logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 5 You Are My Butterfly

Chapter 5
"Jo-Jo, pulang sekolah nanti ikut aku ya." Kata Arabelle pada saat Joshua baru tiba dan duduk dibangkunya.
"Mau kemana?" Tanya Joshua tanpa melihat Arabelle, dia sibuk mengeluarkan buku pelajaran yang akan dipakai pagi ini.
"Nanti juga kamu akan tau. Pokoknya sepulang sekolah kamu ikut aku saja, ok." Kata Arabelle sambil membuat tanda ok dengan tangan nya.

=Sepulang sekolah=
"Jo-Jo, ayo." Ajak Arabelle sambil berjalan disamping Joshua.
"Hari ini aku sudah membuat janji dengan seorang pemilik majalah remaja dan dia ingin bertemu dengan mu." Kata Arabelle sambil berjalan menuju halte bis tapi Joshua mendadak berhenti sehingga membuat Arabelle memandang Joshua bingung.
"Aku bawa motor." Kata Joshua lalu berjalan ke parkiran sekolah.
Arabelle berjalan menghampiri Joshua yang sedang mencoba menyalakan mesin motornya.
"Woww, motor yang keren." Puji Arabelle.
"Ayo naik." Ajak Joshua.
Arabelle mencoba naik ke motor gede nya Joshua dan karena Arabelle sedang mengenakan rok sekolah membuatnya sedikit kesulitan untuk naik ke atas motor, akhirnya Arabelle memegang pundak Joshua dan naik ke atas motor.
Joshua merasakan ada perasaan aneh di hatinya saat Arabelle menyentuh pundak nya dan memegang pinggang nya pada saat motor mulai dijalankan namun Joshua tidak tau perasaan aneh apa itu dan dia pun memilih mengabaikan perasaan nya itu dan fokus mengendarai motornya menuju tempat yang sudah di katakan oleh Arabelle.
"Ayo masuk." Ajak Arabelle saat mereka telah tiba di tempat tujuan.
Joshua memandangi sekelilingnya yang seperti perkantoran majalah karena Joshua dapat melihat banyak nya poster yang ada didinding kantor.
"Halo paman." Sapa Arabelle sambil membungkuk sopan pada seorang pria separuh baya yang tak lain adalah si pemilik tempat.
"Oh ini pria yang kamu ceritakan kemarin ya, Ara?" Tanya sang paman yang disambut anggukan dari Arabelle.
"Salam kenal paman. Nama saya, Joshua Xavier." Ucap Joshua sambil membungkuk sopan.
"Ya, Arabelle sudah bercerita tetang kamu dan hmm......... Aku masih tidak tau apa spesialnya diri mu tapi karena Arabelle yang ngotot bilang kalau kamu punya karisma yang tinggi jadi......... Coba kita foto saja ya." Ucap paman.
"Disana ada beberapa kostum, kamu pilih dan kamu pakai dan setelah dimake up kita akan mulai fotonya." Jelas sang paman lagi yang disambut anggukan dari keduanya.
"Ara, kamu berbohong apa pada paman itu?" Tanya Joshua pada saat mereka sudah ada diruang ganti.
"Tidak ada, aku cuma menceritakan kalau disekolah ku ada bintang yang akan segera bersinar." Ucap Arabelle berpuitis.
"Tapi sepertinya kamu menceritakan hal yang berlebihan, karisma? Takutnya kamu akan kecewa dan malu nanti." Kata Joshua lagi.
Arabelle tidak menjawab kata-kata Joshua, tangan nya sibuk memilih pakaian yang akan dipakai Joshua.
"Ini saja. Dengan ini ditambah...hmmm, aku akan minta stylist untuk mengecat pirang rambut mu. Ya, ya, ya..Clap....... clap......Pasti bagus." Kata Arabelle lalu menyodorkan pakaian itu agar dipakai oleh Joshua.
"Aku tidak mau merubah warna rambut ku." Ucap Joshua.
"Tenang saja, ini tidak permanen kok. Nanti juga bisa hilang pada saat kamu mandi." Jelas Arabelle lalu tersenyum manis ke Joshua sembari menyerahkan pakaian yang dipilihnya tadi untuk segera dipakai.
Joshua menerima pakaian itu dan mulai membuka kemeja sekolah nya.
"AAA!! JOSHUA!!" Teriak Arabelle membuat Joshua terkejut dan menatap Arabelle bingung.
"Ganti disana." Ucap Arabelle sambil membalik badan nya dan tangan nya menujuk ke sebuah ruangan kecil.
Joshua tersenyum geli melihat reaksi Arabelle dan berniat untuk menggodanya sedikit.
"Kenapa, Ara? Kamu tidak mau melihat tubuhku? Mana tau kamu tertarik dan meminta paman itu untuk mengambil foto tubuh ku yang seksi." Goda Joshua.
"Ahhh, kamu bicara apa..... A-aku akan menunggu di luar saja." Kata Arabelle lalu meninggalkan ruangan membuat Joshua semakin tertawa geli melihat muka Arabelle yang memerah.
Arabelle memandang kagum Joshua yang sudah berganti pakaian dan dimake up, sang paman segera meminta Joshua berpose lalu meminta fotografer mulai mengambil fotonya.
"Ehmmm...... Tidak bagus, tidak bagus." Kata fotografer lalu meghentikan sejenak kegiatan mengambil foto nya.
Arabelle memandang bingung ke fotografer dan segera berjalan mendekati sang fotografer.
"Bang, apa ada yang salah?" Tanya Arabelle sopan.
"Ya, lihat..... Pose nya tidak ada yang bagus. Ekpresi nya kaku dan datar." Keluh sang fotografer sambil menunjukan beberapa foto Joshua yang barusan diambil.
"Sebaiknya dihentikan saja. Dia tidak cocok jadi model." Kata sang fotografer.
"Jangan bang, tolong beri dia kesempatan sekali lagi. Saya akan bicara dengan nya sebentar" Mohon Arabelle.
"Baik lah. Tapi bila tidak bagus juga kita hentikan saja."
"Ya"
Arabelle berjalan mendekati Joshua yang masih berdiri ditempatnya dan sedang memperhatikan mereka sedari tadi.
"Kakak itu bilang apa?" Tanya Joshua penasaran.
"Hmmm, abang itu bilang...... Pose mu kurang bagus..... Tapi itu karena kamu tidak terbiasa saja." Kata Arabelle membela Joshua.
"Sudah ku tebak, aku memang tidak berbakat di bidang ini. Sudahlah, ayo kita pulang saja." Kata Joshua lalu berjalan menuju ruang ganti namun dengan cepat Arabelle menghadang langkah Joshua dengan merentangkan kedua tangannya.
"Tidak! Kita harus mencoba nya sekali lagi." Pinta Arabelle.
"Ara, sudahlah." Kata Joshua namun Arabelle menggeleng kepalanya.
"Jo-Jo, ayo kita coba sekali lagi." Mohon Arabelle.
Joshua menghela nafasnya dan mengangguk pelan. Arabelle tersenyum senang dan segera menarik Joshua kembali ke posisi nya semula.
"Jo-Jo, kata abang itu pose mu terlalu kaku." Kata Arabelle.
"Yeah aku tau, aku hanya tidak tau harus bagaimana supaya terlihat bagus didepan kamera." Kata Joshua.
Arabelle diam dan memandangi kamera.
"Ah aku tau. Jo-Jo, lihat kamera itu.
Tatap dia dan berikan tatapan tajam mu, seolah-olah kamu ingin menghentikan dia yang ingin memakan mu." Kata Arabelle semangat.
Joshua memandang kamera itu sejenak lalu kembali menatap Arabelle.
"Kamu yakin aku bisa melakukan nya?" Tanya Joshua ragu.
"Ya, kamu pasti bisa. Semangat!!" Kata Arabelle memberi semangat. Joshua pun mengangguk pelan.
"Bang, silakan mengambil fotonya lagi." Kata Arabelle pada fotografer.
"Kamu yakin dia sudah siap?"
"Ya"
"Ok, Joshua. Ayo kita coba lagi."
Click, click, click...............
"Ok selesai. Silakan tukar kembali pakaian mu." Kata fotografer.
"Bang, bagaimana? "Tanya Arabelle penasaran.
"Aku akan memilih mana yang menurutku bagus lalu baru diserahkan ke pak Rocky nanti biar beliau yang putuskan foto yang mana yang akan di pakainya." Jelas sang fotografer.
Paman sipemilik perkantoran pun datang menghampiri Arabelle dan memegang pundaknya.
"Tenang saja, Ara. Sesuai janji ku, bila hasilnya bagus aku pasti akan memasukan foto nya dimajalah dan bila lebih bagus sesuai perkataan mu pada ku maka aku akan tempatkan fotonya langsung menjadi cover majalah ku." Janji sang paman.
"Benarkah? Terima kasih, paman." Kata Arabelle senang.
"Ya, tunggu 3 hari lagi maka kamu akan tau fotonya dipakai atau tidak." Kata paman
"Ya, paman."
Mereka pun berpamitan pada paman.
"Kamu yakin mereka akan memasang foto ku tadi dimajalah mereka?" Tanya Joshua pada saat mereka dalam perjalanan pulang.
"Ya Jo-Jo. Mari kita lihat 3 hari lagi." Ucap Arabelle optimis.
"Yeah, jika benar mereka memasang photoku dimajalah mereka, berarti insting mu tidak salah dan Ara, aku pasti akan mendengarkan apa pun perkataan mu." Ucap Joshua.
"Hah?Kamu bilang apa tadi? Aku tidak dengar.." Kata Arabelle meminta Joshua mengulang perkataan nya namun Joshua tidak menjawab dan memilih fokus mengendarai motornya.
3 hari kemudian......
Tap tap tap tap.......
"JO-JO!! " Teriak Arabelle dan segera menghampiri Joshua yang sedang berbicara dengan Dennis.
"Hey Ara, kenapa pagi-pagi sudah seribut itu." Tanya Lanny.
"Arabelle, kamu baru memenangkan lotre ya?" Goda Dennis.
"Ahhh, Lanny dan Denny. Maaf, manager Arabelle sedang sibuk sekarang." Kata Arabelle.
"Apa? Manager? Hei, Ara. Kamu sedang bermimpi ya ha ha ha" Kata Lanny tidak bisa menahan tawa nya.
Arabelle tidak menjawab dan segera memberikan Joshua majalah yang baru terbit hari ini.
" .................. "
Continue

Comentário do Livro (21)

  • avatar
    Rita Oktavia

    wih bagus banget baca di sini

    08/06

      0
  • avatar
    Tambar malemGantang

    mantap

    04/05

      0
  • avatar
    admira_06Melisa

    i love money

    21/04

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes