logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 7 Salah faham

Ia mulai memasuki ruang interview melangkahkah kakinya dengan perlahan karena gugupnya. Tanpa ia sadari seorang pria yang semalam mengantarnya pulang memperhatikan dirinya. Saat ia duduk untuk inteview ia kaget bahwa di hadapannya adalah Dimas, pria itu tersenyum saat melihat dirinya membuat Henny menjadi gugup.
“Selamat siang, apakah kamu siap untuk di interview.?” Tanyanya dengan suara yang tegas dan tatapan yang cukup dingin membuat siapa saja yang bertatapan dengannya akan membuat mental orang itu menjadi down.
Henny tahu jika sikap Dimas itu karena ia harus prepesional di perusahaan, walaupun muncul sedikit keraguan di dalam hati , takut jika nanti gagal dalam interview.
“S-saya s-siap kak, eh maksud saya pak” ucapnya dengan terbata-bata dan tanpa sadar memanggil Dimas dengan sebutan kak ,bagaimana ia tidak gugup? Dimas yang akan menginterviewnya dengan sikap yang berbeda ia menunjukan sikap dingin dan juga acuh padanya sekarang, tidak seperti kak Dimas yang ia kenal Humoris.
Mendengar Henny menyebutnya dengan panggilan kakak membuatnya kaget ia pun langsung memberikan kode mengedipkan satu matanya agar Henny sadar bahwa Dimas yang ada di hadapannya itu adalah atasannya bukan kakak kelasnya.
Wanita itu mengerti dengan kode yang di tunjukan oleh Dimas dan ia pun sadar dengan kesalahan, di ruang tersebut dengan beberapa pertanyaan yang di lontarkan oleh Dimas, semua pertanyaan itu di jawab baik oleh Henny membuat interview terasa lancar, pria itu pun kagum dengan kepandaian yang di miliki wanita yang ada di hadapanya.
Henny memang terkenal sebagai adik kelas yang cukup cerdas waktu mereka bersekolah dulu bahkan wanita itu pernah mendapatkan beasiswa saat ia menjadi kakak kelasnya dulu, bukan hanya itu tetapi tingkah laku Henny yang menurutnya unik membuat dirinya menyukai wanita itu tapi ia tak berani mengungkapkan perasaanya pada wanitu itu.
“Selamat kamu di terima di perusahaan ini, semoga kita bisa kerja sama dengan baik,mulai besok kamu bisa datang untuk bekerja.” Ucapnya dengan mengulurkan tangannya kepada Henny.
Setelah di terima di perusahaan beecorp company itu, ia sangat senang sekali apa lagi bisa bertemu dengan Dimas, dalam perjalan pulang saat di halte ia tersenyum sendiri dan tertawa sendiri karena mengingat pertemuanya dengan Dimas saat Interview tadi membuatnya tak bisa menahan tawa, orang yang melihat Henny yang tertawa sendiri akan mengira dirinya tidak waras.
“Itu cewek gila kali yak, koq ketawa sendiri!” ucap salah satu orang yang berada di halte melihat kelakukan aneh wanita itu.
“Iya, ya, sayang banget, masih muda cantik tapi udah gila,” sambung beberapa orang di situ.
Karena menyadari dirinya menjadi bahan omongan beberapa orang yang melihat dirinya tertawa sendiri itu pun langsung berhenti dengan kelakuan anehnya itu.
“Saya nggak gila koq, Pak, Bu” ucapnya pada orang-orang yang melihat kelakuannya itu. Dengan menahan malunya itu pun menutup wajahnya dengan tas selempang yang ia pakai.
Di sebrang halte ternyata ada seseorang yang sedang memperhatikan kelakuan Henny yang terbilang aneh itu di dalam mobil dari kejauhan, iya menahan tawanya saat beberapa orang menganggap wanita itu tidak waras tetapi untuk Dimas itu adalah hal yang membahagiakan melihat wanita yang sukai itu tersenyum.
“Ada-ada kamu, Dek.” Gumamnya melihat kelakuan Henny yang menurutnya sangat mengemaskan itu, entah apa yang sedang ia fikirkan mengapa bisa seperti itu.
Sesampai di rumah Henny langsung masuk kekamarnya ia langsung menganti pakaiannya tadi dan langsung bersiap untuk mandi agar tubuhnya menjadi segar ia pun masuk ke kamar mandi.
Beberapa menit ia sudah selesai mandi dan langsung mengenakan baju tidurnya setelah itu ia duduk bersandar ke tempat tidurnya sambil memaikan layar ponselnya,lelah yang sudah ia tahan dari tadi tak bisa ia tahan lagi,ia langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur tak lama nafaspun mulai beraturan perlahan matanya terpejam.
Baru beberapa menit ia memenjamkan mata untuk tidur ,tetapi ada suara yang menganggunya suara yang berasal dari pintu kamarnya ada suara, tantenya sedang memanggil dirinya untuk keluar dari kamar.
Tok
Tok
Tok
“Hen, buka pintunya tante mau bicara sama kamu,” pintanya di depan pintu kamar gadis itu agar Henny membuka pintu kamar yang di kunci dari dalam itu.
Ia pun langsung beranjak bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu dengan rasa kantuk yang masih ia rasakan tetapi ia paksakan untuk bangun, ia tak ingin Anita marahi dirinya karena terlalu lama membuka pintu kamarnya.
“Kamu itu lama banget sih buka pintu aja!” keluhnya pada Henny yang sedikit lama membuka pintu itu, membuatnya harus menunggu lama di depan pintu.
“Maaf Tante tadi,aku lagi di kamar mandi," ucapnya membuat alasan bahwa dirinya dari kamar mandi jadi dia tidak mendengar panggilan dari tantenya itu.
Sebenarnya Anita ingin sekali memarahi Henny seperti biasa tetapi karena ingin meminta bantuan padanya ia tidak mungkin membuat wanita itu kesal dan membuat Henny tak ingin membantu dirinya.
“Kamu bisa tolong Tante nggak malam ini, Tante sebenarnya ada pertemuan sama klien malam ini, tapi kayanya hari ini badan Tante nggak enak kamu bisa nggak gantiin Tante ketemu klien,” ucapnya ia beralasan agar Henny bisa menolongnya dan juga agar wanita itu percaya bahwa dirinya sedang sakit.
Ia pun mengiyakan permintaan Anita tetapi ia heran dengan permintaan tantenya kali ini tidak seperti biasanya dirinya di minta untuk mengurus atau menggantikan perkerjaanya Namun,ia sama sekali tidak menaruh curiga dengan anita.
Malam hari pun tiba ia pun bersiap untuk menemui klien Anita dengan memakai dress berwarna navy dan makeup yang tipis terlihat natural. Ia pergi dengan mobil yang biasa di pakai oleh Anita dan ia pergi sendirian hanya di temani oleh supir yang mengantarnya ke restoran tersebut.
Di dalam perjalanan menuju restoran ponsel Henny berbunyi menandakan sebuah pesan masuk di aplikasi hijau dan saat ia melihat bebepa pesan masuk dari Dimas dan juga Jafar pacarnya.
Hen,mulai besok kamu bekerja di kantor saya tolong panggil saya pak Dimas jangan sampai keceplosan panggil kakak lagi, tapi kalau di luar kantor kamu bisa panggil kak Dimas lagi seperti biasa.
Sayang kamu jangan lupa makan ya, nanti kalo aku enggak sibuk besok aku mau ketemu sama kamu yang.
Tanpa ia sadari ternyata pesan yang ia kirim kepada kedua pria itu tertukar yang seharusnya ia kirim untuk Jafar malah ia kirim kepada Dimas dan sebaliknya pesan yang ia kirim pada Dimas terkirim kepada Jafar, ia membuat kesalahan yang akan membuat keduanya menjadi salah faham.
Send kak Dimas : ok sayang aku tunggu kamu.
Send jafarku : ok kak.

Comentário do Livro (956)

  • avatar
    KhanifudinMuhammad

    novelnya keren banget👍👍

    05/04/2022

      0
  • avatar

    cerita ni best sangat sangat

    05/04/2022

      0
  • avatar
    AdawiyahArya

    I like thisss❤️❤️❤️

    29/03/2022

      5
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes