Seketika, di pikiran Aileen menampilkan gambar-gambar yang di mana, permaisuri Chu Jianying di siksa selir Qionglin Tao. Dan juga, ada bisikan-bisikan di telinganya yang ingin meminta tolong kepada Aileen untuk, menjadikan dirinya sebagai permaisuri Chu Jianying palsu untuk sementara.
“Kenapa? Tiba-tiba ada yang bisik in Gue untuk meminta tolong yah?” Gumam Aileen bingung “Dan lagi, tadi gambar apa? Kenapa tiba-tiba ada gambaran aneh di otak Gue lintas begitu saja?” Gumamnya lagi semakin penasaran dengan dirinya sendiri.
“Permaisuri Chu Jianying! Kenapa kamu diam? Kamu tidak menghargai ucapan saya Hah?” Kata baginda raja Li Jianheeng. Sendari tadi, raja Li Jianheeng berbicara panjang lebar kepada permaisuri Chu Jianying alias Aileen. Cuma, Aileen tidak mendengarkannya karena dirinya sibuk dengan pikirannya sendiri yang sedang bermasalah.
“Oh iya, Lo tadi bilang apa?” Tanya balik Aileen tak mengerti ucapan baginda raja Li Jianheeng, karena dirinya tidak mendengar atau menggubris omongan raja Li Jianheeng.
“Sekali lagi, kamu tidak mendengar ucapan saya, saya tidak akan segan-segan menyuruh kamu untuk di penjara” Ancam raja Li Jianheeng kepada Aileen. Membuat Aileen yang mendengarnya di buat menelan ludah cepat-cepat.
Tetapi, beda dengan selir Qionglin Tao. Saat mendengar baginda raja Li Jianheeng mengancam permaisuri Chu Jianying untuk di penjara, ia sangat senang bahkan berharap permaisuri Chu Jianying di kurung di penjara agar dirinya bisa leluasa menjadi permaisuri kerjaan ini. Dan tidak menjadi selir lagi untuk merebut kekuasaannya.
“Benarkah baginda? Hamba tidak salah dengar? Kalau baginda ingin memenjarakan permaisuri Chu Jianying?” Tanya selir Qionglin Tao kepada raja Li Jianheeng, dengan nada yang di buat lembut sedemikian rupa.
“Iya sayang, saya akan melakukannya demi dirimu.”
Aileen yang mendengar nada bicara itu atau kata-kata itu, serasa ingin mual karena di jaman begini juga masih ada saja orang yang lebay. Karena, sudah menjadi budak cinta atau jaman sekarangnya bucin!
“Lebay amat nih raja, ingin rasanya Gue smack down” Gumam Aileen jijik.
Tidak lama kemudian, tiba-tiba raja Li Jianheeng memerintahkan pengawalnya untuk mengurung Aileen ke kamarnya. Ia tidak jadi di kurung di penjara karena, saat ini ibunda ratu sedang dalam perjalanan pulang ke kerajaan. Untuk menengok pernikahan putranya dengan permaisuri Chu Jianying.
“Pengawal! Bawa dia ke kamar jangan sampai dia kabur!” Titah raja Li Jianheeng.
Pengawal pun, memaksa Aileen untuk di bawa ke kamar untuk di kurung. Akan tetapi, Aileen memberontak saat salah satu pengawal memegang tangannya dengan cukup keras.
“Heh kalian! Enggak usah pegang-pegang tangan Gue yah! Lo tahu enggak! Perawatan Gue mahal tahu! Jadi, terima kasih Gue bisa jalan sendiri! Lo semua tunjukan jalannya aja ke Gue” Tolak Aileen, membentak para pengawal dan terutama dengan raja Li Jianheeng. Aileen, menatap baginda raja Li Jianheeng dengan tatapan elang seperti ingin membunuh.
Jujur saja, Aileen sangat-sangat benci terhadap raja Li Jianheeng dan juga paling utama, ia sangat jijik dengan selir Qionglin Tao apalagi saat berbicara seperti anak kecil dan suara manja yang di buat-buat. Membuat Aileen, merinding mendengar nada itu.
Perlahan-lahan, ia sudah mulai tahu dirinya kenapa di sini, dan orang yang bunuh diri itu siapa, saat Aileen tadi melihatnya. Ia sudah mulai paham gara-gara gambaran itu yang muncul tiba-tiba di dalam ingatannya. Dan di bantu dengan bisikan-bisikan kecil yang mulai menjawab pertanyaannya.
***
BRAK!!
Pintu di tutup sangat kencang, kekesalan Aileen kepada baginda raja Li Jianheeng dan selir Qionglin Tao di lampiaskan ke pintu tersebut.
“Anjirr! Baru juga berteleportasi ke jaman kuno, sudah ribet apa lagi kalau selamanya di sini Arghhh!” Teriak Aileen frustrasi. Ia pun, menjambak rambutnya dengan kekesalan yang amat dalam.
Ia langsung membaringkan tubuhnya ke tempat tidur. Seketika, terlintas di pikiran Aileen ia punya sebuah gadget, untuk memberitahu ke temannya. Untuk menolong dirinya dari jebakan teleportasi ini.
“Anjir! Sinyal susah amat di sini!” Kaget Aileen, ia tidak mengetahui bahwa di kawasan itu tidak ada sinyal sama sekali.
Lantas, Aileen pun Cuma bisa menghela nafas pasrah. Ia sudah tak tahu mau minta tolong ke siapa lagi, selain gadgetnya. Cuma....iya tetap saja di sini tidak ada sinyal sama sekali bahkan untuk mengecas gadget juga tidak ada.
Di sini, tidak ada lampu atau kabel sama sekali. Penerangan di sini, Cuma menyediakan obor-obor yang di pasang di berbagai tempat agar malam tiba tidak gelap sama sekali.
Aileen masih memikirkan bagaimana, caranya dia bisa pulang ke jamannya secepat mungkin. Jujur! Dirinya, sudah tidak betah di tempat ini sebab, tidak ada sinyal, internet, WIFI, Moll, lampu dan lain-lainnya. Yang ada di jamannya.
Saat, dirinya sedang memikirkan kegelisahan itu, tiba-tiba ada sosok yang muncul secara tiba-tiba membuat Aileen berteriak histeris.
“Wah! Kuntilanak!” Teriak Aileen histeris, saat mendapati seseorang perempuan atau wanita cantik berbaju putih dengan rambut hitam pekat lurus terurai sempurna.
“Jangan takut Aileen,” Sahut wanita itu, dengan senyuman manis sambil terduduk di atas kursi rias milik permaisuri Chu Jianying.
“Loh? Loh kok Lo kenal Gue? Ngomong-ngomong wajah kita juga mirip banget” Tanya Aileen kepo, menatap permaisuri Chu Jianying dengan lekat. Dirinya sudah tidak takut lagi, bahkan sebenarnya dirinya tadi Cuma kaget aja tiba-tiba secara mendadak ada cahaya putih dan langsung berubah wujud menjadi wanita cantik sekali.
“Ia kita memang sama, kamu dari jaman modern kalau saya dari jaman dinasti Cina kuno sebagai, istri sah dari baginda raja Li Jianheeng” Jawab wanita cantik itu, dengan suara lembut.
“Gue mau tanya, Lo tahu semua identitas Gue dari mana? Bahkan kita baru aja bertemu, oh iya? Bukan baru sih Cuma pas itu Gue enggak sengaja lihat kamu bunuh diri, apakah benar ini kamu? Kok enggak mati?” Tanya Aileen semakin kepo, sambil mengambil kursi satunya lagi untuk duduk berdekatan dengan permaisuri Chu Jianying.
“Saya tahu semuanya tentang kamu, dulu ada tabib yang bilang kepadaku, kalau saya ingin bahagia, saya harus mengorbankan diriku, untuk mati. Dan setelah itu, akan ada keajaiban yang di mana, akan ada yang menggantikan hidupku, untuk membalaskan semua penderitaanku selama ini. Yaitu kamu, kamu akan merubah semuanya menjadi bahagia Aileen” Jawab permaisuri Chu Jianying dengan penjelasan yang panjang dan lebar kepada Aileen.
Aileen yang sebagai pendengar Cuma bisa terperangah dan mengangguk mengerti, dengan penjelasan permaisuri Chu Jianying “Berarti Gue berteleportasi ke sini, karena takdir?” Tanya Aileen lagi, ia benar-benar tidak paham.
Permaisuri Chu Jianying, mengangguk tersenyum “Ia lebih tepatnya begitu, saya mati juga karena takdir” Jawabnya.
“Terus Gue harus gimana? Apakah Gue akan tetap tinggal selamanya di sini? Jujur Gue enggak mau tinggal di sini terus yah” Tanya Aileen lagi.
“Mesti tidak, saat dinasti tang memenangkan pertarungan melawan dinasti zhou, dan kamu berhasil mengungkap kebusukan dari selir Qionglin Tao. Kamu akan bisa keluar dari teleportasi ini” Jawab Chu Jianying.
“Berarti, Gue harus melakukan itu agar keluar dari sini?”
“Iya Aileen.”
Dan tiba-tiba saja tanpa pamit tanpa apa, permaisuri Chu Jianying langsung menghilang untuk kembali ke tempat peristirahatannya untuk selama-lamanya.
Karena, waktu untuk bertemu dan berbicara dengan Aileen kembarannya itu dari jaman modern, sudah habis. Akan tetapi, saat permaisuri Chu Jianying hendak pergi, ia sempat memberi benda yang sangat penting untuk melindungi dirinya dari bahaya yang menyerangnya.
Saat benda itu di tiup, akan berbunyi merdu dan indah. Membuat kelompok serigala liar datang ke suara tersebut dan menjaga Aileen selama ia masih ada di dinasti tang ini.