logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

BAB 9

Akhirnya, pagi itu tiba. Jam 07.00 WIB. Aileen terpaksa terbangun, karena suara ayam berkokokan di mana-mana, membuat Aileen bangun pagi-pagi.
Biasanya, saat di jaman modern dirinya akan bangun pada jan 8 pagi atau jam 9 pagi. Itu pun, harus di bangunkan sama teman sekamarnya atau se apartemennya.
"Haduhh, mencapekan" Kata Aileen, bergeliat kesana-kemari seperti ulat bulu. Yang di atas tempat tidurnya.
"Sumpah yah, benar-benar gara-gara semalam di cambuk dua puluh tuju kali. Badan Gue ampe lemes banget" Lanjutnya lagi. Sambil meratapi nasibnya, gara-gara kejadian semalam membuat baginda raja Li Jianheeng marah besar.
Aileen pun, tetap terpaksa harus bangun untuk mandi pagi agar tubuhnya kembali fit dan segar.
Setelah dirinya mau masuk ke kamar mandi, ia langsung teringat akan bajunya yang sudah kotor semua akibat males di cuci. Ia pun, langsung menggerutuki kebodohannya.
"Aishh, sial banget! Gue badan ampe pegal-pegal, baju pun, tak ada semua" Gerutu Aileen kesal.
Lantas, Aileen pun terpaksa mengurungkan niatnya untuk mandi pagi. Dan ia keluar dari kamar untuk, menanyakan apakah ada baju permaisuri Chu Jianying?
Ia langsung menanyakan kepada pelayan, untuk meminta baju karena, dirinya sudah kehabisan baju untuk di pakai.
"Permisi?" Tanya Aileen kepada pelayan, yang pas lewat di depan kamarnya.
Pelayan menengok ke arah Aileen, saat dirinya di panggil "Ia ada apa, permaisuri Chu Jianying?" Tanya Pelayan yang sedang membawa makanan ringan, yang ada di tangannya.
"Hmm, apakah ada baju lagi? Untuk aku pakai?" Tanya Aileen. Kali ini, Aileen mulai mahir untuk berbicara menggunakan bahasa formal jaman dulu.
"Kayaknya ada permaisuri, apakah permaisuri Chu Jianying kehabisan baju?" Tanya balik pelayan itu.
Aileen pun, segera menggelengkan kepalanya "Sebenarnya sih, aku bukan kehabisan baju cuma.... aku lupa untuk mencucinya" Jawab Aileen jujur.
"Baiklah, permaisuri Chu Jianying, saya akan ambilkan baju untuk permaisuri dan juga akan mencuci baju permaisuri" Kata pelayan itu.
"Eh.. enggak usah, biar aku aja yang mencuci bajunya" Tolak Aileen, dengan cepat-cepat.
"Tidak apa-apa permaisuri Chu Jianying, itu tugas hamba untuk mencuci semua pakaian baginda raja Li Jianheeng, selir Qionglin Tao dan permaisuri Chu Jianying" Jawabnya.
"Hmm, gitu baiklah terima kasih."
Lantas, Aileen pun masuk kembali ke kamarnya dan bersiap-siap mandi segar kembali.
"Fyuhhh, enak juga yah kalau punya pembatu apa-apa udah di siapin" Gumam Aileen senang. Bahkan dirinya, juga berhayal akan masa depannya yang menikah dengan seorang pria, tampan dan kaya.
Jam 09.34 WIB.
Aileen, sedang duduk-duduk di taman. Menikmati pemandangan yang sejuk dan hijau. Di tambah lagi, banyak tanaman bunga-bunga yang cantik membuat Aileen betah kalau berlama-lama di sini.
"Kakak ipar!" Panggil pangeran ke tiga, Li Xingsheng. Sambil melambai-lambaikan tangannya ke atas.
Aillen langsung menengok dan tersenyum ke arah adik pangeran ke tiga Li Xingsheng. Akan tetapi, dirinya menjadi bingung akan kedatangan satu cowok yang ada di sebelah pangeran ke tiga Li Xingsheng.
Aileen pun, langsung terpanah melihat wajah taman, bibir kecil yang berwarna merah seperti buah tomat dan kulit putih yang halus. Membuat Aileen, menatapnya betah.
"Siapa cool Boy itu?" Gumam Aileen penasaran.
"Kakak ipar? Kakak ipar? Hay?" Panggil pangeran ke tiga berkali-kali. Membuat dirinya khawatir dengan kakak iparnya.
"Kakak ipar!" Teriak pangeran ke tiga lagi, dengan cukup keras. Membuat Aileen, tersentak kaget hampir jatuh dari atas ayunan yang ada di taman.
"Iya kenapa?" Tanya Aileen bingung.
"Kakak ipar kenapa melamun?" Tanya balik pangeran ke tiga Li Xingsheng.
"Hahah.... enggak ada apa-apa" Jawab Aileen, salting di depan pangeran ke dua Li Changhai.
Pangeran ke tiga, yang mendengar jawaban dari kakak ipar permaisuri Chu Jianying alias Aileen, langsung bernafas lega karena kakak ipar tidak kenapa-napa. Membuat dirinya panik, karena permaisuri Chu Jianying alias Aileen tidak menjawabnya sampai, dirinya berulang-ulang kali memanggil namanya.
"Oh iya, dia siapa adik ipar?" Tanya Aileen berbisik kepada pangeran ke tiga Li Xingsheng.
"Kakak ipar, itu kakak aku. Pangeran ke dua kak Li Changhai" Jawab pangeran ke tiga Li Xingsheng dengan balasan berbisik juga.
Membuat, pangeran ke dua Li Changhai di buat bingung. Akan tingkah aneh, permaisuri Chu Jianying alias Aileen dengan adiknya pangeran ke tiga Li Xingsheng.
"Kalian berdua, sedang bicara apa?" Tanya pangeran ke dua Li Changhai bingung.
Aileen pun, langsung membalasnya dengan segera "Eh... enggak kok, kita enggak ngomongin apa-apa yah? Adik ipar" Jawab Aileen, sambil dahinya naik turun untuk kode, supaya pangeran ke tiga Li Xingsheng tidak mengatakannya.
"Benar kakak ke dua, saya tidak membicarakan apa-apa" Kini, giliran pangeran ke tiga Li Xingsheng yang menjawab. Ia, menampakan senyum giginya dengan canggung takut ketahuan oleh kakak ke duanya sendiri.
Pangeran ke dua Li Changhai, yang mendengar jawaban itu, cuma bisa menghela nafas sabar. Dan, mencoba mempercayai mereka berdua saja.
Setelah berkenalan dengan pangeran ke dua Li Changhai, Aileen menawarkan untuk jalan-jalan di negara ini. Ia... siapa sih? Yang kalau dirinya sedang ada di negara asing, tidak akan jalan-jalan. Pastinya, kita akan menelusuri kota ini walau cuma sekedar melihat-lihat saja.
"Oh... iya, pangeran ke dua Li Changhai! Mau enggak kita jalan-jalan" Ajak Aileen malu.
Pangeran ke tiga Li Changhai, langsung mengerutkan dahinya bingung "Jalan-jalan?" Tanya pangeran ke dua Li Changhai.
Pasalnya, permaisuri Chu Jianying alias Aileen, tidak pernah mengajak pangeran ke dua Li Changhai jalan-jalan. Atau sekedar basa-basi belakang.
Bahkan, pangeran ke dua merasa aneh dengan sikap permaisuri Chu Jianying alias Aileen itu. Ia tidak pernah, melihat permaisuri Chu Jianying akrab dengan adik-adik kakaknya itu.
"Iya jalan-jalan, mau enggak? Pung-pung aku lagi ada waktu banyak" Ajak Aileen lagi.
"Hmm, baiklah saya akan menyetujuinya" Jawab pangeran ke dua Li Changhai.
Aileen yang mendengar, pangeran ke dua Li Changhai mau di ajak jalan-jalan keliling kota ini, ia menyetujuinya membuat Aileen merasa senang.
Tetapi, beda dengan pangeran ke tiga Li Xingsheng. Karena, dirinya serasa tidak di anggap oleh kakak ipar permaisuri Chu Jianying alias Aileen.
"Kakak ipar tidak mengajak aku juga?" Tanya pangeran, ke tiga Li Xingsheng.
Aillen seketika menengok ke arah, pangeran ke tiga Li Xingsheng dengan senyum manis di wajahnya.
"Kamu, boleh ikut kok adik ipar. Aku tidak akan melarang kamu ikut" Jawab Aileen kepada, pangeran ke tiga Li Xingsheng.
"Wah! Benarkah itu, kakak ipar? Aku boleh ikut," Tanya pangeran ke tiga Li Xingsheng, sekali lagi.
Aillen pun, menganggukan kepalanya "Iya adik ipar" Jawab Aileen dengan senyum manisnya.
Seketika, pangeran ke tiga Li Xingsheng, langsung meloncat-loncat karena senang dan gembira. Setelah, dapat ijin ikut dengan kakak ipar permaisuri Chu Jianying alias, Aileen.
Ia, tidak pernah merasakan jalan-jalan dengan kakak ipar permaisuri Chu Jianying, karena di larang oleh kakak raja Li Jianheeng. Karena, di larang tidak boleh akrab dengan permaisuri Chu Jianying.
Jam 20.00 WIB.
Jam delapan malam tepat, Aileen di kamarnya sedang sibuk bersiap-siap dandan rapih. Karen, untuk malam ini ia harus terlihat cantik.
Untung saja, Aileen ada make up kebanggannya, bahkan dirinya masih mempunyai stok masker dua kotak. Untuk stok dirinya kalau lagi males keluar kos-kosannya.
Setelah Aileen berdandan, dan memilih baju yang pas. Baju asli dinasti tang milik permaisuri Chu Jianying yang berwarna merah muda, Aileen langsung tersenyum saat dirinya berhadapan dengan cermin.
"Hmm, memang pantas Gue cantik malam ini" Gumam Aileen, membanggakan diri sendiri di depan cermin.
Tok! Tok! Tok!
"Permaisuri Chu Jianying, permaisuri di cari oleh pangeran ke tiga Li Xingsheng dan, pangeran ke dua Li Changhai di depan" Panggil salah satu, pelayan itu.
"Ohh, baiklah aku akan segera keluar! Bilang sama mereka berdua sabar" Jawab Aileen teriak.
"Baik, permaisuri Chu Jianying, hamba akan lakukan" Kata pelayan itu.
Lantas pelayan itu, segera menuju ke halaman depan tepat di mana pangeran ke tiga Li Xingsheng, dan pangeran ke dua Li Changhai. Berdiri menunggu kakak ipar permaisuri Chu Jianying.
Pangeran ke tiga Li Xingsheng, yang melihat duluan pelayan itu keluar, ia pun langsung mendekatinya "Bagaimana? Apakah kakak ipar sudah selesai?" Tanya pangeran ke dua Li Xingsheng.
"Maaf pangeran, katanya tunggu sebentar lagi" Jawab pelayan itu, sambil tertunduk.
"Aishhh, sejak kapan permaisuri Chu Jianying berdandan lama. Padahal, dia tidak pernah berdandan" Kata pangeran ke dua Li Changhai, bingung.
Tidak lama kemudian, Aileen keluar dengan anggun. Membuat pangeran ke tiga Li Xingsheng atau pun, pangeran ke dua Li Changhai seketika langsung terpesona. Dengan wajah, baru kakak iparnya itu.
Ia, tidak pernah melihat kakak iparnya berdandan cantik seperti itu, bahkan warna bibir kakak iparnya itu. Membuat pangeran ke dua Li Changhai terpesona dan menegukan ludahnya sendiri.
"Cantik?" Gumam pangeran ke dua, Li Changhai dalam hatinya. Ia masih melihat atas bawa Aileen, berturut-turut karena kagum akan perubahan permaisuri Chu Jianying.
"Wahh! Aku tidak menyangka kalau kakak ipar sangat cantik sekali! Membuat aku tidak bisa mengenalinya" Kata pangeran ke tiga, Li Xingsheng teriak kagum.
Aileen yang mendengar pertanyaan, dari pangeran ke tiga Li Xingsheng langsung terkejut "Benarkah? Aku cantik?" Tanya Aileen, tidak percaya.
"Benar kakak ipar! Kakak ipar hari ini cantik banget" Jawab pangeran ke tiga, Li Xingsheng.
"Wahh.... terima kasih banyak, adik ipar" Kata Aileen, sambil memeluk pangeran ke tiga Li Xingsheng.
Pangeran ke tiga Li Xingsheng pun, menerima pelukan dari kakak iparnya. Dan benar saja, badan kakak ipar aromannya sangat wangi berbau coklat enak.
"Ayok! Kita jalan-jalan" Ajak Aileen semangat. Setelah dirinya, di puji habis-habisan oleh pangeran ke tiga Li Xingsheng.
Saat hendak melangkah ke gerbang istana, baik Aileen, pangeran ke dua Li Changhai. Maupun, pangeran ke tiga Li Xingsheng langsung berhenti melangkah ke arah gerbang.
"Tunggu! Kalian mau kemana!" Panggil baginda raja Li Jianheeng, dengan suara dinging. Menghentikan ke tiga orang itu, yang di temani oleh selir Qionglin Tao.
Lantas, ketiga-tiganya pun langsung berhenti seketika. Bahkan mereka bertiga keluar keringat dingin bersama-sama dan di susul oleh suara detak jantung yang semakin cepat.
Karena, ketahuan pergi malam-malam oleh baginda raja Li Jianheeng sendiri.
Mereka bertiga, langsung bersamaan menengok ke arah baginda raja Li Jianheeng.
"Kakak ke satu, aku ingin jalan-jalan dengan kakak ke dua dan kakak ipar" Jawab pangeran ke tiga, dengan polosnya. Membuat pangeran kedua Li Changhai dan Aileen, langsung menepukan jidatnya bersamaan.
"Jalan-jalan? Malam-malam begini?" Tanya baginda raja Li Jianheeng dingin.
"Iya kakak ke satu."
"Benarkah itu pangeran ke dua?" Tanya baginda raja Li Jianheeng, sambil menengok ke arah pangeran ke dua Li Changhai dengan aura dinginnya.
"I-iya, kakak ke satu" Jawab pangeran ke dua Li Changhai terbatah-batah.
"Kamu tahukan, resikonya keluar malam-malam? Dan apa hukumannya kalau keluar malam-malam, tanpa memberitahu atau ijin dari yang tertua?" Tanya baginda raja Li Jianheeng.
"Saya tahu kakak ke satu" Jawab pangeran ke dua Li Changhai, dengan wajah menunduk dan bersalah.
"Sekarang, kalian bertiga langsung masuk ke dalam! Secepatnya!" Jawab baginda raja Li Jianheeng marah.
Akhirnya, mereka bertiga langsung berlari kocar-kacir. Masuk ke dalam istana takut, sewaktu-waktu baginda raja Li Jianheeng marah besar.
Ketiganya pun, langsung sampai ke dalam istana sambil ngos-ngosan. Mengatur nafas mereka yang mulai sesak dan mengelap keringat yang bercucuran, akibat ketakutan dan lari malam-malam.
"Aish! Kenapa raja songong itu marah sih! Kalau kita ke luar malam?" Tanya Aileen sebal.
"Sudah biasa kakak ipar, kakak ke satu memang sifatnya kaya gitu" Jawab pangeran ke tiga Li Xingsheng sambil mengatur nafas.
"Sudah-sudah diam, sebentar lagi kita bertiga akan mendapatkan hukuman yang kakak ke satu katakan" Kata pangeran ke satu Li Changhai. Mengingatkan kepada mereka sekali lagi. Bahwa, ketiganya akan mendapat hukuman dari baginda, raja Li Jianheeng nanti.

Comentário do Livro (119)

  • avatar
    Megafhatan Km

    sangat sangat seru njir cerita nya

    09/04/2022

      0
  • avatar
    Catur putriElla juniar

    alur cerita nya ga gampang ketebak , bagus banget menurut aku sih ga bakal move on iehh😭😭😭😭

    29/12/2021

      1
  • avatar
    AnggakurniawanAngga

    buku ini buku yg di ciptakan sangat mengesankan kan dan membuat orang utuk tertarik membaca nya

    25d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes