logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Eps 2

Sudah jam 22.00 wib tepat, waktunya pulang, via melangkah gontai kearah parkiran sepeda motornya, melaju pulang menuju rumah sederhana peninggalan orang tuanya.
Sampai didepan rumah sudah ada paman Karso yang menantinya didepan rumah, paman Karso berpawakan gemuk dan pendek.
"Cepet turun," hardik paman Karso.
"Hah!" Via menghela nafas, merasa tak enak pasti pamannya minta duit lagi" pikir Via dalam hati.
"Apaan si paman? Via capek tau nggak, bukannya menyambut ponakannya mala ngebentak," ucap Via cemberut.
"Pinjem duit, paman butuh duit, buruan!" paman Karso menengadahkan tangannya ke arah Via.
Via mengambil dompetnya lalu menyerahkan pada pamannya, "Liat sendiri paman, kalau ada ambil aja, Via capek, Via masuk dulu paman." ditinggalkannya pamannya itu di luar.
Paman Karso memeriksa isi dompet Via sampai keselipan segala.
"Via! koq cuma 50 ribu," teriak paman Karso yang tak menemukan lagi uang dimanapun.
"Memang cuman itu," balas Via dari dalam kamar mandi.
"Mana cukup ini!" gumam si paman menepukkan uangnya kejidatnya.
Sang paman memeriksa tas selempang Via, tak menemukan apapun lagi.
"Via, paman pulang!" teriak paman Karso karna takut Via tak mendengar suaranya.
"Ya" jawab Via singkat.
"Untung tadi duit uda gue selipin di kantong, kalo nggak abis deh gue, amsyong makan apa gue.." Via mengeluarkan uang yang ada di kantongnya masih ada tiga lembar uang ratusan ribu.
Selesai membersihkan diri, Via merebahkan diri di kasur tipis yang sangat di cintainya, walaupun rumah sederhana tapi rumah kenangannya bersama almarhum orang tuanya.
Via merebahkan dirinya dan langsung terlelap menuju alam mimpinya.

Pagi menjelang, matahari telah menunjukkan sinarnya yang cerah.
"Hoam... cepet banget si uda pagi aja, kayaknya baru tidur," gumam Via membuka jendela, menghirup udara pagi yang segar. "Selamat pagi dunia, selamat pagi ayah bunda, apa kalian melihatku, aku berharap kalian selalu melihatku". gumam Via kebiasaan pagi selalu bicara sendiri, tak peduli jika ada orang yang mendengarnya.
"Semoga hari ini lebih baik dari semalam." Via menyemangati dirinya yang selesai mandi, berganti pakaian dan berdandan. Memoles sedikit wajahnya dan lipstik ala kadarnya.
Via tiba di restoran bos Jhony, menyapa seluruh teman-temannya.
"Selamat pagi semuanya, senyum ceria tersemat dibibir mungilnya menambah kecantikan natural yang dimilikinya, seakan tak punya beban dia terus melangkah sampai di tempat absen hariannya.
"Ceklok" bunyi mesin absen tanda dia telah hadir hari ini.
"Kok ceria banget neng," sapa Sari pada Via.
"Harus dong kalo cemberut ntar dikirain gue lagi patah hati," celetuk Via sembarangan.
"Gak gitu juga kali Vi" sungut Sari yang merasa tersinggung.
"Ya iya donf senyum itu sedekah, setidaknya gue berpahala kasih senyum gue ke semua orang."
"Kayak lagu ya neng, senyumlah untuk semua orang tapi hatimu jangan..." Sari mendendangkannya.
"Stop! Sakit telinga gue denger lo nyanyi" Via membuat kepalan pada tangannya meniupnya dan kemudian di letakkan di telinganya.
"Ish setidaknya kamu itu bohong dikit kenapa Vi, nyanengin hati gue." Sari cemberut pada Via karna terlaku jujur.
"Lu itu kalo nyanyi noh disono aja!" tunjuk Via pada bagian dapur ketika chef Joko lagi memasang celemek.
"Ye, lo ma gitu gak asik"
"Di asikin aja kali Ri, kalau cinta bilang." bisik Via pada Sari
"Malu tau! lu pikir gue cewek apaan hah!" bentak Sari pada Via.
"Wow singa betina ngamuk... kabur ah bye," ucap Via yang mulai melangkahkan kakinya
"Kalau elu kabur, gue pastiin gak dapet informasi yang gue punya," ancam Sari pada sahabatnya.
Via mundur bebera langkah sampai ke hadapan Sari dan memutar tubuhnya.
"Info apaan emang?" tanya Via sambil menaik turunkan kedua alisnya.
"Kerjaanlah, guekan janji semalam tanya sepupu gue," ucapnya lagi
"Ia terus," Via mulai antusias pada omongan Sari penasaran kerjaan apa yang di infokan olehnya.
"Belok lah!" sahutnya asal padahal Via sudah sangat serius mendengarnya.
"Hah! maksud lo apaan," Via merasa terbodoh kemudin marah dan langsung menoyor kepala Sari.
"Makanya orang ngomong belum selesai main potong aja."
"Mau nggak jadi baby sitter?"
"Kalau jadi baby sitter, gue harus nginep dong" Via
"Ya iyala, lo gak bisa pulang, gimana sih"
"Tapi..." Via bimbang antara terima atau nggak dia masih memikirkannya.
"Via ini tu kerjanya ringan, anaknya juga uda umur 4 tahun, uda nggak rewel tau, mana gajinya gede, lo makan gratis, tempat tinggal gratis yang pasti satu paman lo gak bakal minta duit lagi sama elu."
"Masak! kok bisa," Via lagi dalam mood oonnya tak mencerna dengan baik apa yang di katakan sahabatnya.
"Masak! Ya di dapur Vi" ucap Sari kesal.
"Itu gue tau dodol," ucap Via yang juga kesel
"Mana dodolnya? kebetulan gue pengen ngemil." sambungnya
Via menoyor kepala Sari kembali, "Ish kebiasaan gak lucu tau!"
"Hahaha" gelak tawa Sari tak tertahankan lagi..
"Makanya Vi gak usah pura-pura gitu."
Bos jhony muncul di depan pintu, "Via Sari kerja yang bener, jangan ngobrol terus". sentaknya.
"Siap bos" jawab keduanya.
Via mengelap bagian kaca luar restoran, karna sebelum buka semua karyawan saling bantu membersihkan restoran tersebut.
Sambil memutar lagu dari hanphone melalui handsfreenya dia mengelap kaca depan restoran. "kebiasaan yang tak pernah hilang darinya.
Karena saking asiknya dia tak mendengar langkah kaki yang berjalan menuju kearahnya.
lelaki tersebut menepuk pundak via karna tak kunjung menyahut perkataannya.
Plok...tepukan refleks itu mengagetkan Via, kemudian refleks Via memutar tubuhnya dan menyemprotkan cairan pembersih kaca ke arah orang yang menepuk bahunya.
Arrgh! Bodoh baju saya basah ini." teriak pemuda tersebut
"Si**an!" matanya melotot tajam ke arah Via
Via yang masih dalam mood terkejutnya sambil menutup mulutnya dengan tangannya.
"Mampus aku, saya gak sengaja pak, maaf lagian bapak siapa suruh ngagetin saya." Via berusaha membela diri
"Bapak, bapak emangnya saya bapak kamu apa! apa saya setua itu hah! bentak pemuda tersebut.
Via tersentak, "Ya gak usah nyolot kali juga pak," ucap Via sambil memutar bola matanya malas.
"Kamu!" tunjuk pemuda itu pada wajah Vis
"Itu ada apa ribut-ribut didepan" pikir Jhony.
Bos Jhony keluar langsung menatap keluar dan betapa terkejutnya dia, saat melihat siapa yang sedang beradu mulut dengan Via.
"Via apa yang kamu lakukan hah!" bos Jhony panik, "Cepat minta maaf Via." seru bos Jhony
"Ogah bos, saya gak salah kok, dia tu yang salah, siapa suru ngagetin saya! " ucap Via mengacuhkan tatapan tajam pemuda tersebut yang sudah berkacak pinggang, dadanya kembang kempis menahan amarah yang bisa saja langsung meledak.
Jhony memucat, pegawainya yang satu ini degil bukan main, kalau dia tak merasa salah takkan pernah dia merendahkan dirinya untuk meminta maaf, "Via minta maaf sekarang, kamu tau siapa dia?" Jhony berusaha tenang agar melembutkan suaranya.
"Masa bodoh siapa dia, kenal juga nggak." Via mengabaikan ucapan bos Jhony.
Sementara dibelakang bos Jhony, Sari berusaha memberi tau sahabatnya siapa pemuda itu, Sari komat kamit menggerakkan bibirnya mengucapkan nama pemuda itu.
Via mengernyitkan dahinya, "Apaan si Ri?komat kamit uda macem mbah dukun aje lo." ucapnya ceplos.
Sari menepuk jidatnya "Is anak ini kenapa oon sekali si, apa dia nggak tau apa itu si Bima Anggara Ceo anggara group" ucap Sari dalam hati
"Jhony! saya batal memesan untuk acara getering minggu ini di restoran kamu!"
"Dan kamu!" tunjuknya pada Via, "tunggu pembalasan saya." pemuda tersebut berlalu pergi meninggalkan restoran tempat Via bekerja.
Jhony sudah takut setengah mati dan sekarang dia mengalami rugi lagi, "Viaa! kamu saya pecat!" teriak Jhony
"Hah apa katanya di pecat," gumam Via, Via melongo.
"Elu si tau nggak siapa tadi, itu tu si presdir galak tau, alias Bima Anggara Ceo Anggara Grub."
"Memang gak pernah liat koran apa!" ucap Sari masih bingung sahabatnya ini apa tak pernah melihat di koran atau televisi wajah Bima Anggara sering muncul disana.
"Masa bodoh! Gue gak kenal" ucapnya acuh

Comentário do Livro (9)

  • avatar
    NantiongLina

    Wow ceritanya semakin seru🤩🤩🤩

    03/03/2023

      0
  • avatar
    s******4@gmail.com

    makin seru

    23/02/2023

      1
  • avatar
    HananiYusrina

    five star

    08/02/2023

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes