logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Bulan Penuh Madu

Sore harinya tubuh Adel sudah terasa segar. Begitu bangun dia langsung mandi dan berdandan. Adel tak ingin membuat Reno merasa khawatir terhadapanya. Kepergian mereka ke Pulau Bali untuk bersenang-senang, menikmati bulan madu mereka. Adel merasa sudah merusak perjalanan indahnya dengan kondisinya yang baru bpertama kali naik pesawat.
Reno masih tertidur, sepertinya diapun merasa lelah setelah kemarin menjalani berbagai proses pernikahan. Baru sekarang dia bisa terlelap dengan nyaman.
Adel mendekati tubuh suaminya yang masih menutup matanya.
"Kak, udah sore. Bangun, yuk," bisik Adel di telinga Reno.
Reno menggeliat pelan, dibukanya matanya perlahan. Dihadapannya duduk seorang wanita cantik dengan gaun berwarna biru muda yang bertaburan motif bunga-bunga kecil. Rambutnya yang sepunggung tergerai wangi hampir menutupi wajah Reno. BIbir Adelia yang ranum tepat beberapa centi dari bibir Reno. Pesona itu membuat Reno bukannya bangun, malah menarik tubuh istrinya sehingga Adel ikut berbaring. Dikecupinya wajah cantik yang merona itu. Adel hanya mendesah pasrah dalam pelukan suaminya.
Sejak akad nikah dlaksanakan, mereka memang belum sempat melewati malam pertama. Setiap selesai acara, dan saat pergi tidur, tubuh mereka sudah benar-benar lelah. Begitu tubuh mereka sampai di pembaringan, kalau tidak Adel yang duluan tertidur, pasti Reno.
"Gosok gigi dulu, sana!" seru Adel setengha berbisik.
Reno menyeringai mendengar perintah istrinya. Dia lupa kalau dia baru terbangun dari tidurnya, tentu saja aroma mulutnya tidak sedap dihidung Adel.
"Jangan kemana-mana! Tunggu disini," pinta Reno sambil beranjak menuju wastafel disudut kamar.

Beberapa menit kemudian setelah menggosok gigi dan membasuh muka, Reno kembali ke tempat tidur dimana Adel masih terbaring. Kembali Reno memeluk Adel, menciuminya tanpa ampun. Satu persatu Reno melepaskan pakaian wanita yang sudah lama diimpikannya. Sekarang Adelia Permata adalah miliknya, dia bebas melakukan apa saja terhadap wanita itu. Adelia merintih pelan saat tubuh kekar itu menindih tubuhnya. Antara sakit dan nikmat, dia pasrah sampai Reno akhirnya berhenti dan terbaring disisinya.
"Makasih, sayang," bisik Reno sambil mencium kening Adel lembut.
Adel hanya mengangguk pelan lalu menyembunyikan wajahnya didada Reno. Kebahagiaan yang mereka rasakan membuat Adel melupakan rasa sakitnya. Dia bahagia memiliki Reno yang selama tujuh tahun selalu memberinya semangat. Reno yang banyak berkorban untuknya, akhirnya telah dimilikinya seutuhnya. Begitu banyak kepahitan yang telah Adelia alami, sekarang saatnya dia menikmati manisnya kehidupan.
Adel telah menemukan ayahnya yang telah lama dicarinya, ibunya sudah terlepas dari belenggu suaminya yang jahat. Adel bisa berkumpul dengan adik-adiknya, dia juga diterima dan mendapat pengakuan dari keluarga Jordan. Sungguh suatu anugerah yang tak terhingga. Sekarang Adel sudah syah menjadi milik Moreno Adi Haryanto, semakin sempurnalah kebahagiaannya.
Namun, manusia selalu saja merasa tak puas dengan apa yang sudah didapatnya. Begitupun Adelia, dia masih merasa kurang sempurna kebahagiaannya. Masih ada yang menjadi ganjalan hatinya, yaitu status Mama dan Papanya. Mereka saling mencintai, namun keyakinan mereka tak bisa menyatukan keduanya. Adel berharap suatu saat nanti kedua orangtuanya bisa dipersatukan dalam suatu ikatan seperti dirinya dan Reano. Menjadi sepasang suami istri.
"Mandi, yuk! " Reno memecah keheningan mereka.
"Kita berenang, ya! ajak Adel.
Reno mengangguk. Dia beranjak dari tempat tidurnya, lalu menggendong tubuh Adel yang masih belum mengenakan pakaian.
"Kaaak kita belum pake baju," kata Adel setengah kaget ketika tubuhnya diangkat Reno.
"Gapapa, di villa ini cuma kita berdua," jawab Reno santai.
Reno membawa Adel menuju kolam renang di belakang. Suasana kolam renang sengaja didesain sangat romantis. Bentuk kolam yang seperti hati, degan beraneka bunga didalamnya, lilin-lilin yang berada di beberapa sudut, dinyalakan Reno. Semakin menambah keromantisan. Mereka berenang sambil sesekali bercanda, berpelukan dan saling memagut bibir. Akhirnya mereka melakukannya lagi di pinggir kolam renang. Kali ini Adel sudah mulai menikmati sentuhan-sentuhan yang dilakukan Reno. Mereka baru berhenti saat maghrib menjelang.
Sehabis melaksanakan Sholat Maghrib, sopir yang tadi menjemput mereka di bandara datang. Dia bersama seorang wanita membawakan makan malam untuk kedua pengantin baru itu. Setelah menata meja dan tempat mereka makan malam yang terletak di halaman villa, sang sopir menghampiri Reno.
"Jika Pak Moreno hendak keluar, saya menunggu di depan," kata sang sopir.
"Ya nanti kami akan keluar sebentar mau lihat-lihat sekitaran sini," jawab Reno.
"Baik, Pak," sahut sang sopir, lalu diapun mengikuti perempuan yang tadi menata meja makan.
Reno dan Adel menikmati makan malam sambil mendengarkan beberapa lagu romantis milik Shania Twain.Halamannya cukup leluasa, dihiasi lampu-lampu taman yang berkelip-kelip.Didepannya ada sebuah kolam kecil dengan bunga teratai putih ditengahnya. Jauh mata memandang, suasana alam pedesaan yang bersih dan tersusun rapi, samar masih terlihat dibawah cahaya bulan purnama. Sungguh penagalaman romantis yang tak akan pernah Adel lupakan dalam hidupnya.
Seusai makan malam, Reno mengajak Adel berjalan-jalan sebentar. Kembali ke villa ketika Reno melihat Adel beberapa kali menguap. Inilah malam pertama mereka hanya berdua menikmati indahnya menjadi pengantin baru. Tak ada seorangpun yang mengganggu kemesraan mereka.
Esok harinya, sopir villa membawa mereka ke desa tempat pengrajin perak, Desa Celuk. Disana mereka bisa membeli barang-barang kerajina dari perak. Adel membeli beberapa perhiasan dan hiasan dari perak. Lalu perjalanan berlanjut ke Hutan Monyet Ubud, dimana terletak 749 ekor monyet. Disana merupakan tempat suci umat Hindu dengan ciri khas terdapat bangunan-bangunan candi yang telah berdiri sejak berabad silam. Perjalan mereka hari itu, berakhir di Kintamani, mlihat panorama keindahan gunung dan danau Batur, sekaligus menikmati sunset sambil makan malam.
Hari selanjutnya, mereka menjelajah pantai Jimbaran, berselancar di pantai Tanjung Benoa, melihat seburan Water blow, berpoto-poto di tebing-tebing indah Pantai Pandawa dan menimati sunset , makan malam diatas dek kapal.
Pada hari terakhir, mereka baru mengunjungi Pusat oleh-oleh khas Bali di Krisna Agung. Disana, Adelia memborong banyak pakaian dan aneka kerajinan.
Selama beberapa hari berada di Bali. Pengalaman-pengalaman indah berdua bersama orang tercinta, membuat pikiran Adelia lebih nyaman. Sehingga ketakutan waktu pergi menumpang pesawat, tak lagi dirasakannya. Dia bisa duduk santai didalam pesawat sambil membaca buku yang sengaja dibelinya di Krisna agung. Sebuah buku tentang pengalaman menjadi seorang istri dan ibu dalam sebuah keluarga harmonis.
Reno membiarkan saja istrinya asyik membaca buku. Dia tak ingin mengganggu konsentrasi istrinya yang akan membuat Adel kembali ketakutan dalam pesawat yang tengah mengudara. Lebih baik dia tidur sambil tetap waspada siapa tau Adel mabuk udara lagi.
Syukurlah, sampai di bandara Sukarno Hatta Adel masih segar bugar. Wajahnya justru semakin berseri menandakan kebahagiaannya. Mama Erna, Papa Jordan, Mami Selvia dan Angela sudah menunggu kedatangan mereka di tempat penjemputan. Begitu melihat Adel dan Reno muncul dari pintu kedatangan, Angela langsung bersorak girang. Selama seminggu tak melihat kakaknya, Angela merasa sangat kehilangan. Dia sangat membutuhkan Adelia berada didekatnya, sebagai pengganti ibunya yang telah pergi jauh meninggalkannya.
Memang semenjak Adelia tinggal bersama, Angela serasa benar-benar mempunyai seorang ibu. Adel begitu perhatian dan sangat menyayangi adik berbeda ibu, sama halnya kasih sayang Adel untuk Evan adiknya yang berbeda ayah. Bagi Adel, Angela dan Evan adalah saudara kandungnya, dia melupakan siapa ibu Angela atau siapa ayah Evan. Kasih sayangnya tulus dia berikan untuk kedua adiknya.
.

Comentário do Livro (66)

  • avatar
    FerinaDetta

    adaa part 3 nyaa gaa sii? sukaa bangett samaa ceritaa inii😭

    23/03

      0
  • avatar
    raraaa

    sumpah ni ceritaaaa bagus banget, seruu, lanjutkan kakak nulis ini cerita ga sabar kelanjutan keluarga adel sama reno dengan stevanus🫰🏻🫰🏻🫰🏻

    16/03

      1
  • avatar
    Jebon Mat

    memang sangat baik ceritanya👍🤩

    08/03

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes