logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

22. Kantin

Selamat membaca!!
~~~
Anggasta sudah kembali kedalam kelas setelah sebelumnya membantu Renata membersihkan lukanya.
"Wahh aku tidak menyangka jika kau benar-benar menyukainya." Erik terus-terusan menggoda Anggasta, membuat Anggasta kesal sendiri karena tingkah sahabatnya ini.
Benar-benar sial, coba saja jika dia tidak berpapasan dengan Erik, mungkin saja dia tidak akan menjadi bahan godaan sahabatnya.
"Berisik." kesal Anggasta menatap sengit pada Erik.
Bukannya takut, Erik malah tertawa sangat kencang melihat ekspresi wajah Anggasta.
"Aku sedang marah, kenapa malah tertawa. Apa itu lucu?!" masih dengan wajah marahnya dia menatap Erik.
Erik berusaha untuk berhenti tertawa setelah melihat Anggasta benar-benar terlihat marah, tapi dia tidak bisa berhenti.
Anggasta sangat lucu jika sedang seperti itu, ini pertama kalinya Erik melihat Anggasta tertarik pada wanita, apalagi wanita itu adalah Renata si gadis dingin yang sudah tidak bisa ditaklukan oleh siapapun.
"Oke aku sedang berusaha untuk berhenti tertawa." Erik berhenti tertawa dan menatap Anggasta.
"Apa yang kalian lakukan didalam UKS? Berdua? Wah kau mengambil langkah yang sangat jauh untuk mendekatinya."
Pletakk!!!
Anggatsa langsung melayangkan pukulan tepat dikepala Erik hingga dia meringis kesakitan.
"Sakit!!!" Erik langsung menatap kesal pada Anggasta.
"Apa ingin yang lebih sakit?" tanya Anggasta.
Erik hanya mendelik kesal. "Aku kan cuma bertanya kenapa memukulku? Apa itu salah."
"Tentu saja salah, kamu pikir aku melakukan hal yang tidak baik pada dia, begitu?"
Anggasta sungguh tidak habis fikir dengan sahabatnya ini, dia selalu menyimpulkan apapun sendiri lalu setelah itu dia pasti akan bergosip ria pada teman-temannya sehingga menimbulkan banyak rumor dan omongan yang tidak baik.
Anggasta juga heran pada dirinya kenapa Erik bisa menjadi teman baiknya, padahal tipe orang yang sangat tidak dia sukai adalah seperti Erik.
Erik membenarkan posisi duduknya. "Begini, bayangkan saja jika bukan aku yang melihat kalian keluar dari UKS, bagaimana jika orang lain yang melihat itu, mereka juga pasti akan berfikiran sama sepertiku. Saat itu jam pelajaran sedang berlangsung dan kalian malah asik didalam UKS."
"Asik? Biar aku jelaskan padamu, tadi itu Renata terluka dan aku membantunya untuk membersihkan lukanya. Apanya yang asik, sudahlah aku harus pergi ke ruang OSIS."
"Huh dasar, bilang saja kamu menyukainya." Teriak Erik saat Anggasta sudah berjalan keluar kelas.
~~~
"Renata...," Andini dengan antusias memanggil Renata setelah jam istirahat berbunyi.
Andini ingin menagih janji Renata, mereka berdua sudah sepakat untuk pergi kekantin bersama.
Renata hanya bisa terseyum tipis melihat sikap Andini yang sangat antusias.
"Ayo." Renata berdiri dari bangku dan berjalan beriringan dengan Andini menuju kantin.
Semua orang langsung menatap heran pada Renata begitu mereka berdua telah sampai kantin.
Mungkin ini kesempatan langka bisa melihat seorang Renata masuk kedalam kantin. Hampir 3 tahun ini, dia tidak pernah satu kali pun menginjakkan kakinya masuk kedalam kantin.
Tentu saja dia melakukan itu hanya untuk menghidari semua orang terlebih lagi kantin adalah salah satu tempat paling ramai saat jam instirahat berlangsung.
Wahh lihat Renata masuk kedalam kantin.
Aku pikir dia tidak akan pernah masuk kedalam kantin sampai lulus.
Hanya karena masuk kedalam kantin saja sudah membuat kegaduhan. Menganggu saja.
Itulah bisikan-bisikan seluruh siswa  yang ada didalam kantin. Meskipun Renata populer tidak jarang juga ada yang membenci dirinya.
"Jangan dengarkan apapun, ayo kita duduk." Andini langsung menggandeng lengan Renata untuk duduk dimeja yang mereka hampiri.
Renata hanya menjawab dengan senyum tipis, dia berusaha mengabaikan semua yang membicarakannya.
"Tumben sekali Renata masuk kedalam kantin, apa dia ingin melihatmu?" Erik yang saat itu juga tengah berada dikantin melihat kedatangan Renata.
Dia juga tidak sendiri melainkan ada Anggasta yang tengah duduk disampinya.
Erik menoleh pada Anggasta karena tidak mendapat respon. "Apa segitu sukanya pada Renata, sampai aku bicara pun tidak kau dengar?" Goda Erik karena saat ini Anggasta masih terus menatap lurus kearah meja Renata.
Anggasta mendelik kesal pada Erik. "Aku tidak melihatnya."
Erik tertawa pelan, dia sudah menduga jika Anggasta akan beralasan padahal dia sudah tertangkap basah menatap Renata.
"Ehh dia melihatmu." tunjuk Erik.
Anggasta langsung menoleh cepat, seketika Erik langsung tertawa sangat kencang, dia tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang padanya.
Erik sungguh puas karena berhasil menggoda Anggasta. Temannya ini sangat munafik, sudah jelas dia menyukainya tapi tetap saja menyangkal.
Anggasta berusaha menahan malu dan kesal karena tingkah Erik. Renata sama sekali tidak melihatnya dan bodohnya dia percaya dengan ucapan Erik.
Tapi ini juga pertama kalinya Anggasta melihat Renata masuk kekantin, meskipun awalnya Anggasta tidak terlalu memperhatikan Renata tapi karena banyak sekali orang yang selalu bergosip mengenainya jadi Anggasta tau mengenai tempat yang tidak pernah Renata kunjungi.
"Ehhh dia menatapmu," Erik menepuk bahu Anggasta pelan.
Anggasta sudah tau jika Erik sedang mengerjainya dan kali ini dia tidak akan tertipu lagi.
"Kali ini benar, dia sungguh menatapmu." Erik kembali menepuk bahu Anggasta, kali ini dia lebih sedikit mengguncang membuang Anggasta semakin kesal.
Dia langsung menoleh pada Erik jika kali ini dia berbohong lagi, Anggasta akan benar-benar memukulnya.
Anggasta terdiam, tatapannya masih lurus kearah meja yang Renata sedang duduki. Benar kali ini Renata tengah menatap dirinya, dia hanya menatap lurus tanpa ekspresi hingga beberapa detik kemudian dia kembali mengalihkan pandangannya lagi.
"Bukankah kali ini aku benar? Jika dilihat mungkin dia juga menyukaimu." duga Erik menatap Anggasta.
"Jangan menyimpulkan apapun." jawabnya.
Erik hanya bisa mendecih kesal saat mendengar jawaban Anggasta.
***

Comentário do Livro (138)

  • avatar
    SariLinda

    bagus banget ini

    03/08

      0
  • avatar
    WijayaAngga

    Bagus ka, ada lanjutannya ga? atau cerita yang 11 12 ma ini bagus banget soalnya

    23/07

      0
  • avatar
    Abima aKeynan

    bgs

    11/06

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes