logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

21. TAMU DI MALAM HARI

Ini sudah lewat satu minggu dan Gibran sama sekali tak menghubunginya.
Jangankan mendatangi Gaby ke apartemen pribadinya, menelepon atau kirim sms saja tidak.
Gibran memang benar-benar keterlaluan!
Gaby yang frustasi cuma bisa mundar-mandir sendirian di dalam apartemennya. Sesungguhnya dia bosan tinggal di apartemen ini sendirian. Terlebih setelah surat pengunduran dirinya di kantor firma hukum tempatnya bekerja sudah di Acc oleh atasannya.
Menjadi pengacara memang bukan passion seorang Gaby. Gaby terpaksa mengambil mata kuliah jurusan hukum dikarenakan permintaan Tante dan Omnya.
Mereka mengatakan bahwa Gaby harus bisa menjadi seorang wanita tangguh yang dapat membela kaum yang lemah. Bisa membela kebenaran dan memberantas ketidakadilan dalam hukum.
Dan Gaby tahu betul apa alasan yang membuat Om dan Tantenya berkata demikian.
Menjadi seorang pengacara itu hal yang rumit.
Terlebih jika kita mendapat Klien yang jelas-jelas bersalah tapi meminta dibela agar terbebas dari jeratan hukum.
Sebagai seorang pengacara Gaby harus mengutamakan kepentingan Kliennya ketimbang masalah mana yang benar dan mana yang salah.
Dan kasus terakhir yang Gaby atasi beberapa bulan lalu membuat Gaby semakin yakin untuk mengundurkan diri dari pekerjaan itu.
Tepat di saat Gaby mendapat Klien seorang anak pejabat kaya raya bernama Gavin.
Lelaki itu meminta bantuan Gaby untuk membebaskannya dari jeratan hukum setelah dia memperkosa salah satu karyawati di perusahaan milik orang tuanya. Dan parahnya, ke dua orang tua Gavin yang tahu perihal perilaku bejat sang anak bukannya menyadarkan malah ikut-ikutan membantu si anak untuk lari dari tanggung jawabnya.
Gaby merasa begitu bersalah ketika pada akhirnya kasus yang dia tangani menang setelah ke dua orang tua Gavin menyuap sang hakim.
Gavin pun bebas. Bahkan tanpa syarat.
Gaby mengetahui itu semua.
Tapi dia tak berdaya apa-apa.
Mereka orang penting. Namanya cukup berpengaruh di Indonesia. Gaby hanya tidak ingin mencari masalah dengan mereka hingga memperkeruh kehidupannya sendiri.
Itulah sebabnya dia memilih diam dan pada akhirnya mengundurkan diri sebagai pengacara.
Gaby hanya ingin menenangkan pikirannya sejenak.
Tapi sialnya, sebuah masalah baru muncul di saat Gaby berpikir dia bisa menikmati hidupnya dengan santai untuk sementara.
Yakni, perihal calon suami yang dia cintai, pada awalnya, ternyata adalah seorang lelaki yang memiliki kelainan jantung sejak lahir.
Dia, Gibran.
Awalnya Gaby berpikir kehidupan rumah tangganya dengan Gibran akan sangat bahagia dan sempurna. Tapi dia justru malah dihadapkan pada kenyataan yang paling dia takuti seumur hidupnya.
Yaitu di tinggal mati lebih dulu oleh orang yang dia cintai.
Kepergian ke dua orang tua Gaby yang begitu cepat menyisakan trauma yang mendalam di hati Gaby.
Lantas jika dia kini harus menerima Gibran dan menjadikan Gibran sosok suami yang dia cintai, akankah dia mampu menerima kenyataan jika suatu hari nanti, Gibran justru pergi lebih dulu meninggalkannya akibat penyakitnya itu?
Gaby tak ingin membayangkannya!
Gaby masih mundar-mandir di balkon apartemen pribadinya ketika tiba-tiba suara bel pintu apartemennya berbunyi.
Gaby melirik jam di tangannya, sudah pukul sembilan malam.
Siapa juga yang bertamu malam-malam begini ke rumahnya?
Pikir Gaby membatin.
Seharian ini dia sudah menghabiskan waktunya dengan hang out ke mall bersama Eren dan Loli, sahabat seprofesinya di firma hukum, jadi tidak mungkin jika ke dua sahabatnya itu kembali mendatanginya malam-malam begini.
Daripada penasaran sendiri, Gaby pun beranjak menuju pintu apartemennya untuk melihat siapa yang datang.
Saat dia membuka pintu tatapan Gaby di sambut oleh sebuah senyuman menawan seorang lelaki.
"Reno?" pekik Gaby tak percaya.
Reno itu adalah seorang jaksa senior di firma hukum tempat Gaby bernaung sebelumnya. Dia sudah sering memecahkan kasus-kasus besar, termasuk memberantas para mafia kelas kakap yang bersembunyi di balik bisnis-bisnis ilegal yang dilegalkan karena sebuah sogokan.
Dan setahu Gaby, Reno saat ini sedang menangani kasus kepemilikan pabrik ganja di Banten yang menjerat nama Freddy Santiago sebagai tersangka utama.
"Hai? Hmm, apa kedatanganku mengganggu?" tanya Reno sedikit sungkan. Dia sadar kalau saat ini dia sedang berhadapan dengan wanita yang berstatus sebagai istri orang.
Gaby menggeleng. "Oh, nggak kok. Ayo masuk," ajak Gaby. Dia membuka lebar pintu apartemennya.
Setelah mempersilahkan Reno duduk, Gaby menyuguhkan minuman pada sang tamu.
Mereka duduk di sofa yang berhadapan dengan Tv.
"Maaf kalau aku bertamu malam-malam begini, tapi tadi aku sudah menghubungi Gibran untuk menanyakan keberadaanmu. Setidaknya Gibran tau aku ada di sini sekarang. Aku tidak mau ada salah paham," jelas Reno panjang lebar.
Reno dan Gibran memang sempat menjalin hubungan baik karena Reno pernah membantu Gibran menangani kasus korupsi yang menimpa perusahaan Company Grup.
Gaby hanya mengangguk kecil sambil memulas senyum tipis.
Bagus malah kalau dia salah paham!
Pikirnya dalam hati. Dia masih kesal pada Gibran.
"Memangnya ada perlu apa Ren?" tanya Gaby pada akhirnya. Yang pasti ada hal penting yang ingin Reno bicarakan pada Gaby. Sebab jika tidak, mana mungkin dia mendatangiku malam-malam begini?
"Kamu taukan tentang kasus yang sedang aku tangani saat ini?" tanya Reno.
Gaby mengangguk.
"Jadi begini, Gab, maaf sebelumnya kalau aku lancang. Tapi aku baru saja tau kalau ternyata, Freddy Santiago itu adalah pamanmu?" tanya Reno sedikit sungkan.
Sejujurnya, Gaby malu mengakui hal itu.
Penjahat kelas kakap yang kini sedang di incar Reno memang benar pamannya sendiri.
Seorang Paman yang selama ini berusaha Gaby rahasiakan dari dunia.
"Ya, dia Kakak dari almarhumah Ibuku," jawab Gaby setengah terpaksa.
"Sedekat apa hubunganmu dengan beliau?" tanya Reno dengan pembawaannya yang selalu ramah dan sopan.
"Aku tidak terlalu dekat dengan dia. Aku tau kalau dia masih menjadi bagian dari keluarga besar ibuku setelah Ibuku meninggal. Pihak keluarga mengatakan kalau Om Freddy sudah lama tidak di akui sebagai anggota keluarga oleh Omah dan Opahku setelah dia tertangkap basah memperkosa seorang wanita hingga wanita itu bunuh diri. Om ku itu memiliki perilaku menyimpang seksual dan itu bukan lagi rahasia dalam keluarga kami. Bukan hanya pihak keluarga besar Ibuku saja yang memperingatkan aku untuk tidak menjalin hubungan dengan Om Freddy, tapi anggota keluarga dari mendiang ayahku juga sepertinya sangat membenci Om Freddy. Ya wajar sih, mengingat betapa banyak kasus kriminal yang sudah menjerat Om Freddy selama ini," jelas Gaby panjang lebar.
"Oh, jadi begitu?" Reno hanya manggut-manggut.
Kalau boleh jujur, Reno memang harus mengakui bahwa kasus yang sedang dia tangani saat ini merupakan kasus terumit yang pernah Reno temui selama dia menjalani profesinya sebagai seorang jaksa. Freddy terlalu sulit untuk di sentuh. Sementara Reno membutuhkan saksi terpercaya untuk bisa benar-benar menjatuhkan Freddy di persidangan terakhirnya nanti. Sebab jika tidak, Reno khawatir Hakim ketua hanya akan menjatuhkan hukuman ringan pada Freddy.
Sayangnya sampai detik ini Reno belum bisa menemukan saksi yang tepat. Bahkan pihak keluarga Freddy sendiri pun tampaknya sudah membangun dinding pembatas dengan Freddy.
Lantas, kemana lagi Reno bisa mendapatkan bukti-bukti akurat agar Freddy dijatuhkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya?
Terlebih setelah Reno mendengar kabar bahwa ada keterkaitan antara Hakim dengan pihak kuasa hukum Freddy Santiago di balik layar.
Belum lagi mengenai keyakinan Reno bahwa sejauh ini pasti ada keterlibatan antara pihak kepolisian dengan Freddy  dalam menjalani bisnis haramnya. Buktinya, Freddy masih bisa berkeliaran bebas padahal statusnya saat ini adalah seorang tahanan negara.
Dan itu artinya, orang yang berada di belakang Freddy bukan polisi sembarangan.
Itulah sebabnya Freddy sangat sulit di jamah.
"Maaf Reno, aku tidak bisa membantu banyak," ucap Gaby setengah menyesal. Gaby bisa melihat raut kecewa di wajah tampan Reno.
Reno tersenyum simpul. "Tidak apa-apa, Gab. Aku masih punya waktu setidaknya satu sampai dua minggu ke depan untuk mengumpulkan bukti-bukti itu. Aku akan terus berusaha, kasus ini tidak boleh di tutup begitu saja," kata Reno dengan wajah putus asa. Awalnya Reno berharap kedatangannya menemui Gaby malam ini bisa membantunya lebih banyak, nyatanya Gaby sendiri tak banyak mengetahui tentang kehidupan Freddy.
"Aku yakin kamu bisa memecahkan kasus ini, Ren. Semangat ya," Gaby tersenyum. Dia tahu performa Reno di ruang sidang. Dia selalu tampil oke dan selama ini belum ada satu kasus pun yang tidak terselesaikan dengan baik berkat kegigihan Reno mengungkap kebenaran.
Harusnya Gaby belajar dari Reno.
Tapi, Gaby tetaplah Gaby yang ingin menjalani profesi sesuai dengan keinginan dan impiannya sejak kecil, yakni menjadi seorang model.
Baru-baru ini Gaby mendapatkan sebuah tawaran untuk menjadi salah satu model majalah dewasa.
Sampai detik ini Gaby memang belum menerima atau pun menolak tawaran itu. Dia masih butuh waktu untuk berpikir.
"Kalau begitu, aku pamit pulang ya," ucap Reno kemudian. Lelaki itu bangkit dari sofa di ikuti Gaby yang mengantarnya hingga pintu apartemen.
Tak lama setelah kepulangan Reno, bel pintu apartemen Gaby kembali berbunyi.
Gaby yang saat itu hendak beristirahat jadi ngedumel sendiri.
Siapa lagi sih?
Keluhnya kesal dalam hati.
Dengan wajah setengah di tekuk, Gaby membuka pintu apartemennya dan mendapati seorang lelaki bertubuh jangkung berdiri di depan pintu apartemennya.
Dia Gibran.

Comentário do Livro (151)

  • avatar
    Nouna Noviie

    lanjutt dooongg...... jadi penasaran apa bayi yg akan d adopsi itu setelah dwasa nanati akan membalaskan dendam sang ibu kandung... apa bila mngetahuin cerita semasa hidup ibu y dan mengetahuin bahwa ayah angkat'y lah Gibran yg sudh membunuh ibu y...!!??? ini Novel baguss menurutku berhasil membawa pembaca masuk ke dalam suasana isi novel ini😍

    22/12/2021

      2
  • avatar
    Mela Agustina

    seruu bgt demi apapun😭🤍🤍

    20d

      0
  • avatar
    WaniSyaz

    Seru banget

    14/07

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes