logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

bab 14 menjadi budak yedam

yedam berjalan meninggalkan nara yang terlihat sedang kesal.
"tenang nara demi nilai yang tinggi kamu harus rela jadi budak yedam" kata nara mengelus-elus dadanya.
nara memarkirkan sepeda yedam di antara sepeda lain, setelah selesai nara pun melangkah kakinya menuju kelas.
tak terasa sebentar lagi ujian kelulusan akan di adakan di sepanjang lorong sekolah nara terus memikirkan bagaimana nasibnya ke depannya.
setiba nya di kelas nara bertemu yedam yang sedang bersantai di bangkunya, nara pun langsung di bangku nya terlihat yedam sedang menahan tawanya.
"apa tawa-tawa" kata nara dengan kesal.
"aku tidak sedang tertawa" kata yedam menggelak.
nara kembali ke rutinitasnya, nara membaca buku catatan dengan tenang walau di sebelah ada yedam yang membuatnya tidak fokus.
"yedam apa yang sedang kamu lakukan , itu terlalu berisik " kata nara dengan kesal.
"aku sedang bermain game nara " kata yedam yang sedang fokus ke handphonenya.
"pelanin suaranya aku jadi gak fokus belajar karena mendengar suara game mu itu" kata nara semakin kesal.
"kan bisa pulang sekolah belajarnya, aku sedang tidak bisa di ganggu ini" kata yedam yang sibuk dengan handphonenya.
nara menutup bukunya dengan kesal, nara melihat ke arah bangku clara yang tidak terisi nara mulai mencemaskan clara.
"apa dia tidak turun sekolah hari ini?" kata nara bertanya-tanya dalam hatinya.
tak berselang nara datang dengan terburu-buru ke dalam kelas, nara pun langsung menghadang clara.
"tumben telat biasanya selalu datang pagi?" kata nara dengan nada bertanya.
"jadi gini tadi pagi aku sudah siap pergi, malah ada kejadian yang tidak disangka-sangka" kata clara dengan bersemangat.
"kejadian apa itu?" kata nara tambah penasaran.
"kita ngobrolnya di bangku" kata clara menarik nara ke bangkunya.
"nah aku mulai, jadi saat aku dan ayahku lagi di jalan kami melihat ada kecelakaan pengendara motornya tidak selamat karena itu lah aku terlambat hari ini"kata clara dengan lesu.
"ohh aku kira tadi kamu sakit makanya gak turun hari ini"kata nara merasa lega.
"kamu ini gak penasaran siapa yang menabrak pengendara motor itu?"kata clara dengan tingkah misteriusnya.
"gak juga sih, memang nya siapa?"kata nara penasaran.
"sebenarnya aku juga gak tau"kata clara tertawa .
nara mendengar itu langsung kembali ke tempat duduknya setelah mendengar candaan garing dari clara
"kenapa tadi aku bertanya, kalau aku tau akhirnya begini tak akan ku tanya?" kata nara bergumam.
di tempat lain yedam sudah selesai bermain game nya, yedam mengisyaratkan kepada nara bahwa guru sudah sampai.
jam pelajaran pun di mulai, nara memperhatikan penjelasan dari guru dengan seksama sesekali nara mencatat yang di anggapnya penting.
pelajaran pun selesai, nara merapikan meja nya dan memasukkan bukunya ke dalam tas ransel berserta alat tulisnya.
saat nara hendak pergi dengan clara yedam memberikan sejumlah uang pada nara dengan santainya.
"nara belikan makanan untukku" kata yedam sembari memberikan uang kepada nara.
"kamu bisa beli sendiri" kata nara dengan kesal.
"kamu lupa dengan persyaratan ku" kata yedam bangkit dari bangkunya.
nara mengeluarkan senyuman manis nya lalu berlari meninggalkan yedam, clara yang melihat hal itu merasa heran.
"persyaratan apa nara sampai yedam menyuruh mu" kata clara penasaran.
"aku tergoda dengan buku catatan yedam maka dari itu sekarang yedam menjadi guruku, tapi dengan satu syarat aku harus menuruti setiap permintaannya" kata nara menghentikan langkahnya.
"ohh, pantas saja dia melakukan hal itu padamu" kata clara mengelengkan kepalanya.
"kita pergi dulu kekantin, nanti yedam akan mengeluh kelaparan" kata nara menarik tangan clara dan mempercepat langkahnya.
nara membeli makanan yang sering makan oleh yedam, tak lupa nara membelikan makanan untuk dirinya sendiri.
"ayo clara kita pergi" kata nara dengan tangan penuh dengan makanan.
mereka berdua berjalan meninggalkan kantin, di sepanjang lorong kelas nara dan clara terus mengobrol tanpa sengaja menabrak laila yang sedang berjalan santai.
"astaga maaf laila aku tadi melihat kamu ada di depan ku" kata nara merasa bersalah.
"ti ti dak apa apa" kata laila gugup.
lalu laila meninggalkan nara dengan ketakutan, nara melihat itu merasa bingung clara dan nara pun saling berhadap-hadapan.
"apa aku terlihat menakutkan" kata nara dengan nada bertanya.
"tidak kok kamu cantik" kata clara memuji nara.
"jangan hirau kan dia ayo kita pergi" kata clara menarik nara pergi.
sesampainya di kelas nara langsung menaruh makanan yedam di mejanya, nara duduk kembali ke bangkunya begitu juga dengan clara.
nara memakan makanannya dengan lahap, nara merasa dia harus makan yang banyak karena akan ada lagi tantangan yang harus dia hadapi.
"yedam kamu bilang apa ke laila sampai dia seperti ketakutan melihatku" kata nara menghentikan acara makannya.
"seperti yang aku bilang kemarin memang nya apa lagi mungkin saja dia takut hantu" kata yedam menyembunyikan sesuatu.
"yedam mana mungkin dia bisa percaya begitu saja dengan ucapan mu itu" kata nara tidak percaya.
"nara yang penting kan masalah kamu selesai?" kata yedam terus menggelak.
"kamu tidak mengancamnya kan?" kata nara dengan nada bertanya.
"tidak" kata yedam cuek.
nara melanjutkan memakan makanannya, tanpa memedulikan yedam yang terus membuat keributan di sebelahnya.
tak terasa jam pulang pun tiba, sekarang nara dan yedam sedang berada di parkiran sepeda yedam mengeluarkan sepedanya dari parkiran dan memberikan kendali sepedanya kepada nara.
"kamu yang memboncengku sekarang, " kata yedam menyerahkan sepedanya pada nara.
yedam sudah duduk di bangku penumpang, nara dengan terpaksa membonceng yedam.
nara mulai menggoes sepeda nara dengan perasaan kesal.
nara berusaha menggoes sepeda itu sekuat tenaganya, karena lebih berat yedam dari pada berat tubuh nara membuat sepeda bergerak dan juga oleng.
sementara itu yedam santai di belakang sembari berpegangan di pinggang nara, sesekali yedam merasa dia akan terjatuh dari sepeda.
"kau bisa mengendarai sepeda sih sebenarnya dari tadi aku merasa mau jatuh " kata yedam sedikit berteriak.
"itu karena kamu sangat berat jadi aku susah mengendalikan sepedanya "kata nara berusaha mengendalikan sepedanya.
" bilang saja kamu mau aku yang mengendarai sepedanya, hentikan sepedanya, lama-lama kita akan mengalami kecelakan juga"kata yedam berteriak di telinga nara.
"itu tau oke" kata nara senang
nara menghentikan laju sepedanya, yedam mengambil kendali sepeda lalu kembali menggoes sepedanya dengan kecepatan sedang.
nara merasa senang akhir nya penderitaanya berakhir juga, nara tersenyum bahagia ya di karena kan menggoes sepeda sambil membawa yedam sangat lah susah.
setiba nya di rumah nara, yedam menghentikan laju sepedanya lalu menurun kan nara tepat di depan pagar rumahnya.
"yedam hari ini kita jadi belajar di rumah ku"kata nara dengan nada bertanya.
"gak kita tidak belajar hari ini aku ada urusan mendadak jadi hari ini gak bisa, nih aku kasih catatan yang sudah aku catat semalam kamu pelajarin nanti kalau ada yang tidak di pahami bilang ke aku" kata yedam panjang lebar.
"oke" kata nara sambil mengambil buku catatan punya yedam.
yedam pun melajukan sepedanya kembali menuju rumahnya, nara melihat dari kejauhan yedam sudah masuk ke dalam rumahnya.

Comentário do Livro (164)

  • avatar
    saputraIndri

    cerita di novel ini bagus bgt, bucinnya yedam sama Nara akhirnya terbalaskan juga 👍👍

    27/01/2022

      0
  • avatar
    AoliyaSitiya

    Lumayan ceritanya suka

    3d

      0
  • avatar
    janSuparjan

    sangatbagus

    08/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes