Pagi ini, aku bangun agak pagi jam tujuh, karena tiba tiba aku pingin sekali makan bubur sumsum. Jadi aku langsung siap siap, tanpa mandi menuju pasar terdekat, untuk mencari penjual bubur tradisional tersebut.
Akhirnya setelah muter muter dipasar, ketemu deh penjualnya. Aku membeli empat bungkus sekaligus, dan langsung balik ke kost.
Sesampainya di kost langsung ku lahap habis dua bungkus, hemmm yang makan kan dua orang, aku dan si baby juga,hehehe.
Akhir akhir ini memang nafsu makanku bertambah dua kali lipas, bawaan jabang bayi.
Tapi, bayi ini pinter banget, ku ajak bekerja tiap hari tak pernah rewel.
Tepat jam sembilan aku sampai di tempat kerja dan langsung berganti seragam.
Ku ceritakan tentang kejadian kemarin kata teman teman, dan rencana ku yang dua minggu lagi akan resign dari sini.
Mulai hari ini, sampai dua minggu kedepan, aku akan tawarin BO pada setiap pelangganku.
Di tempatku bekerja meskipun kami melayani plus plus, tapi untuk BO harus dilakukan diluar tempat ini dan di luar jam kerja.
Biasanya aku melakukannya setelah pulang kerja, di hotel atau di kost. Biasanya aku tak pernah ketahuan, ya baru kemaren itu aku lengah dan ketahuan Ardi, lagi masukin laki laki ke kamar kost. Apes.
Di sela sela waktu kucoba menghubungi Ardi, tapi tak dijawab panggilanku. Nanti malam saja akan aku chat Ardi, pikirku.
Hari ini aku melayani lima orang pelanggan, dan ada satu om om yang siap Bo nanti di hotel. Alhamdulillah deh, hahahaha.
Pulang kerja, aku langsung menuju hotel untuk eksekusi pekerjaan ku,hahaha.
Terlihat Om Alex yang sudah menunggu, langsung deh, lebih cepat lebih baik. Aku hanya open BO paket short time kali ini. Jadi sekitar jam setengah sebelas malam aku sudah sampai di kost.
Lumayan banget hari ini aku dapat ngumpulin uang dua juta.
Di tempat kerjaku, kami therapist tiap bulan di gaji empat juta, untuk tips langsung masuk ke kantong kami. Pelanggan ngasih tips juga nggak pasti, ada yang cuma seratus ribu, ada yang sampai satu juta.
Sebelum tidur kucoba lagi menelepon Ardi, tapi tetap nihil hasilnya. Akhirnya aku kirim chat di aplikasi hijau untuknya.
[Yank, mau seperti apa pun cara kamu lakuin untuk menghindar dariku, dua minggu lagi kita tetap akan menikah sah secara agama dan negara lho. Jadi tak usah sok jual mahal gitu deh].
Terlihat langsung centang biru dua.
[Inget enam bulan lalu, kamu ngejar ngejar aku kayak apa, sampai rela tengah malem nunggu di depan kost aku. Dan yang pasti kamu sudah sering enak enak gratis ma aku, jadi ya kamu harus bayar dibelakang]. Centang biru dua lagi.
[Berani berbuat harus berani bertanggung jawab dong].
Kulihat dia mulai mengetik, wah pwnasaran nih apa tanggapan Ardi.
[Hei cewek ja***g, ingat aku nikahin kamu itu cuma gara gara permintaan Ibu. Kamu nglakuin itu nggak cuma sama aku kan, banyak pria. Dan satu lagi ternyata kamu itu janda punya anak satu lagi. Sumpah nyesel banget aku kenal sama kamu. Nanti setelah akad nikah jangan harap aku mau nemuin kamu] balasnya panjang
[Wow takut... nasi udah jadi bubur sayangku, ikuti arus aja ya, siap siap jadi Papa yang baik ya. Sampai jumpa dua minggu lagi suamiku] tutupku yang kusertai dengan emot cium tiga buah.
Centang dua biru, tapi sampai lima menit tal ada balasan dan terlihat dia sudah tidak online.
Ya sudahlah, emang gua pikirin, pikirku.
Mending sekarang aku bobok cantik, dan besok bersiap mencari uang yang berlimpah lagi.
Tak lupa aku makan dulu dua bungkus bubur yang tadi pagi aku taruh di kulkas.
Oh indahnya hidupku.