logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Bab 27

Langit mulai gelap. Bulan pun sudah siap menggantikan matahari untuk menemani penduduk bumi.
Argatha telah sampai di depan rumah Ayana, seperti biasa ia selalu mengantarkan gadis itu pulang dengan selamat, aman dan senang.
Senyum di bibir Argatha terus terlukis, tanpa memudar sedikitpun.
“Argatha kenapa senyum terus?” tanya Ayana.
“Gue nggak boleh senyum?” tanya Argatha balik.
“Ya boleh, cuma aneh aja daritadi Argatha senyum terus,” jelas Ayana.
Argatha mendekati Ayana. Membuat jarak yang sangat sedikit diantara mereka. Perlahan Argatha menakupkan wajah Ayana dengan tangannya.
“Lo polos banget sih. Gue senyum terus itu tandanya gue senang, dan yang bikin gue senang itu lo.”
Ayana merasakan jantungnya berdetak tidak beraturan. Keringat dingin pun langsung mengalir hampir diseluruh tubuhnya.
“Argatha tahu nggak?”
“Apa?”
“Jantung Ayana deg-degan banget,” ucap Ayana polos.
Argatha tepuk jidat. Gadis dihadapannya saat ini benar-benar lugu.
Argatha perlahan meraih tangan Ayana, menaruhnya di dada kirinya.
Kedua mata Ayana membulat saat tangannya berada di dada kiri Argatha. Bahkan, saat ia merasakan detak jantung Argatha yang berdetak dengan kencang.
“Lo bisa ngerasain kan detak jantung gue? Bukan hanya lo deg-degan, gue juga.”
“Ini untuk pertama kalinya jantung gue berdetak nggak beraturan karena seorang cewek, dan ini semua karena lo.”
“Ayana merasa beruntung banget,” ucap Ayana.
“Bukan lo. Tapi gue yang benar-benar merasa beruntung bisa milikin lo.”
“Argatha kesurupan setan apa bisa romantis gini?” goda Ayana.
°°°°°
Argatha memasukkan motornya ke garasi. Ia sedikit terkejut dengan kehadiran Echa.
“Lo dari mana jam segini baru balik?”
“Kepo!”
“Dari mana? Sama siapa?”
“Banyak tanya lo kek Dora.”
“Pacaran lo ya? Gue bilangin mama nanti.”
“Bilangin aja.”
“Ma.. Argatha pacaran,” teriak Echa sembari berlari ke dalam rumah.
“Ada apa sih?” tanya Bu Mona.
“Argatha pacaran, Ma,” ucap Echa.
Bu Mona melihat Argatha dengan lekat.
“Nanti Argatha kenalin mama ke Ayana,” ucap Argatha.
Perlahan kedua sudut bibir Bu Mona mengembang. “Mama tunggu kamu bawa dia kerumah dan ngenalin dia ke mama.”
Mata Argatha terbelalak dengan lebar. “Mama nggak marah?” tanya Argatha.
“Kenapa mama harus marah? Anak laki-laki mama sudah mulai dewasa, sudah bisa memilih keinginannya sendiri,” ucap Bu Mona dengan lembut.
“Yang terpenting, kamu harus bisa jaga diri kamu dan jaga diri pacar kamu, harus tahu batasannya,” tambah Bu Mona.
Argatha langsung memeluk tubuh sang Mama dengan erat. “Makasih Ma. Argatha sayang banget sama mama.”
“Mama juga sayang banget sama kamu.”
Mulut Echa terbuka dengan sempurna. Ia pikir sang Mama akan marah pada Argatha, namun dugaannya salah.
“Kok mama nggak marah sih? Harusnya tuh mama ngomelin Argatha, ngasih dia siraman rohani,” gerutu Echa.
“Mama harus adil. Mama ngasih kebebasan yang sama buat anak-anak mama. Kalau kamu boleh pacaran, berarti Argatha juga boleh,” jelas Bu Mona.
“Tuh dengerin. Dasar kompor!” sahut Argatha.
“Ih, mama!”
°°°°°
Ayana merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Hatinya masih terasa berbunga-bunga mengingat hal indah yang ia lakukan dengan Argatha hari ini.
Tring!
Sebuah notifikasi masuk di ponsel Ayana. Ia segera mengambil ponselnya, melihat pesan yang tertera.
Arken Aksara S: Ayana..
Tak perlu waktu lama, jari-jari Ayana dengan lincah mengetik di layar ponselnya.
Ayana R Udara: Iya Arken, ada apa?
Arken Aksara S: Besok pagi sebelum ke kelas, gue tunggu di aula ya. Ada hal penting yang mau omongin.
Ayana R Udara: Ngomong sekarang aja.
Arken Aksara S: Nggak bisa Ay. Gue harus ngomong ini langsung di depan lo.
Ayana tidak membalas pesan Arken lagi. Kini yang ada dipikirannya bukan Argatha, melainkan Arken. Kira-kira Arken akan ngomong apa? Kenapa tidak lewat chat aja? Kenapa harus besok di sekolah? Arken benar-benar membuat Ayana penasaran.

Comentário do Livro (252)

  • avatar
    Cunda Damayanti

    keren bgt sumpa

    9d

      0
  • avatar
    EN CHo Ng

    hi thank u

    15d

      0
  • avatar
    NgegameAlfat

    ini saya yang mau bicara ya tolong cerita ini sangat menyentuh hati dan prasaan hampir sama seperti yang kisah ku

    22/08

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes