Auristella Aillen adalah seorang mahasiswa dari negara Indonesia, tepatnya di Jakarta selatan. Dirinya, sedang berkuliah di China Tiongkok.
Saat itu, dia sedang mengunjungi salah satu peninggalan sejarah dinasti tang 618-907 SM. Peninggalan itu, berupa Putuo selatan.
Saat ia sedang berkeliling di kuil tersebut, ada penampakan gua tersembunyi yang sangat jarang orang ketahui. Seketika, ia penasaran dengan gua tersebut.
Karena, gua tersebut memantulkan cahaya berwarna biru yang sangat aneh baginya. Dia pun penasaran dan mencoba memasuki gua itu.
Saat memasuki gua itu, ia langsung berteleportasi menuju ke peradaban dinasti China kuno yaitu dinasti tang. Yang ia sedang mempelajarinya tadi.
Dia sangat terkejut mendapati dirinya, tiba-tiba di seret angin kencang dan ja
tuh ke halaman belakang kerjaan. Yang bahkan dirinya tidak mengetahuinya ada di mana.
Dia pikir saat dirinya terjatuh, ia akan tidak selamat. Tetapi....saat dirinya terjatuh tidak merasakan apa-apa bahkan tidak ada luka sedikit pun di badannya. Akibat benturan tanah yang cukup keras.
Bahkan dirinya pun, seperti orang linglung yang tidak mengetahui dirinya ada di mana. Bahkan daerah itu tampak sangat kuno dan asing.
"Sebenarnya tadi cahaya apa? Dan kenapa Gue ada di sini?" Gumam Aileen bingung.
******
Di sisi lain, permaisuri Chu Jianying tidak sengaja menjatuhkan vas bunga milik selir Qionglin Tao. Sampai selir Qionglin Tao, langsung mengadu ke sang raja untuk mengurung permaisuri ke gudang.
Dan benar saja raja Li Jianheeng marah besar. Ia pun, menuruti keinginan selir Qionglin Tao untuk menghukumnya agar permaisuri sadar akan kesalahannya.
Kenapa raja menuruti keinginan selirnya, di bandingkan permaisuri alias istrinya sendiri?
Karena.....raja Li Jianheeng, sangat mencintai selir Qionglin dari pada istrinya sendiri. Apa pun keinginan selir Qionglin Tao, raja akan selalu mengiyakannya dari pada permaisuri Chu Jianying.
Pada akhirnya, permaisuri Chu Jianying di kurung di tempat gudang istana tang. Yang di penuhi oleh debu, barang-barang yang rusak dan bahkan banyak sekali hewan-hewan yang menjijikkan seperti kecoak, tikus dan lain-lainnya.
Tetapi, pada akhirnya permaisuri Chu Jianying bertekat untuk keluar dari istana yang sangat kejam ini menurut dirinya. Ia pun, berhasil melarikan diri ke belakang istana dan meninggalkan tempat itu segera.
Bahkan, dirinya sudah tidak tahan dengan sikap suaminya, yang lebih memilih selir Qionglin Tao dari pada dirinya sendiri.
"Aku akan pergi ke jurang sekarang" Gumamnya sambil menangis.
Akhirnya dia langsung berlari ke arah jurang untuk mengakhiri hidupnya. Karena, ia sudah tidak kuat hidup di penuhi oleh luka karena suaminya.
"Aku akan mengakhiri hidupku di sini, aku sudah tidak kuat untuk hidup terus-menerus mengalah untuk selir Qionglin Tao. Lebih baik aku akan mati dan bahagia di alam baka nanti" Kata selir Chu Jianying "semoga saat diriku sudah di alam baka, ada seseorang yang bisa menggantikan aku untuk membalas dendam kepada selir Qionglin Tao dan merebut kekuasaan kerajaan tang itu" Lanjutnya lagi.
Ia pun, pada akhirnya, menerjunkan dirinya ke jurang kematian yang ada di belakang istana kerajaan itu. Sambil memejamkan mata dan menahan tangisan yang menyiksa dirinya selama hidup di dalam istana.
Auristella yang melihat adegan itu, cuma bisa terdiam tak berkutik sedikit pun. Bahkan, saat melihat wajah permaisuri Chu Jianying yang mirip sekali dengan dirinya.
Tidak itu juga bahkan, ia tidak percaya melihat orang bunuh diri secara langsung dari matanya sendiri. Ia sangat tidak mengerti dengan dirinya sendiri yang tiba-tiba, terjatuh ke dalam lingkungan entah berantah.
Di dalam istana, salah satu pengawal permaisuri Chu Jianying melapor ke raja Li jianheeng bahwa, permaisuri Chu Jianying tidak ada di gudang ia sudah kabur melewati pintu belakang.
"Hamba melapor baginda" Ucap salah satu pengawal, yang sedang memberi hormat ke pada raja Li Jianheeng.
"Silakan" Jawabnya.
"Maaf baginda, saat hamba ingin mengecek ruangan gudang istana, tiba-tiba permaisuri Chu Jianying tidak ada di sana" Ucap pengawal itu.
Li Jianheeng yang mendengar laporan itu, sontak sangat terkejut dengan berita tersebut "Apa! Kamu bilang? Chu Jianying kabur!" Tanya raja Li Jianheeng.
Pengawal cuma bisa menjawab dengan anggukan, karena ketakutan raja Li Jianheeng yang saat sedang murka sangatlah menakutkan.
"Cari dia sampai dapat! Dan jangan sampai lolos! Mengerti?" Titahnya.
Lantas, semua pengawal langsung kocar-kacir berlari sana-sini. Mencari keberadaan permaisuri Chu Jianying.
Tidak lama kemudian, akhirnya pengawal menemukan Auristella Aileen atau Aileen. Yang sedang duduk di taman belakang. Sambil merenung dan bingung oleh kejadian menimpanya tadi.
"Kenapa perempuan itu, sangat mirip banget sama Gue yah?" Gumam Aileen, yang sedang duduk di bangku belakang kerjaan.
"Terus, kenapa Gue ada di sini? Dan lebih parahnya lagi, melihat kejadian orang bunuh diri secara langsung? Ih ngeri juga kalau di bayang-bayang lagi" Lanjutnya lagi, yang tambah bingung.
"Permaisuri!" Panggil salah-satu pengawal itu.
Tetapi, Aileen tidak memperdulikannya bahkan yang di panggil permaisuri bukan dirinya. Ya....jelas dia tidak menengoknya dan lebih memilih duduk di sana.
"Kenapa permaisuri melarikan diri! Baginda raja Li Jianheeng, sangat marah besar kepada permaisuri. Karena permaisuri mencoba melarikan diri dari istana kerajaan" Kata pengawalnya lagi.
Tetapi, lagi-lagi Aileen tidak menghiraukannya. Ia lebih asyik melamun dari pada menengok orang yang sedang di marahi itu.
Tetapi, tiba-tiba ada tangan yang memegang pundaknya dari belakang. Saat Aileen mencoba menengok itu siapa yang memegang pundaknya, ia pun, sangat kaget dan terpelonjat.
"Lo siapa?" Tanya Aileen waswas.
Akan tetapi, semua pengawal terdiam dan menatap satu sama lain. Mendengar bahasa asing dan berpakaian seperti itu yang belum ada sama sekali di kerajaannya.
"Permaisuri kita harus pulang sekarang, baginda raja sangat marah besar kepada permaisuri" Kata Pengawal itu.
"Raja? Permaisuri? Maksudnya apaan sih! Gue enggak paham sumpah" Jawab Aileen mengangkat tangannya.
"Maaf permaisuri, saya tidak mengerti ucapan yang di bilang permaisuri."
"Gini nih, Lo tadi kan bilang Gue permaisuri? Sama raja sangat marah besar? Gue mau tanya, raja siapa? Permaisuri itu siapa?" Jelasnya lagi.
Tetapi, lagi-lagi pengawal cuma bisa diam dan mencerna kata-kata barusan itu. Sungguh! Kata-kata itu sangat asing baginya dan penampilan permaisuri? Sangat bereda bahkan memakai baju yang sangat tidak pantas untuk di lihat.
Akhirnya pengawal cuma bisa garuk-garuk kepala yang tidak gatal itu. Ada beberapa kata-kata asing yang tidak ia mengerti sama sekali.
"Maaf sekali lagi permaisuri, saya benar-benar tidak mengerti ucapan permaisuri barusan" Jawab pengawal itu dengan gusar dan kebingungan.
Aileen yang mendengar itu, cuma bisa mengela nafas sabar dan kasar "Terus Gue harus bilang pakai bahasa apa? Kalau dia tidak mengerti ucapan Gue? Apa Gue harus memperagakan seperti orang yang tidak bisa berbicara?" Gumam Aileen dalam hatinya.