logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

5. Daughter in Law

Ketiga orang tersebut membisu di meja makan. Syean menatap Dean yang sedang asyik memotong-motong daging soup di piring. Sementara itu, Ibu Syumi--ibunya Dean--dengan pelan memasukkan makanan ke mulut sebelum akhirnya memulai percakapan.
"Syean, kerja di mana?" Pertanyaan Bu Syumi serta merta membuat Syean yang tadi asyik menatapi wajah gantengnya Dean, menoleh. Ia merasa jengah karena kedapatan memelototi lelaki tampan itu, kemudian memasang wajah ayu dan rendah hati kembali.
"Syean seorang akunting, Bu di sebuah perusahaan swasta," jawab Syean sambil tersenyum lebar.
"Ooo, pantas!" Keluar suara ketus dari mulut Dean.
"What the kamsud dengan kata pantas?" Syean menaikkan sebelah alis. Dia tahu, Dean pasti ingin meledeknya lagi.
"Iya, pantas wajah lu tua plus nyebelin! Iya 'kan, Bu?" Dean menoleh ke ibunya yang langsung gagap dengan ucapan anaknya. Bu Syumi melirik ke arah Syean yang memasang wajah kesal.
"Lu, tu, ya, ga' bisa menghargai cewek, yah? Coba lu lihat dengan mata yang jelas, dari sudut mananya gue terlihat tua?" Nada suaranya langsung naik beberapa tingkat. Dean membalas tatapan Syean. Mata tajam lelaki tersebut seolah mau menguliti gadis itu hidup-hidup.
"Udah tua, gendut lagi!" Tambah Dean tanpa merasa berdosa yang sukses membuat emosi Syean semakin terpancing.
"GENDUT?" Syean meledak, " Apa gue yang gendut? Lu jangan asal, ya, kalo ngomong! Asal lu tahu, gue rajin nge-gym sekali seminggu. Ya ampun, Ibu! Coba Ibu lihat, apa saya terlihat gendut?" Syean berdiri dari kursi, memutar tubuhnya di depan Ibu Syumi yang hanya bisa geleng-geleng kepala.
"Dean, kamu kalo ngomong jangan asal! Syean itu gadis tercantik yang pernah ibu lihat. Baru kali ini ibu bisa begitu akrab dengan calon mantu!"
"CALON MANTU?" Dean langsung tersedak. Ibu Syumi dengan cepat memberikan air putih dan menepuk-nepuk punggung Dean. "Apa maksud Ibu dengan calon mantu?" Matanya melotot ke arah sang ibu yang tertawa geli.
"Loh, jadi elu ga' tahu kalau sekarang gue adalah calon mantu di rumah ini? Makanya lu kudu siap-siap buat gue siksa! Rasain lu!" Syean menaruh kedua tangannya di atas kepala. Jari telunjuknya di acungkan ke atas seolah-olah membentuk tanduk syetan.
"Lu ngimpi! Lu kaga' bakalan bisa membuat gue suka sama elu! Dasar cewek sarap!" Dean menghabiskan soup-nya dengan cepat. Obrolan sudah ke mana-mana. Hal itu membuatnya tidak nyaman. Sementara Syean memasang wajah sok anggun. Sekali-kali dia mengedipkan matanya ke arah Dean yang semakin sulit saja untuk bernafas.
"Biar waktu yang membuktikan. Gue bakalan buat lu cinta mati sama gue. Mumpung gue udah dapat restu dari calon ibu mertua. Benarkan, Bu?" Syean menggenggam erat jemari Ibu Syumi. Ibu Syumi membalasnya dengan anggukan kepala.
"TIDAAAK!" Dean berteriak putus asa sebelum akhirnya menjauhi meja makan dan keluar dari rumah. Dia masih mendengar gelak tawa ibunya dan Syean sebelum akhirnya memutuskan untuk mengendarai motor bututnya menuju jalan raya.

Comentário do Livro (33)

  • avatar
    lepaspenulis

    keren, Cuy

    16/08/2023

      0
  • avatar
    Novel_Triboy

    mantap jiwa

    28/02/2023

      0
  • avatar
    Nabila

    keren ceritanya

    14/01/2023

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes