logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

6

Adella bangun di pagi hari, dia bergegas ke danau yang ada di ujung lorong masuk perumahan mawar yang di sewanya. Dengan menggunakan pakaian santai ala dirinya, apa lagi kalau bukan kaos dan celana training jangan lupa sneaker putih di kaki jenjang miliknya. Dengan langkah ringan dia pun berkeliling di sekitar danau tersebut. Adella merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya. Membuatnya tersenyum di pagi hari. Danau ini adalah saksi perjuangannya beberapa bulan silam, setelah memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Bandung.
Tak ada yang bersamanya, hanya suara kicauan burung yang menjadi saksi bisu kehadirannya. O iya... Adella bermain air di pinggir danau. Tentu saja dia harus berhati-hati, karena kedalaman danau tidak kurang dari sebatas leher orang dewasa. Bayangkan saja kalau Adella nyemplun ke danau, udah tak tahu berenang tak ada orang lain pula jadilah dia mati sendirian.
Setelah dirasa puas bermain air, Adella pun memutuskan kembali ke kediamannya. Di tengah jalan dia bertemu dengan salah seorang seniornya.
“Pagi Dell” sapa Devan.
”Pagi juga kak, dari jogging ya” balas Adella.
“Iya... kamu juga” tanya Devan.
”Nggak kok kak, aku ma dari Danau di ujung sana tuh” balas Adella.
”O... ini udah mau balik ya” ucap Devan.
”Iya kak, kalau begitu duluan ya kak” pamit Adella.
”Ok deh. Bye Adella” balas Devan.
Adella melanjutkan perjalanannya. Tak lama kemudian dia pun sampai di depan gerbang perumahan mawar.
”Akhirnya sampai juga. Enaknya nanti ngapain ya” monolognya.
Adella masuk dan menuju ke lokasi kediamannya. Sesampainya di sana dia, langsung membreskan ruang istirahatnya. Setelah selesai dan rasa lelahnya berkurang, Adella kemudian memasak nasi goreng untuk sarapannya pagi ini.
15 menit kemudian, nasi gorengnya matang. Karena merasa gerah Adella pun memutuskan untuk mandi.
20 menit kemudian Adella pun selesai dengan aktivitas mandinya. Adella langsung menuju ke meja makan dan menyantap nasi goreng sederhana buatannya.
Adella bangkit dari tempat duduknya untuk membereskan bekas makannya. Setelah mencucinya dia pun menuju ke ruang tamu sembari bermain hp. Di sana Adella duduk melamunkan masa-masa kebersamaannya dengan Dia.
Flashback
Adella dan Raihan telah berpacaran 5 bulan lamanya. Hari-hari mereka lalui selalu bersama-sama. Banyak yang iri dengan Adella, karena berpacaran dengan cowok paling populer di sekolahnya. Hari ini mereka akan dinner berdua di restorant ya. setelah di rasa siap dia pun menunggu kedatangan sang kekasih.
Pakaian yang digunakan Adella, kurang lebih seperti itu ya??? 15 menit kemudian Raihan pun datang dengan motor sport miliknya. Dia menggunakan kemeja dan celana yang pas dengan tubuh atletisnya.
Bak bumi dan langit kan. Yang satunya sangat modis dan satunya norak. Nggak norak juga sih. Hanya saja ya kalian pikir aja sendiri.
“Kamu udah siap Adel” ucap Raihan.
”Udah kok kak. Kita mau makan dimana sih kak” tanya Adella.
”Rahasia.. kamu juga tahu nanti. Ayo kita berangkat” ajak Raihan.
”Baiklah” balas Adella.
Keduanya pun berangkat ke tempat tujuan. Adella ingin pinsang rasanya, melihat dimana mereka sekarang.
Ini bukan restoran ya lebih tepatnya ini adalah restoran yang ada di hotel bintang 5 yang ada di Jakarta. Adella merasa ragu untuk melangkah masuk. Dia minder dengan para tamu yang ada di sana.
“Kak aku nggak masuk ya. di sini aja” bisiknya.
”Kenapa Adel sayang. Kamu nggak suka, mau pindah ke tempat yang lain aja” balas Raihan.
”Bukan gitu kak, tapi aku risih kak. Lihat nih pakaian aku. Mana cocok makan di sini” ucap Adella.
”Nggak apa-apa kok, yuk kita masuk. Tenang ada aku kok sayang” bujuk Raihan.
”Hmm.. iya deh” pasrahnya.
Keduanya pun masuk dan langsung menuju ke privat room. Ya Raihan sudah menebak, jika sang pacar akan risih dengan pandangan orang-rang padanya. Untuk itu dia memesan ruangan privat. Orang kaya ma bebas ya.
Mereka tak perlu memesan makanan lagi. Karena semuanya telah dihidangkan, tepat setelah keduanya datang. Adella makan dengan diam begitupun dengan Raihan. Setelah makanannya habis, keduanya pun berbincang-bincang.
”Hmm... kak aku boleh nanya nggak sama kakak” bisik Adella.
”Apa Adel sayang” balas Raihan.
”Kakak kok mau sih, sama aku. Yang dibilang cantik nggak mala lebih cocok dibilang culun ini” tanya Adella.
”Karena aku suka sama kamu. Aku nggak butuh kamu yang cantik dan sempurna, yang aku mau kamu sayang aku apa adanya. Jadi jangan lagi kamu pedulikan perkataan orang-orang diluar sana. Aku suka kamu karena kamu mau menjadi dirimu sendiri tak berpura-pura menjadi orang lain” balas Raihan.
”Tapi kak... Aku”
“Jangan ada hal lagi yang membuatmu ragu terhadap perasaanku ke kamu Adel. Itu menyakitkan, sangat menyakitkan. Mulai dari sekarang, aku mau kamu berjanji satu hal padaku. Tidak akan meninggalkanku, apapun penyebabnya.” Potong Raihan.
”Iya aku janji kak, aku akan selalu ada untuk kakak. Dan tak akan pernah meninggalkan kakak apapun yang terjadi” balas Adella.
“Ya sudah kalau gitu, kita pulang sekarang ya” ucap Raihan.
”Iya kak” balas Adella.
Keduanya pun meninggalkan restoran tersebut. 30 menit kemudian motor Raihan berhenti di depan rumah nenek Adella.
“Makasih ya kak” ucap Adella.
”Iya sama-sama. Kalo gitu aku pulang dulu ya Adel. Bye sayang” pamit Raihan.
”Iya kak. Hati-hati, bye juga sayangnya aku” balas Adella.
Raihan pun meninggalkan rumah Adella. Rumahnya sepi, ya sang nenek sedang ke rumah pamannya di desa sebelah. Adella pun memtuskan untuk beristirahat, tak lama kemudian kegelapanpun menjemputnya.
Back To
“Aku nggak nyangkah kak, ternyata aku yang pergi dari kakak. Maafkan aku kak, karena telah melanggar janji yang telah aku ikrarkan ke padamu di resto itu dulu. Apa kamu tahu kak, selama ini rasa sayang dan cintaku tak pernah berkurang untukmu. Semuanya masih sama dikala kita masih bersama dulu. Aku takut kak, jika semua yang dikatakan teman-temanmu itu benar. Tapi yang aku takutkan, jika selama ini aku yang salah paham kepada kakak. Aku harus apa kak. Disaat aku mulai membuka hatiku, kau memilih pergi meninggalkanku. Aku bahkan tak tahu apa yang harus aku katakan nanti jika kita bertemu. Mau kah kau memberiku kesempatan lagi kak, atau sampai disini saja kisah kita berdua” lirih Adella.
Lembaran masa lalu telah lama Adella tutup. Dan kini dia telah membuka lembaran baru, namun sayang disaat dirinya ingin memulai. Dia telah menyatakan kemundurannya. Apa begitu lelahnya dia memperjuangkan cintanya, hingga dia memilih berhenti dan melupakan. Tak ada yang tahu, hanya Dia yang tahu jawabannya.
Mengapa baru sekarang rasa penyesalan itu datang, mengapa baru dia menyadari sakitnya kehilangan, terlebih hancurnya di abaikan. Luka lama seakan nampak kembali ke permukaan relung hati Adella.

Comentário do Livro (33)

  • avatar
    RidwanDeden

    bagus

    04/08

      0
  • avatar
    Nur Salim

    sangat senang

    20/07

      0
  • avatar
    Ishma Aulya

    goog

    27/06

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes