana dengan Han dan Nata? Apa dia ingin bercerai dari Rama? Ah, tidak! Tidak mungkin!
Tiba-tiba Liu membalikkan badannya saat Anggita tengah menundukkan kepala. Perlahan, mata Liu membuka, dia melihat Anggita yang masih menunduk. Tangan kirinya refleks mengelus kepala Anggita. Lanny melihat perlakuan Liu pada Anggita. Entah mengapa timbul perasaan iri di dalam hatinya. Mengapa seolah kakek begitu sayang pada Anggita?
"Ang ...," panggil Liu pada Anggita.
Anggita perlahan mendongak dan refleks menghapus air matanya yang berlelehan.
"Li-Liu? Kau sudah bangun?"
Han dan Nata melihat Liu terbangun. Keduanya pun menghampirinya.
"Kakek Liu!" kata Han Dan Nata bersamaan.
"Eh, kalian di sini juga."
"Kapan Kakek akan pulang? Kata ibu, rumah Kakek dekat pantai. Aku mau main, Kek! Ayo, cepat sembuh, Kek!" Han mengguncang-guncangkan tangan kiri Liu.
"Au! Aduh, anakmu ini sungguh menggemaskan, Ang!"
"Han ... jangan seperti itu pada kakek!" Anggita melotot pada Han. Han lantas berlindung di ketiak Liu.
"Sudahlah, Ang. Jangan seperti itu. Nah, kemarilah Nata. Peluklah kakek!"
Han dan Nata memeluk Liu dengan erat. Anggita menatap mereka dengan penuh rasa haru. Namun, di sisi lain, Liu menanyakan keberadaan Rama dan Lanny. Anggita menatap ke sekeliling. Ternyata sudah tidak ada Lanny. Sementara, dia menjelaskan pada Liu kalau Rama mungkin sedang ke kamar mandi atau ada keperluan lain. Kalau Lanny, entahlah. Apa mungkin dia cemburu saat melihat keakrabanku dengan Liu? Tidak. Jika memang benar, sungguh aku sangat menyesal walau aku tidak sengaja melakukannya.

Comentário do Livro (108)

  • avatar
    Uyun AL Varo

    sangat menarik untuk dibaca dan isinya juga seru banget menghibur diwaktu senggang

    03/02/2022

      4
  • avatar
    LakambeaIndrawaty

    👍👍👍

    26/07

      0
  • avatar
    ErlanggaRendy

    seru banget kak cerita nya menarik.

    28/06

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes