logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

BAB 7 INGATAN

Lily bersama kelompok kelas pramuka berjalan cukup jauh, agar bisa mendapatkan dataran yang bagus menancapkan tiang-tiang tenda. Suara air beserta kicauan burung terdengar di dalam hutan, kelompok pramuka yang berjalan melihat langit-langit,sesekali Rian bersiul di dalam hutan. Waktu sudah mulai mendekati malam mereka berhenti di tempat berbatuan krikil di dalam hutan, kelompok pramuka beserta Lily menurunkan tas tenda yang mereka gendong.
Sebelum mereka menancapkan tiang tenda sebagai bentuk penilaian kemahiran siswa pramuka, mereka melakukan terlebih dahulu mengumpulkan kayu sebagai bahan bakar api ungun.
"Sepertinya tempat ini akan jadi peristirahatan kita, sebelum kalian menancapkan tiang tenda kalian, lebih baik kalian mencari kayu bakar minimal sepuluh ranting atau batang kayu ya itu sebagai pengisian catatan tugas di buku ini , dan selain itu di sini saya akan juga menilai kalian dari segi kekompakan melalui buku ini maupun penilaian saya secara pribadi, ketika saya melihat kalian malas-malasan maka saat itu juga nilai kalian merah" ucap Pak Lubar.
"Kemudian yang kedua kalian bersihkan area ini menyapu bersih krikil ini agar kalian nyaman di saat anak-anak aku berbaring di dalam tenda masing-masing dan hmm selanjutnya saya membagikan orang memberikan tugas menyapu saya akan menyebuy nama kalian satu persatu Loly,Mily,Mita," ujar pak Lubar.
"Kemudian yang akan mencari kayu saya akan menyebut nama, Rian,Ardi,Arga,Bily,Lily. Kalian berhati-hati," ujar pak Lubar.
"Selebih nya Dian dan Zaky kalian berdua bersiap memasang tiang tenda,"ujar pak Lubar.
"Baik pak," jawab mereka berdua.
Mereka di berikan tugas masing-masing Lily seorang cewek yang mencari kayu di dalam hutan bersama ke tiga seorang Laki-laki.
Beberapa saat kemudian
Lily terus mencari kayu di dalam hutan mereka bertiga berpencar dengan jarak yang sedikit jauh dengan pencahayaan mentari mulai surut. Di saat Lily mengangkat kayu di depan dadah nya Lily merasakan pusing seperti ada ingatan terhubung di dalam fikiran dia.
Sosok gadis berlarian ke luar dari laboraturium, suasana semakin kacau setiap serangan mendatangi segala arah di sebuah kastil.
Bola - bola besar itu mendarat secara acak dan mendarat di pemukiman warga desa beberapa dari warga desa, meninggal akibat mengenai serangan bola api itu sosok orch berlarian masuk ke dalam kastil.
"Yang barusan itu tadik apa?"Lily memegang kepala dia.
Saat itu Lisa berjalan menghampiri Lily.
"Kamu?"Lily memandang Lisa yang berada di depan yang sedang berdiri.
"Yang kamu alami barusan ingatan kamu berada di dimensi alam lain kamu adalah aku,sosok lain mencari diri kamu"ucap Lisa.
"Sosok lain, ini hanya halusinasi aku saja yang sedang muncul kembali, di saat tenda nanti aku meminum obat agar fikiranku bisa tenang,"ucap Lily.
"Ini bukan halusinasi," suara tak berwujud.
Lily kembali dalam keadaan biasa,memungut kembali batang kayu yang terjatuh ia berusaha mengendalikan fikiran dia agar tidak terlihat orang gangguan jiwa yang sering berbicara dengan sendirinya.
Sahabat-sahabat Lily berdiri di hadapan guru pramuka menunggu dia yang masih berada di hutan sementara Ardi dan Rian saling menunjuk.
"Kamu bagaimana Ardi bukanya elu sama Lily di dalam hutan,"ucap Rian.
"Gua kagak, gua berjalan sendirian cari kayu," jawab Ardi.
Sesaat kemudian Lily muncul di tengah-tengah mereka.
"Nah itu si Lily," ucap Mita.
"Dari mana aja lu?" tanya Mily.
"Aku masih cari kayu di dalam,maaf kalau itu membuat kalian khawatir,"jawab Lily.
"Sudah-sudah yang terpenting teman kalian sudah ada di sini, bapa juga sedikit khawatir tadik,"ujar pak Lubar.
"Maaf pak,"ucap Lily.
"Ok karena perlengkapan sudah siap maka,pencari kayu letakkan kayu kalian kemudian kalian susun lalu bakar,"ucap pak Lubar.
Lily,Ardi,Rian,Bily berjalan di tengah untuk meletakkan kayu mereka untuk di nyalakan. Di saat usai kayu di letakkan yang tersusun berbentuk segitiga kemudian guru mereka berjalan menghampiri mereka untuk menyalakan api unggunya.
"Semua berjalan dengan baik,kerjasama kalian sudah bagus,"ucap pak Lubar.
Hari makin gelap mereka berkumpul di depan api unggun di saat itu Ardi mengambil gitar di dalam tenda yang sudah terpasang,kemudian ia kembali duduk di atas karpet plastik di samping dian. Dian seorang siswi yang pernah mengikuti ajang beryanyi keberuntungan tidak menghampiri Dian, ketika pemutusan dari juri Dian di posisikan di juara empat.
"Ok gyus kebutulan ini malam yang bagus,izinkan saya untuk bermain gitar,dan yang akan menyanyi malam ini adalah Dian berikan tapu tanganya,"ujar Ardi.
Dian tersenyum teman-teman mereka memberikan tapu tangan saat usai Dian pun bernyanyi membawakan lagu "Someone You Love" Suara ginjerangan gitar pun di mulai.
"I'm going under and this time I fear there's no one to save me"
"Thiss all or nothing really got a away of driving me crazy"
"I need sombady to heal, sombady to know,sombady to have,sombady to hold,"
"It's easy to say but it's never the same"
"I gueass I kinda liked the way you nambed all the pain"
"Now the day bleeds into nightfall, and you're
not here, to get me throught it all"
"I let my guard down, then you pulled the rug"
"I wass getting kinda use to being someone you love"
Di saat permainan musik masih berlangsung Lily terduduk di sebuah batu yang sedikit jauh dari teman-teman nya, melihat pemandangan langit di hiasi bintang-bintang. Di saat Lily sedang duduk menikmati malam sambil memegang botol berisikan teh hangat, seseorang menghampiri Lily.
"Liy,'"sahut Rian.
"Rian,"ucap Lily.
"Kenapa kamu di sini mendingan kumpul dengan yang lain," tanya Rian.
"Aku cuman ingin sendirian saja di sini, bukan untuk jauh dari teman-teman hanya saja ingin melihat bintang-bintang andaikan aku sebelum pergi kemping membawa teleskop melihat planet-planet,"ucap Lily.
Saat mendengar ucapan dari Lily Rian duduk di samping Lily.
"Oww mungkin suatu saat kalau ada waktu kita bisa sama-sama melihat planet itu,"ucap Rian
"Ya, pada saaat usai festival hallowen aku akan memanggil kamu ke rumah aku untuk melihat planet, kemarin aku sudah tau letak planet sturnus,"ucap Lily.
"Yang benar?"Rian bertanya.
Lily menjawab"ia,"
"Hmm Soalan di waktu sekolah, kamu belum beritahukan ke gua siapa orang yang lakuin itu ke kamu?"tanya Rian
"Oww kejadian sekolah,sebenarnya aku gak mau bahas itu lagi kalau itu buat kamu penasaran gua bisa bagi cerita ke kamu,"ucap Lily.
"Loly,Mily,Mita yang lakuin itu, gua di ejekin karena gua indigo perasaan itu sudah hilang ada diri aku, semenjak gua ketahuan berbicara dengan sahabat ghaib aku di dalam ruangan kelas saat guru sedang memberikan materi, Loly menegur aku kemudian itu menjadi tersebar pas gua kedapatan yang ke dua kalinya kemudian gua di panggil di ruangan BK,"ucap Lily
"Loly, sudah gua duga itu kerjaaan dia,"ujar Rian.
Di saat mereka asik berbicara Bily datang menghampiri mereka berdua.
" Oy di sini kalian berdua, gua cariin di tenda gak ada ternyata kalian di sini ngapain si?"tanya Bily
"Ow gua tadik sebenarnya mencari Lily juga tau-taunya dia di sini, ada apa emang?" tanya Rian.
kemudian Bily menjawab" Pak Lubar lagi absen nama kalian di sebut, gua di suruh cari kalian buruan kembali ke tenda,"ujar Bily.
"Ok ayo," ucap Rian
Mereka bertiga berjalan kembali ke tenda, teman-teman mereka yang lain memerhatikan Lily dan Rian.
"Kalian berdua darimana?"tanya pak Lubar
"Kami beruda barusan habis ngobrol pak di atas batu di sana," jawab Rian.
"Mesti ngobrol nya di sana,kenapa kalian tidak ngobrol di sini saja kalau kalian kenapa-kenapa tanpa pengawasan dari saya kemudian hal buruk terjadi diri kalian berdua itu akan menjadi masalah."Pak Lubar memerahi mereka berdua.
"Kamu Rian seorang ketua kelas mesti memiliki sikap baik bukan mengajak teman cewek kamu ngobrol di sana,"ucap pak Lubar.
Di saat mendengar amarah dari pak Lubar Rian hanya terdiam.
"Lain kali kalian berdua atau semua jangan jauh-jauh kalau kalian mau ngobrol berbahaya,"ucap pak Lubar.
Beberapa saat kemudian
"ini dia makan malam kita gyus sup saudara hehehe,"kata Dian yang membawa panci makanan yang berisikan sup daging.
" Cacing di dalam perut gua sudah mencet bel nya,"kata Arga.
Arga yang bercanda sontak teman-teman Lily tertawa mendengar candaan dari Arga
Dian membalas candaan Arga "Aaaahahahah,mungkin cacing kamu sudah duduk di atas meja makan sambil nekan bel nya minta makan,"
"Hahahahah," suasana ketawa dari Kelompok pramuka
"Waktunya makan."Arga yang lebih duluan menyendok sup yang sudah di buat oleh Dian.
"Sini mangkuk kamu biar aku nyendoin kamu sup nya,"ucap Rian.
Usai mereka sarapan bersama maka mereka masuk di dalam tenda masing-masing Lily di temani oleh Dian di dalam tenda, Dian membelakangi Lily begitupula dengan Lily yang belum tertidur.
Sesaat kemudian,dalam keadaan tertidur Lily memasuki alam mimpi.
Seseorang gadis bergaun seperti seorang putri berlari menyelamatkan diri. Sesekali mata Lily bergerak-gerak menandakan ia mengalami mimpi buruk.
Gadis itu terjatuh suara langkah kaki kuda di kendarai sosok monster di sebut bangsa Orch ingin mencelakakan gadis tersebut monster itu sudah mengangkat pedang nya lalu kemudian di tahan oleh setongkat kayu, rupanya tongkat itu pemilik dari seorang penyihir kerajaan yang menyelamatkan gadis bergaun.
"Tuan putri lari!,"ucap penyihir.

Comentário do Livro (400)

  • avatar
    Azeiaklyte

    highly recommended

    22/04/2022

      0
  • avatar
    a******8@gmail.com

    nice banget jalan ceritanya, sumpah bikin yg baca makin penasaran & ikut terbawa masuk ke dlm alur ceritanya seolah-olah kita ikut berada didalam ceritanya. cepat dilanjutkan kembali jalan ceritanya jangan terpotong dengan alur cerita yg menggantung, sayang banget kalau belum tahu ceritanya keadaan mereka gimana endingnya baik apa ga, gitu??

    20/01/2022

      0
  • avatar
    c******n@gmail.com

    ceritanya bagus banget mencekam dan sangat menarik untuk di baca berasa lagi ngerasain kehidupan si Lily bagus banget

    12/01/2022

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes