logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Curiga

Sejak Bi Isah mengadukan perilaku suaminya dan Putri. Malam itu, Melati tengah bersiap.
Dua hari, Bisma mengatakan akan pulang dari luar kota. Dan hari itu, tepat sudah dua hari.
Jam sudah menunjuk pukul sepuluh malam
Tapi yang ditunggu belum juga tiba. Saatnya Melati membuktikan perkataan Bi Isah.
Malam itu diam- diam. Melati pergi ke rumah Putri.
Berjalan perlahan di malam sunyi, Melati memasuki rumah Putri. Tampak rumah Putri sepi. Melati mengendap- ngendap masuk. Tak ada siapa disana, sepi. Melati mencoba mengintip dari kaca jendela Putri tetap sepi, lagipula gorden jendela rumah menghalangi penglihatannya.
Melati mengatur nafasnya sambil mengusap- usap dadanya.
Suara kilat menggelegar memekik telinganya. Tak lama tetesan air hujan mulai membasahi bumi. Gemuruh suara petir saling bersahutan menambah situasi malam semakin menegangkan. Gegas Melati mendekati pintu rumah Putri untuk berteduh.
Namun alangkah terkejutnya Melati kala itu. Pintu rumah ternyata tak terkunci. Seiring dengan degup jantungnya yang berdetak. Melati mencoba memutar gagang pintu perlahan. Lalu masuk tanpa bersuara. Jantungnya semakin kencang. Saat dia sudah berada di dalam.
Tubuhnya mulai menggigil kedinginan. Langkahnya melambat saat di depannya pintu kamar Putri terbuka sedikit.
Tapi
Melati terpaksa berhenti, ketika tanpa di duga ia menyaksikan sebuah tontonan panas yang diperankan oleh dua anak manusia yang kini sedang bergumul di atas kasur.
Melati langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan. Tontonan nyata yang sedang berlangsung di depan matanya, membuat dadanya bergemuruh dashyat seiring dengan terdengarnya lenguhan demi lenguhan yang terlontar dari mulut si wanita yang sedang ditindih oleh pria yang selama setahun menjadi suaminya. Yang katanya pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan.
Kedua insan yang sedang di mabuk asmara itu. Seakan belum menyadari bahwa saat ini ada seseorang yang sedang berdiri menyaksikan, pria yang adalah berstatus sebagai suami. Justru semakin asyik ketika mencumbu bagian dada si wanita. Membuat Melati yang masih setia menonton kekejian yang dilakukan suami dan sahabatnya, mengepal kedua tangannya erat-erat yang menggantung masing- masing di sisi tubuhnya.
Dada Melati mengembang ingin meledak menyaksikan dua manusia berwajah iblis sedang bercumbu di peraduan yang hina. Tak menduga. Putri sahabatnya sendiri. Berbuat curang dan menusuknya dari belakang.
Dua manusia laknat yang sepertinya memang tidak sadar akan keadaan di sekitarnya. Menciptakan aura kemurkaan yang kentara di raut wajah Melati. Sampai ketika ia sudah tidak tahan lagi dalam menyaksikan kegiatan panas yang masih saja mereka lakukan di atas tempat tidur sana.
"Kalian berdua begitu keji ... "
Sontak, pria yang di panggil Bisma langsung menoleh dan membelalak ketika mendapati istrinya yang tengah mengandung buah hatinya. Berdiri dengan derai air mata.
Melati tak bisa menguasai lagi dirinya. Iapun berlari keluar rumah sambil memegangi perutnya yang kian nyeri dan ngilu. Tangis dan air mata pecah bersama suara gemuruh hujan yang kian lebat.
Ia berlari dan berlari sejauh mungkin entah kemana arah dan tujuan. Menghindari pandangan yang menjijikan yang baru saja ia saksikan dengan matanya.
Perih, sakit, hancur jiwanya kala itu. Suami dan sahabatnya telah membohonginya selama ini. Batinnya menjerit, jiwanya meronta. Pemandangan tadi membuatnya mual.
"Hoek ...hoek ..."
Sambil berlari, Melati muntah di jalanan, satu tangannya meremas perutnya sementara tangannya yang lain, menyangga ke tembok. Guyuran air hujan semakin deras membasahi seluruh tubuhnya.
Entah kemana arah dan tujuannya. Di depan matanya hanya ada jalanan lengang dan sepi.
***
"Melati ... "
Bisma langsung bergerak mengambil pakaiannya yang berserak di lantai. Tapi Putri menghentikannya. "Sayang mau kemana?" Putri menarik tangan Bisma.
"Lepas! Apa kamu tidak lihat tadi! Melati melihat kita!" teriak Bisma sambil menepis tangan Putri.
"Baguslah," ucap Putri dengan senyum mengembang. Memang inilah yang ditunggu. Putri ingin perselingkuhannya di ketahui Melati secepatnya. Dan keinginannya terwujud malam itu. Setiap kali ia mempengaruhi Melati tapi tetap saja ia begitu percaya pada suaminya.
"Dengar! Kamu tunggu disini, aku akan menyusul Melati!"
Bisma sebisa mungkin berusaha tenang, meski hatinya tegang. Bagaimana Melati bisa masuk ke rumah. Apa Putri tak mengunci pintunya.
"Sial! Kenapa kamu tidak mengunci pintu!"
"Sudahlah sayang, toh lama- lama juga Melati harus tahu hubungan kira. Apalagi kita sekarang sudah sah menjadi suami istri," celetuk Putri dengan kecut. Kemudian setelah berbicara seperti itu, iapun mulai membalikkan tubuhnya dan bersiap melangkah.
Namun sebelum sempat ia mengayunkan kakinya dari sana, iapun berhenti sejenak karena teringat akan sesuatu. Ia mengangkat tangan kirinya, mengarahkan cincin yang tersemat di jari manisnya tepat di wajah Bisma.
"Lihat, ini cincin pernikahan kita, aku ini sekarang sudah sah jadi istrimu," tegas Putri dengan tatapan sinis.
"Aku tahu. Tapi Melati masih istriku, aku tak mau terjadi sesuatu padanya, dia sedang mengandung anakku!"
Kalimat itu mengakhiri perdebatannya dengan Putri. Segera ia pergi untuk menyusul istrinya.
Senyum Seringai Putri tunjukkan saat Bisma sudah pergi dari kamarnya.
"Susul saja sana. Wanita bodoh itu paling lagi nangis ..." Gumannya tersenyum sinis..
***
Melati berjalan tertatih menyusuri jalan sepi tanpa menghiraukan guyuran air hujan yang membasahi seluruh tubuhnya.
Sesekali ia meluruhkan tubuhnya. Lalu jatuh dan bangkit lagi dan jatuh lagi. Kakinya semakin berat untuk berpijak. Namun dengan sekuat tenaga Melati mencoba berdiri lagi. Hingga akhirnya tanpa disadarinya ia sudah berdiri di tengah jalan.
Tiba- tiba.
Sebuah mobil melaju kencang dari arah depan menghantam tubuh Melati yang kala itu sedang berdiri kaku.
BRUK
Tubuh Melati terpelanting beberapa meter. Membuatnya tak sadarkan diri dan pingsan. Darah segar keluar dari selangkangan.
Mobil sedan yang menabraknya langsung berhenti. Dari dalam mobil keluar seorang pria tinggi berjas hitam. Pria itu kemudian berlari mendekat.
"Mbak, Bangun Mbak!"
Mendapati tubuh kaku tergeletak. Pria itu panik dan ketakutan.
Wajahnya tampak pucat sambil menoleh ke kiri dan ke kanan untuk mengamati suasana.
Di jalanan yang sepi saat dia menyetir, tanpa di duga muncul seorang wanita berdiri. Kaget bercampur panik. Pria itu tak bisa mengendalikan mobilnya. Hingga terjadilah musibah itu.
Tanpa pikir panjang. Lalu pria itu memangku tubuh Melati dan memasukkannya ke dalam mobil. Segera ia menuju rumah sakit.
Peluh keringat mengucur di seluruh tubuh pria tersebut. Bagaimana tidak. Wanita yang di tabraknya sepertinya tengah mengandung.
Tak butuh waktu lama. Pria itu sudah tiba di rumah sakit. Gegas dia menghampiri beberapa petugas rumah sakit yang kebetulan ada disana.
"Pak, tolong saya!" teriaknya sambil menyuruh beberapa petugas untuk mengikutinya.
Melati kemudian di masukkan ke ruang IGD. Tampak seorang Dokter berjalan tergesa masuk ke ruangan dimana Melati terbujur kaku tak sadarkan diri.
Sementara pria itu menunggu di luar dengan perasaan cemas sambil mengusap kasar wajahnya. Menyandarkan bokongnya di kursi dengan wajah menengadah ke atas. Panik sekaligus tegang.
"Tuan. Silahkan, ada yang ingin saya bicarakan dengan tuan," kata dokter yang tiba- tiba sudah berdiri di depannya.
"Oh. Ba- baik Dok," ucapnya gagap.
Kemudian pria itu mengikuti Dokter masuk ke ruang yang lainnya yaitu ruang praktek dokter tersebut.
"Ayo tuan, silahkan duduk," titahnya.
Pria itu kemudian duduk dengan tubuh gemetaran.
"Tuan. Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan anak tuan," ucap Dokter dengan wajah yang sangat tidak nyaman.
"Tapi Dok! Dia bu ... "
"Tuan jangan kuatir, istri tuan baik- baik saja," kata Dokter memotong perkataan pria itu yang belum tuntas.
Pria itu menelan ludah dengan susah payah. Bagaimana ia harus menjelaskan pada dokter itu bahwa wanita yang di bawanya itu. Bukanlah istrinya.

Comentário do Livro (116)

  • avatar
    pubgMR X

    bagus kak

    16/05/2023

      0
  • avatar
    Raisa Aulia

    bagus

    13/05/2023

      0
  • avatar
    RiyadiAhmad

    bagus banget keren banget ceritanya keren

    10/05/2023

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes