logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 6 Between 2 Hearts

Bab 6
Sejak Nicholas mengetahui cerita cinta dimasa lalu Roselyn dan sejak Roselyn berjanji akan mencintai nya. Sejak itu juga, Nicholas selalu menemani Roselyn kemana pun gadis itu ingin pergi. Entah kenapa Nicholas merasa senang bila dia bertemu dan menemani Roselyn melakukan aktifitas nya.
"Terima kasih sudah menemani ku hari ini." Kata Roselyn saat mereka sudah tiba di depan rumahnya.
"Apa rencanamu besok?" tanya Nicholas.
"Mmm.....besok pagi aku akan pergi ke rumah sakit untuk membuka perban dan sepulang dari kampus aku akan pergi ke rumah Teddy." Kata Roselyn memceritakan rencana nya, Nicholas terdiam dan hanya menatap ujung sepatu nya.
"Kenapa, Nic?"
"...........Tidak."
"Oh, come on. Katakan apa yang ingin kamu katakan."
"Aku hanya sedikit kecewa. Seperti nya besok aku tidak di butuhkan." Kata Nicholas dengan wajah dibuat cemberut. Roselyn tersenyum.
"Nic, besok kamu mau menemani ku pergi ke rumah Teddy?"
"Mmmm..........besok aku ada janji dengan teman-temanku." Jawab Nicholas santai, wajah Roselyn langsung berubah cemberut.
Nicholas yang tadi nya tersenyum penuh kemenangan karena sudah berhasil mengusili Roselyn mendadak memandang Roselyn dengan wajah serius tanpa sempat mengedipkan mata.
"Kenapa? Masih mau mengerjaiku lagi?" tanya Roselyn dengan nada kesal.
"...........Apa teman-teman mu suka menbuat mu kesal?" Tanya Nicholas tanpa memperdulikan pertanyaan Roselyn tadi.
"Tidak, teman-teman ku sangat baik dan tidak pernah membuat ku kesal, Kenapa?" Tanya Roselyn bingung dengan pertanyaan Nicholas.
"Good! Mereka tidak boleh membuat mu kesal dan kamu!! ........Jangan pernah memasang wajah kesal seperti itu didepan orang lain. MENGERTI!!" Kata Nicholas dengan tegas lalu dia berjalan masuk ke dalam mobil nya dan pergi meninggalkan Roselyn yang masih memandangi nya bingung.
"Kenapa dia punya wajah seimut itu, ah aku tidak boleh membiarkan nya melakukan nya di depan orang lain" Kata Nicholas berbicara sendiri di dalam mobil dan terkadang Nicholas tersenyum sendiri membayang kan betapa imut dan manis nya senyum Roselyn.
°°°°°°°
"Hei, whats Up bro." Sapa Nicholas pada teman-teman nya lalu dia duduk di sofa di samping Joshua.
"Ada hal menyenangkan yang terjadi?" Tanya Joshua, Nicholas tersenyum. Dia memang tidak bisa menyembunyikan apa pun dari sahabat nya ini. Lalu Nicholas bercerita apa yang membuatnya merasa good mood.
"Jadi kamu menemaninya seharian. Kamu bahagia?" Tanya Joshua.
"Apa yang kamu bicarakan ha ha ha...."
"Aku senang melihat mu tertawa bahagia seperti itu... Ah, aku sungguh ingin bertemu dengan nya."
"Siapa? Roselyn? Aku juga mau." Kata Sammy yang baru datang dan duduk didepan mereka. Mendengar perkataan Sammy barusan membuat Nicholas terdiam seperti ragu.
"Kenapa? Kamu tidak ingin mengenalkan nya pada kami?" Tanya Joshua yang seakan paham apa yang ada di pikiran Nicholas.
"Tidak...... Aku akan segera mengajaknya bertemu dengan kalian."
"Sekarang saja" Kata Sammy tidak sabar.
"TIDAK!" Teriak Nicholas tiba-tiba membuat Joshua dan Sammy memandang terkejut atas reaksi Nicholas yang berlebihan.
"Ah maksud ku, sekarang Roselyn lelah dan sedang istirahat. Ya, dia sedang istirahat." Kata Nicholas gugup.
"Tapi kamu tidak perlu berteriak seperti itu." Protes Joshua.
"Benar. Bro, kamu sungguh posesif. Kami hanya ingin mengenalnya bukan mendekati nya." Protes Sammy.
Nicholas terdiam, malu menyadari reaksi berlebihannya barusan.
"Tapi aku tidak berencana hanya sekedar bertemu dan berkenalan dengannya." Kata Joshua, Nicholas memandang bingung padanya.
"Dari reaksi mu, seperti nya dia gadis yang menarik. Aku sungguh penasaran." Kata Joshua serius.
"Kamu ingin mendekati nya? Dia tunangan sahabat mu." Kata Nicholas serius membuat Joshua tersenyum.
"Tunangan? Sejak kapan? Bukankah kamu bilang tidak akan bertunangan dengannya. Apa kamu berubah pikiran?" Pertanyaan Joshua membuat Nicholas terdiam.
"Joshua benar. Ah, jangan-jangan Nicholas sudah jatuh cinta padanya." Tebak Sammy.
"...................Aku tidak mengerti apa yang kalian bicarakan, aku lelah. Aku mau pulang istirahat." Kata Nicholas lalu berjalan meninggalkan sahabat nya.
"Apa dia benar-benar jatuh cinta pada gadis itu?" Tanya Sammy pada Joshua.
"Entah, kita lihat saja nanti."
("Aku sungguh penasaran pada gadis yang bisa membuat Nicholas merubah hati nya dalam waktu 3 minggu.") Kata Joshua dalam hati.
Di dalam mobil Nicholas.
"Apa yang mereka katakan, aku jatuh cinta padanya? Tidak mungkin. ...............Tidak secepat itu." Kata Nicholas bicara sendiri. Nicholas mengambil ponselnya yang berbunyi dan melihat nama di layar ponsel nya.
"Dewi?" kata Nicholas lalu segera menekan tombol hijau.
"Hallo, baby." Sapa Nicholas.
*Kamu dimana?*
"Aku di jalan menuju rumah, kenapa?"
*Kamu bertanya kenapa? Apa kamu merasa tidak ada salah pada ku?*
"Ergh, apa maksud mu beb? Aku tidak mengerti."
*Biar ku beritahu salah mu, Nicholas Evans. Sudah hampir 2 minggu, kamu tidak menemui ku dan sudah hampir seminggu kamu tidak menelepon ku. Apa yang terjadi pada mu? Kenapa kamu seperti orang yang melupakan kekasih nya, apa kamu selingkuh?*
"Selingkuh? Apa yang kamu bicarakan, aku hanya sedikit sibuk saja." Kata Nicholas memberi alasan.
*Apa yang kamu lakukan hingga kamu tidak bisa meluangkan waktu untuk ku?*
"Maaf beb, aku janji akan mengunjungi mu."
*Kapan?*
"Beb, aku sedang menyetir nanti aku akan menelepon mu lagi. I Love You, baby." Kata Nicholas mengakhiri percakapan.
"Maaf Dewi, aku harus membohongi mu." Kata Nicholas pelan.
°°°°°
"Tuan muda sudah pulang, nyonya menunggu anda di ruang kerja nya." Kata pelayan keluarga. Nicholas mengangguk mengerti dan berjalan menuju ruangan kerja mama nya.
Tok tok tok......
"Masuk"
"Mama mencari ku?"
"Ya, duduk lah." Perintah mama, Nicholas menurut dan duduk di sofa yang ada di ruangan.
"Kamu masih ingat janji mu?" Tanya Deepika memulai percakapan, Nicholas terdiam mencoba mengingat janji nya kemudian dia mengangguk mengerti.
"Lalu, kamu sudah temukan bukti?"
"Masih ada waktu seminggu lagi, ma."
"3 minggu yang lalu mama mengatakan 'sebulan lagi kamu akan bertunangan' dan sekarang tersisa waktu 1 minggu lagi, mama harus menyiapkan pesta jadi mama tidak bisa menunggu waktu sebulan mu itu."
"Tapi ma............."
"Tidak ada waktu lagi, ku beri kamu waktu hingga esok pagi. Putuskan, kamu akan bertunangan dengan Roselyn atau memilih bersaman gadis miskin itu dan menanggung segala resiko. Mama masih banyak pekerjaan silakan kamu mempertimbangan keputusan mu." Tegas Deepika.
Nicholas menghela nafas lalu berjalan keluar menuju kamar nya.
Di kamar Nicholas.....
"Apa yang harus ku lakukan......." Kata Nicholas pelan, dia duduk di tepi ranjang nya sambil memegang ponsel dan segera menelepon seseorang.
*Halo...*
"Joshua, apa yang harus ku lakukan? Mama menyuruh ku segera memutuskan, bertunangan atau Dewi. Aku bingung."
*Bukankah janji mu hingga satu bulan?*
"Ya, tapi mama bilang perlu waktu mempersiapkan pesta jadi aku harus segera memberi keputusan."
*Kamu bertunangan dengannya untuk menyelamatkan Dewi dan keluarganya. Jadi menurut ku, lebih baik kamu bicara jujur pada Dewi dan lihat apa reaksi nya.*
"Dia pasti tidak akan setuju."
*Tentu saja dia tidak setuju tapi ini tentang keluarganya juga. Apa dia akan membiarkan mama mu menghancurkan keluarga nya?*
"Kamu benar, aku akan segera menemui Dewi. Thanks, kamu memang best friend ku."
*Anything for you, ma bro.*
Setelah memutus percakapan dengan Joshua. Nicholas melirik ke jam tangan nya 10.20 pm lalu dia menekan nomor ponsel Dewi.
*Halo*
"Dewi, bisakah kita bertemu di cafe biasa sekarang juga?"
*Kenapa, ada hal serius yang terjadi?*
"Akan ku beritahu sesampai nya disana, kamu naik taxi sekarang dan kita bertemu disana, ok."
*Ok*
°°°°°°
Dewi membuka pintu cafe dan berjalan ke sudut ruangan dimana mereka biasa duduk. Dewi duduk di depan Nicholas yang sudah memesankan minuman kesukaan nya.
"Apa yang terjadi, Nic?" Tanya Dewi membuka percakapan.
Nicholas masih diam dan menunduk kan kepalanya, Dewi menyentuh tangan Nicholas membuat pria itu memandang nya.
"Dewi....Maaf."
"Kenapa? Apa kamu membuat kesalahan pada ku?"
"Mama ku sudah mengetahui hubungan kita dan dia menentang hubungan kita."
"Aku tau, itu karena aku dari keluarga miskin." Kata Dewi dengan nada sedih.
"Tapi aku tetap mencintai mu." Kata Nicholas tegas sambil menggenggam tangan Dewi.
"Aku sudah mengatakan pada mamaku, kalau aku sangat mencintai mu dan tidak ingin berpisah dengan mu tapi....."
"Tapi apa?"
"Mamaku mengatakan, bila aku tidak berpisah dengan mu dia akan menghancurkan dan mempersulit hidup keluarga mu."
"Mama mu mengatakan itu?"
"Ya, aku tau mamaku sangat keras. Jika dia bilang akan melakukannya maka dia akan segera melakukan nya."
"Jadi apa yang akan kita lakukan?"
"Mamaku ingin aku bertunangan dengan gadis pilihan nya."
"APA? Bertunangan?" Kata Dewi terkejut dengan ucapan Nicholas barusan.
"Ya. Dewi, aku mencintai mu. Aku tidak mau melihat orang yang aku cintai hidup menderita karena perbuatan mamaku."
"Tapi kamu akan bertunangan, kita tidak akan bisa bersama lagi." Kata Dewi.
Air mata mulai berjatuhan dari kedua mata nya. Nicholas menggeser duduk nya ke samping Dewi dan merangkul pundak Dewi yang bergetar menahan tangis.
"Saat ini mama ku memiliki kekuasaan penuh atas keluarga, aku berencana akan segera masuk ke perusahaan dan menunjukan kemampuan ku sebagai pewaris dan setelah aku memiliki kekuatan aku bisa menentang mama ku dan kita akan bersama selamanya." Kata Nicholas menceritakan rencana yang tiba-tiba muncul sesaat sebelum dia menelepon Dewi.
"Jadi maksud mu, kamu akan setuju bertunangan dengan gadis pilihan mamamu?"
"Ya, saat ini aku tidak punya kekuatan untuk menentang mamaku. Aku harus melindungi kamu dan keluarga mu."
"Nic......hik hik hik...." Tangis Dewi pecah di dada Nicholas, hatinya sangat sedih membiarkan orang yang dicintai bertunangan dengan orang lain tapi dia juga tidak bisa marah pada Nicholas karena semua ini, Nicholas lakukan demi dia dan keluarganya.
Nicholas melepas pelukkan nya dan menghapus air mata di kedua pipi Dewi lalu mengecup lembut kening Dewi.
"Ini hanya pertunangan, aku akan mengulur waktu agar pernikahan tidak akan terjadi. Karena bagi ku, kamu lah yang pantas mendampingi ku selamanya." Kata Nicholas lembut. Dewi tersenyum dan mengangguk pelan.
"Aku mencintai mu, Nic."
"Aku juga mencintai mu, Dewi."
Continue

Comentário do Livro (28)

  • avatar
    NdrahaLusia

    Hey .... Ceritanya aku suka dan bagus c semoga selalu beruntung 👌✌️🤗

    08/02/2022

      2
  • avatar
    ArkatianKautsar

    aku suka nya sekali dan aku mau cium dia

    07/07

      0
  • avatar
    bangjuowakijo

    keren ini 👏

    28/05

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes