Setelah mereka bertiga sudah sangat puas menikmati pantai yang sangat indah itu. Apalagi, pemandangan di sore hari yang di mana, langit berubah menjadi warna oranye agak kemerah-merahan saat matahari mulai tenggelam di dasar laut.
Akhirnya mereka pun, memutuskan untuk pulang lebih awal karena Fiona sendari tadi meminta mereka untuk, pulang lebih awal "Yuk kita pulang. Takut entar kemalaman di tengah jalan" Ajak Fiona kepada sahabatnya itu.
"Baiklah-baiklah kita pulang sekarang" Jawab Helma yang di angguki, oleh Xena temannya itu.
Fiona, Xena dan Helma akan beranjak pergi meninggalkan pantai tersebut. Membuat CEO Charles dan kawan-kawannya langsung menyapa mereka bertiga.
"Fiona!" Teriak Tuan Charles membuat Fiona yang hendak berjalan, langsung terhenti saat ada tiba-tiba ada suara yang memanggil namanya itu.
Ia pun, menengok ke sumber arah suara tersebut. Rupanya ada ketiga cowok yang sedang berdiri di pesisir pantai sambil melambaikan tangannya ke arah dirinya.
"Siapa itu Fin?" Tanya Xena yang penasaran dengan rupa wajah asing ketiga cowok tersebut.
"Bukankah itu, dosen pak Charles yah?" Timpal Helma yang menebak-nebak dengan wajah yang rupanya tidak asing tersebut.
"Oh... Iya benar itu pak dosen ganteng kita" Jawab Xena mulai inget dengan wajah CEO tuan Charles.
Lantas mereka bertiga pun, langsung menghampirinya akan tetapi beda dengan raut wajah Fiona yang tidak suka saat Charles tersenyum ke arah dirinya.
"Ngapain kamu di sini?" Tanya Fiona sinis dengan keberadaan CEO Charles.
"Hai! Jangan begitu sama calon suami kamu" Jawab Tuan Aryaka kepada Fiona.
Xena dan Helma langsung melotot kaget saat ada yang bilang bahwa Fiona sudah bertunangan dengan pak dosen mereka.
"Apa-apa! Aku enggak salah dengar kan? Kamu sama pak dosen tunangan?" Tanya Xena kepada Fiona.
"Benar! Aku juga kaget tadi masnya ini bilang pak dosen adalah calon suami kamu. Apa benar itu mba Fiona?" Timpal Helma yang ikut-ikutan bertanya kepada Fiona karena, penasaran dengan jawaban yang akan di lontarkannya saat ini.
"Udah jangan tanya dan kepo saat ini, entar juga aku akan cerita sama kalian berdua. Cuma jangan di pantai juga kali" Jawab Fiona.
"Hai! Memangnya kenapa kalau di tempat ini? Lagian ada banyak orang biar semuanya tahu status kalian" Kata Xena yang enggak mau kalah berdebat dengan Fiona.
"Benar aku juga setuju dengan kata-kata mu, wahai teman yang baik" Jawab Helma yang mengangguk-angguk, setuju dengan ucapan Xena itu.
Fiona yang melihat teman-temannya tidak sabaran dan seratus persen kepo. Di buat sabar sambil menghela nafas kasar "Baik-baik lah aku akan bercerita sama kalian semua" Jawabnya.
Muka Xena dan Helma langsung seketika, di buat sumringah dan tersenyum lebar sambil mengedipkan matanya dengan cepat "Benarkah? Kamu akan ceritakan semuanya?" Tanya Xena yang mulai semangat.
Fiona cuma bisa mengangguk. Menjawab pertanyaan dari Xena itu.
******
Setelah sampai di apartemen, sendari tadi raut wajah Fiona tertekuk dan agak sedikit suram lantaran, rahasia status mereka dengan CEO Charles terbongkar oleh teman-temannya membuat dirinya menjadi tidak tenang.
Tuan direktur Charles yang melihat raut wajah Fiona yang sedang mendung itu, ia pun penasaran dan mencoba mendekat ke arahnya sambil berbicara.
"Kamu kenapa sih sayang? Muka kamu mendung begitu?" Tanya CEO Charles yang penasaran.
"Tidak usah panggil nama sayang bisa enggak?"
"Loh? Memangnya kenapa? Kamu tidak suka," Tanya CEO Charles.
"Status kita kan, cuma tunangan terpaksa bukan asli dan juga kita bukan pasangan asli" Jawab Fiona kepada tuan presiden direktur Charles secara terus terang.
Lalu tuan presiden direktur Charles lebih mendekat ke arah Fiona. Sampai Fiona langsung berinisiatif memundurkan diri biar jarak mereka bisa sedikit jauh "Apakah kamu masih belum mencintaiku?" Tanya tuan presiden direktur Charles kepada Fiona.
Fiona merespon dengan gelengan kecil. Ia cuma bisa terdiam sambil menatap matanya ke arah tuan presiden direktur Charles.
"Benarkah? Kamu tidak sedikit pun mencintaiku?" Tanyanya sekali lagi.
"Memangnya kenapa? Kamu bertanya itu secara tiba-tiba" Jawab Fiona.
"Baiklah saya akan berkata jujur ke kamu."
"Berkata jujur apa?"
"Sebenarnya, saya sudah mulai suka dengan kamu semenjak kita melakukan itu di klub malam" Jawab Tuan presiden direktur Charles kepada Fiona yang mulai terus terang membuka hatinya.
"Maksudnya?"
"Saya sungguh-sungguh mencintai kamu Fiona. Saat kita melakukan itu di klub malam" Kata tuan presiden direktur Charles sekali lagi.
DEG!
Jantung Fiona langsung berdetak hebat. Ada getaran suka dan ada getaran yang tidak ia suka yang di mana, ia mulai mengingat lagi saat waktu pertama dirinya tidak sengaja melakukan hal yang tidak senonoh bersama laki-laki lain pada waktu itu.
Dan getaran sukanya adalah, tuan presiden direktur Charles langsung berterus terang mengatakan cintanya kepada Fiona. Sebenarnya Fiona juga sudah mulai suka dengan tuan presiden direktur Charles.
Walau.... Ia masih gugup dan malu untuk mengatakannya terlebih dahulu, karena ia harus mempunyai harga dirinya menjadi perempuan yang terhormat.
"Bagaimana? Apakah kamu mau menerima saya? Dan siap menjadi ibu anak-anak kita nanti?" Tanya tuan presiden direktur Charles yang mulai penasaran dengan jawaban Fiona tersebut.
Lantas Fiona pun, mengangguk setuju dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh tuan presiden direktur Charles dan menerima cinta Charles.
Tuan presiden direktur Charles yang melihat respon Fiona menerima cintanya pun. Langsung tersenyum dan bahagia akhirnya dirinya sudah mulai mendapatkan pendamping yang ia dambakan selama ini.
"Terima kasih Fiona, saya berjanji akan membahagiakan kamu sampai kapan pun" Kata tuan presiden direktur Charles kepada Fiona.
"Iya. Aku akan pegang janji kamu itu" Jawabnya.