logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Episode 3

Sudah seminggu berlalu, Ruby juga telah mengirimkan surat lamaran pekerjaan ke kantor Safira. Dia berharap bisa diterima bekerja di perusahaan itu, karena setelah memutuskan menggugat cerai Arkan, Ruby tidak mendapatkan nafkah lagi. Uang tabungannya juga semakin menipis, dia tak ingin menjadi beban bagi adiknya.
Ruby sedang mengotak-atik ponselnya, dia memandangi foto-foto dirinya bersama Arkan sewaktu mereka masih menjadi suami istri. Ruby tahu, seharusnya dia menghapus semua foto-foto itu, seperti dia menghapus Arkan dari hidupnya. Tapi entah mengapa ada rasa tidak rela.
Tiba-tiba sebuah email masuk dan ternyata itu balasan dari Unique Jewelry, perusahaan tempat Safira bekerja. Ruby diminta datang ke perusahaan itu sekarang juga untuk interview.
Dengan terburu-buru, Ruby mengganti pakaiannya dan sedikit berdandan, lalu bergegas pergi dengan perasaan gugup bercampur senang.
Setibanya di gedung mewah berlantai sepuluh itu, Ruby dipersilahkan masuk ke ruang HRD. Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik, duduk di hadapannya.
"Selamat siang, Ruby Milana." Sapa wanita itu ramah.
"Selamat siang, Bu" Jawab Ruby tegang.
"Jangan panggil, Ibu! Saya jadi merasa tua, panggil Mbak saja!"
"Ba-baik, Mbak."
"Perkenalkan saya Devi, saya HRD di sini." Ujar wanita bernama Devi itu. "Bisa kita mulai interviewnya?"
Ruby mengangguk. "Bisa, Mbak."
Devi mulai meng-interview Ruby dan bertanya banyak hal tentang wanita itu termasuk statusnya. Ruby pun menjawab pertanyaan Devi dengan gugup dan apa adanya.
"Baiklah, Ruby. Saya sudah melihat CV kamu dan mendengar semua jawaban kamu, saya cukup puas. Jadi dengan ini saya nyatakan kamu diterima bekerja di sini."
Ruby tercengang, dia tak menyangka akan diterima secepat ini.
"Benar, Mbak?" Ruby memastikan lagi karena merasa tak percaya.
Devi mengangguk sambil tersenyum. "Iya, kamu akan menjadi staf administrasi dan mulai besok kamu sudah bisa bekerja."
"Iya, Mbak. Terima kasih banyak."
"Baiklah, kalau begitu silahkan tanda tangan kontrak kerjanya." Devi mengangsurkan selembar kertas ke hadapan Ruby.
Ruby pun membaca surat kontrak kerja itu dengan saksama, baru kemudian dia menandatanganinya.
"Selamat bergabung di Unique Jewelry, Ruby." Devi menyodorkan tangannya dan Ruby pun menjabatnya. "Dan usahakan jangan membuat kesalahan sekecil apapun, karena Bos sangat disiplin dan tegas."
"Iya, Mbak. Saya pasti bekerja sebaik mungkin." Balas Ruby. "Sekali terima kasih."
"Sama-sama."
***
Setelah urusan nya dengan Devi selesai, Ruby pun meninggalkan gedung Unique Jewelry, tapi dia tidak langsung pulang. Ruby memutuskan ke toko pakaian untuk membeli beberapa potong baju baru untuk dipakai bekerja, dengan sisa uang tabungannya.
Setelah memutuskan menggugat cerai Arkan dan keluar dari rumah suaminya itu, Ruby sama sekali tak mendapatkan nafkah. Mantan suaminya itu melepaskan tanggung jawabnya begitu saja. Untung selama menikah dengan Arkan, Ruby menabung sedikit demi sedikit sisa uang belanja tanpa sepengetahuan suaminya itu, jadi saat ini uang itulah yang dia gunakan untuk keperluannya.
Ruby menyusuri tiap sudut toko, memilih-milih pakaian mana yang kiranya cocok untuk dia pakai ke kantor. Tentu dia mencari yang harganya terjangkau agar tidak terlalu menguras tabungannya.
Tiba-tiba seorang wanita masuk ke toko pakaian itu dan terkejut melihat keberadaannya.
"Ruby?"
Ruby mengalihkan pandangan ke arah suara yang memanggil namanya, seketika matanya membulat saat melihat sosok wanita cantik nan seksi sedang berdiri menatapnya, dialah Rena, kekasih Arkan.
"Rena?"
"Tidak disangka kita bertemu di sini." Ucap Rena.
"Hemm, sepertinya aku sedang sial hari ini." Balas Ruby dengan wajah masam.
"Ruby, kenapa bicara seperti itu?"
"Sudahlah, aku sedang tidak ada waktu meladenimu." Ruby berlalu meninggalkan Rena, dia benar-benar malas melihat wajah wanita yang telah merebut hati suaminya itu.
Rena tidak menyerah begitu saja, dia pun mengikuti Ruby.
"Ruby tunggu!"
Ruby tidak menggubris wanita itu, dia terus berjalan menuju pintu keluar, tapi tak disangka Arkan juga datang dan mereka bertemu.
"Ruby?" Seru Arkan sedikit kaget lalu beralih memandang Rena yang berdiri di belakang mantan istrinya itu.
"Mas Arkan?" Ruby menatap Arkan, matanya sontak memanas dan dengan cepat cairan bening menggenangi nya. Kalau boleh jujur, sebenarnya dia sangat merindukan lelaki itu. Tapi tentu dia harus memendamnya.
"Sayang ...." Rena tiba-tiba berhambur memeluk Arkan. "Tadi Ruby menghina aku di depan semua orang, dia bilang aku ini tidak tahu malu dan murahan."
Ruby tercengang mendengar Rena memfitnahnya.
Arkan sontak menatap tajam Ruby. "Apa yang kau lakukan? Kita sudah berakhir dan kau tidak punya hak untuk menghina kekasihku!"
"Mas, tanpa aku hina pun, semua orang sudah tahu seberapa hina nya pelakor ini. Jadi menurut Mas, apa masih perlu aku menghina nya?" Ucap Ruby sambil menahan air matanya.
"Jaga ucapanmu itu!" Bentak Arkan.
"Aku tidak perlu menjaga ucapanku, aku cukup menjaga harga diriku agar tidak terhina seperti dia." Lanjut Ruby dan bergegas pergi meninggalkan dua insan itu sambil mengusap air matanya yang jatuh menetes.
"Sayang, dia menghinaku lagi." Rengek Rena manja.
Arkan hanya mengeraskan rahangnya menahan geram karena kata-kata mantan istrinya itu sembari memeluk Rena yang menyeringai licik.
Disepanjang jalan, Ruby tak henti-hentinya menangis, dia mengabaikan orang-orang yang memandangnya. Hatinya terluka dan sakit, lelaki yang dia cintai dan dulu pernah mencintainya kini lebih memilih membela wanita lain.
Ruby memutuskan untuk pulang tanpa sempat membeli apapun, dia berjalan tergesa-gesa dan hendak menyeberang jalan dengan sembarangan. Tiba-tiba sebuah mobil sedan mewah melaju kencang dan nyaris menabraknya, untung pengendara mobil itu mengerem tepat waktu.
"Maaf." Ruby mengangguk sembari mengucapkan maaf dan berlalu pergi begitu saja.
Seorang pria yang duduk di balik kemudi mobil sedan mewah itu hanya memandangi Ruby dari dalam mobilnya.
"Dia?" Gumam pria itu.
Entah apa yang ada dipikiran pria itu, dia kembali melajukan mobilnya lalu memutar arah. Saat melihat Ruby naik bis, pria itu segera mengikutinya tanpa sepengetahuan Ruby.
***

Comentário do Livro (207)

  • avatar
    Sya Salim

    ceritanya best

    17/04/2022

      1
  • avatar
    Lovely

    bagus ceritanya...... gak sabar nunggu episode lanjutannya....cepat up dong 😁

    20/01/2022

      0
  • avatar
    azaro 2septian

    wah semakin seru nah ceritanya sangat bagus g bnyk ML nya aku mersa puas jd tambah penasaran coba cepet lanjut g sabaran nih

    19/01/2022

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes