logo text
Adicionar à Biblioteca
logo
logo-text

Baixe este livro dentro do aplicativo

Capítulo 6 Mr group

Angel segera bergegas menuju kampusnya, dengan mobil kesayangan nya. Angel tidak serempak dengan Aska, karna Aska tidak memiliki jadwal pagi ini. Angel segera membelah lautan macet pagi Jakarta, untung saja Angel masuk dua jam lagi, jadi macet pun tak masalah.
Angel menggerakkan mobil nya sedikit demi sedikit, karna kemacetan tersebut. Angel membuka kaca mobilnya karna merasa pengap. Saat Angel membuka kaca mobilnya, sejumlah mata menatap ke arah nya, termasuk dua pasang mata yang tengah ikut terjebak, dengan macetnya pagi Jakarta.
"Angel..." guman Daniel, ketika melihat kaca mobil Angel terbuka.
"Hah di mana bos?" tanya Roni yang tiba tiba mendengar bosnya menyebut nama Angel.
Namun tak di jawab oleh Daniel, Daniel justru asyik memandangi wajah cemberut Angel, yang terjebak macet pagi nya Jakarta.
Karna tak ada jawaban, Roni segera mengikuti arah pandangan dari Daniel, dan nampak lah wajah cantik Angel yang tengah mengerucutkan bibir seksinya. Roni kemudian memandangi wajah bosnya kemudian tersenyum.
"Hm... ada yang mau melepas masa dudanya nih," goda Roni, membuat senyum di bibir Daniel sedikit mengembang. Membuat Roni benar benar yakin kalau bosnya benar benar tengah dimabuk cinta.
"Mau nomor nya ga bos?" tawar Roni membuat Daniel memandang ke arahnya.
"Kirim sekarang," kata Daniel kepada Roni, membuat Roni menggelengkan kepalanya.
Roni segera mengirimkan nomor Angel kepada Daniel, melalui aplikasi pesan whatsapp.
Daniel segera membuka ponselnya untuk menyimpan nomor Angel, sembari tersenyum. Daniel membuka foto profil Angel yang tertera di nomor whatsapp tersebut.
"Kamu urus seminar kita di Universitas Brahma, katakan kalau saya setuju menjadi pemateri mereka," kata Daniel sembari tersenyum melihat foto Angel, dan segera menyimpannya di dalam galeri ponsel.
"Siap bos," kata Roni memberi hormat kepada Daniel.
Mendengar kata kata dari Roni membuat Daniel tersenyum, sedetik kemudian senyum Daniel menghilang karena kemacetan sudah mulai berjalan lancar. Angel sudah melajukan mobilnya ke depan, membuat jalan yang mereka lalui terpisah.
Setelah mengantar bosnya sampai di kantor, Roni segera diantar oleh supir ke universitas Brahma. Sesampainya di universitas Brahma, Roni segera menuju ruang dekan mereka, fakultas ekonomi.
Setelah sampai di luar ruangan dekan tersebut, Roni segera memberitahu sekretaris dekan tersebut akan kehadirannya. Dengan sopan sekretaris dekan tersebut segera memasuki ruangan dekan.
"Maaf pak, ada pak Roni dari kantor MR Group pak." kata asisten tersebut, sontak membuat dekan tersebut terkejut, dan meminta asistennya untuk mempersilahkan Roni masuk.
Saat sedang memasuki ruang dekan tersebut, tampak Angel dan dua orang mahasiswa, tengah berbincang dengan seorang lelaki yang sepertinya, sudah berumur lima puluh tahun.
"Selamat pagi pak Nawawi." kata Roni menjabat tangan pak Nawawi, dengan sopan.
"Selamat pagi pak Roni, silahkan duduk." sapa pak Nawawi dengan senyuman ramah.
"Hai Angel." sapa Roni membuat semua yang ada di ruangan tersebut terkejut, namun dengan santainya Roni duduk di sebelah Angel.
"Hai kak Ron." kata Angel sedikit canggung, karna menjadi pusat perhatian.
"Pak Roni kenal Angel?" tanya pak Nawawi, bingung, karna panggilan mereka seperti sangat akrab.
"Iya pak kami satu sekolah saat berada di Belanda." kata Roni menjelaskan tentang hubungan mereka. Membuat se isi ruangan ber oh ria.
"Oh ya pak, langsung saja, saya di sini ingin membicarakan tentang narasamber untuk acara seminar pada tanggal dua puluh empat bulan ini." kata Roni to the poin, karna jujur saja Roni tak suka berbasa basi dengan orang yang tidak akrab dengannya.
"Oh ya... kebetulan sekali Angel ini sekertaris dalam acara tersebut." kata pak Nawawi, membuat Roni mengalihkan pandangannya ke arah Angel. Ketika memandang Angel, tiba tiba otak licik Roni berjalan.
"Ah benarkah? Kalau begitu akan lebih mudah lagi, karna Angel juga kenal dekat dengan bos saya." kata Roni, sukses membuat Angel membulatkan matanya tak percaya.
Angel bahkan tak tahu kalau Roni bekerja di MR Group, bagaiman dia kenal dengan CEO dari MR Group.
"Kak Angel ga kenal." kata Angel berbisik di telinga Roni, yang hanya di dengar oleh Roni.
"Kamu lupa ya yang di bar." kata Roni mengingatkan kejadian di bar, saat mereka bertemu. Membuat Angel menganga tak percaya, bagaimana mungkin kali ini ia akan ber urusan dengan seorang CEO arogan.
Angel ingat betul malam itu saat berada di bar, dari sekian banyak kata kata yang keluar dari bibir Angel, orang itu hanya mengucapkan satu kata yaitu Daniel. Membuat Angel benar-benar berpikir, bahwa berurusan dengan orang tersebut akan sangat sulit.
"Baiklah begini saja karena bos saya kurang suka mengobrol dengan orang yang tidak dia kenal, maka dari itu Angel biar ikut dengan saya ke kantor bos saya," kata Roni memberikan solusi kepada yang lainnya, membuat Angel benar benar menggerutuki hal tersebut.
Angel memandang wajah yang lainnya, yang nampak setuju setuju saja dengan ide dari Roni. Membuat Angel benar benar menyesali kedatangan ke bar malam itu.
"Kalau begitu sangat bagus, ini akan benar benar bagus, iya kan Angel," kata pak Nawawi selaku dekan, tersenyum ke arah Angel. Membuat Angel tak mampu menolak permintaan dari dekan nya itu.
"Iya... saya datang ke sana pak," kata Angel tersenyum canggu kepada yang lainnya.
"Ya sudah kita pergi sekarang, takutnya pak Daniel ada rapat," kata Roni segera berdiri, dari tempat duduknya. Membuat yang lain juga ikut berdiri.
"Ayo Angel," kata Roni merangkul pundak Angel, membuat yang lain curiga akan kedekatan mereka.
"Ya kak," kata Angel tersenyum terpaksa dengan Roni.
Membuat Roni tersenyum kemenangan, entah hadiah apa yang akan di persembahkan oleh bosnya, karna berhasil membawa gadis pujaan bosnya ke hadapan bosnya.

Comentário do Livro (174)

  • avatar
    NishfiAfifah

    setelah saya baca novel ini ,Ceritanya bagus dan tidak terlalu banyak tokoh didalamnya..sangat mudah untuk di baca dan menarik untuk dibaca .... Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang bagus sehingga menjadikan alur ceritanya menarik untuk dibaca. Banyak yang dapat dicontoh berdasarkan cerita di atas.salahSatu di antaranya adalah jangan terlalu percaya kepada orang lain ketika kita belum mengenali secara dekat orang tersebut atas apa yang telah diberi. Namun juga ada yang tidak patut dicontoh

    30/12/2021

      0
  • avatar
    AuliaRiva

    k᥆ძᥱ rᥱᥱძᥱm mᑲі᥆

    22d

      0
  • avatar
    RahmanAlbani

    terimakasih

    23d

      0
  • Ver Todos

Capítulos Relacionados

Capítulos Mais Recentes