logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 5 Anak ganteng mama

Dimas yang mendengar perkataan Henny langsung melihat cermin yang ada di mobilnya untuk melihat wajahnya yang terdapat noda hitam, tetapi sama sekali ia tak melihat noda itu.
“Mana engga ada? Henny kusnianti caca marica hey hey !” ejeknya karena ternyata wanita itu hanya menjaili dirinya saja.
“Ada kak beneran tapi ... boong!” Ucapnya mengejai pria itu dengan membohonginya hanya sebagai bahan candaan semata.
Henny terkekeh karena sudah menjaili Dimas dengan begitu mudahnya. Karena notabenya di antara Bobby dan Dimas sangat susah menjaili pria yang kini sedang ada di sampingnya.
Di sepanjang jalan mereka berbincang sepanjang jalan saling menanyakan kabar masing-masing dan kesibukan tapi waktu begitu cepat tanpa mereka sadari mobil itu sudah sampai tepat di depan rumah Henny.
Sesampai di depan rumah gadis itu pun turun dari mobil sedan tersebut dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dimas yang sudah mau mengantarnya pulang , ia yang sebenarnya menahan senyum karena bisa pulang bersama Dimas.
“Terimakasih sudah mengantar aku pulang kak, saya masuk dulu,” ucapnya pada Dimas yang masih ada di dalam mobil.
"Iya sama-sama, yaudah kakak pulang dulu ya dek,” pamitanya untuk pulang dan langsung mengijak pedal gas mobilnya secara perlahan.
Henny hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab perkataan pria itu, dan mobil itu pun langsung menjauh dari rumah tersebut dari dalam mobil Dimas yang memperhatikan Henny dari kaca sepion , ia hanya senyum-senyum sendiri di dalam mobilnya.
***
Pagi hari di kediaman keluarga Fita seperti biasa Dimas yang sedang sarapan dengan orang tuanya ia dengan santai menyantap sarapannya itu. mamanya yang sedang memperhatikan anaknya yang tampannya luar biasa itu seperti ada yang ingin di tanyakan.
“Dimas anak mamah yang paling ganteng,semalem pas nganterin Henny kamu ngobrol apa aja sama dia?” tanya sambil mengoleskan selai cokelat di atas roti, ia sangat ingin tahu kepada anaknya itu.
Ia yang sedari tadi sedang tenang menyantai makannya menjadi tersedak karena pertanyaan yang di lontarkan oleh mamahnya itu sedangkan sang suami pun ikut bingung dengan pertanyaan yang di ajukan istrinya pada anaknya itu.
“Memangnya kenapa semalam Ma? Papa koq nggak tau apa-apa?” tanya suaminya dengan bingung dengan pertanyaan istrinya kepada anaknya itu.
"Itu loh pa, semalem Dimas nganteri Henny calon istri Dimas pulang, Mama kan pengen tahu anak dia ngobrol apa aja sama Henny," jelasnya kepada suaminya itu.
“Lah koq Papa, nggak tau Dimas udah punya calon istri cuma Mama aja yang tahu?” tanya bingung dengan ucapan istrinya yang mengatakan Dimas mempunyai calon istri.
“Bukan gitu Pa, itu bukan calon istri Dimas itu mah akal-akalanya Mama aja” jelasnya pada papahnya agar tak salah paham dengan perkataan mamahnya itu.
”Kirain beneran kamu punya calon istri, tadinya Papa mau siapin semuanya buat pernikahan kamu,” Godanya pada anak semata wayangnya itu.
“Hem, semalam aku cuma antar dia aja Mah, nggak ada ngobrol apa-apa sama dia mah,” jawabnya dengan santai sambil menyantap sarapan yang ada di depannya. ia sengaja berbohong pada Mamahnya kalau Mamahnya tau jika mereka ternyata dekat mamahnya itu akan mendesaknya untuk segera menikahi Henny.
Fita pun menghela nafas yang panjang karena kesal karena anak bujangnya itu tak pernah peka jika ia berusaha untuk mendekatkan mereka berdua padahal ia meyukai Henny dari dulu menginginkan gadis itu bisa menjadi menantunya nanti.
“Ih...Kamu ini nggak peka banget jadi cowo Dim, ganteng doang di depan cewe kaya patung! apa harus mama minta papah ajari kamu dulu?” ucapnya dengan memberikan kode kepada suaminya agar menasehati anaknya.
“Papa ajarin dong anak semata wayang kita ini, biar sedikit agak peka sama cewek kenapa sih dia itu dingin banget sama Henny? Kalo sikap kamu terus sama cewek dingin kaya gitu kapan kamu punya pacarnya?.”Sambungnya menyindir Dimas yang tetap terlihat keep calm.
Setelah mendengarkan ucapan dari istrinya Broto pun mengerti bahwa istrinya sangat ingin jika Dimas memiliki hubungan dengan gadis itu dan juga mencoba membuat mereka menjadi dekat tetapi sayang anaknya tak faham yang di maksud oleh mamahnya itu.
“Benar kata Mama kamu, seharusnya kamu tidak boleh sedingin itu sama perempuan , contoh papah mamahmu aja bisa sampe klepek-klepek sama papah waktu muda,”ucap papahnya menceritakan masa muda yang sangat membosankan bagi Dimas.
Fita yang mendengarkan perkataan yang di ucapkan kepada anaknya itu membuat dirinya malu dan ia memberikan kode dengan menyenggol kaki suaminya itu dan memberikan isyarat agar berhenti menceritakan masa mudanya itu,sadar dengan kode yang di berikan oleh istrinya ia pun langsung kembali menasehati Dimas lagi.
“Dia kan perempuan, jadi kamu harus sedikit lebih sama dia dan Mama kamu kan udah anggap dia kaya anaknya sendiri setidaknya kamu harus mencoba akrab sama dia.” Sambungnya menasehati anaknya yang tetap gayanya terlihat cool walaupun sedang di nasehati mengingatkan dirinya saat seusia Dimas saat masih muda ternyata ketampanan anaknya turun dari dirinya.
Dimas pun hanya diam mendengarkan nasehat dari orangtuanya itu, ia berbohong agar mamanya tidak terlalu ingin tahu tentang Henny dan dirinya, ia hanya ingin mendekati Henny dengan caranya sendiri tidak ingin mamanya terlibat juga.
“iya Ma, iya Pa, nanti aku enggak dingin sama dia lagi,” jawabnya untuk menyenangkan hati mama dan papanya. Untuk menghindari omelan lebih lama dari orangtuanya ia memutuskan untuk segera berangkat kerja. Ia berhenti makan sarapannya dan langsung meminum teh yang ada di meja makan itu.
“Hari ini aku ada metting sama klien jadi aku harus buru-buru.” Ucapnya.

Comentário do Livro (956)

  • avatar
    KhanifudinMuhammad

    novelnya keren banget👍👍

    05/04/2022

      0
  • avatar

    cerita ni best sangat sangat

    05/04/2022

      0
  • avatar
    AdawiyahArya

    I like thisss❤️❤️❤️

    29/03/2022

      5
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes