logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 2 Menjatuhkan

Bagian_2
------------
Pov Winda
Minggu ini aku main kerumah Paman, awalnya disuruh bawa jajanan, Makanya aku order salad buahnya Icha. Eh nggak taunya katanya nggak usah bawa apa-apa, dirumah Paman lagi banyak makanan. ya sudah aku pura-pura lupa saja dan aku cancel lagi untuk yang kedua kalinya.
Temen-temen yang udah pada order sih bilang Salad buah buatan Icha enak nggak bikin eneg. Tapi gimana ya aku masih ragu sebab aku termasuk orang yang nggak begitu suka mayones dan yogurt dan lagi kalau order nggak pernah dikasih buat nyobain dulu ya mana aku tau itu enak apa nggak.
Takutnya udah order banyak tapi nggak enak, sayang duitnya dong, aturan Icha nggak usah baper lah kalau orderan aku cancel berkali-kali aku rasa itu udah resiko orang jualan, apa lagi jualan dengan sistem online kayak dia.
***
Pagi minggu pas aku lagi lihat tv, aku lihat Mba Dwi kakak sepupu ku sedang ambil salad buah dari dalam kulkas, aku yang ditawarin awalnya mau nolak tapi Mba Dwi agak maksa untuk cicipin lebih dulu, soalnya katanya ini pertama kali dia order salad buah.
"Demi apa, ini salad enak banget ya creami banget, nggak eneg lagi." puji ku dalam hati. Setelah tadi disuapin Mba Dwi
"Ini salad buah Mba bikin sendiri atau beli? " aku tanya karena penasaran.
"Beli di Icha, gimana enak nggak. Mba Ini baru mau nyoba. kata temen-temen sih enak nggak bikin eneg. " penjelasan Mba Dwi sontak buat aku kaget.
"Anj*m salad buatan Icha beneran enak juga, tapi nggak mungkin lah kalau aku ngakuin ini enak." gumam ku dalam hati.
Kebetulan pas aku mau memberi tahu rasa saladnya secara jujur. Mba Dwi di panggil oleh Tante, tiba-tiba aku punya ide nakal, aku nggak mau kalau Mba Dwi keenakan makan Salad dari Icha dan jadi berlangganan. Akhirnya aku pergi kedapur dan ambil cuka lalu aku tumbahkan semua kesalad buahnya.
Pas aku lihat Mba Dwi datang aku pura-pura seperti menyendok lagi saladnya dan...
"Cu*hh.. Mba saladnya asem banget, pas tadi aku makan yang pertama juga asem tapi aku kira lidah aku aja yang belum terbiasa makan salad, tapi pas aku makan lagi nyatanya emang asem." jelas ku dengan gaya di buat seperti menahan rasa asam.
"Aah yang bener Win, tapi kata temen-temen Mba enak loh." sepertinya Mba Dwi tidak percaya ucapan ku, dia menyendokan salad kedalam mulut dan ... Boom
"Cu*h.. Kok asem gini sih, eneg lagi. nggak enak, mana encer. " Mba Dwi langsung membuang semua salad buah yang dia beli dari Icha.
"Makanya Mba, mending kalau pengen salad buah beli di kota aja atau bikin sendiri. orang aku juga pernah kok order ke Icha, buahnya kayak busuk-busuk gitu, asem juga rasanya bikin eneg. " aku berusaha mengompori Mba Dwi agar tidak beli lagi ke Icha.
"Iya bener kata kamu Win, kapok aku order ke Icha nggak seperti ekspetasinya." ucap Mba Dwi sambel merengut, dia pun masuk kedalam kamarnya lagi.
"Hahahaha!! Rasain kamu Icha, aku bakal bikin semua pelanggan kamu kabur." aku tidak bisa menahan tawa karena bahagia.
****
[ Beb, tadi aku udah nyoba salad buatan kamu, di kasih Mba aku, ternyata enak juga, nyesel iih dari kemaren setiap order aku cancel. ] aku mengirim pesan ke Icha, tentunya itu hanya bohongan, karen aku tidak menyesal sama sekali ketika membatalkan orderan salad dia. walau ya sebenarnya salad buah buatan dia emang enak.
[ Makasih ya Beb. Hayuk atuh Order, udah banyak yang review dan bilang enak kok, ] jelas dia merasa percaya diri banget.
[ Iya nanti kalau buka preorder lagi aku order deh Beb,] janji aku, tapi boong. Salad buah Icha emang enak tapi aku nggak bakalan order ke dia, yang ada aku akan kasih tau keorang-orang kalau salad buatan Icha nggak enak.
****
[ Beb minggu ini aku mau buat pesanan salad buah, mau sekalian aku bikinin nggak, sebab aku bikin hanya untuk pesanan saja.] pesan Icha masuk ke aplikasi hijau milikku.
[ Memang pesanan siapa Beb? ] aku kepo.
[ Mba Chacha pesan buat suguhan acara ulang tahun anaknya, ini aku juga mau kasih tester dulu ke beliau.] dia memberi tau.
"Dia mau kasih tester buat Mba Chacha, apa dia nggak tau kalau Mba Chacha itu tetangga rumah aku, aah aku punya ide lagi, aku bakal bikin Mba Chacha batalin orderannya pas dia udah lagi mau anterin." lagi aku punya ide nakal, dan aku merasa bahagia banget kalau bikin Icha susah.
[ Oh gitu ya, oke deh Beb, aku order satu aja ya.] balas ku.
Dan gegas aku keluar rumah, niat ku untuk menghadang Icha agar tidak jadi ngasih testernya ke Mba Chacha, dan tester itu jatuh ke tangan aku sendiri, kapan lagi coba aku makan salad buah enak tapi gratis, tapi nanti aku akan bikin tester itu jadi nggak enak, tapi nanti pas aku udah kenyang makan saladnya.
"Sepertinya itu motor Icha." gumam ku, dan ternyata benar.
Aku langsung pura-pura seperti mau nyebrang dan terserempet motornya.
"Aawww ... " aku pura-pura mengadu.
"Aahh maaf, Mba. Nggak apa-apa." terdengar Icha panik.
"Nggak apa-apa kok, Ya ampun Icha kamu." aku pura-pura kaget.
"Ya Allah Winda, aduh aku minta maaf banget ya Win, lagi buru-buru soalnya, ini mau anterin tester salad ke Mba Chacha, eh malah nyerempet kamu, maaf ya." dia meminta maaf.
"Oh iya, nggak apa-apa kok Beb, kamu mau ke Mba Chacha ya, tadi sih aku lihat Mba Chacha lagi pergi deh, mending testernya kamu titipin ke aku aja, takutnya dia pulang sore." aku mencoba memberi saran ke dia.
"Kebetulan kalau begitu aku juga mau cepet-cepet soalnya, ini aku titipin ke kamu ya Beb, Makasih loh. " ucapnya sekalian kasih bungkusan salad ke tangan ku, dan dia gegas pergi.
"Kena kamu Icha. " gumam ku seraya mencebikan bibir sinis.
🍉🍉🍉

Comentário do Livro (108)

  • avatar
    Ropi parohiBayu

    cerita nya baguss banget

    14/06/2022

      0
  • avatar
    Indra Gunawan

    kisah yang mengharu biru, dan bisa jadi pelajaran buat orang tua agar dalam didik anaknya jangan sampe memaksakan keinginan yang malah membuat anak tersebut menderita

    19/01/2022

      3
  • avatar
    FlowerStar

    Bagus,dari cerita ini bisa kita simpulkan bahwa bila kita mau serius ingin menjadi sukses,memang sering mengalami tantangan.Tapi..kita harus lewati tantangan itu dgn sabar dan terus berdoa. Dan ...niscaya pasti bisa melaluinya. Bahkan kita akan menjadi orang yg lbh sukses dan percaya diri .

    03/01/2022

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes