logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 6 Kebetulan

Ia pun langsung berdiri dan bergegas keluar rumah ia tak mau orangtuanya terus-terusan mendengarkan omelan dari orangtuanya karena kesalahannya yang tak berbicara pada fitri sepatah kata pun.
Sebelum ia pergi ke kantor ia mampir ke salon Bobby untuk menemui teman yang agak kemayu itu, ia pun sama isengnya dengan Bobby. Sampai di depan salon yang masih tutup tetapi Bobby sedang sibuk di depan ponselnya ternyata ia sedang bergojet dengan asiknya Dimas diam-diam ingin mengagetkan pria kemayu itu.
“KUCING!” teriaknya dari belakang mengagetkan Bobby yang sedang fokus merapikan tempat kerjanya tersebut.
“EH KUCING CING CING”teriak dengan latah ia menyebutkan kucing itu berkali-kali sambil mengangkat sapu yang di pegangnya ke atas membuat teman yang sengaja mengagetkan dirinya itu terkekeh melihat kelakukan Bobby.
“Ih… Dimas lo itu iseng banget ya, jatung gue hampir aja mau copot tau,” omelnya kepada Dimas dengan mengelus dadanya karena terkejut.
“Etdah gitu aja kaget,lagian lo asik banget sih joget-joget gitu , ” ejeknya pada Bobby.
“Iri aja loh, kalo mau ikutan bilang ,” ajaknya agar ikut bergabung dengan dirinya.
“Ogah gue udah ganteng gini, joget kaya cowo alay,” tolaknya namun tubuhnya malah mengikuti gerakan Bobby yang tadi.
Bobby hanya terkekeh melihat kelakuan temanya itu karena sikap konyolnya.
“Tumben lo pagi-pagi udah kesini, kangen lo sama gue?” godanya dengan gaya kemayunya sedikit mencolek bahu teman dekatnya itu.
Dimas memutar bola matanya karena mendengar godaan dari Bobby yang membuat perutnya sedikit mual pria kemayu itu memang sangat suka mengoda Dimas dengan sengaja tapi itu hanyalah sebuah candaan semata saja.
“GR banget sih lo,ngapain juga gue kangen sama loh.” Mengalihkan pembicaraan dari Bobby tadi yang tidak masuk akal menurutnya itu.
“Gue kamaren ketemu sama Henny di rumah.” Sambungnya dengan memasang wajah yang serius ia pun duduk di sofa untuk bercerita tentang pertemuan mereka yang tak terduga itu.
Bobby pun langsung bergabung duduk di sofa tepat di sebelah Dimas dengan serius mendengarkan ceritanya,Dimas pun bercerita kejadian semalam bertemu dengan Henny.
***
Sesampainya Di kantor saat ia sedang sibuk dengan pekerjaan ia adalah seorang manajer yang selalu di andalkan karena keahlian dan juga ke uletannya membuatnya menjadi seorang yang dipercaya menjadi seorang manajer di perusahaan tersebut.
Ketika Ia sedang bersiap untuk interview calon pelamar kerja yang akan di terima di perusahaannya itu, ia memang selalu di sibukan dengan pekerjaan yang di berikan oleh atasannya, belum lagi dengan meeting dengan klien di luar kantor.
Saat ia sedang memeriksa beberapa data calon pelamar kerja yang akan ia interview sudut bibirnya tiba-tiba terangkat menandakan ada sesuatu yang membuatnya senang,ia tersenyum saat melihat nama seorang perempuan yang sangat ia kenal sejak 7 tahun ia nama Henny khinanty.
Ia pun memanggil pegawai yang bertugas untuk menghubungi perempuan yang ia pilih untuk berkerja di kantornya dan akan menginterview nya sendiri. ia sengaja memilih Henny agar dia bisa mendekati wanita itu.
“Siska tolong kamu hubungi nomor calon pelamar ini, siang nanti akan saya interview dia!" Perintanya dengan memberikan data pelamar kerja itu.
“Baik pak” Jawab Siska ia langsung keluar dari ruang Dimas dan ia langsung menghubungi calon pelamar yang di terima oleh Dimas.
Dengan tidak sabar pria yang sedang duduk di kursi kerjanya itu menunggu kedatangan wanita yang ingin sekali ia lihat itu dengan sedikit gelisah.
Setelah di hubungi untuk interview di perusahaan Beecorp compeny ia langsung mengganti pakaian dengan kemeja putih dan rok sepan panjang dengan sedikit berdandan tipis terlihat natural ia pun pergi menggunakan bus umum yang biasa ia naiki menuju perusahaan tersebut.
Ia mengirimkan pesan pada pacarnya yang kebetulan sedang mengambil sift malam. Jadi, dia meminta jafar untuk mengantarnya ke perusahaan untuk melakukan interview.
Jafar pun tidak pernah menolak mengantarkan kekasihnya kemanapun selagi waktunya sedang senggang ia akan selalu menuruti kemauan dari Henny.
Sesampai di depan gerbang rumah Henny, jafar menghentikan motor ninja merahnya itu, karena Henny tidak pernah mengizinkanya untuk masuk kedalam karena takut dimarahi oleh Tantenya.
Kekasih yang baru saja keluar dari rumah tersebut langsung menghampiri dirinya yang baru 5 menit menunggunya.
Pria itu terpukau dengan penampilan gadis itu yang mengenakan kemeja putih dan rok span panjang dengan balutan make up yang tipis membuat wanita itu terlihat cantik walaupun berpakaian sederhana.
“Yang, maaf ya aku jadi ngerepotin kamu, aku jadi nggak enak deh,”
“Santai aja sayang, nanti kalo kamu udah jadi istri aku, aku pasti bakal tiap hari antar kamu kemanapun, ”
“Gombal kamu, yaudah berangkat sekarang yuk, takut aku telat nanti,” ajaknya
Wanita itu pun langsung naik ke motor ninja Jafar dan memeluk pinggang pacarnya detik itu juga, motor tersebut pergi menjauh dari rumah tersebut dengan kecepatan sedang ia mengendai motornya.
Sesampai di depan kantor jafar menghentikan motornya dan Henny langsung turun dari motor tersebut sambil merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan karena terkena angin saat naik motor tadi.
“Yang, makasih ya udah mau anter aku sampai sini, ini helmnya aku engga bakal lupa lagi koq” ucapnya tersenyum pada Jafar sambil memberikan helmnya, teringat saat ia lupa melepaskan helmnya waktu ke pasar.
“Hehehe ... tumben nih inget, tadinya mau aku biarin aja, kalo kamu lupa dan bawa helm sampai ke dalem” Candanya pada pacarnya yang menurutnya menggemaskan.
“Yaudah aku masuk dulu ya, Yang,”
“Doai ya semoga di terima,”sambungnya
“Pasti dong aku bantu doa, fithing Yang” ucapnya untuk menyemangati kekasihnya itu.
Setelah Henny masuk ke perusahaan tersebut Jafar pun langsung pergi dari tempat tersebut karena tugasnya mengantarkan kekasihnya itu sudah selesai.
Dengan mengumpulkan tekad dan mental untuk interview di salah satu perusahan yang terkenal, perusahaan yang mengharuskan calon pelamar di situ memiliki kualifiakasi yang bagus perusaha itu pemilih dalam urusan pegawainya hanya orang terbilang pandai dan kompeten yang bisa masuk ke perusahaan tersebut.
Henny sedikit ragu dengan kemampuan meskipun terbilang ia berprestasi dari sekolah sampai kuliah tetapi ia takut jika nanti saat di interview akan gagal saat tes.

Comentário do Livro (956)

  • avatar
    KhanifudinMuhammad

    novelnya keren banget👍👍

    05/04/2022

      0
  • avatar

    cerita ni best sangat sangat

    05/04/2022

      0
  • avatar
    AdawiyahArya

    I like thisss❤️❤️❤️

    29/03/2022

      5
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes