logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

PART 3

Tokoh Alia POV
Hai aku Alia.
Aku adalah perempuan yang di jodoh-jodohin sahabat aku Neyha sama kakak semata wayangnya yang bernama Nathan.
Kesal jadinya aku sama sahabat baruku itu. Ternyata dia ada udang di balik batu. Bukan salah juga sihh,, tapi aku paling tak suka kalau sudah dijodohkan begitu. Karena enggak cuma sekali ini kejadian itu aku alami. Jadi merasa kalau aku ini tak mampu mencari pacar. Padahal bukan karena alasan itu hingga saat ini aku masih betah jomblo. Tapi belum nemuin yang tepat aja.. hemm
Pantesan saja dia rajin nahan-nahan aku untuk berlama-lama di toko kuenya. Giliran aku mau, tau-tau di suruh pulang begitu aja. Agak aneh memang tingkah dia itu..
Hingga kemudian aku baru bisa mengambil kesimpulan setelah hari minggu di pagi itu Ney, begitu panggilan keseharian aku untuknya, mengenalkan aku sama kakak satu-satunya yang dia miliki.
Sebenarnya jauh-jauh hari dia udah memberi sinyal itu, tapi tak aku gubris. Aku enggak serius tanggepin atau malah acuh tak acuh saja kalo sudah dengerin dia celoteh tentang Nathan. Segala kelebihannya semua sifat baiknya dan kejelekannya.
Bodo amat laah.. Siapa juga yang nanya? 😏
Dalam hati aku meruntuk kesal. Kesal karena dia jodoh-jodohin aku tanpa minta persetujuan dariku.
Iya sihh Nathan cowok yang menarik. Siapapun kalau merasa cewek pasti jatuh hati. Tapi itu kan enggak semua, tetap ada pengecualian.
Salah satunya cewek itu adalah aku. Aku sama sekali enggak berpikir untuk pacaran kalau tak ada perasaan 'klik' di hati aku pada orang itu. Dan aku sama sekali tak ada rasa itu pada Nathan. Ney aja yang kegatelan menjodohkan kita.
Huuuhh
Dia benar-benar ngeselin. Enggak peka sama sikap aku sewaktu pertama di kenalin. Enggak ngerti kalo tampang aku udah menunjukkan raut tak suka. Dia malah cengingisan.
Neyhaaa..!
Dasar kamu yah?!
Dia terlalu tak ada naluri. Seperti pohon pisang aja. Punya jantung tapi tak punya hati.!
Hatiku, aku sendiri yang lebih tahu untuk memilih dan menjatuhkan rasa.
Dan dia,,??
Aku heran kenapa dia enggak bisa membaca mataku jika aku tak ingin itu.
Aku tak mau di comblangin. Kalo aku mau tanpa di jodoh-jodohinpun aku akan bisa dapatkan seperti Nathan !
Tapi dia,,??
Hiisst!!
Merasa marah dalam hatiku melihat tampang Neyha yang senyum-senyum tanpa dosa.
Tak tahu dia dalamnya hatiku.. Aku punya rasa sendiri. Segelintir debaran aneh yang selalu tersembul perlahan. Tapi aku enggak ngerti rasa apa ini. Yang aku tahu jadi buatku lebih sering melamun dan menatapinya diam-diam.
Yang aku tahu jadi selalu hatiku merasa ingin mendekatinya, mencium aroma kehadirannya sungguh jadikan tubuhku lebih mirip sebuah termometer pengukur suhu. Karena aku sangat sadar saat dia ada tiba-tiba panas dingin tak karuan. Saat aku jauh yang ada suhu tubuhku yang mendadak jadi beku dan dingin.
Aku cukup pinter untuk menutupi semua perasaanku padanya, meski di lain waktu tiba-tiba aku bisa mengiggil kala matanya yang syahdu dan penuh cahaya itu mengawasiku.
Selaksa bintang kejora tatapan sendunya menurutku. Dan siapapun pasti setuju atas pujianku itu.
Bukan gombal bukan omdus. Pijar di matanya seperti telaga yang masih perawan. Sangat jernih dan bening berkilau.
Huuufft... terkadang sampe membuat jantungku berlarian tak tentu degupannya.
Iyaa dia memang tak merasa. Karena rasa yang aku pendam ini begitu rapi kusimpan di benakku.
Entah akan sekuat apa raga dan hatiku menahannya.
Semoga aja selama mungkin, karena aku sangat takut akan kehilangan dia. Kehilangan semangatku mengisi setiap hari-hariku kini..
Yah,, terpaksa aku menurut saja sewaktu Ney menarik tanganku mendekati Nathan dan agak mencubit pinggangku sewaktu aku tak acuh kala Nathan mengulurkan tangan ke arahku.
Dengan senyum manisku akhirnya aku balas jabat tangannya yang langsung merengkuhnya hangat.. plus tatapan matanya yang begitu penuh menatap mataku.
Jadi riskan aku..
" Nathan.." Ucapnya memperkenalkan diri.
Aku senyum seramah mungkin.
" Alia.." Jawabku singkat.
Setelahnya Neyha malah ninggalin kita berdua.
Sengaja dia pergi menjauh dengan isyarat mata dan tangannya yang melarangku meninggalkan kakaknya.
Aku cemberut. Mengikuti kemauannya meski dalam hati dongkol setengah mati.
******
Nathan POV
Akulah Nathan, kakak Neyha satu-satunya.
Sebenarnya aku kurang suka berhubungan dengan yang namanya perempuan. Di mana-mana mereka itu cuma membawa keribetan.
Aku tau Neyha adikku yang setiap saat cuma bisa merengek-rengek ke Bunda kalau minta sesuatu.
Yang selalu saja nyusahin kalau lagi ada kemauannya yang tak di turuti. Ribet kalau udah berurusan sama adikku yang paling manja dan cantik itu.
Aku lebih memilih sibuk dengan bunga dan tanaman hias yang sengaja aku rawat di teras rumah untuk menghabiskan waktu senggangku.
Bukannya aku tak mau menjalin hubungan dengan wanita, tapi aku pikir-pikir lagi akan susah dan repotnya nanti. Jadi malas untuk mencoba dekat dengan makhluk perempuan.
Aku lebih enjoy menikmati sisa waktuku dengan merawat tanaman bunga di teras rumah.
Sampe pada satu hari Neyha adik aku tersayang mengenalkan aku dengan temannya. Sebenarnya udah berkali-kali dia mencoba tapi selalu aku tolak. Namun pas hari minggu itu adekku beralasan jika di toko ramai setengah mati dan karyawan kuwalahan buat melayani.
Bingung aku, seramai-ramainya toko kita itu setahuku selalu bisa di atasi tanpa orang lain karena ada karyawan yang cukup untuk mengatasi itu semua.
Dan lagi cuma tinggal ambil sendiri dan taruh ke meja kasir untuk bayar. itupun ngantri. kuwalahan apanya coba?
Tapi karena Ney terus maksa akhirnya aku mau saja untuk pergi ke toko. Ternyata setelah sampai di sana semua ucapan Ney itu bohong belaka. Toko ramai, tapi enggak seperti yang dia bilang itu. Jadi curiga aku..
Belum sempat rasa heranku terjawab melihat Ney yang langsung berlari-lari penuh semangat menyambutku.
Aku bengong. Sedikit bingung dan tak mengerti.
" Kamu kenapa sih Ney? Kamu bohongin kakak yah? "
Neyha tertawa saja.. menyuruh aku untuk tak banyak cakap dan menurut aja sama dia.
Aku ikuti maunya.
Ternyata dia dekatkan aku pada sebuah makhluk cantik.
Gila.!
Aku melongo sejenak dengan tampang memucat dan pelipis yang mulai keluar butir-butir keringat.
Inilah kelemahanku yang seringnya buat aku malu sendiri.
Jika berhadapan dengan yang bening-bening dan membuat mataku seperti baru kebanyakan makan wortel.
Menjadi jelas banget penglihatanku. :)
Heeemm
Aku baru sadar ternyata gadis yang selama ini gencar Ney promosiin ke aku itu dia..
Cantik.
Cantik bangett
Bukan semata karena fisiknya tapi lebih bahasa tubuhnya.
Sikapnya..
Menggemaskan.
Neyha mengenalkan aku padanya.
Namanya Alia.. Sekali kenal aku langsung jatuh terpesona. Kepribadiannya yang menarik. Kalem dan imut.
Aku gugup setengah mati berhadapan dengannya. Enggak tau kenapa..
Tapi menurutku itu awal yang menentukan buat rasa di hatiku mulai terbuka. Terbuka perlahan dengan ruang yang lebar untuk seorang Alia.

Comentário do Livro (310)

  • avatar
    _natashaazhar

    😭🥹💗🎀🎀 !

    23d

      0
  • avatar
    ArdiansyahFaal

    sangat keren bagi orng jomblo

    23/04

      0
  • avatar
    DurahmanTurina

    Bagus ceritanya, semoga sukses ya

    06/11

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes